Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN BAHASA PADA PENULISAN MEDIA LUAR RUANG

DI KOTA KETAPANG

Ercita Intan Nurkumala, Ahmad Rabi’ul Muzammil, Agus Syahrani


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura
Email: cicacu25@gmail.com

Abstract
The background of this study is because the outdoor media is a means to disseminate information
to the general public which is located in an open space, such as on a side road and on premises
where the community conduct activities. The thing to note is composed of the physical aspects,
language aspects, and legal aspects,source from the Center for Development of the Agency for
Language Development and Founding. The research method is descriptive method and applies in
this study is a qualitative research. The data of this study are the outdoor media in District of Delta
Pawan, Ketapang (agencies and private nameplate, business trade center nameplate and place,
outdoor advertisings, residential and lodging nameplate, as well as traffic and events signage). The
technique used in this study is the observation technique. Based on the results of data analysis and
calculation that the use of language on the writing of outdoor media in Ketapang City from the
three results are re-summed (the end result of the sum of physical, language, and legal aspects)
obtains a 244.5 result. The result defines Ketapang City into the controlled III territory criteria.

Keywords: the use of language, outdoor media, Ketapang City

Media luar ruang merupakan sarana menjangkau seluruh masyarakat. Oleh


penyampai informasi kepada khalayak ramai karena itu, bahasa yang digunakan harus
yang letaknya di ruang terbuka, seperti di tepat. Bahasa yang tepat hendaknya
pinggiran jalan dan pusat keramaian di suatu mengikuti kaidah bahasa Indonesia. Bagian
tempat. Selain itu, media luar ruang juga yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini
berada pada lingkungan instansi adalah penggunaaan ejaan, pemilihan kata
pemerintahan, seperti sekolah dan kantor. (diksi), dan struktur kalimat. Seringkali
Letaknya yang strategis, menjadikan media media luar ruang menggunakan bahasa yang
luar ruang sebagai fokus perhatian tidak mengikuti kaidah bahasa yang berlaku.
masyarakat dalam memperoleh informasi Penggunaan bahasa asing dan bahasa daerah
yang ada di sekitar mereka. Berkaitan pada media luar ruang yang tidak pada
dengan hal ini, penggunaan bahasa harus tempatnya juga memberikan pengaruh
diperhatikan pada setiap penulisan media terhadap penggunaan bahasa Indonesia.
luar ruang. Selain itu, dari aspek fisik, media luar ruang
Sesuai dengan Undang-undang juga perlu diperhatikan. Fisik dalam hal ini
Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 terdiri dari lokasi, ukuran, sifat, dan dampak
tentang bendera, bahasa, dan lambang dari media luar ruang tersebut. Sebagian
negara, serta lagu kebangsaan, maka segala besar, media luar ruang berada pada lokasi
sesuatu yang berkaitan dengan bendera, yang strategis, berukuran besar, bersifat
bahasa, dan lambang negara, serta lagu permanen dan memiliki dampak terhadap
kebangsaan harus sesuai dengan ketentuan bahasa masyarakat. Jadi, jika bahasa yang
umum yang telah ditetapkan dalam undang- digunakan pada penulisan media luar ruang
undang tersebut. Hal ini berlaku pada yang berada pada lokasi yang strategis,
penggunaan bahasa pada penulisan media berukuran besar, dan permanen itu belum
luar ruang. Alasannya karena media luar tepat, maka hal tersebut mengakibatkan
ruang merupakan sarana informasi yang penggunaan bahasa dari pembaca juga

