Usaha - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Usaha - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
L agu“ Halo – Halo Bandung, ibukota Periangan …”, yang diciptakan oleh Ismail
Marzuki, didedikasikan untuk mengenang peristiwa pembumihangusan Kota Bandung
bagian selatan. Peristiwa ini terjadi dikarenakan pihak sekutu yang menuntut agar rakyat
Indonesia meninggalkan Kota Bandung. Sehingga pasukan pemuda Kota Bandung membakar
Kota Bandung dengan tujuan agar Belanda tidak dapat memanfaatkan fasilitas yang ada.
Pembumihangusan Kota Bandung bagian selatan, hanyalah salah satu dari bentuk usaha
rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pasca proklamasi
kemerdekaan bangsa dikumandangkan di Pegangsaan Timur, tidak menjadikan negara
Indonesia aman. Sesuai perjanjian yang dibuat oleh sekutu dan Jepang, maka sekutu datang ke
Indonesia dengan membonceng NICA ( pasukan Belanda ). Hal ini menjadi ancaman bagi
kemerdekaan bangsa.
Wujud usaha rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaan bangsanya dilakukan
dengan 2 cara, yakni diplomasi dan konfrontasi. Selain itu, diawal kemerdekaan bangsa,
rakyat Indonesia juga melakukan tindakan heroik sebagai wujud dukungan kemerdekaan
bangsa Indonesia. Tindakan heroik tersebut terjadi dari Sabang hingga Merauke, diantaranya
adalah Pertempuran lima hari di Semarang, Peristiwa di Hotel Yamato, Pertemouran rakyat di
Kalimantan, Sulawesi, dan masih banyak lainnya. Hal ini akan kit abahas di pertemuan kali
ini. Dimana dalam pertemuan ini akan dibahas bagaimana tindakan heroik bangsa Indonesia
dalam mendukung kemerdekaan bangsa, keadaan Indonesia di awal kemerdekaan dan usaha –
usaha bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa dari tangan penjajahan,
baik itu secara diplomasi atau perundingan dan secara konfrontasi atau pertempuran.
Tindakan Heroik di
berbagai daerah
Keadaan Politik
Indonesia awal
kemerdekaan
Pertempuran 10
November 1945
Pertempuran
Usaha Indonesia Ambrawa
Usaha – usaha secara konfrontasi
Mempertahankan Pertempuran
Kemerdekaan RI Medan Area
Perang Puputan
Margarana
Perundingan
Linggar jati
Perundingan
Renville
Perundingan Roem
Royen
Usaha Indonesia
secara diplomasi
Konferensi Inter -
Indonesia
Konferensi Meja
Bundar
Peristiwa di Surabaya
Peristiwa di Yogyakarta
Info
Sejarah Tindakan heroik mendukung kemerdekaan RI, tidak hanya di Kota
Semarang, Surabaya dan Yogyakarta, tetapi juga diberbagai daerah di nusantara,
misalnya Banda Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi, Biak dan
Sumbawa. Para pemuda mengambil alih kantor – kantor pemerintah Jepang,
melucuti senjata tentara Jepang dan menyerang pos – pos Jepang.
Setelah rapat PPKI dilaksanakan, maka Indonesia telah dinyatakan sebagai sebuah
negara secara de facto. Tetapi, merdeka saja tidaklah cukup. Banyak hal yang harus
dipersiapkan demi tercapainya tujuan dan cita – cita bangsa, yakni adil, makmur dan
sejahtera. Mengapa demikian ? Bagaimana keadaan sistem pemerintahan bangsa Indonesia
diawal kemerdekaan diperoleh ? Untuk lebih lanjut, akan kita bahas pada pertemuan ini.
Info
Sejarah Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, direncanakan pada Januari 1946
namun dibatalkan. Faktor penyebab gagal terlaksana adalah :
Ketidaksiapan Pemerintah dalam melaksanakan
Keamanan negara yang belum stabil dikarenakan pasukan NICA dan sekutu masih
ada di Indonesia.
