Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FUNGSI DAN PENGELOLAAN KOPERASI


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Ekonomi Koperasi

Dosen Pengampu:

Drs. Ec. Marseto, M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 03

1. Ahmad Shofyuddin 21011010083


2. Rahma Zhafirah 21011010092
3. Mohammad Rizal Anwar 21011010095
4. Djauharotun Nafisah 21011010098
5. Syafrida Maulidyah 21011010103

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan
taufiq serta hidayah-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah “Fungsi dan
Pengelolaan Koperasi”. Makalah ini disusun berdasarkan bekal ilmu pengetahuan sebatas
yang kami miliki, sehingga tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari beberapa pihak akan
sulit bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada yth:

1. Drs. Ec. Marseto, M.Si. selaku dosen Ekonomi Koperasi.


2. Seluruh pihak yang tidak dapat kami cantumkan, yang telah turut mendukung dan
membantu

Kami dalam menyelesaikan makalah ini. kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan kami dalam membahas dan
memaparkan. Oleh karena itu, segala sesuatu dan koreksi lebih lanjut sangat kami harapkan
dari semua pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi,
dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Surabaya, 25 Maret 2024

Kelompok 03
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….………..…2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3. Tujuan .................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
2.1. Pengertian Koperasi .................................................................................................... 6
2.2. Fungsi Koperasi .......................................................................................................... 6
2.3. Definisi Pengelolaan Koperasi .................................................................................... 8
2.4. Pengelolaan Koperasi.................................................................................................. 9
2.5. Aspek Pengelolaan Koperasi ..................................................................................... 10
2.6. Prinsip Pengelolaan Koperasi ................................................................................... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu
sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun
sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi
sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem
ekonomi kapitalis. Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai Negara
baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia. Pada dasarnya koperasi
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Koperasi sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak akhir abad XIX yaitu sekitar tahun
1896 yang dipelopori oleh R.A.Wiriadmaja. Namun secara resmi gerakan koperasi Indonesia
baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai
Hari Koperasi Indonesia. Pada umumnya orang menganggap koperasi adalah sebagai
organisasi sosial, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak mencari keuntungan.
Ekonomi Koperasi adalah entitas ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh anggota,
yang melayani kepentingan ekonomi mereka secara bersama-sama. Sejarah koperasi
mencakup akar-akarnya yang dimulai pada awal abad ke-19 di Inggris, dengan gerakan
koperasi yang muncul sebagai respons terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi di kalangan
pekerja. Prinsip-prinsip dasar koperasi, seperti keanggotaan sukarela dan terbuka, kontrol
demokratis oleh anggota, partisipasi ekonomi anggota, otonomi dan kemandirian, serta
pendidikan, pelatihan, dan informasi, membentuk landasan filosofis dan operasional koperasi.
Peran koperasi dalam ekonomi sangat beragam, mulai dari menyediakan layanan dan produk
untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat hingga menjadi motor penggerak ekonomi
lokal. Koperasi juga memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja dan
pemberdayaan komunitas.

Meskipun memiliki banyak kelebihan, koperasi juga dihadapkan pada tantangan, seperti
manajemen yang kompleks, akses terhadap modal, persaingan dengan perusahaan besar, dan
perubahan regulasi yang sering kali menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
Namun, potensi pengembangan koperasi di masa depan cukup besar. Teknologi dapat
menjadi katalis dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas koperasi, sementara inovasi
dalam model bisnis dapat mengatasi tantangan eksternal yang dihadapi. Koperasi juga dapat
memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dan inklusif.

