Anda di halaman 1dari 118

PERTOLONGAN PERTAMA

Nama : Sarjuri
Jabatan : Staf PMI Sleman
HP : 085727770862

Pengalaman Pelatihan :
1. Pelatihan Pelatih PMI ( PMI )
2. Pelatihan SAR ( BASARNAS )
3. Pelatihan PPGD ( 118 )
4. Pelatihan PP arus deras
Cakupan

• 1. Pengantar PP
• 2. PFA
• 3. Penilaian > BHD (CAB)>Fisik>Riwayat penderita> Pelaporan
• 4. Kedaruratan Trauma (skill stacion)
• 5. Kedaruratan Medis (skill stacion)
• 6. Cidera Khusus (skill stacion)
• 7. Pemindahan
Tujuan Pembelajaran
• Peserta mengerti pengertian pertolongan pertama dan tujuan
pertolongan pertama & PFA
• Peserta mengerti, dapat melakukan penilaian
• Peserta mengerti tentang BHD
• Peserta mengerti tentang Kedaruratan Trauma dan
kedaruratan Medis
• Peserta mengerti, dapat melakukan pemindahan penderita
PERTOLONGAN PERTAMA??
Pertolongan Pertama

• Bantuan segera yang diberikan pada korban sakit atau terluka


sampai bantuan professional datang.
• PP tidak hanya diberikan terkait cidera fisik, namun juga
perawatan awal seperti dukungan psikososial kepada
masyarakat yang mengalami tekanan emosi akibat pengalaman
atau menyaksikan kejadian trauma.

• (IFRC Fisrt Line Guideline 2016)


Tujuan Pertolongan Pertama

• Menyelamatkan Jiwa
• Mencegah cacat
• Memberikan rasa nyaman dan menunjang upaya penyembuhan
Pelaku Pertolongan

• Awan
• Pelaku Pertolongan Pertama
• Tenaga Profesional ( Tenaga medis, perawat, tenaga
kesehatan terlatih)
Dasar Hukum
• UU nomer 1 tahun 2018 tetang Kepalangmerahan
• Peraturan pemerintah No 7 tahun 2019 tentang
kepalangmerahan
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.023/Birhub/1972 tentang kegiatan PMI bidang Kesehatan
Lanjutan …

• Pasal 531 KUHAP tentang kelalaian dan tidak mengadakan


dalam memberikan pertolongan
• Pasal 322 KUHAP tentang kerahasiaan medis
• Renstra PMI tahun 2019-2024
Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama

• Jujur dan bertanggungjawab


• Berlaku profesional
• Kematangan emosi
• Kemampuan bersosialisasi
• Kemampuannya nyata terukur (bersertifikat)
• Kondisi fisik yang baik
• Mempunyai rasa bangga
Kewajiban pelaku
pertolongan pertama (I)

• Menjaga keselamatan diri, tim, orang sekitar dan penderita


• Dapat menjangkau penderita
• Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam
jiwa
• Meminta bantuan/rujukan
• Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan
keadaan korban
Kewajiban pelaku
pertolongan pertama (II)

• Membantu pelaku pertolongan yang lain


• Ikut menjaga kerahasiaan medis (pasal 322 KUHAP)
• Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat
• Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi
Hak Pelaku
Pertolongan Pertama (I)

• Mendapatkan perlindungan
• Mendapatkan akses untuk melakukan tindakan
• Mendapatkan ijin untuk merawat orang sakit dan terluka
• Tidak mendapatkan penyerangan
• Mendapatkan penghargaan
Hak Pelaku
Pertolongan Pertama (II)

• Memberikan bantuan sesuai dengan kompetensinya


• Menolak tindakan yang bertentangan dengan etika medis
• Tidak dihalang-halangi dalam melakukan tindakan sesuai etika
medis
Aspek Medicolegal dan
Etika Pelayanan Gawat Darurat

Petugas pertolongan pertama diatur oleh banyak pedoman


medis, hukum dan etika.