1
keliru. Kemudian penggunaan bahasa pada METODE PENELITIAN
penulisan media luar ruang juga perlu
diperhatikan dari aspek hukum. Aspek Metode yang digunakan dalam
hukum yang dimaksud adalah posisi bahasa penelitian ini adalah metode deskriptif.
Indonesia, posisi bahasa daerah, dan posisi Alasan penelitian memilih metode deskriptif
bahasa asing yang digunakan dalam media karena metode ini bekerja dengan cara
luar ruang. Menurut hukum, posisi bahasa mengumpulkan data-data. Hal tersebut
Indonesia berada di atas bahasa lain. Lebih sesuai dengan penelitian yang dilakukan
tepatnya, mengutamakan penggunaan peneliti yaitu mengumpulkan berbagai
bahasa Indonesia. media luar ruang yang ada di Kecamatan
Berdasarkan pemaparan yang telah Delta Pawan Kabupaten Ketapang dalam
disampaikan, peneliti berminat untuk bentuk foto.
mengumpulkan data berupa media luar Peneliti menggunakan bentuk penelitian
ruang di Kota Ketapang untuk dianalisis dari kualitatif dalam penelitian ini. Alasan
aspek fisik, bahasa, dan hukum. Hal ini peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif
bertujuan untuk mengetahui sudah atau karena sesuai dengan hasil penelitian yang
belumnya penulisan pada media luar ruang dicapai yaitu dengan menyusun data hasil
di Kota Ketapang yang dibuat sesuai kaidah penelitian secara cermat dan sistematis yang
kebahasaan dan melihat dampak dari adanya berupa pendeskripsian media luar ruang di
media luar ruang tersebut terhadap bahasa Kota Ketapang dari aspek fisik, bahasa, dan
masyarakat. hukum. Sugiyono (2014:8) mengungkapkan
Peneliti memilih media luar ruang bahwa “penelitian kualitatif disebut juga
sebagai bahan analisis karena beberapa sebagai penelitian naturalistik karena
alasan yaitu pertama, media luar ruang dilakukan pada kondisi yang alamiah.”
merupakan sumber informasi yang menarik Hasil penelitian ini yaitu berupa media
untuk dibaca oleh masyarakat. Kedua, media luar ruang yang telah dianalisis dari dari
luar ruang relatif berbentuk besar sehingga aspek fisik, bahasa,dan hukum kemudian
mudah dilihat oleh masyarakat. Ketiga, diberi nilai sesuai dengan pedoman
media luar ruang memiliki jangka waktu penggunaan bahasa media luar ruang. Nilai
pemasangan yang relatif lama. Keempat, tersebut menjadi penentu kriteria wilayah
media luar ruang menjangkau seluruh terkendali yang sesuai dengan pedoman
lapisan masyarakat karena letaknya yang penggunaan bahasa media luar ruang setelah
strategis. dilakukannya perhitungan secara
Peneliti memilih Kota Ketapang keseluruhan dari aspek fisik, bahasa, dan
sebagai tempat penelitian karena beberapa hukum.
alasan yaitu pertama, Kota Ketapang Data penelitian ini adalah media luar
menjadi pusat keramaian masyarakat karena ruang di Kecamatan Delta Pawan,
merupakan Ibukota Kabupaten Ketapang. Kabupaten Ketapang. Sumber data
Kedua, peneliti menemukan penggunaan penelitian ini adalah media luar ruang yang
bahasa yang tidak tepat pada penulisan berada di Kecamatan Delta Pawan,
media luar ruang di kota tersebut. Ketiga, Kabupaten Ketapang yang terdiri dari papan
belum pernah diadakan penelitian nama instansi dan swasta, papan nama pusat
penggunaan bahasa pada penulisan media dan tempat usaha perdagangan, iklan luar
luar ruang di kota tersebut. Keempat, ruang, papan nama pemukiman dan
peneliti berasal dari Kota Ketapang sehingga penginapan, serta petunjuk lalu lintas dan
penggunaan waktu, tempat, dan biaya peristiwa.
penelitian lebih efisien. Teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik observasi.
Teknik observasi adalah teknik pengambilan
data dengan cara mengamati sekaligus
mencatat secara urut yang terdiri dari unsur-

