Makalah Fungsi Dan Pengelolaan Koperasi
Makalah Fungsi Dan Pengelolaan Koperasi
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Kelompok 03
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan
taufiq serta hidayah-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah “Fungsi dan
Pengelolaan Koperasi”. Makalah ini disusun berdasarkan bekal ilmu pengetahuan sebatas
yang kami miliki, sehingga tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari beberapa pihak akan
sulit bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada yth:
Kami dalam menyelesaikan makalah ini. kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan kami dalam membahas dan
memaparkan. Oleh karena itu, segala sesuatu dan koreksi lebih lanjut sangat kami harapkan
dari semua pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi,
dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Kelompok 03
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….………..…2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3. Tujuan .................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
2.1. Pengertian Koperasi .................................................................................................... 6
2.2. Fungsi Koperasi .......................................................................................................... 6
2.3. Definisi Pengelolaan Koperasi .................................................................................... 8
2.4. Pengelolaan Koperasi.................................................................................................. 9
2.5. Aspek Pengelolaan Koperasi ..................................................................................... 10
2.6. Prinsip Pengelolaan Koperasi ................................................................................... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu
sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun
sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi
sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem
ekonomi kapitalis. Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai Negara
baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia. Pada dasarnya koperasi
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Koperasi sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak akhir abad XIX yaitu sekitar tahun
1896 yang dipelopori oleh R.A.Wiriadmaja. Namun secara resmi gerakan koperasi Indonesia
baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai
Hari Koperasi Indonesia. Pada umumnya orang menganggap koperasi adalah sebagai
organisasi sosial, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak mencari keuntungan.
Ekonomi Koperasi adalah entitas ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh anggota,
yang melayani kepentingan ekonomi mereka secara bersama-sama. Sejarah koperasi
mencakup akar-akarnya yang dimulai pada awal abad ke-19 di Inggris, dengan gerakan
koperasi yang muncul sebagai respons terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi di kalangan
pekerja. Prinsip-prinsip dasar koperasi, seperti keanggotaan sukarela dan terbuka, kontrol
demokratis oleh anggota, partisipasi ekonomi anggota, otonomi dan kemandirian, serta
pendidikan, pelatihan, dan informasi, membentuk landasan filosofis dan operasional koperasi.
Peran koperasi dalam ekonomi sangat beragam, mulai dari menyediakan layanan dan produk
untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat hingga menjadi motor penggerak ekonomi
lokal. Koperasi juga memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja dan
pemberdayaan komunitas.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, koperasi juga dihadapkan pada tantangan, seperti
manajemen yang kompleks, akses terhadap modal, persaingan dengan perusahaan besar, dan
perubahan regulasi yang sering kali menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
Namun, potensi pengembangan koperasi di masa depan cukup besar. Teknologi dapat
menjadi katalis dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas koperasi, sementara inovasi
dalam model bisnis dapat mengatasi tantangan eksternal yang dihadapi. Koperasi juga dapat
memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dan inklusif.
Oleh karena itu, setelah mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi baik awal
perkembangannya di dunia, ataupun awal kemunculannya di Indonesia sampai saat ini. Kita
juga perlu mengetahui seberapa besarkah fungsi dan kegunaan dari koperasi itu sendiri, selain
itu bagaimana pengelolaan dari koperasi itu sendiri juga harus kita ketahui.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari koperasi?
2. Bagaimana fungsi dari koperasi?
3. Apa pengertian dari pengelolaan koperasi?
4. Bagaimana pengelolaan koperasi?
5. Apa saja aspek dalam pengelolaan koperasi?
6. Apa saja prinsip dalam pengelolaan koperasi?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari koperasi
2. Untuk mengetahui fungsi dari koperasi
3. Untuk mengetahui pengertian dari pengelolaan koperasi
4. Untuk mengetahui pengelolaan koperasi.
5. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam pengelolaan koperasi
6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pengelolaan koperasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa latin “Coopere”, yang dalam bahasa inggris disebut
cooperation. Co berarti bersama dan operation berarti bekerja, jadi cooperation berarti
bekerja sama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Koperasi mengandung makna “kerjasama”.
Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya “ kerja sama”.