Sebagai pelaku pertolongan pertama dapat


mempertanggungjawabkan tindakan yang diberikan sesuai
dengan perundangan yang berlaku.
• Ruang lingkup kerja mengacu pada apa yang harus anda
lakukan.
• Standar pertolongan mengacu bagaimana anda melakukan
pertolongan sesuai dengan standar pengetahuan yang terbaru.
Minta Ijin
(Persetujuan Tindakan Pertolongan)

• Ijin yang dianggap diberikan, tersirat (Implied Consent) misal,


korban tidak sadar/sekarat, di bawah umur

• Ijin yang dinyatakan (expressed consent) misal, korban sadar


Pelayanan Gawat Darurat

1. Fase Pra Rumah Sakit


Fase ini melakukan perawatan di tempat kejadian dengan
atau tanpa melakukan transportasi ke fasilitas kesehatan.
Bentuk pertolongan adalah Bantuan Hidup Dasar dan
mempertahankan nyawa dengan melakukan Pertolongan
Pertama secepatnya setelah kejadian
2. Perawatan Rumah Sakit

• Umumnya adalah rumah sakit atau puskesmas. Perawatan


yang saling menunjang dengan system rujukan dan peralatan
yang memadahi.
Sistem Pelayanan Gawat Darurat
Terpadu ( SPGDT )

• Suatu jejaring sumber daya yang saling berhubungan untuk


memberikan pelayanan gawat darurat dan transportasi kepada
penderita yang mengalami kecelakaan atau penyakit
mendadak
Yang perlu dilakukan untuk SPGDT

1. Akses dan Komunikasi


2. Pelayanan pra rumah sakit di tempat kejadian
3. Transportasi ke fasilitas medis
Akses dan Komunikasi

Semua upaya yang ada bertujuan agar penderita memperoleh


pertolongan secara profesional secepat mungkin.
Contoh :
Mendekatkan pelayanan ke masyarakat.
Pelayanan pra rumah sakit di tempat
kejadian

• Secara umum semua orang boleh menolong, namun


pertolongan yang salah akan menyebabkan penderita lebih
parah.

Para Penolong :
1. Orang Awam
2. Penolong Pertama
3. Tenaga Khusus
Yang dilakukan tenaga terlatih

• Menilai penderita
• Menstabilkan keadaan penderita
• Imobilisasi bila diperlukan
• Transportasi bila perlu
• Merujuk penderita
Transportasi

1.Ambulance
2.Pemindahan Darurat
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

• SARUNG TANGAN LATEKS


• MASKER PENOLONG
• BAJU PELINDUNG
• KACAMATA PELINDUNG
• HELM
• MASKER RESUSITASI
PERALATAN PP

• 1. Penutup Luka 9. Kapas


• - Kassa steril 10. Selimut
• - Bantalan Kassa 11. Kartu Penderita
• 2. Pembalut 12. Alat tulis
• 3. Cairan antiseptik 13. Oksigen
• 4. Cairan pembersih luka 14. Tensimeter
• 5. Peralatan stabilisasi 15. Stetoskop
• 6. Gunting 16. Tandu
• 7. Pinset
• 8. Senter
ALAT PERTOLONGAN PERTAMA
Peralatan dan Perlengkapan PP

Kategori 1, kategori minimal yang harus dimiliki oleh PMI,


terdiri dari:
a) 20 set, kelengkapan Alat Perlindungan Diri (APD) berupa
sarung tangan steril, masker, helm dan kacamata gogle
b) 2 set, tas Pertolongan Pertama lengkap (termasuk masker
RJP)
c) 3 unit, tandu
d) 1 set, bidai kayu
e) 1 set, oksigen
PENILAIAN
PENILAIAN

• PENILAIAN KEADAAN

• PENILAIAN DINI

• PENILAIAN FISIK

• RIWAYAT PENDERITA

• PEMERIKSAAN BERKALA

• PELAPORAN
PENILAIAN KEADAAN

“Memperoleh gambaran situasi dan kondisi korban secara


umum yang sedang dihadapi”
1. Kondisi saat itu?
2. Kemungkinan yang akan terjadi ?
3. Bagaimana cara mengatasi?