2
unsur yang bermunculan dalam suatu objek analisis dengan memberi skor terhadap
penelitian. Data yang diambil oleh peneliti media luar ruang di Kota Ketapang ke dalam
yaitu media luar ruang yang dipasang di tabel instrumen. (5) Mendiskusikan hasil
Kecamatan Delta Pawan Kabupaten analisis dengan dosen pembimbing yaitu
Ketapang. Peneliti mengobservasi seluruh pembimbing I: Drs. A.R Muzammil, M.Si.
lokasi penelitian sambil mengambil gambar dan pembimbing II: Agus Syahrani, S.Pd.,
media luar ruang tersebut. M. M. S. Ling. (6) Penarikan simpulan.
Alat pengumpul data yang digunakan Analisis data yang dipaparkan dalam
dalam penelitian ini adalah kamera. Kamera penelitian ini adalah penggunaan bahasa
yang digunakan yaitu kamera Canon 1100D pada penulisan media luar ruang di Kota
dan Xiomi Mi4i. Kamera digunakan untuk Ketapang. Media luar ruang yang dimaksud
mengambil data berupa media luar ruang yaitu papan nama instansi dan swasta, papan
yang ada di Kecamatan Delta Pawan, nama pusat dan tempat usaha perdagangan,
Kabupaten Ketapang. Dalam hal ini peneliti iklan luar ruang, papan nama pemukiman
sebagai perencana, pelaksana, penganalisis, dan penginapan, serta petunjuk lalu lintas
dan pelapor hasil penelitian. dan peristiwa yang ada di Kecamatan Delta
Langkah pengumpulan data yaitu Pawan.
menentukan lima puluh objek yang Jumlah data yang diambil yaitu lima
mewakili ranah penelitian yang diteliti yaitu puluh media luar ruang. Bagian yang
papan nama instansi dan swasta, papan nama dianalisis terbagi menjadi 3 aspek yaitu
pusat dan tempat usaha perdagangan, iklan aspek fisik, aspek bahasa, dan aspek hukum.
luar ruang, papan nama pemukiman dan Aspek fisik meliputi ukuran, lokasi, sifat dan
penginapan, serta petunjuk lalu lintas dan dampak dari objek. Aspek bahasa meliputi
peristiwa. ejaaan, diksi, dan struktur kalimat. Aspek
Pengujian keabsahan data ini dilakukan hukum meliputi posisi bahasa Indonesia,
untuk memastikan kebenaran data yang bahasa daerah, dan bahasa asing.
ditemukan oleh peneliti. Pengujian ini
dilakukan dengan tiga cara yaitu teknik HASIL PENELITIAN DAN
ketekunan pengamatan, diskusi teman PEMBAHASAN
sejawat, dan triangulasi.
Teknik analisis data yang dilakukan Hasil Penelitian
peneliti dapat dijelaskan sebagai berikut. (1) Data penelitian ini berupa media luar
Menganalisis hasil dokumentasi media luar ruang yang ada di Kota Ketapang yang
ruang di Kota Ketapang dari aspek fisik dibagi menjadi lima ranah. Ranah tersebut
yang terdiri dari lokasi objek (strategis atau yaitu papan nama instansi dan swasta, papan
tidak strategis), ukuran objek (besar atau nama pusat dan tempat usaha perdagangan,
kecil), sifat bahan yang digunakan objek iklan luar ruang, papan nama pemukiman
(permanen atau tidak permanen) dan dan penginapan, serta pertunjuk lalu lintas
dampak yang ditimbulkan oleh objek dan peristiwa. Data tersebut dianalisis
(banyak atau sedikit). (2) Menganalisis hasil dengan memerhatikan hal-hal berikut.
dokumentasi media luar ruang di Kota Pertama, aspek fisik yang terdiri dari
Ketapang dari aspek bahasa. Aspek bahasa ukuran objek, sifat objek, lokasi objek, dan
tersebut terdiri dari penggunaan ejaan, dampak dari objek. Kedua, aspek bahasa
pemilihan kata, dan penggunaan struktur yang terdiri dari penggunaan ejaan, diksi,
kalimat. (3) Menganalisis data tentang dan struktur kalimat. Ketiga, aspek hukum
media luar ruang di Kota Ketapang dari yang terdiri daari posisi bahasa Indonesia,
aspek hukum yang dilihat dari posisi bahasa bahasa asing, dan bahasa daerah.
Indonesia, posisi bahasa asing, dan posisi
bahasa daerah. (4) Mendeskripsikan hasil

