Anda di halaman 1dari 33

SENGATAN PANAS

DAN
SENGATAN DINGIN

dr. Maria Rosa Da Lima, M. Biomed


26 01 2021
Heat Injuries
Heat Injuries

•  

Sengatan panas adalah suatu kelainan pada tubuh yang


disebabkan karena terpaparnya udara panas yang tinggi yang
menyebabkan meningkatnya suhu tubuh (hipertermi) bisa
mencapai 106(41,1) yang disertai dengan kelainan fisik dan
neurologis.
Mekanisme Heat Injuries
Usaha Tubuh
Aktivitas Keringat
mendinginkan

Aktivitas + Suhu Usaha Tubuh Keringat yang


panas mendinginkan banyak

Cairan &Elektrolit
berkurang

Dehidrasi

Heat Injury
Penyebab
• Terekspose lama pada suhu ekstrim tinggi
• Memakai pakaian terlalu tebal pada cuaca
ekstrim panas
• Memakai pakaian berwarna gelap yang
menyerap panas
• Terpapar terik sinar matahari langsung
Faktor Resiko Sengatan Panas

• Usia
Anak-anak, lanjut usia lambat adaptasi
• Lemak tubuh
Obesitas  sulit mendinginkan diri
• Dehidrasi  tidak bisa berkeringat
• Penyakit
penyakit kardiovaskuler, minum diuretik
demam
• Faktor kelelahan
Jenis Penyakit Akibat Sengatan Panas

1. Manifestasi ringan : heat edema, heat


rash, heat cramps dan heat syncope
2. Heat exhaustion ( manifestasi lebih
serius)
3. Heat stroke ( keadaan berat)
Manifestasi ringan
Heat edema, pembengkakan jaringan lunak,
terutama extremitas bawah, vasodilatasi perifer
utk meningkatkan pengeluaran panas, cairan
interstitial terakukulasi pada extremitas inferior,
self-limiting
Penanganan : elevasi ektremitas
Heat rash/miliaria rubra  keringat berlebih,
menyumbat saluran keringat pint point eritema
papular,gatal  berkepanjangan , infeksi sekunder
staphylokokus
Pencegahan memakai pakaian longgar
Manifestasi ringan
Heat cramps terjadi spasme otot karena cairan
dan elektrolit berkurang, dapat terjadi sendiri atau
bersama heat exhaustion
Penanganan : terapi cairan dan elektrolit
Heat syncope, kurangnya perfusi karena deplesi
volume, vasodilatasi perifer, penurunan tonus
vasomotor penurunan aliran darah ke ssp
Penanganan: istirahat, posisi baring, rehidrasi
Heat Exhaustion
• Deplesi air
• Deplesi natrium
• Dapat berkembang menjadi heat stroke
• Kulit panas dan kering 37 – 40 , lemas,
haus, membran mukosa mengering ,
pusing, lelah, mual, pucat dan nafsu makan
menurun, serta disorientasi.
Heat Stroke

merupakan keadaan emergensi namun reversibel,


dengan gejala:
• Hiperpireksia (suhu >390C).
• Kulit kering, tidak berkeringat.
• Takikardi, sulit bernafas.
• Halusinasi, confusion, disorientasi..
• Berbicara tidak menentu (mengigau).
• Kesadaran dapat menurun sampai koma.
 
Cara menghindari sengatan panas
• Aklimatisasi atau menyesuaikan dengan
suhu panas sebelum keberangkatan haji.
• Tidak berada di terik matahari langsung,
antara pukul 10.00 s/d 16.00.
• Memakai payung atau topi dan berbekal
minuman dan semprotan air.
• Minum air 5-6 liter/ 1 gelas setiap jam,
tidak menunggu sampai haus.
• Hindari minum kopi, teh karena akan
mempercepat dehidrasi.
• Tidak melakukan aktivitas berlebihan saat terik
matahari
• Badan tetap segar, cukup istirahat, dan tidur 6-8
jam sehari
• Pakaian yang agak longgar agar memudahkan
penguapan dan sedapat mungkin berwarna
putih.
• Makan buah-buahan segar,
• Gunakan sunscreen.
• Jika merasa letih, stop aktivitas dan usahakan ke
tempat sejuk.
Penatalaksanaan Sengatan Panas
• Hindari organ/bagian badan dari kerusakan permanen.
• Yang utama dinginkan pasien.
• Pindahkan pasien ke ruangan yang sejuk atau terbuka yang
terlindung dari panas matahari
• Llonggarkan pakaian pasien.
• Berikan / semprotkan air suam-suam kuku atau dingin pada
kulit
• Kipasi pasien
• Berikan cairan infus garam fisiologis (NaCl 0,9%).
• Monitor suhu badan sampai suhu badan mencapai 101 oF-102oF
(38,3 – 38,8oC).
COLD INJURIES
Cold Injuries
•  

Sengatan dingin merupakan kerusakan kulit dan


jaringan lainnya yang disebabkan karena terpapar
udara dingin di bawah 0 dalam waktu yang lama.
Sengatan dingin ini mempengaruhi intrasel dan
ekstrasel dan mempengaruhi fungsi jaringan dan
sirkulasi.
Mekanisme Cold Injuries
Darah Menuju
Organ vital