!!!”safety plan is very Important”


PENILAIAN DINI
• KESAN UMUM (Trauma/Medis)
• RESPON >>>> ASNT
• CIRCULATION >> Cek Nadi
• AIR WAY >> tekan dahi angkat dagu
• BREATHING >> Lihat, Rasakan
• CONTROL BLEEDING>>> cek perdarahan besar
PENILAIAN FISIK
1. Kepala
2. Leher
3. Dada PLNB
4. Perut Perubahan Bentuk
5. Punggung Luka Terbuka
6. Panggul Nyeri
Bengkak
7. Anggota gerak bawah
8. Anggota gerak atas
RIWAYAT PENDERITA

• Keluhan utama

• Obat-obatan yg diminum

• Makanan/minuman yg terakhir

• Penyakit

• Alergi

• Kejadian
PEMERIKSAAN BERKALA

• Dilakukan setiap 15’ pada pasien stabil, atau setiap 5’ pada


pasien yg tdk stabil.
• Lakukan pemeriksaan tanda2 vital
• Tingkat respon
• Nadi
• Nafas
• Suhu
• Kulit
• Tekanan darah
TANDA VITAL

• A. NADI
• Bayi : 120-150x/menit
• Anak : 80-150x/menit
• Dewasa : 60-90x/menit
• B. NAFAS
• Bayi : 25-50x/menit
• Anak : 15-30x/menit
• Dewasa : 12-20x/menit
• C. SUHU
36oC-37 oC
LANGKAH-LANGKAH DALAM KEJADIAN
KEDARURATAN

PASTIKAN KESELAMATAN DAN


HUBUNGI LAYANAN KEDARURATAN

DIAGNOSA SEDERHANA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASTIKAN KESELAMATAN DAN HUBUNGI
LAYANAN KEDARURATAN

PRINSIP UTAMA KESELAMATAN

1. Pastikan aman untuk penolong

2. Tentukan apakah situasi dapat diatasi atau

tidak

3. Selalu curigai kemungkinan bahaya susulan


PASTIKAN KESELAMATAN DAN HUBUNGI
LAYANAN KEDARURATAN

HUBUNGI LAYANAN KEDARURATAN

1. Berteriak minta tolong

2. Tunjuk seseorang untuk menghubungi bantuan

3. Jika sendirian, hubungi nomor kedaruratan dan


pasang mode pengeras suara

4. Tetap lanjutkan penanganan pasien


DIAGNOSA SEDERHANA

APAKAH KORBAN SADAR .. ?

APAKAH NADI DAN NAFAS MASIH


TERDETEKSI .. ?
ADAKAH CIDERA .. ?

ADAKAH GANGGUAN MEDIS .. ?


DIAGNOSA SEDERHANA

APAKAH KORBAN SADAR .. ?  Panggil dgn Suara Keras,


tepuk bahu beberapa kali
 Jika Pasien Sadar Tanyakan
Riwayat kejadian dan keluhan
yang dirasakan
 Jangan Terlalu lama
memeriksa kesadaran bila
tidak ada respon pada
panggilan pertama segera
periksa napas dan atau nadi
DIAGNOSA SEDERHANA

APAKAH KORBAN SADAR .. ? • Periksa Naik turun dada


• Periksa minimal 5 detik
• Bila tidak ada napas atau
APAKAH MASIH BERNAFAS ?
gaspin lakukan segera RJP
dan aplikasi AED
• Bila Ada Napas lanjutkan
periksaan
DIAGNOSA SEDERHANA

APAKAH KORBAN SADAR .. ? • Periksa dari kepala sampai


kaki apakah ada :
 Luka Terbuka
APAKAH MASIH BERNAFAS ?
 Perubahan Bentuk
 Nyeri
APAKAH ADA CIDERA ?  Bengkak
 Tanda-tanda khusus
DIAGNOSA SEDERHANA

APAKAH KORBAN SADAR .. ? Kita dapatkan informasi


tentang Gangguan Medis
dengan Cara :
APAKAH MASIH BERNAFAS ? Tanyakan langsung ke pasien
tentang penyakit yang di derita
• Tanyakan ke orang sekitar
APAKAH ADA CIDERA ?
• Perhatikan penanda medis
yang dimiliki pasien
ADAKAH GANGGUAN MEDIS ?
• Kenali Obat Yang dibawa
DIAGNOSA SEDERHANA

APAKAH KORBAN SADAR .. ?  Penentuan diagnose


didapat dari
pemeriksaan dan
APAKAH MASIH BERNAFAS ?
informasi yang di dapat
 Diagnosa sederhana
APAKAH ADA CIDERA ? digunakan untuk
menentukan Tindakan
ADAKAH GANGGUAN MEDIS? yang akan dilakukan
MENGAMBIL KEPUTUSAN

ADAKAH PENANGANAN YANG BISA


DILAKUKAN DI TEMPAT ?

APAKAH PASIEN HARUS DI RUJUK KE


RUMAH SAKIT.. ?

POSISI APAKAN YANG SESUAI


DENGAN KONDISI PASIEN .. ?
MENGAMBIL KEPUTUSAN

TINDAKAN • Jika ada Tindakan yang


PENANGANAN YANG ditempat maka lakukan sesuai
dengan cidera atau sakit yang
DAPAT DILAKUKAN di derita
DI TEMPAT ? • NAMUN bila tidak ada yang bisa
di lakukan di tempat , maka
putuskan bahwa pasien harus
mendapatkan perawatan medis
MENGAMBIL KEPUTUSAN
APAKAH PASIEN HARUS DI RUJUK KE RUMAH SAKIT.. ?

Gangguan Fungsi Otak


• Penurunan tingkat Kesadaran
• Gangguan kognitif
• Gangguan Emosi
• Kejang
MENGAMBIL KEPUTUSAN
APAKAH PASIEN HARUS DI RUJUK KE RUMAH SAKIT.. ?

Gangguan Fungsi Otak


• Terganggu Jalan Pernapasan
Gangguan Sistem Pernapasan
• Napas bersuara
• Terlihat usaha untuk bernapas (
kesulitan bernapas )
MENGAMBIL KEPUTUSAN
APAKAH PASIEN HARUS DI RUJUK KE RUMAH SAKIT.. ?

Gangguan Fungsi Otak

• Kecurigaan terjadi Syock


Gangguan Sistem Pernapasan • Perdarahan Besar
• Gangguan sirkulasi darah
Gangguan Sistem Peredaran
lokal
Daram
MENGAMBIL KEPUTUSAN
APAKAH PASIEN HARUS DI RUJUK KE RUMAH SAKIT.. ?

Gangguan Fungsi Otak

• Gangguan Motoris dan


Gangguan Sistem Pernapasan
sensorik baik luar maupun
lokal

Gangguan Sistem Peredaran


Daram

Terdapat Disabilitas
MENGAMBIL KEPUTUSAN

• Jika pasien sadar , tanyakan


POSISI APAKAH YANG posisi yang paling nyaman
SESUAI DENGAN untuknya
KONDISI PASIEN .. ? • Pasien dengan gangguan napas
umumnya menginginkan posisi
badan yang di tinggikan bahkan
duduk
• Pasien tidak sadar posisikan
miring stabil untuk pertahankan
jalan napas
BANTUAN HIDUP DASAR
BANTUAN HIDUP DASAR

• Cara sederhana yang dapat membantu mempertahankan


hidup seseorang untuk sementara waktu.
• Bagaimana menguasai dan membebaskan jalan nafas

• Bagaimana memberikan bantuan pernafasaan

• Bagaimana membantu mengalirkan darah ketempat yang penting


dalam tubuh sehingga pasokan oksigen keotak terjaga untuk
mencegah matinya sel otak.
BHD

Jika dlm penilaian dini penolong


menemukan gangguan pd salah satu dr
komponen:
• Tersumbatnya jalan nafas,
• Tidak ditemukan adanya nafas dan nadi,
maka penolong harus melakukan tindakan
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Cardio Pulmonary Resuscitation /Resusitasi Jantung
Paru
Sistem
Pernapasan
Sistem
Sirkulasi
Sistem Sirkulasi terdiri dari :

1. Jantung

2. Pembuluh darah
3. Darah dan komponennya

4. Saluran limfe
Kenapa
Jantung
BERHENTI?
Penyakit
Jantung
Gangguan
Pernafasan
Syok
Komplikasi
Penyakit
Pengertian dan Jenis
Prinsip!