3
Gambar 1. Media Luar Ruang yang nomor 7 yaitu tanda koma dipakai di antara
Berbentuk Papan Nama Instansi dan (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
Swasta alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d)
nama tempat dan wilayah atau negeri yang
Berdasarkan gambar 1: ditulis berurutan (skor 1). Kemudian dari
Aspek fisik media luar ruang tersebut diksi media luar ruang tersebut tidak ada
memiliki ukuran 4*1 atau 4m2 yang kesalahan (skor 2) dan dari struktur
tergolong dalam kriteria kecil (skor 1). kalimatnya tidak ada kesalahan (skor 2).
Kemudian berbahan dasar billboard. Total skor aspek bahasa adalah 5.
Billboard merupakan bahan dasar Aspek hukum dari posisi bahasa Indonesia
pembuatan media luar ruang yang bersifat berada di atas bahasa asing ataubahasa
permanen (skor 2). Lokasi penempatan daerah (skor 2). Posisi bahasa daerah tidak
media luar ruang tersebut di jalan S.Parman, berada di atas bahasa asing (skor 1). Posisi
Kelurahan Kantor. Jalan tersebut merupakan bahasa asing tidak berada di atas bahasa
satu di antara jalan strategis yang ada di Indonesia atau bahasa daerah (skor 2). Total
Kota Ketapang (skor 2). Kemudian dampak skor dari aspek hukum adalah 5.
yang ditimbulkan dari media luar ruang
tersebut bersifat kecil karena merupakan
nama instansi swasta (skor 1). Total skor
aspek fisik adalah 6.
Aspek bahasa dari segi ejaan terdapat
kesalahan yaitu pertama, pada penyingkatan
kata jalan. Sama halnya dengan papan nama
sebelumnya. Kata jalan seharusnya tidak
boleh disingkat menjadi jln karena tidak ada
aturan penyingkatan kata jalan menjadi jln
di dalam PUEBI. Kata jalan sebaiknya
ditulis secara utuh. Kedua, penggunaan
tanda hubung antara kata Ketapang dengan
Kalimantan Barat. Tanda hubung sebaiknya
tidak digunakan karena fungsi dari kata
hubung adalah untuk menghubungkan kata Gambar 2. Media Luar Ruang yang
yang terputus setelah terjadi pergantian baris Berbentuk Papan Nama Pusat dan Usaha
di dalam tulisan. Seharusnya ditulis Perdagangan
menggunakan tanda koma (,) sehingga
menjadi Ketapang, Kalimantan Barat.
Aturan ini sesuai dengan penggunaan tanda
koma dalam PUEBI bagian tanda koma