Oleh karena itu, setelah mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi baik awal
perkembangannya di dunia, ataupun awal kemunculannya di Indonesia sampai saat ini. Kita
juga perlu mengetahui seberapa besarkah fungsi dan kegunaan dari koperasi itu sendiri, selain
itu bagaimana pengelolaan dari koperasi itu sendiri juga harus kita ketahui.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari koperasi?
2. Bagaimana fungsi dari koperasi?
3. Apa pengertian dari pengelolaan koperasi?
4. Bagaimana pengelolaan koperasi?
5. Apa saja aspek dalam pengelolaan koperasi?
6. Apa saja prinsip dalam pengelolaan koperasi?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari koperasi
2. Untuk mengetahui fungsi dari koperasi
3. Untuk mengetahui pengertian dari pengelolaan koperasi
4. Untuk mengetahui pengelolaan koperasi.
5. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam pengelolaan koperasi
6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pengelolaan koperasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa latin “Coopere”, yang dalam bahasa inggris disebut
cooperation. Co berarti bersama dan operation berarti bekerja, jadi cooperation berarti
bekerja sama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Koperasi mengandung makna “kerjasama”.
Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya “ kerja sama”.
Koperasi berkenaan dengan manusia sebagai individu dan dengan kehidupannya dalam
masyarakat. Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai satu unit, dia memerlukan
orang lain dalam suatu kerangka kerja sosial (Sitio dan Tamba, 2001).

Definisi koperasi menurut UU NO. 25/1992 koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan. Arifinal Chaniago dalam Sitio dan Tamba (2001) mendefinisikan
koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang - orang atau badan hukum,
yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya. Sehingga koperasi memungkinkan beberapa orang atau badan dengan jalan
bekerja sama atas dasar sukarela menyelenggarakan suatu pekerjaan untuk mensejahterakan
kehidupan anggotanya.

Bapak Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul “10 tahun


koperasi” 1941, mengatakan bahwa koperasi ialah perkumpulan seorang-seorang yang
dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya. Kata-kata yang
tersurat dalam definisi tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
a) Adanya unsur kesukarelaan dalam berkoperasi.
b) Bahwa dengan bekerja sama itu, manusia akan lebih mudah mencapai apa yang
diinginkan.
c) Bahwa pendirian dari suatu koperasi mempunyai pertimbangan-pertimbangan
ekonomis.
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau
kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang
memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang
didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong
khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk
barang ataupun pinjaman uang.

2.2. Fungsi Koperasi


Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran
koperasi sebagai berikut:
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya
d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

Seorang tokoh Kartasapoetra dalam (Chaniago, 19984 : 22) menambahkan fungsi


koperasi yaitu sebagai berikut :
a) Mempersatukan, mengarahkan dan mengembangkan daya kreasi, daya cipta serta
daya usaha rakyat, terutama mereka yang serba terbatas kemampuan ekonominya agar
mereka dapat turut serta dalam kegiatan ekonomi.
b) Koperasi bertugas meningkatkan pendapatan dan menimbulkan pembagian yang adil
dan merata atas pendapatan tersebut.
c) Koperasi bertugas mempertinggi taraf hiudp dan kecerdasan bangsa Indonesia.
d) Koperasi berperan serta aktif dalam membina kelangsungan perkembangan demokrasi
ekonomi.
e) Koperasi bereperan serta secara aktif dalam menciptakan atau membuka lapangan
kerja baru.

Selain itu, Menurut Dr.Sukanto Rekso Hadiprodjo, bahwa fungsi koperasi Indonesia
antara lain :
a) Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
b) Alat pendemokrasian ekonomi sosial
c) Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia
d) Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa
Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

Beberapa pandangan mengenai fungsi koperasi, yakni :


1. Aliran Yardstick
Menurut pandangan aliran ini, koperasi sebenarnya tidak dapat berbuat banyak dalam
melakukan perubahan terhadap sistem dan struktur perekonomian kapitalis. Fungsi dan
peranan koperasi menurut aliran ini, pada dasarnya hanyalah sebagai tolak ukur, dalam arti
sebagai penyeimbang atau sebagai penetralisir terhadap keburukan-keburukan yang
ditimbulkan. Sebab itu, sasaran gerakan koperasi dalam suatu masyarakat kapitalis, terbatas
pada segi melenyapkan praktek-praktek persaingan yang tidak sehat, yang sering menyertai
sistem perekonomian itu. b.bukan oleh sistem perekonomian kapitalis. Oleh karena itu,
sasaran gerakan koperasi dalam suatu masyarakat kapitalis, terbatas pada segi melenyapkan
praktek-praktek persaingan yang tidaksehat, yang sering menyertai sistem perekonomian itu..
2. Aliran sosialis
Pandangan aliran sosialis ini, memandang sistem perekonomian kapitalis sebagai musuh
utamanya, fungsi koperasi dalam masyarakat kapitalis harus lebih dari hanya sekedar sebagai
tolak ukur atau sebagai penyeimbang. menurut aliran ini, karena sistem perekonomian
kapitalis adalah suatu sistem perekonomian yang harus segera diakhiri. Kehadiran koperasi
dalam masyarakat kapitalis harus difungsikan sebagai kekuatan untuk mengakhiri sistem
perekonomian kapitalis itu, karena tujuan akhir aliran ini adalah sebagai alat untuk
mewujudkan masyarakat sosialis.