SEL TUBUH (terutama


otak) dapat bertahan
untuk tidak mendapat
O2 dalam waktu 4 – 6
menit kemudian akan
terjadi KEMATIAN SEL-
SEL otak yang dimulai
setelah 8 – 10 menit
MATI KLINIS
✔Tidak ada Pernafasan
✔Tidak ada Denyut Nadi
✔REVERSIBEL (fungsi sel dapat
dikembalikan)
✔Waktu 4-6 Menit
MATI BIOLOGIS
✔Tidak ada Pernafasan
✔Tidak ada Denyut Nadi
✔IREVERSIBEL (fungsi sel tidak dapat
dikembalikan)
✔Waktu 8-10 Menit
Mati Klinis Mati Biologis
TIDAK ADA NAFAS & TIDAK ADA NAFAS &
NADI NADI
REVERSIBEL IREVERSIBEL
WAKTU 4-6 MENIT WAKTU 8-10 MENIT
TANDA PASTI MATI
• LEBAM MAYAT (20-30
MENIT)
• KAKU MAYAT (1-2 JAM)
• PEMBUSUKAN (6-12 JAM)
TANDA PASTI MATI
Kerusakan/cedera
yang mematikan
(kepala pecah)
jika terdapat
TANDA PASTI MATI
tidak perlu dilakukan
RJP/CPR
HANYA DOKTER YANG
BERHAK MENYATAKAN
SESEORANG TELAH
MENINGGAL
AHA 2015
Sebelum RJP,
PASTIKAN!

tidak adanya RESPON


& tidak adanya TANDA
KEHIDUPAN atau
pernapasan
Langkah-langkah (DRS-CAB)

D DANGER
R RESPONSE
S SHOUT HELP
C CIRCULATORY / COMPRESION
A AIRWAY CONTROL
B BREATHING SUPPORT
DANGER
Pastikan Keselamatan
Penolong
(Scene Asessment)
RESPONSE
Periksa Respon Korban
SHOUT HELP
Hubungi
Bantuan
(Ambulans /
Fasilitas
Kesehatan /
Medis)
COMPRESSIONS

Circulatory
Support /
Compression
Pijat Jantung
Chest Compressions
30x
bagaimana
tekanannya
RJP DEWASA

Rasio (pijatan : 30 : 2 sebanyak 5 siklus (2 menit)


nafas)
Kecepatan 100 / menit
Kedalaman 5 - 6 Cm
Lama tiupan 1,5 – 2 detik
Tangan 2 tangan pd bagian 2 jari bawah
tulang dada, tengah dada
RJP ANAK

Rasio (pijatan : 30 : 2 sebanyak 5 siklus (2


nafas) menit)
Kecepatan 100 / menit

Kedalaman ⅓ dimensi dada Korban

Lama tiupan 1 – 1,5 detik

Tangan 1 tangan pd bagian 2 jari


bawah tulang dada
RJP BAYI

Rasio (pijatan : 30 : 2 sebanyak 5 siklus (2


nafas) menit)

Kecepatan 100 / menit

Kedalaman ⅓ dimensi dada Korban


Lama tiupan 1 – 1,5 detik

Tangan 2 jari pd bagian 1/3 jari


bawah tulang dada
AIRWAY CONTROL
Penguasaan Jalan Nafas
Head Tilt Chin Lift (HTCL) / Angkat Dagu Tekan Dagu (ADTD)
BREATHING
SUPPORT
Bantuan Pernafasan
(Scene Asessment)
KAPAN RJP
DIHENTIKAN?
RJP dapat dihentikan bila :

1. Penderita PULIH kembali


2. Penolong KELELAHAN
3. Diambil alih oleh TENAGA
yang sama atau yang lebih
terlatih
4. Ada tanda pasti MATI
SUMBATAN
JALAN NAPAS
SUMBATAN JALAN NAFAS

• Gangguan jalan nafasdapat

disebabkan krn:
• masuknya benda asing

• Struktur anatomis (tersumbat lidah,

penyempitan saluran pernafasan,


kerusakan jaringan.
SUMBATAN JALAN NAFAS

• SUMBATAN PARSIAL
• Tanda: masih ada upaya bernafas, suara nafas tambahan(mengi,
mengorok)
• SUMBATAN TOTAL
• Tanda: penderita terkesan mencekik leher sendiri dgn kedua
tangannya.
TEKNIK PEMBEBASAN JALAN NAFAS

• SAPUAN JARI
• HENTAKAN PERUT
• HENTAKAN DADA
HEIMLICH
MANEUVER
airway obstructions
POSISI
DIBELAKANG
KORBAN

HEIMLICH MANEUVER
POSISI TANGAN PENOLONG
HENTAKAN BERULANG
Jika Korban tidak
sadar

Prosedur CPR

Anda mungkin juga menyukai