4
Berdasarkan gambar 2: Gambar 3. Media Luar Ruang yang
Aspek fisik media luar ruang tersebut Berbentuk Iklan Luar Ruang
memiliki ukuran 5*1 atau 5m2 yang Berdasarkan gambar 3:
tergolong dalam kriteria kecil (skor 1). Aspek fisik media luar ruang tersebut
Kemudian berbahan dasar billboatd. memiliki ukuran 2*2 atau 4m2 yang
Billboard merupakan bahan dasar tergolong dalam kriteria kecil (skor 1).
pembuatan media luar ruang yang bersifat Kemudian berbahan dasar flexi. flexi
permanen (skor 2). Lokasi penempatan merupakan bahan dasar pembuatan media
media luar ruang tersebut di jalan S. Parman, luar ruang yang bersifat tidak permanen
Kelurahan Kantor. Jalan tersebut merupakan (skor 1). Lokasi penempatan media luar
satu di antara jalan strategis yang ada di ruang tersebut di jalan Agus Salim,
Kota Ketapang (skor 2). Kemudian dampak Kelurahan Tengah. Jalan tersebut
yang ditimbulkan dari media luar ruang merupakan satu di antara jalan tidak
tersebut bersifat kecil karena bukan strategis yang ada di Kota Ketapang (skor
merupakan nama instansi pemerintahan 1). Kemudian dampak yang ditimbulkan dari
ataupun iklan layanan masyarakat (skor 1). media luar ruang tersebut bersifat kecil
Total skor aspek fisik adalah 6. karena bukan merupakan nama instansi
Aspek bahasa dari segi ejaan terdapat pemerintahan ataupun iklan layanan
kesalahan yaitu pada kata photo copy. Photo masyarakat (skor 1). Total skor aspek fisik
copy merupakan kata bahasa asing yaitu adalah 4.
bahasa Inggris yang telah diserap dalam Aspek bahasa terdapat kesalahan yaitu
bahasa Indonesia menjadi fotokopi. Jadi, pada penggunan kata service dan box audio.
seharusnya kata yang digunakan yaitu kata Kedua kata tersebut merupakan kata dari
dalam bahasa Indonesia sehingga menjadi bahasa asing yang telah diserap ke dalam
fotokopi setia sahabat (skor 1). Kemudian bahasa Indonesia menjadi servis yang
dari diksi media luar ruang tersebut tidak artinya pelayanan dan kotak musik. Jadi,
ada kesalahan (skor 2) . Struktur kalimatnya seharusnya kata yang digunakan dalam
tidak ada kesalahan (skor 2). Total skor kalimat tersebut yaitu kata yang sudah
aspek bahasa adalah 5. diserap ke dalam bahasa Indonesia (skor 1).
Aspek hukum dari posisi bahasa Kemudian dari diksi media luar ruang
Indonesia tidak berada di atas bahasa asing tersebut tidak ada kesalahan (skor 2) .
atau bahasa daerah (skor 1). Posisi bahasa Struktur kalimatnya tidak terdapat kesalahan
daerah tidak berada di atas bahasa asing (skor 2). Total skor aspek bahasa adalah 5.
(skor 1). Posisi bahasa asing berada di atas Aspek hukum dari posisi bahasa
bahasa Indonesia atau bahasa daerah (skor Indonesia berada di atas bahasa asing atau
1). Total skor dari aspek hukum adalah 3. bahasa daerah (skor 2). Posisi bahasa daerah
tidak berada di atas bahasa asing (skor 1).
Posisi bahasa asing tidak berada di atas
bahasa Indonesia atau bahasa daerah (skor
2). Total skor dari aspek hukum adalah 5.

5
tidak terdapat kesalahan (skor 2). Total skor
aspek bahasa adalah 5.
Aspek hukum dari posisi bahasa
Indonesia berada di atas bahasa asing atau
bahasa daerah (skor 2). Posisi bahasa daerah
tidak berada di atas bahasa asing (skor 1).
Posisi bahasa asing tidak berada di atas
bahasa Indonesia atau bahasa daerah (skor
2). Total skor dari aspek hukum adalah 5.

Gambar 4. Media Luar Ruang yang


Berbentuk Papan Nama Pemukiman dan
Penginapan

Berdasarkan gambar 4:
Aspek fisik media luar ruang tersebut
memiliki ukuran 3*1 atau 3m2 yang
tergolong dalam kriteria kecil (skor 1).
Kemudian berbahan dasar billboard.
Billboard merupakan bahan dasar
pembuatan media luar ruang yang bersifat Gambar 5. Media Luar Ruang yang
permanen (skor 2). Lokasi penempatan Berbentuk Petunjuk Lalu Lintas dan
media luar ruang tersebut di jalan Bridgjen Peristiwa
Katamso, Kelurahan Sukaharja. Jalan Berdasarkan gambar 5:
tersebut merupakan satu di antara jalan tidak Aspek fisik media luar ruang tersebut
strategis yang ada di Kota Ketapang (skor memiliki ukuran 2*2 atau 4m2 yang
1). Kemudian dampak yang ditimbulkan dari tergolong dalam kriteria kecil (skor 1).
media luar ruang tersebut bersifat kecil Kemudian berbahan dasar flexi. Flexi
karena bukan merupakan nama instansi merupakan bahan dasar pembuatan media
pemerintahan ataupun iklan layanan luar ruang yang bersifat tidak permanen
masyarakat (skor 1). Total skor aspek fisik (skor 1). Lokasi penempatan media luar
adalah 5. ruang tersebut di jalan Gatot Subroto,
Aspek bahasa dari segi ejaan terdapat Kelurahan Paya Kumang. Jalan tersebut
kesalahan yaitu pertama, penggunaan kata merupakan satu di antara jalan strategis yang
dari bahasa asing yaitu villa. Kata villa ada di Kota Ketapang (skor 2). Kemudian
merupakan kata dari bahasa asing yang telah dampak yang ditimbulkan dari media luar
diserap ke dalam bahasa Indonesia sehingga ruang tersebut bersifat kecil karena bukan
menjadi vila. Vila menurut KBBI berarti merupakan nama instansi pemerintahan
rumah mungil atau rumah peristirahatan. ataupun iklan layanan masyarakat (skor 1).
Jadi, seharusnya kata yang digunakan yaitu Total skor aspek fisik adalah 6.
kata yang telah diserap ke dalam bahasa Aspek bahasa dari segi ejaan terdapat
Indonesia. Kedua, penyingkatan kata jalan kesalahan yaitu pada kata-kata yang
yang tidak tepat. Kata jalan disingkat digunakan dalam petunjuk. Kata-kata
menjadi jl. Sebaiknya kata jalan ditulis tersebut merupakan kata dari bahasa daerah
secara keseluruhan (skor 1). Kemudian dari Kota Ketapang. Seharusnya kata yang
diksi media luar ruang tersebut tidak ada digunakan yaitu kata dari bahasa Indonesia
kesalahan (skor 2) . Struktur kalimatnya agar lebih mudah dipahami oleh pendatang
yang berkunjung ke kota tersebut. Pelan-
pelan jak di depan ade mi raos maksudnya