3. Aliran persemakmuran
Menurut aliran ini, fungsi dan peran koperasi dalam kapitalis bukan sekedar sebagai alat,
bukan sebagai penyeimbang, melainkan sebagai alternatif dari bentuk perusahaan kapitalis.
Jadi koperasi harus ditingkatkan peranannya dan dikembangkan sebagai suatu gerakan
masyarakt untuk mewujudkan suatu masyarakat koperasi.
Pada pelaksanaannya, koperasi mempunyai fungsi ganda yaitu fungsi ekonomi dan
fungsi sosial. Fungsi ekonomi ialah memperjuangkan kemakmuran bersama secara merata
bagi para anggota koperasi. Fungsi sosial koperasi ialah memupuk persaudaraan dan
kekeluargaan secara gotong royong, yang pada akhirnya diharapkan terbina persatuan dan
kesatuan bangsa.

2.3. Definisi Pengelolaan Koperasi


Kata “pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, manajemen (pengelolaan)
adalah hal yang paling sering dilakukan manajer. Dan seperti bidang ilmu lainnya yang
menyangkut manusia, manajemen pun sulit didefinisikan secara universal. Bila kita
mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen
mengandung tiga pengertian. Yaitu pertama, manajemen adalah sebagai suatu proses.
Manajemen dianggap sebagai sebuah proses karena semua manajer memerlukan cara yang
sistematis untuk melakukan pekerjaan, dan melakukan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling
berkaitan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Kedua manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas


manajemen. Jadi dengan kata lain orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam
suatu badan tertentu disebut manajemen. Dalam arti singular (tunggal) disebut manajer.
Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya berbagai aktivitas
manajemen agar tujuan organisasi yang dipimpinnya tercapai melalui orang lain. Ketiga,
manajemen adalah seni atau suatu ilmu. Luther Gullick mendefenisikan manajemen sebagai
suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat kerjasama ini
lebih bermanfaat bagi manusia. ( Nurrahmi Hayani : 2014 : 1 ).

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,


pengarahan dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
(Manullung: 2008). Menurut Malayu S.P Hasibuan manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Malayu Hasibuan: 2009: 9). Sedangkan
menurut Stoner dalam T.Hani Handoko manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. (T.Hani Handoko : 2012 : 8 ).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, pengelolaan koperasi adalah


proses mengelola dan memanfaatkan semua sumber daya koperasi secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan organisasi. Ini termasuk manajemen keuangan, manajemen modal
kerja, manajemen kas, manajemen piutang, manajemen persediaan, dan manajemen investasi
jangka pendek. Sedangkan manajemen koperasi adalah sebuah proses yang mengelola
sumber daya yang dimiliki oleh sebuah koperasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber
daya yang dimaksud meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya
finansial. Pengelolaan koperasi juga meliputi manajemen pemasaran, yang meliputi analisis
pasar, identifikasi kebutuhan konsumen, penyusunan rencana kebutuhan konsumen,
pengujian rencana, dan evaluasi. Prinsip pengelolaan koperasi antara lain koperasi memiliki
keanggotaan yang bersifat sukarela dan terbuka, memiliki keanggotaan yang bersifat sukarela
dan terbuka, dan menerima siapa pun yang ingin menjadi anggota tanpa memandang status
sosial mereka.

2.4. Pengelolaan Koperasi


Pengelolaan yang baik merupakan faktor krusial untuk menjamin keberhasilan dan
keberlanjutan usaha koperasi. Bab ini membahas berbagai aspek penting dalam pengelolaan
koperasi, dimulai dari peran dan tanggung jawab pengurus serta pengawas. Pengurus
bertanggung jawab dalam mengelola operasional koperasi sehari-hari, sedangkan pengawas
bertugas mengawasi kinerja pengurus. Pembagian kerja dan koordinasi yang baik di antara
keduanya sangat penting untuk tercapainya tujuan koperasi. Persyaratan dan kualifikasi
tertentu juga harus dipenuhi dalam mengangkat pengurus dan pengawas.
Rapat anggota memegang peranan sentral dalam pengelolaan koperasi. Terdapat beberapa
jenis rapat anggota seperti rapat anggota tahunan dan rapat anggota khusus yang
diselenggarakan sesuai dengan tata cara dan aturan baku. Kuorum dan pengambilan
keputusan dalam rapat anggota harus dilakukan secara demokratis sesuai dengan prinsip-
prinsip koperasi. Pembuatan risalah rapat yang akurat juga penting sebagai dokumentasi dan
pertanggungjawaban kepada anggota.
Manajemen keuangan dan akuntansi yang tertib menjadi tulang punggung pengelolaan
koperasi yang sehat. Prinsip-prinsip akuntansi koperasi harus diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan secara berkala. Audit internal maupun eksternal perlu dilakukan untuk
menjamin transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana koperasi. Perhitungan dan
pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota juga menjadi bagian penting dari
manajemen keuangan koperasi.
Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan termotivasi akan mendukung
keberhasilan pengelolaan koperasi. Proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang baik perlu
dilakukan untuk mendapatkan SDM berkualitas. Program pelatihan dan pengembangan
karyawan secara berkelanjutan juga penting untuk meningkatkan kompetensi SDM koperasi.
Penerapan sistem remunerasi, insentif, dan manajemen kinerja yang adil akan memotivasi
kinerja karyawan.
Aspek lainnya adalah perencanaan dan pengembangan usaha koperasi ke depan. Analisis
peluang usaha baru perlu dilakukan untuk mencari potensi pertumbuhan. Rencana
usaha/bisnis yang matang menjadi panduan dalam implementasi dan monitoring kemajuan
usaha koperasi. Menjalin kemitraan dan jejaring usaha juga akan menguntungkan koperasi.
Terakhir, peran pemerintah dan lembaga pembina seperti pembinaan, pendampingan, serta
regulasi dan kebijakan yang kondusif akan sangat mendukung pengelolaan dan
pengembangan koperasi secara berkelanjutan.

2.5. Aspek Pengelolaan Koperasi


Dalam pengelolaan koperasi terdapat tiga aspek penting meliputi manajemen operasi,
manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran.

1. Manajemen Operasi
Manajemen operasi adalah aspek pengelolaan koperasi yang berfokus pada pengelolaan
variabel-variabel kunci yang menentukan efisiensi dan efektivitas koperasi tercapai dengan
optimal. Manajemen operasi mencakup manajemen pemasukan, manajemen peralatan dan
sumber daya manusia, dan manajemen pengeluaran. Aspek yang perlu diperhatikan dalam
manajemen operasi antara lain :
a) Perencanaan produksi atau penyediaan layanan yang efisien dan efektif.
b) Pengelolaan rantai pasokan, termasuk pengadaan bahan baku atau sumber daya yang
diperlukan.
c) Pengendalian kualitas produk atau layanan yang dihasilkan oleh koperasi.
d) Pengelolaan persediaan untuk memastikan ketersediaan yang memadai dan
menghindari kelebihan persediaan.
e) Pengelolaan operasional sehari-hari, termasuk pemeliharaan fasilitas, pengaturan
jadwal kerja, dan pengawasan proses produksi atau pelayanan.

