Anda di halaman 1dari 32

PERTOLONGAN PERTAMA

UPAYA SELAMATKAN JIWA

FASILITATOR
PMI DAERAH SUMUT
SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN…
Awam
Polisi
PMK
Satpam Ambulans
IGD/UGD I.C.U Rawat
Linmas
Pramuka
Gawat
Palang Merah Darurat
Indonesia

Rehabilitasi
Pulang

SATGANA PMI
Rehabilitasi
110 Polisi

BENCANA 113 PMK


Fasilitas
118 Ambulans GD
Kesehatan
Akses

Fase Pra RS Fase RS


DASAR
PERTOLONGAN PERTAMA
• Definisi : Memberikan Pertolongan kepada
Penderita sakit/cedera/kecelakaan yang
memerlukan penanganan Medis Dasar.
• Medis Dasar : Tindakan Perawatan
berdasarkan Ilmu Kedokteran yang dapat
dimiliki oleh Awam atau Awam yang
terlatih secara khusus.
• Pelaku Pertolongan Pertama : Orang yang
pertama kali tiba di TKP, yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam
penanganan Medis Dasar.
TUJUAN
PERTOLONGAN PERTAMA
• Menyelamatkan jiwa.
• Mencegah cacat.
• Memberikan rasa nyaman
dan menunjang proses
penyembuhan.
DASAR HUKUM
Pelanggaran tentang orang yang perlu ditolong diatur dalam
Pasal 531 KUHP
Yang berbunyi :
Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang ada
dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan
atau mengadakan pertolongan kepadanya,
sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau
diadakannya dengan tidak akan mengkhawatirkan
bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena
bahaya,dihukum kurungan selama-lamanya 3 bulan
atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500. Jika orang
yang perlu di tolong itu mati, diancam dengan :
KUHP 45, 165,187, 304 s, 478, 525,566”
KERAHASIAAN MEDIS
• PASAL 322 KUHP
1. Barang siapa dengan sengaja membuka
sesuatu yang wajib menyimpannya oleh
karena jabatan atau pekerjaannya baik
yang sekarang, maupun yang dahulu,
dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya sembilan bulan atau denda
sebanyak-banyaknya sembilan ribu rupiah.
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu,
maka perbuatan itu hanya dapat dituntut
atas pengaduan orang itu.
PERSETUJUAN
TINDAKAN PERTOLONGAN
a. Persetujuan yang dianggap diberikan
tersirat (Implied Consent)
b. Persetujuan yang dinyatakan
(Expressed Consent)
dinyatakan secara lisan atau tertulis.
PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PERTOLONGAN PERTAMA
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
023/Birhub/1972
KEWAJIBAN
PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA
• Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan
orang disekitarnya.
• Dapat menjangkau penderita.
• Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam jiwa.
• Meminta bantuan/rujukan.
• Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat
berdasarkan keadaan korban.
• Bekerjasama dengan Tim.
• Menjaga kerahasiaan Medis.
• Berkomunikasi dengan semua yang terlibat.
• Mempersiapkan Penderita untuk di transportasi
PERALATAN DASAR
• Alat Pelindung
Diri :
1. Sarung Tangan
Lateks.
2. Kacamata
Pelindung.
3. Baju Pelindung.
4. Masker Penolong.
5. Masker Resusitasi.
6. Pelindung Kepala.
PENILAIAN
DI LOKASI…
Penolong harus :
1. Memastikan keselamatan.
2. Memperkenalkan diri.
3. Mekanisme cedera.
4. Mengenali & mengatasi
gangguan/cedera yang mengancam
nyawa.
5. Stabilkan dan terus pemantauan.
6. Minta Bantuan.
PENILAIAN
• Langkah – langkah :
1. Penilaian Keadaan.
2. Penilaian Dini
3. Pemeriksaan Fisik.
4. Riwayat Penderita.
5. Pemeriksaan Berkala / Lanjut.
6. Pelaporan.
PENILAIAN KEADAAN
• Bagaimana KONDISI Saat itu ?

• KEMUNGKINAN apa saja yg akan terjadi ?

• Bagaimana MENGATASINYA ?
PENILAIAN DINI
cepat , tepat, sederhana
• Langkah – langkah :
a. KESAN UMUM.
KASUS TRAUMA :
Kasus yang disebabkan ruda paksa yang mempunyai
tanda-tanda yang jelas terlihat atau teraba.
KASUS MEDIS :
Kasus yang diderita, tanpa ada riwayat ruda paksa.
Pada kasus ini penolong harus lebih berupaya mencari
riwayat gangguannya.
b. MEMERIKSA R E S P O N
• Menentukan tingkat
Respon Korban
berdasarkan rangsangan
yang diberikan
penolong
• A = AWAS
• S = SUARA
• N = NYERI
• T = TIDAK
RESPON
c. Memastikan Jalan Napas
Terbuka dengan Baik
Tergantung keadaan
Korban Sadar atau Tidak.
• Pasien dengan Respon
(Perhatikan suara).
• Pasien yang tidak respon
(Buka Jalan Napas).
- A D T D
- Perasat Pendorong
Rahang Bawah
d. Menilai Pernapasan
L = Lihat gerakan dada.

D = Dengar aliran Napas.

R = Rasakan hembusan
Napas di pipi.
e. Menilai Sirkulasi dan
Menghentikan Perdarahan Berat
PEMERIKSAAN FISIK
• Tindakan ini melibatkan Panca Indra, berupa :
1. Penglihatan


2. Perabaan


3. Pendengaran


PADA PENDERITA CEDERA, HARUS DICARI :

P L N B
 TANDA VITAL
 Denyut nadi normal :
Bayi : 120 – 150 x/menit.
Anak : 80 - 150 x/menit
Dewasa : 60 – 90 x/menit.
 Frekwensi Pernapasan Normal :
Bayi : 25 – 50 x/menit
Anak : 15 – 30 x/menit.
Dewasa : 12 – 20 x/menit.
 Suhu Tubuh Normal : 37° C
RIWAYAT PENDERITA
• K = Keluhan Utama (gejala dan Tanda)
• O = Obat – obatan yang diminum.
• M = Makanan/Minuman terakhir.
• P = Penyakit yang diderita.
• A = Alergi yang dialami.
• K = Kejadian.
PEMERIKSAAN BERKALA
PENOLONG harus menilai kembali :

• RESPON
• JALAN NAPAS.
• N A D I.
• Suhu - Kelembaban kulit,
Periksa secara seksama.
• Periksa kembali tindakan yang telah di lakukan.
• PERTAHANKAN
Komunikasi dengan Korban.
f. Hubungi Bantuan
• Penilaian Dini harus diselesaikan,
semua keadaan yang mengancam
nyawa telah diatasi.
• Prioritas transportasi.
g. P E L A P O R A N
Dalam laporan sebaiknya di cantumkan :
• Umur dan Jenis Kelamin.
• Keluhan Utama.
• Tingkat Respon.
• Keadaan Jalan Napas.
• Pernapasan dan Sirkulasi.
• Pemeriksaan Fisik dan Kompak yang penting.
• Penatalaksanaan.
• Perkembangan lain.
Laporan – Serah Terima
TERIMA KASIH
ATAS SEGALA PERHATIAN

Anda mungkin juga menyukai