Koperasi berkenaan dengan manusia sebagai individu dan dengan kehidupannya dalam
masyarakat. Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai satu unit, dia memerlukan
orang lain dalam suatu kerangka kerja sosial (Sitio dan Tamba, 2001).
Definisi koperasi menurut UU NO. 25/1992 koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan. Arifinal Chaniago dalam Sitio dan Tamba (2001) mendefinisikan
koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang - orang atau badan hukum,
yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya. Sehingga koperasi memungkinkan beberapa orang atau badan dengan jalan
bekerja sama atas dasar sukarela menyelenggarakan suatu pekerjaan untuk mensejahterakan
kehidupan anggotanya.
Selain itu, Menurut Dr.Sukanto Rekso Hadiprodjo, bahwa fungsi koperasi Indonesia
antara lain :
a) Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
b) Alat pendemokrasian ekonomi sosial
c) Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia
d) Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa
Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.
3. Aliran persemakmuran
Menurut aliran ini, fungsi dan peran koperasi dalam kapitalis bukan sekedar sebagai alat,
bukan sebagai penyeimbang, melainkan sebagai alternatif dari bentuk perusahaan kapitalis.
Jadi koperasi harus ditingkatkan peranannya dan dikembangkan sebagai suatu gerakan
masyarakt untuk mewujudkan suatu masyarakat koperasi.
Pada pelaksanaannya, koperasi mempunyai fungsi ganda yaitu fungsi ekonomi dan
fungsi sosial. Fungsi ekonomi ialah memperjuangkan kemakmuran bersama secara merata
bagi para anggota koperasi. Fungsi sosial koperasi ialah memupuk persaudaraan dan
kekeluargaan secara gotong royong, yang pada akhirnya diharapkan terbina persatuan dan
kesatuan bangsa.
1. Manajemen Operasi
Manajemen operasi adalah aspek pengelolaan koperasi yang berfokus pada pengelolaan
variabel-variabel kunci yang menentukan efisiensi dan efektivitas koperasi tercapai dengan
optimal. Manajemen operasi mencakup manajemen pemasukan, manajemen peralatan dan
sumber daya manusia, dan manajemen pengeluaran. Aspek yang perlu diperhatikan dalam
manajemen operasi antara lain :
a) Perencanaan produksi atau penyediaan layanan yang efisien dan efektif.
b) Pengelolaan rantai pasokan, termasuk pengadaan bahan baku atau sumber daya yang
diperlukan.
c) Pengendalian kualitas produk atau layanan yang dihasilkan oleh koperasi.
d) Pengelolaan persediaan untuk memastikan ketersediaan yang memadai dan
menghindari kelebihan persediaan.
e) Pengelolaan operasional sehari-hari, termasuk pemeliharaan fasilitas, pengaturan
jadwal kerja, dan pengawasan proses produksi atau pelayanan.
2. Manajemen Keuangan
Sesuai dengan namanya, manajemen keuangan berpusat pada pengelolaan berbagai
macam sumber keuangan koperasi. Pengelolaan keuangan sangatlah penting demi
keberlangsungan koperasi. Beberapa cakupan manajemen keuangan dalam koperasi, antara
lain manajemen modal kerja, manajemen kas, manajemen piutang, manajemen persediaan,
dan manajemen investasi jangka pendek. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan antara lain :
a) Perencanaan keuangan, termasuk penetapan anggaran, proyeksi pendapatan dan
pengeluaran, serta pengelolaan arus kas.
b) Pengelolaan aset dan liabilitas koperasi.
c) Pembiayaan koperasi, seperti pemilihan sumber pendanaan yang tepat dan manajemen
hutang.
d) Analisis keuangan dan pelaporan, termasuk evaluasi kinerja keuangan, pembuatan
laporan keuangan, dan pemantauan indikator keuangan yang relevan.
3. Manajemen Pemasaran
Salah satu persamaan koperasi dengan badan usaha lainnya adalah adanya kewajiban
koperasi dalam menjual barang dan jasa. Oleh karena itu, manajemen pemasaran termasuk
dalam aspek pengelolaan koperasi. Pemasaran adalah proses meningkatkan permintaan
terhadap barang dan jasa yang ditawarkan yang meliputi berbagai tahap. Tahapan pemasaran
meliputi analisis pasar, identifikasi kebutuhan konsumen, penyusunan rencana kebutuhan
konsumen, pengujian rencana, dan evaluasi. Aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam
manajemen pemasaran antara lain :
a) Penelitian pasar dan analisis kebutuhan anggota koperasi.
b) Pengembangan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota.
c) Strategi pemasaran dan promosi untuk meningkatkan kesadaran dan minat anggota.
d) Penentuan harga yang kompetitif dan strategi penetapan harga.
e) Manajemen hubungan dengan anggota koperasi melalui komunikasi dan layanan
pelanggan yang baik.
5. Kemandirian
Koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal mengambil keputusan usaha dan
organisasi. Kemandirian artinya juga kebebasan yang bertanggung jawab, otonom, swadaya
dan keberanian mempertanggungjawabkan segala tindakan sendiri dalam mengelola usaha
dan organisasi. Mandiri artinya dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada pihak lainnya.
Agar koperasi dapat mandiri, peran serta anggota sebagai pemilik sebagai pengguna jasa
sangat menentukan. Prinsip ini adalah pendorong bagi koperasi untuk meningkatkan
keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah organisasi mandiri
yang dikendalikan oleh anggota-anggotanya. Walaupun koperasi membuat perjanjian dengan
organisasi lainnya termasuk pemerintah atau menambah modal dari sumber luar, koperasi
harus tetap dikendalikan secara demokratis oleh anggota dan mempertahankan otonomi
koperasi.
6. Pendidikan Perkoperasian
Koperasi menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk anggota, wakil-wakil yang
dipilih, manajer, dan karyawan sehingga dapat berkontribusi secara efektif untuk
perkembangan koperasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat penting
dalam memajukan koperasi. Dengan kualitas SDM yang baik, cita-cita dan tujuan koperasi
dapat diwujudkan. Pendidikan perkoperasian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
mewujudkan kehidupan berkoperasi agar sesuai dengan jati dirinya. Keberhasilan koperasi
berkaitan erat dengan kualitas yang baik dan berwawasan luas dari semua lini, apakah pada
level anggota, pengurus, pengawas dan tentunya pengelola beserta karyawannya. Untuk
mewujudkan kondisi yang demikian maka pendidikan perkoperasian sangat diperlukan.
Melalui pendidikan, anggota disiapkan dan dibentuk untuk menjadi anggota yang memahami
serta menghayati nilai dan prinsip, serta praktik koperasi.
Koperasi adalah organisasi yang sukarela dan terbuka kepada semua orang untuk
dapat menggunakan pelayanan yang diberikannya dan mau menerima tanggung jawab
keanggotaan. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam koperasi,
hak mengusulkan, mengoreksi, dan bertanya tentang pengelolaan koperasi serta sekaligus
untuk dipilih dan memilih menjadi pengurus ataupun pengawas. Koperasi adalah organisasi
demokratis yang dikontrol oleh anggotanya, yang aktif berpartisipasi dalam merumuskan
kebijakan dan membuat keputusan. Sisa hasil usaha atau SHU merupakan keuntungan yang
diperoleh oleh koperasi. Oleh karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan anggota
tidak hanya didasarkan pada besarnya modal yang diberikan. Pemberian balas jasa atas modal
yang ditanamkan pada koperasi akan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki koperasi.
Kemandirian artinya juga kebebasan yang bertanggung jawab, otonom, swadaya dan
keberanian mempertanggungjawabkan segala tindakan sendiri dalam mengelola usaha dan
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alwani. (2018). Peranan Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota (Studi
Kasus Kud Usahatani Desa Air Putih Kecamatan Lubuk Batu Jaya Kabupaten Indragiri Hulu
Riau). 13-27.
Fitria. (2013). Tinjauan Umum Tentang Koperasi. Journal of Chemical Information and
Modeling 59-3 , 29.
Ii, B. A. (2003). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi 2.1.1. Tipe-Tipe Investasi.
Warsono. (2016). Koperasi dan Gagasan Konstitusi Ekonomi Indonesia Dalam Kerangka
Pasal 33 UUD 1945. Jurnal Ilmiah “DUNIA HUKUM” VOL.1 NO.1 OKTOBER 2016 , 14.