2. Manajemen Keuangan
Sesuai dengan namanya, manajemen keuangan berpusat pada pengelolaan berbagai
macam sumber keuangan koperasi. Pengelolaan keuangan sangatlah penting demi
keberlangsungan koperasi. Beberapa cakupan manajemen keuangan dalam koperasi, antara
lain manajemen modal kerja, manajemen kas, manajemen piutang, manajemen persediaan,
dan manajemen investasi jangka pendek. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan antara lain :
a) Perencanaan keuangan, termasuk penetapan anggaran, proyeksi pendapatan dan
pengeluaran, serta pengelolaan arus kas.
b) Pengelolaan aset dan liabilitas koperasi.
c) Pembiayaan koperasi, seperti pemilihan sumber pendanaan yang tepat dan manajemen
hutang.
d) Analisis keuangan dan pelaporan, termasuk evaluasi kinerja keuangan, pembuatan
laporan keuangan, dan pemantauan indikator keuangan yang relevan.
3. Manajemen Pemasaran
Salah satu persamaan koperasi dengan badan usaha lainnya adalah adanya kewajiban
koperasi dalam menjual barang dan jasa. Oleh karena itu, manajemen pemasaran termasuk
dalam aspek pengelolaan koperasi. Pemasaran adalah proses meningkatkan permintaan
terhadap barang dan jasa yang ditawarkan yang meliputi berbagai tahap. Tahapan pemasaran
meliputi analisis pasar, identifikasi kebutuhan konsumen, penyusunan rencana kebutuhan
konsumen, pengujian rencana, dan evaluasi. Aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam
manajemen pemasaran antara lain :
a) Penelitian pasar dan analisis kebutuhan anggota koperasi.
b) Pengembangan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota.
c) Strategi pemasaran dan promosi untuk meningkatkan kesadaran dan minat anggota.
d) Penentuan harga yang kompetitif dan strategi penetapan harga.
e) Manajemen hubungan dengan anggota koperasi melalui komunikasi dan layanan
pelanggan yang baik.

2.6. Prinsip Pengelolaan Koperasi


Koperasi diatur oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian serta
Undang-undang ini juga menyebutkan beberapa prinsip koperasi di Indonesia. Prinsip-prinsip
tersebut diantaranya :
1. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka
Koperasi adalah organisasi yang sukarela dan terbuka kepada semua orang untuk
dapat menggunakan pelayanan yang diberikannya dan mau menerima tanggung jawab
keanggotaan. Bersifat sukarela adalah seseorang harus sukarela menjadi anggota koperasi
(tidak ada paksaan). Bahkan tidak hanya menjadi anggota saja, untuk keluar dari keanggotaan
koperasi juga harus sukarela berdasarkan keinginan sendiri. Sedangkan bersifat terbuka
adalah tidak ada diskriminasi antar anggota koperasi. Semua anggota koperasi harus
diperlakukan sama, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, sosial, suku, politik, atau agama.
Keanggotaan koperasi terbuka bagi siapa saja yang memenuhi syarat.

2. Pengelolaan Koperasi Secara Demokratis


Pengelolaan disini tidak terbatas pada manajemen saja namun meliputi
pengawasannya. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam koperasi,
hak mengusulkan, mengoreksi, dan bertanya tentang pengelolaan koperasi serta sekaligus
untuk dipilih dan memilih menjadi pengurus ataupun pengawas. Prinsip pengelolaan secara
demokratis didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap anggota dalam pengelolaan
koperasi. Koperasi dalam pengelolaannya harus dilakukan atas kemauan dan keputusan para
anggota. Di sini, anggota koperasi memegang dan menjalankan kekuasaan tertinggi dalam
koperasi. Karena koperasi adalah organisasi demokratis yang dikontrol oleh anggotanya,
yang aktif berpartisipasi dalam merumuskan kebijakan dan membuat keputusan.

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha Dilakukan Secara Adil Sebanding Dengan


Besarnya Jasa Usaha Masing-Masing Anggota
Sisa hasil usaha atau SHU merupakan keuntungan yang diperoleh oleh koperasi.
Makna dari prinsip ini, yaitu bahwa koperasi bukanlah badan usaha kapitalis sehingga SHU
yang dibagi kepada anggota bukan berdasarkan modal anggota tersebut melainkan kontribusi
jasa usaha yang ia berikan kepada koperasi terbaru. Dengan begitu, semakin banyak seorang
anggota melakukan transaksi jual beli dengan koperasi, maka semakin besar SHU yang
diterima. Anggota berkontribusi secara adil dan pengawasan secara demokrasi atas modal
koperasi. Setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha akan mendapatkan
bagian keuntungan dari pada anggota yang tidak aktif.