6
yaitu pelan-pelan saja di depan ada mi raos yang penggunaan bahasa asingnya cukup
(skor 1). Kemudian dari diksi media luar terkendali, dengan lebih mengutamakan
ruang tersebut tidak ada kesalahan (skor 2). penggunaan bahasa Indonesia atau
Struktur kalimatnya tidak terdapat kesalahan pelestarian bahasa daerah.
(skor 2). Total skor aspek bahasa adalah 5.
Aspek hukum dari posisi bahasa SIMPULAN DAN SARAN
Indonesia tidak berada di atas bahasa asing Simpulan
atau bahasa daerah (skor 1). Posisi bahasa Berdasarkan hasil analisis bahwa aspek
daerah berada di atas bahasa asing (skor 2). fisik media luar ruang di Kota Ketapang
Posisi bahasa asing tidak berada di atas sangat beragam. Sebagian besar ukuran yang
bahasa Indonesia atau bahasa daerah (skor digunakan yaitu sekitar 6m2. Ukuran
2). Total skor dari aspek hukum adalah 5. tersebut umumnya digunakan pada papan
nama pusat perdagangan, iklan luar ruang,
Pembahasan dan papan nama instansi pemerintahan dan
Berdasarkan hasil analisis data dan swasta. Petunjuk lalu lintas umumnya
perhitungan bahwa penggunaan bahasa pada menggunakan ukuran 2-4m2. Spanduk yang
penulisan media luar ruang di Kota berisikan tentang peristiwa umumnya
Ketapang dari aspek fisik berjumlah 257. berukuran 5m2 dan bentuknya memanjang
Jumlah ini diperoleh dari perhitungan dari secara horizontal. Kemudian untuk sifat
lima puluh objek media luar ruang yang media luar ruang yang digunakan itu pada
diberi skor sesuai dengan deskripsi papan nama instansi pemerintahan dan
penggunaan bahasa media luar ruang dan swasta dan petunjuk lalu lintas
dipresentasekan (10% untuk aspek fisik) menggunakan bahan permananen seperti,
sehingga mendapatkan hasil 25,7. Analisis semen, kayu, garvanil dan billboard.
yang dilakukan yaitu dengan memberikan Selanjutnya, untuk usaha perdagangan, iklan
skor pada media luar ruang dari aspek fisik luar ruang, dan peristiwa umumnya
yaitu dilihat dari ukuran objek, sifat dari menggunakan bahan tidak permanen seperti,
bahan yang digunakan objek, lokasi kain dan bahan flexi (bahan yang umumnya
penempatan objek, dan dampak dari objek digunakan untuk mencetak media spanduk
tersebut. Kemudian dari aspek bahasa dan baliho). Kemudian untuk lokasi
skornya berjumlah 240 yang kemudian penempatan media luar ruang hampir
dipresentasekan (50% untuk aspek bahasa) diseleruh Kota Ketapang, baik itu di daerah
sehingga mendapatkan hasil 120. Sama yang strategis maupun tidak strategis.
seperti aspek fisik, cara kerja analisis dari Penjabaran di atas memberikan simpulan
aspek bahasa juga memberikan skor bahwa media luar ruang memberikan
terhadap objek dilihat dari ejaan, diksi, dan dampak terhadap penggunaan bahasa
struktur kalimat yang tertera pada objek. Indonesia yang baik dan benar. Hal ini
Lalu, dari aspek hukum skornya berjumlah dikarenakan letak media luar ruang yang ada
247 yang kemudian di presentasekan (40% di sekitar masyarakat, pengunaan bahasa
untuk aspek hukum) sehingga mendapatkan yang kurang tepat, dan ukuran media luar
hasil 98,8. Cara analisis aspek hukum yang ruang yang relatif besar. Khususnya pada
dimaksud yaitu dengan memberikan skor papan nama instansi pemerintahan dan
terhadap objek sesuai penempatan posisi swasta. Media luar ruang yang telah
bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa dianalisis khusunya dari aspek fisik
asing yang tertera pada objek. Setelah ketiga memiliki nilai 257 . Setelah diperhitungkan
hasil dijumlahkan kembali (hasil akhir dari sesuai dengan rumus dari pedoman media
penjumlahan aspek fisik, bahasa, dan luar ruang menjadi 25,7 Hasil ini diperoleh
hukum) memperoleh hasil 244,5. Hasil ini dari perhitungan lima puluh objek media
menentukan Kota Ketapang masuk dalam luar ruang yang ditentukan kemudian diberi
kriteria wilayah terkendali tiga yaitu wilayah skor sesuai dengan deskripsi dari aspek fisik.