Paparan Suhu Menjaga Organ


Sangat Rendah Vital

Vasokonstriksi
daerah perifer

Area Perifer
menjadi dingin
dan mudah
membeku
Faktor Resiko Sengatan Dingin
• Terpapar suhu yang dingin dalam waktu yang lama.
• Kulit yang tidak tertutup.
• Terdapat luka di kulit.
• Kondisi tubuh yang buruk.
• Malnutrisi.
• Udara dingin, dehidrasi, sirkulasi udara yang buruk.
• Membiarkan memakai baju yang basah.
• Minum kopi atau teh, karena akan meningkatkan diuresis dan
menimbulkan dehidrasi.
• Merokok, karena nikotin akan menimbulkan vasodilatasi yang
menyebabkan lambatnya aliran darah ke perifer, sehingga
udara dingin akan lebih lama tertahan,
• Status mental yang sensitif dan tidak siap dalam menghadapi
kondisi.
• Pasien dengan DM, arteriosklerosis, gangguan neurologis, dan
anemia.
• Kulit yang gelap.
• Badan kurus.
Jenis Penyakit Akibat Sengatan
Dingin

1. Frostnip (sengatan dingin ringan)


2. Immersion Foot (sengatan dingin sedang)
3. Frostbite (sengatan dingin berat)
Frostnip
Keadaan beku jaringan tubuh
akibat terpapar udara dingin,
dapat merusak jaringan.
 Ringan : hanya mempengaruhi
lapisan atas kulit dan cenderung pada
daun telinga, hidung, pipi, jari dan ibu jari,
tangan dan kaki.
Terjadi pada suhu 15°C (59°F).
Gejala :
• Mati rasa (baal).
• Rasa kaku atau beku terutama daerah yanng
terpajan langsung dengan udara dingin.
• Pucat, dingin, kram, kaku otot.
Penatalaksanaan Frostnip
Dapat dilakukan pengobatan sendiri (di kloter)
 Bawa pasien ke ruangan (bila mungkin ruang
dengan penghangat).
 Ganti baju yang basah dengan yang kering.
 Rendam air hangat (37°C-40°C/ 100°F-105°F).
 Berselimut dan pakaian hangat,
 Makan dan minum yang hangat, kamar bersuhu
hangat.
 Analgetik topikal atau sistemik (bila perlu)
Immersion Foot

• Disebabkan kontak atau pajanan air atau suhu dingin


yang lama tanpa penghangat.
• Mengenai saraf, otot, dan kulit dan tungkai atas dan
bawah.
Gejalanya:
• Iskemia : pucat, nadi lemah/tidak teraba.
• Hiperimia : kemerahan pada lokal tertentu,
bengkak, nyeri tungkai, kaku/beku.

• Komplikasi : timbul kelemahan otot, gangren,


atrofi otot, ulserasi, nekrosis supefisial.
Penatalaksanaan Immersion foot
 Menghindari pajanan
 Penghangatan sederhana.
 Bawa pasien ke dalam ruangan (bila mungkin
ruang dengan penghangat).
 Analgetik dan antibiotik topikal pada ulserasi
Frostbite
• Frostbite adalah cedera termal dingin dan membeku
yang terjadi ketika jaringan terkena suhu di bawah
titik beku (biasanya 0°C atau 32°F) untuk periode
waktu yang berkelanjutan.
• Menimbulkan hipotermi.
Gejala frostbite dibagi dalam 4 tingkatan:

 Stadium 1: kulit menjadi pucat, dikelilingi area


eritema atau kemerahan,
 Stadium 2 : kulit menjadi melepuh, bula
mengandung cairan bening.
 Stadium 3 : kulit menjadi beku, pembuluh darah
kulit tersumbat bekuan darah , bula hemorrhagik
dan jaringan sekitar mati.
 Stadium 4 gangren, dan nekrosis, membutuhkan
amputasi.
frostbite
Penatalaksanaan Frostbite
 Untuk yang ringan : lakukan seperti penanganan frostnip.
 Rewarming tubuh secara menyeluruh kemudian diikuti penghangatan
lokal/setempat.
 Rewarminng bertahap : rendam air hangat 37 oC – 40oC selama 25-40
menit, atau kompres dengan air hangat10-30 menit sampai pencairan
lesi komplit.
 Bila tidak ada air hangat, selimuti badan dengan selimut hangat
 Infus cairan NaCl 0,9% yang sudah dihangatkan.
 Berikan oksigen.
 Lanjutkan tirah baring total, berikan tetanus toxoid.
 Irigasi ulkus secara aseptik, berikan antibiotik.
 Berikan heparin (jika ada tanda-tanda trombus).
 Drainage bulla secara steril dan cuci dengan desinfektan.
 Fisioterapi, hentikan rokok secara total.
 Bila perlu amputasi/rekonstruksi (rujuk segera ke RSAS bila kondisi
tidak memungkinkan ditangani di BPHI ).
Pencegahan
• Pertahankan kondisi tubuh dalam keadaan baik.
• Makan makanan yang baik dan hangat, minum minuman
hangat setiap jam 1 gelas (tidak menunggu haus). tetap
terhidrasi
• Memakai pakaian sehari-hari dan pakaian ihram yang tebal
dan hangat agar dapat menghindari paparan udara dingin.
Atau beberapa lapis pakaian longgar dan hangat
• Hindari udara dingin, dengan tidak melakukan kegiatan
yang tidak perlu di ruang terbuka .
• Hindari merokok dan minum kopi.
Cont.-
• Mandi melalui shower, air hangat, jangan
banyak gerakan menggosok waktu mandi.
• Jangan menggosok kulit daerah lesi, karena
dapat merusak jaringan.
• Jangan gunakan penghangat langsung (seperti
botol air panas, dll)
• Jangan mencairkan daerah lesi jika mungkin
akan terjadi beku lagi, karena dapat merusak
jaringan.
• Lindungi kulit dengan krim.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai