Anda di halaman 1dari 15

Hipertermia dan

Hipotermia
Pendahuluan
Heat-Related Injury
Suhu oral manusia normal adalah 37C (98,6F), namun
dapat berkisar antara 36.3C (97.3F) dan 37.1C (98.8F) di pagi
hari. Suhu mulut biasanya normal 0.5C (.9F) lebih rendah dari
suhu rektal.
Hipertermia didefinisikan sebagai elevasi suhu tubuh inti
di atas rentang diurnal normal 36C (96.8F) sampai 37.5C
(99.5F) karena kegagalan thermoregulation tubuh untuk
melepaskan panas.
HIPERTERMIA
Penyebab :
exogenous heat exposure/ lingkungan yang panas
endogenous heat production a.k.a olahraga atau aktivitasberat
Jenis
Heat exhaustion/ heat Heat cramp/ miners Heat stroke/ sun stroke
prostration cramp

kelelahan yang disebabkan Heat cramp/ kram yang Hal Hiperthermia dan
oleh panas, Heat ini disebabkan oleh Dehidrasi tingkat 3 setelah
exhaustion berhubungan hilangnya elektrolit secara Heat Exhaustion , Heat
dg dehidrasi shg tjd massive dari seseorang Cramp : Hal ini merupakan
kelelahan & gang. pada karena keringat yang suatu kombinasi dari
sistem kardiovaskular. berlebihan. pengurangan kemampuan
tubuh untuk merudeksi
K
ulit yang dingin dan panas dalam tubuh
lembab (dengan ketiga cara :
Tekanan darah rendah. radiasi, konveksi, maupun
Nadi yang cepat, tapi evaporasi) yang
lemah. diperpanjan dalam suatu
Sakit kepala keadaan panas yang terus
Headache menerus.
Nausea & muntah- Ada 2 jenis heat stroke :
muntah Exertional :
Lemah, lesu. Non-exertional
Malignant Hipertermia
Suatu kondisi penyakit yang berhub gg genetik . Pada sisitem Sistem
muskuloskeletal penderita ini biasanya mengalami abnormalitas
kontraksi otot.
Keabnormalitasan ini terdapat dalam retikulum sarkoplasma yang
terdapat pada otot lurik/otot rangkat yang menyebabkan
peningkatan jumlah kalsium intraseluler dari sel otot. Pemacu :
Halothane (anesthesia agent) atau anestesi lain yang digunakan
dengan cara menghirup.
Succinylcholine (neuromuscular blocker)
Phenothiazine
Haloperidol(neuroleptic neuroleptic malignant syndrome)
Metabolisme abnormal (hipermtblsm)
Dipengaruhi heat stroke
Tanda dan Gejala :

Hyperthermia
Kekakuan otot
Acidosis
Instabilitas CV
Terapi / pengobatan yang bisa
dilakukan
Penghentian anestesi
Infus secara intravena dantrolene sodium
Procainamide,untuk menghindari kejang otot
Obat-obatan yang memacu hyperthermia
Psychotropic drugs
Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)
Tricyclic antidepressants dinetralisir dengan physostigmine
Amphetamine Atau pengobatan untuk heat stroke

NARKOBA/Obat-obatan terlarang :
Phencyclidine
Lysergic acid diethylamide
Methylenedioxyamphetamine (MDMA)
Cocaine
Cold-Related Injury
Thermoregulasi di Lingkungan Dingin
Hipotermia didefinisikan sebagai suhu inti di bawah 35C (95F).
Bisa jadi dianggap ringan (32C sampai 35C) (89,6F sampai 95F),
sedang (28C sampai 32C) (82F sampai 89.6F), atau parah (di bawah
28C) (82F).
Saat jaringan tubuh terpapar dingin, membran sel tidak lagi
berfungsi dengan baik, cairan meninggalkan sel, proses seluler berhenti,
dan terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Kematian sel terjadi karena air
di dalam dan di sekitar sel mengkristal. Menanggapi dingin, otak
berupaya untuk merangsang produksi panas dengan mekanisme
menggigil, peningkatan metabolisme, dan pengurangan aliran darah ke
jaringan periferal untuk meminimalkan kehilangan panas .
Pengidap serangan hipotermia tingkat menengah (suhu tubuh 28-32C) akan mengalami gejala-gejala berupa:
Mengantuk atau lemas.
Bicara tidak jelas atau bergumam.
Linglung dan bingung.
Kehilangan akal sehat, misalnya membuka pakaian meski sedang kedinginan.
Sulit bergerak dan koordinasi tubuh yang menurun.
Napas yang pelan dan pendek.
Tingkat kesadaran yang terus menurun.
Apabila tidak segera ditangani, suhu tubuh akan makin menurun dan berpotensi memicu hiportemia yang parah
dengan suhu tubuh 28C ke bawah. Kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala berikut:
Pingsan
Denyut nadi yang lemah, tidak teratur, atau bahkan sama sekali tidak ada denyut nadi.
Pupil mata yang melebar.
Napas yang pendek atau sama sekali tidak bernapas.
Penanganan awal
Memantau pernapasan
Memindahkan ke tempat yg hangat
Lepaskan pakaian jika basah dan ganti dengan yang kering.
Berikan minuman hangat jika pengidap masih sadar dan bisa menelan.
Tetapi jangan memberi minuman yang mengandung alkohol atau
kafein.
Gunakan handuk kering yang dihangatkan atau botol berisi air hangat
untuk mengompres pengidap.
1. Chilblains
Chilblains (eritema pernio) adalah luka jaringan krn
tereksposur suhu di atas titik beku dan dengan kelembaban dan angin
yang tinggi. Chilblains dapat terjadi dengan suhu antara 0C (32F) dan
12,8C, (55F), 16c. Biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen,
tapi akut.
Bisa berupa rasa sakit lokal, bengkak, kemerahan dan gatal.
Jika berulang, kerusakan kulit bisa terjadi. Pengobatan adalah
menghindar dari lingkungan dingin dan / atau memberi kehangatn.
2. frostnip
Frostnip
Frostnip adalah gemetar sementara dan mati rasa yang tidak
menimbulkan kerusakan permanen
Hal ini kadang disebut sebagai radang dingin derajat pertama.
Frostbite
Paparan dingin di bawah titik beku dapat menyebabkan luka lokal akibat hipotermia.
Radang dingin terutama mempengaruhi area yang terpapar namun berpotensi di area manapun dari
tubuh. Jari-jari tangan, lobus telinga dan jari kaki sangat rentan terhadap hal ini. Kulit rusak karena
membeku pada -2C (28F), 0 C, dan bergantung pada berapa lama kulit terpapar pada suhu itu akan
mempengaruhi derajat kerusakan.

Cedera radang dingin yang parah bisa melibatkan sendi, tulang, dan jaringan otot. Koreng
dan gangren bisa terjadi dengan derajat ketiga atau luka yang dalam. Tidak seperti luka bakar, yang
sering menyebabkan orang tersebut menarik diri dari sumber panas, paparan dingin bisa terus
berlanjut. Tanda organ yang mengalami frostbite adalah kulitnya pucat dan keras dimana jika
terkelupas akan tampak jaringan di bawahnya yang berwarna merah dan nyeri. Organ tersebut
biasanya mati rasa.
Gejala Frostbite dibagi dalam 3 tingkatan
Stadium 1 : Kulit menjadi pucat, kemudian seperti terbakar dan
selanjutnya mengelupas
Stadium 2 : Kulit menjadi melepuh
Stadium 3 : Kulit menjadi beku, pembuluh darah kulit tersumbat
bekuan darah dan jaringan sekitar mati. Jika stadium 3 ini tidak
ditangani segera , kerusakan jaringan menjadi lebih serius dan dapat
menjadi gangren, kadang membutuhkan amputasi.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan antara lain:
Segera hindari pajanan lebih lanjut terhadap dingin, pindahlah ke area yang lebih hangat
Jika dimungkinkan, hangatkan organ yang terkena di dalam wadah yang berisi air hangat.
Hangatkan secara perlahan sampai kulitnya berubah menjadi memerah (kurang lebih 45
menit)
Jangan pernah menggosok atau menggaruk daerah yang mengalami frostbite karena dapat
menyebabkan cedera jaringan lebih lanjut
Jika tidak tersedia air hangat, balut daerah yang mengalami frostbite dengan kain atau jika
tangan yang terkena, selipkan saja tangan di bawah ketiak atau di perut
Jika mati rasa tetap berlanjut selama proses penghangatan segera ke rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai