Anda di halaman 1dari 45

TRANSDUCER

POSISI
RISA FARRID CHRISTIANTI, S.T.,M.T.
TRANSDUCER POSISI

• Salah satu aplikasinya adalah menggunakan Strain Gauge, dengan


menggunakan prinsip gaya, tekanan & regangan.
• Strain Gauge adalah sebuah contoh transducer pasif yg mengubah
pergeseran mekanis menjadi perubahan tahanan.
• Berupa alat seperti biskuit tipis (wafer), yg dapat disatukan ke berbagai
bahan guna mengukur regangan yg diberikan padanya.
TRANSDUCER POSISI

• Konstruksi :
Strain Gauge dibuat dari kawat tahanan berdiameter kecil, yg merupakan paduan
tembaga-nikel, mengandung 60% tembaga dan 40% nikel. Atau dietsa dari
lembaran2 kawat tipis.
Tahanan dari foil kawat atau logam ini berubah terhadap panjang bila bahan dimana
gauge disatukan mengalami tarikan atau tekanan (kompresi).
Perubahan tahanan sebanding dgn regangan yg diberikan & diukur dgn sebuah
jembatan wheat-stone yg dipakai secara khusus.
TRANSDUCER POSISI

• Sensitivitas Strain Gauge


Dijelaskan dengan suatu karakteristik yg disebut Faktor Gauge (K), yg
didefinisikan sbg perubahan satuan tahanan dibagi dengan perubahan satuan
panjang. Dirumuskan :

R R
K
l l
dimana : K  faktor gauge
R  tahanan gauge nominal
R  perubahan tahanan gauge
l  panjang normal bahan percobaan (kondisi tidak tegang)
l  perubahan panjang bahan percobaan
TRANSDUCER POSISI

Suku ∆l/l dalam penyebut adalah regangan , sehingga persamaan dapat dituliskan
sbg :
R R
K

dimana  = regangan dalam arah lateral
Perubahan tahanan ∆R pada sebuah konduktor yg panjangnya l dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan bagi tahanan dari sebuah konduktor yg
penampangnya serba sama, yaitu :

panjang  l
R 
luas  4d 2
TRANSDUCER POSISI

• Dimana :  = tahanan spesifik dari bahan konduktor


l = panjang konduktor
d = diameter konduktor
Tarikan (tension) terhadap konduktor menyebabkan pertambahan panjang l
& pengurangan secara bersamaan pada diameter d. Maka tahanan konduktor
berubah menjadi :

Rs  
l  l 

l 1  l l 
 4d  d 2
 4 d 2
1  2 d d 
TRANSDUCER POSISI

• Dengan menggunakan bilangan Poisson µ yg didefinisikan sebagai perbandingan regangan


dalam arah lateral terhadap regangan dalam arah aksial. Dengan demikian :

d d

l l
• Substitusi µ dalam persamaan menghasilkan :

l  1  l l 
Rs   
2 

 4d  1  2 l l
TRANSDUCER POSISI

• Dapat disederhanakan menjadi :

 l 
Rs  R  R  R 1  1  2  
 l 
• R jika dibandingkan terhadap l selanjutnya dapat dinyatakan dalam
faktor Gauge, dimana :

R R
K  1 2
l l
TRANSDUCER POSISI

• Bil. Poisson bagi kebanyakan logam terletak dalam kisaran 0,25 – 0,35 dan
berarti faktor Gauge akan berada dalam orde 1,5 – 1,7.
• Untuk penggunaan Strain Gauge, sangat diinginkan sensitivitas tinggi.
Sebuah faktor gauge yg besar, berarti suatu perubahan tahanan yg relatif
besar. Semakin besar faktor gauge, semakin besar sensitivitasnya.
KONFIGURASI STRAIN GAUGE

Strain Gauge satu sumbu : a) kawat; b) foil


• panjang gauge dipilih menurut bidang regangan yg akan diselidiki.
• Pada kebanyakan pengukuran regangan, Gauge merupakan transducer yg
dapat diandalkan dan mudah pemasangannya.
KONFIGURASI STRAIN GAUGE

Rosette dua elemen : a) rumpukan foil 900; b) foil datar 900; c) foil geser datar
900
Pengukuran regangan secara simultan dalam arah lebih dari satu dapat dilakukan
dengan menempatkan gauge elemen tunggal pada lokasi yg sesuai. Namun untuk
menyederhanakan pekerjaan ini dan untuk menghasilkan ketelitian yg lebih besar,
tersedia gauge elemen ganda atau disebut Gauge Rosette.
KONFIGURASI STRAIN GAUGE

Rosette 3 elemen : a) foil datar (planar) 600; b) tumpukan kawat 450

 Gauge dirangkaikan dalam sebuah rangkaian jembatan Wheatstone guna memberikan keluaran yg paling besar.
 Rosette 3 elemen sering digunakan untuk menentukan arah dan besarnya regangan utama yg dihasilkan dari
pembebanan struktural yg kompleks.
 Jenis yg paling terkenal memiliki sudut sebesar 450 atau 600 antara elemen2 pengindera.
 Rosette 600 digunakan bila arah regangan utama tdk diketahui.
 Rosette 450 memberikan resolusi sudut yg lebih besar dan biasanya digunakan bila arah regangan utama
diketahui.
UNBONDED STRAIN GAUGE
UNBONDED STRAIN GAUGE

• Strain Gauge ini terdiri dari sebuah kerangka diam & sebuah jangkar
(armature) yg ditopang pd pertengahan kerangka.
• Jangkar hanya dpt bergerak dalam satu arah. Gerakannya dlm arah tsb
dibatasi oleh 4 filamen kawat sensitif regangan, dililitkan antara isolator-
isolator kaku yg dipasang pd kerangka & jangkar.
• Bila sebuah gaya luar diberikan terhadap Strain-gage, jangkar akan bergerak,
panjang elemen A & D bertambah, sedangkan panjang elemen B & C
berkurang.
TRANSDUCER PERGESERAN
(DISPLACEMENT TRANSDUCER)
• Konsep pengubahan sebuah gaya terpasang menjadi pergeseran merupakan dasar bagi
berbagai jenis transducer.
• Elemen mekanis yg digunakan untuk mengubah gaya terpasang menjadi pergeseran
disebut alat2 penjumlah gaya (force summing devices).
• Bagian-bagian dari alat ini adalah sebagai berikut :
a. Diafragma
b. Tiupan (bellows)
c. Tabung Boundon, melingkar atau berbelit
d. Tabung/pipa lurus
e. Kantilever massa, suspensi tunggal atau ganda
f. Torsi ujung berputar (pivot torque)
TRANSDUCER PERGESERAN
TRANSDUCER PERGESERAN

• Umumnya transducer tekanan menggunakan salah satu dari 4 jenis pertama dari
anggota penjumlah gaya, sedang kategori e) dan f) akan ditemukan dalam
accelerometer dan pengukur getaran (vibrasi).
• Pergeseran yg ditimbulkan oleh tindakan alat penjumlah gaya diubah menjadi
perubahan suatu parameter elektris.
• Prinsip-prinsip listrik yg paling sering digunakan adalah:
Kapasitif, Induktif, Transformator selisih, Ionisasi, Osilasi, Fotolistrik, Piezoelektris,
Potensiometrik, Kecepatan.
TRANSDUCER PERGESERAN

• Transducer kapasitif
Kapasitansi dari sebuah kapasitor plat paralel diberikan oleh :
kA 0
G (farad)
d
dimana : A  luas masing - masing plat (m 2 )
d  jarak kedua plat (m)
0  9,85  10 -12 (F/m)
k  konstanta dielektrik
TRANSDUCER PERGESERAN

• Transducer kapasitif (seijin Statham Instruments) :


TRANSDUCER PERGESERAN

Prinsip Kerja :
• Karena kapasitansi berbanding terbalik dengan jarak kedua plat paralel, setiap
variasi dalam d menyebabkan variasi yg berkaitan pd kapasitansi.
• Sebuah gaya yg diberikan pd diafragma yg berfungsi sebagai salah satu plat
sebuah kapasitor sederhana, mengubah jarak antara diafragma & plat yg diam.
Perubahan kapasitansi yg dihasilkan ini dpt diukur oleh sebuah jembatan AC,
tetapi biasanya diukur dengan sebuah rangkaian osilator.
• Transducer sebagai bagian dari rangkaian osilator menyebabkan perubahan
frekuensi osilator. Perubahan frekuensi ini menentukan ukuran dari besarnya
gaya yg dipasang.
TRANSDUCER PERGESERAN

Kelebihan & Kekurangan :


• Transducer kapasitif memiliki respon frekuensi yg sangat baik & dapat digunakan
untuk mengukur fenomena statik & dinamik.
• Kekurangannya adalah kepekaan terhadap variasi suhu & kemungkinan sinyal-
sinyal yg tak teratur atau cacat (distorsi) karena kawat yg panjang.
• Untuk aplikasi pd instrumentasi pencatatan, sering membutuhkan sebuah osilator
kedua dengan frekuensi yg tetap untuk tujuan pencampuran frekuensi
(heterodyning). Jadi frekuensi selisih dpt dibaca oleh alat keluaran yg sesuai
seperti halnya pencacah elektronik.
TRANSDUCER INDUKTIF
TRANSDUCER INDUKTIF

Prinsip kerja :
• Pengukuran gaya dilakukan dengan mengubah perbandingan induktansi dari
sepasang kumparan atau dengan mengubah induktansi kumparan tunggal.
• Jangkar ferromagnetik yg digerakkan (digeser) oleh gaya yg akan diukur
mengubah reluktansi rangkaian magnetik.
• Perubahan induktansi yg dihasilkan menentukan ukuran dari besarnya gaya yg
diberikan.
TRANSDUCER INDUKTIF

Kelebihan & Kekurangan :


• Transducer induktif memberi respon terhadap pengukuran statik & dinamik, serta
memberi resolusi yg kontinyu & keluaran yg cukup tinggi.
• Kekurangannya adalah bahwa respon frekuensi (variasi gaya yg dimasukkan) dibatasi oleh
konstruksi anggota penjumlah gaya.
• Medan magnet luar dapat mengakibatkan pengukuran yg salah.
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)

• Linear variable differential transformer (LVDT) adalah suatu jenis


transformator elektrik yg digunakan untuk mengukur perpindahan linier.
Trafo ini memiliki 3 kumparan solenid ditempatkan pd masing-masing sisi
tabung. Kumparan pusat adalah kumparan primer, dan 2 kumparan luar
lainnya adalah kumparan sekunder.
• Sebuah inti ferromagnetik silindris, mengambil suatu obyek yg posisinya akan
diukur, bergeser sepanjang sumbu tabung.
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)

Prinsip kerja :
• Arus AC digerakkan melalui kumparan primer, menyebabkan tegangan terinduksi di
masing-masing kumparan sekunder sesuai dengan induktansi bersamanya terhadap
kumparan primer. Biasanya jangkauan frekuensinya antara 1 - 10 KHz.
• Saat inti bergerak, perubahan induktansi bersama ini, menyebabkan tegangan terinduksi
dalam kumparan sekunder. Kumparan-kumparan terkoneksi dalam arah seri terbalik,
sehingga tegangan keluarannya berbeda-beda (maka disebut "differential") di antara 2
tegangan sekunder. Ketika inti berada pada posisi tengah, pada jarak yg sama antara 2
kumparan sekunder, sama tetapi tegangannya berlawanan diinduksikan ke dalam 2
kumparan, sehingga tegangan keluarannya adalah nol.
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)

Prinsip kerja :
• Bila inti dipindahkan di satu arah, tegangan di satu coil meningkat, bersamaan dengan
penurunan tegangan di sisi yg lain, menyebabkan tegangan keluaran meningkat dari nol ke
nilai maksimum. Tegangan ini sefasa dengan tegangan masukannya. Bila inti berpindah ke
arah lain, tegangan keluaran juga meningkat dari nol ke nilai maksimum, tetapi fasanya
berlawanan dengan fasa primernya. Besaran tegangan keluaran adalah sebanding dengan
perpindahan jarak oleh inti (sampai ke batas nya maksimum), itulah sebabnya mengapa alat
ini disebut" linier". Fasa tegangan menandai arah pergeseran.
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)

Keunggulan :
• Karena pergeseran inti tidak menyentuh bagian dalam tabung, inti dapat
bergerak tanpa friksi, membuat LVDT adalah suatu alat sangat dapat
diandalkan sebagai transducer. LVDT secara menyeluruh terisolasi/tersegel
terhadap lingkungan.
• LVDT biasanya digunakan untuk umpan balik posisi di dalam servomekanik,
dan untuk pengukuran yang diotomatisasi di dalam alat-alat bermesin dan
dalam banyak industri lainnya, serta aplikasi-aplikasi ilmiah.
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)

Pengukuran pergeseran dengan menggunakan dua transformator selisih di dalam


sebuah sistem servo gaya imbang (force balancing servo)
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)

• Prinsip Kerja Sistem Servo Gaya Imbang :


1. Terminal keluaran dari sebuah transformator masukan & transformator
imbang dihubungkan seri secara berlawanan.
2. Penjumlahan aljabar dari kedua tegangan diumpankan ke sebuah penguat
yg mengemudikan sebuah motor 2 fasa.
3. Bila kedua trafo berada pd posisi referensinya, penjumlahan tegangan2nya
nol & tidak ada tegangan yg dicatukan ke servomotor.
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)

• Prinsip Kerja Sistem Servo Gaya Imbang :


4. Bila inti trafo masukan dijauhkan dari posisi referensinya oleh sebuah
masukan pergeseran yg diberikan dari luar, timbul tegangan keluaran ke
penguat, sehingga motor berputar.
5. Poros motor digandeng secara mekanis ke inti trafo imbang.
6. Karena keluaran trafo imbang ini melawan keluaran trafo masukan,
motor terus berputar sampai keluaran kedua trafo tsb sama.
7. Indikator pd poros motor dikalibrasi agar menunjukkan pergeseran trafo
imbang & secara tdk langsung menunjukkan pergeseran dari trafo masukan.
LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)

Transformator selisih dengan inti berbentuk E dan jangkar bertitik putar.


LVDT
(LINEAR VARIABLE DIFFERENTIAL
TRANSFORMER)

• Kumparan primer dililitkan pada kaki tengah dari inti berbentuk E &
kumparan sekunder dililitkan pada kaki luar dari inti berbentuk E tersebut.
• Jangkar diputar terhadap sebuah titik putar (pivot) di bagian atas kaki tengah
inti oleh gaya yg diberikan dari luar.
• Bila jangkar digeser dari kedudukan setimbang/posisi referensinya, reluktansi
rangkaian magnetik melalui satu kumparan sekunder berkurang, sedang
secara bersamaan reluktansi rangkaian magnetik melalui kumparan sekunder
yg lain bertambah.
Keunggulan :
1. LVDT menghasilkan resolusi kontinyu & memperlihatkan histeresis yg
rendah.
2. Sangat cocok jika digunakan sebagai instrumen pencatat.
TRANSDUCER OSILASI

Elemen-elemen dasar dari sebuah transducer osilasi

1. Prinsip kerjanya menggunakan anggota penjumlah gaya untuk mengubah


kapasitansi atau induktansi dalam sebuah rangkaian osilator LC.
2. Frekuensinya dipengaruhi oleh suatu perubahan dalam induktansi kumparan.
3. Kestabilan osilator harus diutamakan guna mendeteksi perubahan frekuensi
osilator yg disebabkan oleh gaya yg bekerja dari luar.
TRANSDUCER OSILASI

Keunggulan & Kelemahan :


Transducer ini mengukur kedua fenomena statik & dinamik, serta
menyenangkan untuk digunakan dalam pemakaian telemetri.
Keterbatasan rangkuman frekuensi, kestabilan termal yg buruk &
ketelitian yg rendah, membatasi penggunaannya pada pemakaian
ketelitian rendah.
TRANSDUCER FOTOLISTRIK

• Transducer ini memanfaatkan sifat2 sel emisi cahaya atau tabung cahaya
(phototube).
• Tabung cahaya = alat pemancar energi yg mengatur pancaran atau emisi
elektronnya bila dihadapkan ke cahaya yg datang.
• Elemen setengah lingkaran yg besar = katoda yg sensitif cahaya
• Kawat tipis yg menuju pusat tabung = anoda
• Kedua elemen ini ditempatkan di dalam sebuah pembungkus (envelope)
gelas yg telah dihampakan.
TRANSDUCER FOTOLISTRIK
TRANSDUCER FOTOLISTRIK

• Bila antara anoda & katoda diberikan suatu tegangan konstan, arus di
dalam rangkaian berbanding langsung dengan banyaknya cahaya atau
intensitas cahaya yang jatuh pada katoda.
• Perhatikan untuk tegangan di atas sekitar 20V arus keluaran hampir tidak
bergantung pada tegangan anoda yg masuk, tetapi bergantung pada
banyaknya cahaya yg masuk. Arus yg masuk kecil sekali, biasanya dalam
rangkuman beberapa mikroampere.
• Dengan demikian tabung cahaya biasanya dihubungkan ke sebuah penguat
guna menghasilkan suatu keluaran yg bermanfaat.
TRANSDUCER FOTOLISTRIK

Elemen-elemen dari sebuah transducer fotolistrik


TRANSDUCER FOTOLISTRIK

• Transducer ini menggunakan sebuah tabung cahaya & sebuah sumber cahaya
yg dipisahkan oleh sebuah jendela kecil yg celahnya dikontrol oleh anggota
penjumlah gaya dari transducer tekanan.
• Pergeseran anggota penjumlah gaya memodulasi besaran cahaya yg masuk
ke elemen sensitif cahaya.
• Perubahan intensitas cahaya mengubah sifat-sifat emisi cahaya pada laju yg
mendekati linier terhadap pergeseran.
TRANSDUCER FOTOLISTRIK

Keunggulan & kelemahan :


Keuntungan transducer jenis fotolistrik adalah efisiensinya yg tinggi, serta kesesuaiannya
untuk mengukur kondisi statik & dinamik.
Alat ini memiliki stabilitas jangka panjang yg jelek, tidak memberi respon terhadap variasi
cahaya berfrekuensi tinggi & memerlukan pergeseran yg besar bagi anggota penjumlah
gaya.
REFERENSI

• http://www.wisegeek.com/what-are-transducers.htm
• http://www.answers.com/transducer.htm
• J. Allocca and A. Stuart, Transducers: Theory and Application, Reston 1984.
• William David Cooper, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Erlangga
1994.
• http://en.wikipedia.org/wiki/LVDT

Anda mungkin juga menyukai