4. Pembagian Balas Jasa yang Terbatas Terhadap Modal


Anggota adalah pemilik koperasi dan sekaligus sebagai pemanfaat jasa. Modal yang
disetorkan kepada koperasi pada dasarnya untuk melayani anggota dan dari pelayanan itu
koperasi diharapkan mendapatkan nilai lebih, karena itu balas jasa terhadap modal yang
diberikan kepada anggota atau sebaliknya juga terbatas yang tidak semata-mata didasarkan
kepada besarnya modal yang diberikan kepada koperasi. Yang dimaksud terbatas adalah
pemberian balas jasa atas modal yang ditanamkan disesuaikan dengan kemampuan yang
dimiliki koperasi. Jasa yang terbatas artinya bahwa suku bunga atas modal dalam koperasi
tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar. Prinsip ini menegaskan bahwa fungsi modal
dalam koperasi bukan sekedar untuk mencari keuntungan, namun digunakan juga untuk
kemanfaatan anggota. Oleh karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan anggota
tidak hanya didasarkan pada besarnya modal yang diberikan. Pemberian balas jasa atas modal
yang ditanamkan pada koperasi akan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki koperasi.

5. Kemandirian
Koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal mengambil keputusan usaha dan
organisasi. Kemandirian artinya juga kebebasan yang bertanggung jawab, otonom, swadaya
dan keberanian mempertanggungjawabkan segala tindakan sendiri dalam mengelola usaha
dan organisasi. Mandiri artinya dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada pihak lainnya.
Agar koperasi dapat mandiri, peran serta anggota sebagai pemilik sebagai pengguna jasa
sangat menentukan. Prinsip ini adalah pendorong bagi koperasi untuk meningkatkan
keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah organisasi mandiri
yang dikendalikan oleh anggota-anggotanya. Walaupun koperasi membuat perjanjian dengan
organisasi lainnya termasuk pemerintah atau menambah modal dari sumber luar, koperasi
harus tetap dikendalikan secara demokratis oleh anggota dan mempertahankan otonomi
koperasi.

6. Pendidikan Perkoperasian
Koperasi menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk anggota, wakil-wakil yang
dipilih, manajer, dan karyawan sehingga dapat berkontribusi secara efektif untuk
perkembangan koperasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat penting
dalam memajukan koperasi. Dengan kualitas SDM yang baik, cita-cita dan tujuan koperasi
dapat diwujudkan. Pendidikan perkoperasian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
mewujudkan kehidupan berkoperasi agar sesuai dengan jati dirinya. Keberhasilan koperasi
berkaitan erat dengan kualitas yang baik dan berwawasan luas dari semua lini, apakah pada
level anggota, pengurus, pengawas dan tentunya pengelola beserta karyawannya. Untuk
mewujudkan kondisi yang demikian maka pendidikan perkoperasian sangat diperlukan.
Melalui pendidikan, anggota disiapkan dan dibentuk untuk menjadi anggota yang memahami
serta menghayati nilai dan prinsip, serta praktik koperasi.

7. Kerjasama antar koperasi


Prinsip ini sebenarnya lebih bersifat strategi dalam bisnis. Tentunya banyak
keuntungan yang diperoleh apabila kerja sama antar koperasi ini berjalan dengan baik.
Koperasi melayani anggota-anggotanya dan memperkuat gerakan koperasi melalui kerjasama
dengan struktur koperasi lokal, nasional dan internasional. Bidang usaha koperasi bermacam-
macam, ada yang usahanya sama ada pula bidang usahanya yang beraneka. Masing-masing
usaha tersebut disadari bahwa kemampuan antara satu koperasi dengan kemampuan koperasi
lainya tentunya tidak sama. Kerjasama antar koperasi baik pada tingkat kabupaten, provinsi,
nasional dan bahkan internasional dimaksudkan untuk saling memanfaatkan kelebihan dan
melemahkan kekurangan pada masing-masing koperasi. Sehingga hasil yang akan dicapai
akan lebih mudah dan dicapai secara optimal.
BAB III
PENUTUP