7
Berdasarkan hasil analisis bahwa aspek terkendali 3 yaitu wilayah yang penggunaan
bahasa media luar ruang di Kota Ketapang bahasa asingnya cukup terkendali, dengan
dari segi ejaan terdapat banyak kesalahan lebih mengutamakan penggunaan bahasa
terutama pada penyingkatan kata jalan, Indonesia atau pelestarian bahasa daerah.
gang, dan handphone. Kesalahan tersebut
terjadi hampir pada setiap media luar, baik Saran
pada papan nama instansi pemerintahan, Berdasarkan hasil analisis terdapat
usaha perdagangan, iklan luar ruang, beberapa saran mengenai penggunaan
petunjuk lalu lintas, dan peristiwa. Hal ini bahasa media luar ruang yang ada di Kota
tentunya memberikan dampak yang besar Ketapang. Saran tersebut dijabarkan sebagai
terhadap penggunaan bahasa pada berikut. (1) Aspek fisik yang meliputi
masyarakat. Masyarakat akan sering melihat ukuran, sifat, lokasi, dan dampak dari media
hal yang salah pada setiap tulisan yang ada yang ada di sepanjang Kota Ketapang sangat
di media luar ruang tersebut. Lalu diksi atau beragam namun, untuk penggunaan bahasa
pilihan kata yang digunakan dalam mediaa Indonesia yang baik dan benar juga perlu
luar ruang tersebut sudah baik hanya sering diperhatikan. (2) Bahasa yang digunakan
terjadi penggunaan kata dari bahasa asing, dalam media luar ruang di Kota Ketapang
khusunya pada usaha perdagangan dan sudah cukup baik, namun masih sering
peristiwa. Lalu dari stuktur bahasa yang terjadi kesalahan penulisan kata jalan
digunakan sudah baik hanya ada beberapa terutama pada papan nama instansi
struktur bahasa yang masih belum tepat pemerintahan dan papan nama sekolah yang
terutama pada usaha perdagangan. Hasil memberikan dampak yang besar bagi
analisis dari aspek bahasa memiliki nilai pengguna bahasa.(3) Penggunaan bahasa
240. Setelah diperhitungkan sesuai dengan pada media luar ruang memiliki mengacu
rumus dari pedoman media luar ruang pada Undang-undang Republik Indonesia
menjadi 120 . Hasil ini diperoleh dari nomor 24 tahun 2009 tentang bendera,
perhitungan lima puluh objek media luar bahasa, dan lambang negara, serta lagu
ruang yang ditentukan kemudian diberi skor kebangsaan, maka segala sesuatu yang
sesuai dengan deskripsi dari aspek bahasa. berkaitan dengan bendera, bahasa, dan
Berdasarkan hasil analisis bahwa aspek lambang negara, serta lagu kebangsaan.
hukum media luar ruang di Kota Ketapang Pasal khusus yang membahasa tentang
sebagian besar sudah menempatkan bahasa penggunaan bahasa pada media luar ruang
Indonesia di atas bahasa asing dan daerah. yaitu pasal 36, 37, dan 38. Maka dari itu, ada
Hanya beberapa media luar ruang masih ketentuan hukum yang sebaiknya tidak
menempatkan bahasa asing di atas bahasa dilanggar karena media luar ruang tentunya
Indonesia. Umumnya terjadi pada iklan luar memberikan pengaruh terhadap penggunaan
ruang. Kemudian ada spanduk yang bahasa masyarakat. (4) Penelitian ini bisa
menggunakan bahasa daerah Ketapang menjadi acuan untuk bagi peneliti lain jika
namun, dalam jumlah yang sedikit. Media ingin meneliti hal yang berkaitan dengan
luar ruang yang telah dianalisis dari aspek analisis kesalahan berbahasa secara khusus.
hukum tersebut memiliki nilai 247. Setelah
diperhitungkan sesuai dengan rumus dari DAFTAR RUJUKAN
pedoman media luar ruang menjadi 98,8.
Hasil ini diperoleh dari perhitungan lima Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan
puluh objek media luar ruang yang Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman
ditentukan kemudian diberi skor sesuai Pemantauan Penggunaan Bahasa di
dengan deskripsi dari aspek hukum. Media Luar Ruang. Jakarta:
Berdasarkan hasil dari ketiga penilaian Kementerian Pendidikan dan
masing-masing aspek didapati nilai 244,5. Kebudayaan.
Kota Ketapang termasuk ke dalam wilayah

8
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
tentang bendera, bahasa, dan Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.
lambang negara, serta lagu Bandung: Alfabeta
kebangsaan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

9
10

Anda mungkin juga menyukai