Koperasi mengandung makna “kerjasama”. Koperasi (cooperative) bersumber dari


kata cooperation yang artinya “ kerja sama”secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Sehingga koperasi memungkinkan
beberapa orang atau badan dengan jalan bekerja sama atas dasar sukarela menyelenggarakan
suatu pekerjaan untuk mensejahterakan kehidupan anggotanya. Fungsi ekonomi ialah
memperjuangkan kemakmuran bersama secara merata bagi para anggota koperasi. Fungsi
sosial koperasi sebagai memupuk persaudaraan dan kekeluargaan secara gotong royong, yang
pada akhirnya diharapkan terbina persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengelolaan koperasi merupakan proses mengelola dan memanfaatkan semua sumber


daya koperasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Pengelolaan
koperasi juga meliputi manajemen pemasaran, yang meliputi analisis pasar, identifikasi
kebutuhan konsumen, penyusunan rencana kebutuhan konsumen, pengujian rencana, dan
evaluasi. Dalam pengelolaan koperasi terdapat tiga aspek penting meliputi manajemen
operasi aspek pengelolaan koperasi yang berfokus pada pengelolaan, manajemen keuangan
berpusat pada pengelolaan berbagai macam sumber keuangan koperasi, dan manajemen
pemasaran kewajiban koperasi dalam menjual barang dan jasa.

Koperasi adalah organisasi yang sukarela dan terbuka kepada semua orang untuk
dapat menggunakan pelayanan yang diberikannya dan mau menerima tanggung jawab
keanggotaan. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam koperasi,
hak mengusulkan, mengoreksi, dan bertanya tentang pengelolaan koperasi serta sekaligus
untuk dipilih dan memilih menjadi pengurus ataupun pengawas. Koperasi adalah organisasi
demokratis yang dikontrol oleh anggotanya, yang aktif berpartisipasi dalam merumuskan
kebijakan dan membuat keputusan. Sisa hasil usaha atau SHU merupakan keuntungan yang
diperoleh oleh koperasi. Oleh karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan anggota
tidak hanya didasarkan pada besarnya modal yang diberikan. Pemberian balas jasa atas modal
yang ditanamkan pada koperasi akan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki koperasi.
Kemandirian artinya juga kebebasan yang bertanggung jawab, otonom, swadaya dan
keberanian mempertanggungjawabkan segala tindakan sendiri dalam mengelola usaha dan
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alwani. (2018). Peranan Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota (Studi
Kasus Kud Usahatani Desa Air Putih Kecamatan Lubuk Batu Jaya Kabupaten Indragiri Hulu
Riau). 13-27.

Astiti, N. N. (2016). TANGGUNG JAWAB PENGURUS TERHADAP PELANGGARAN


PRINSIP-PRINSIP KOPERASI. Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 1 No.1 Maret
2016 Tanggung Jawab Pengurus… (Ni Nyoman) 12-21 , 12-21.

Cholilah, I. (2019). Tinjauan tentang koperasi. Molucca Medica 11 (April) , 13-14.

Fitria. (2013). Tinjauan Umum Tentang Koperasi. Journal of Chemical Information and
Modeling 59-3 , 29.

Ii, B. A. (2003). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi 2.1.1. Tipe-Tipe Investasi.

Rohmat, A. B. (2015). ANALISIS PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI DALAM


UNDANG-UNDANG KOPERASI (Studi Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 dan Undang-
Undang No.17 Tahun 2012)). Jurnal Pembaharuan Hukum Volume II No. 1 Januari - April
2015 , 1-10.

Warsono. (2016). Koperasi dan Gagasan Konstitusi Ekonomi Indonesia Dalam Kerangka
Pasal 33 UUD 1945. Jurnal Ilmiah “DUNIA HUKUM” VOL.1 NO.1 OKTOBER 2016 , 14.

Yusri, A. Z. (2020). Jurnal Ilmu Pendidikan 7-2 , 809-820.

Zulhartati, S. (n.d.). PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA. 1-


7.

Anda mungkin juga menyukai