Berdasarkan perjanjian antara sekutu dengan Jepang, maka seluruh wilayah yang
menjaid bekas jajahan sekutu dikembalikan kepada Jepang, termasuk Indonesia. Seperti kita
ketahui, kemerdekaan Indonesia hanya diakui secara de facto saja. Belanda masih mengklaim
bahwa Indonesia merupakan wilayah Belanda. Pada 29 september 1945, pasukan Inggris,
yakni pasukan AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies/ Pasukan Sekutu Hindia –
Belanda) tiba di Jakarta, dibawah pimpinan Jend. Sir Philip Christison, dengan membonceng
pasukan NICA. Tugas dari AFNEI ke Indonesia, antara lain :
Konfrontasi
Perlawanan rakyat Indonesia terhadap pasukan AFNEI dan Belanda secara
konfrontasi atau fisik terjadi di berbagai daerah, antara lain pertempuran Arek – arek
Surabaya atau 10 November, Bandung Lautan Api, pertempuran Ambrawa, pertempuran
Medan Area, Pertempuran Margarana atau yang dikenal dengan perang Puputan Margarana
dan Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta. Pertempuran ini terjadi dikarenakan sekutu
bertindak di luar kesepakatan dengan pemerintahan Indonesia.
Pertempuran Surabaya
Gambar. Bung Tomo dan Mayjend.Sungkono yang berjasa dalam pertempuran 10 November 1945
Info
Sejarah Sutomo atau yang dikenal dengan Bung Tomo, yang dikenal rakyat
karena perannya dalam membakar semangat rakyat untuk melawan NICA. Beliau
beroleh gelar Pahlawan Nasional bertepatan dengan peringatan 10 November pada
tahun 2008. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika
Kabinet Indonesia Bersatu, Moh.Nuh pada tanggal 2 November 2008 di Jakarta.
Info
Sejarah Lagu “Halo – halo Bandung “diciptkan oleh Ismail Marzuki dan para
pejuang lainnya. Tujuannya adalah membangkitkan semangat patriotisme dan
perjuangan rakyat. Lagu ini menjadi lambing perjuangan kemerdekaan Indonesia
melawan penjajahan.
Pertempuran Margarana
Diplomasi
Disamping perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan konfrontasi, pemimpin
bangsa juga melakukan perjuangan lewat perundingan. Perundingan atau diplomasi ini
dilakukan dengan 3 cara, yakni mencari dukungan negara – negara anggota PBB, membawa
masalah Indonesia – Belanda ke hadapan Dewan Keamanan PBB dan berunding secara
langsung dengan Belanda. Hasil dari proses perudingan tersebut adalah Indonesia mendapat
dukungan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan dari negara – negara sahabat, contohnya
Australia, India dan negara – negara yang bergabung dalam Liga Arab. Benutk dukungan
Australia terhadap kemerdekaan Indonesia adalah Australia mendesak Belanda agara segera
menghentikan operasi militernya di Indonesia dan bersedia menjadi anggota Komisi Tiga
Negara (KTN) serta aktif membentuk opini dunia Internasional agara mendukung
kemerdekaan Indonesia.
Wujud dukungan negara India atas kemerdekaan RI adalah mengakui kedaulatan
Indonesia dalam forum Internasional sekaligus menjadi pelopor terlaksananya Konferensi
Inter-Asia pada tahun 1949. Sedangkan dari masyarakat Belanda yang berada di negara
Belanda sendiri bersimpati dengan perjuangan bangsa Indonesia. Mereka melakukan aksi
demonstrasi menuntut pemeritah menghentikan perang, menarik diri dari Indonesia,
menciptakan perdamaian dan menyelesaikan masalah Indonesia. Perundingan – perundingan
yang dilakukan oleh tokoh pemimpin bangsa dengan Belanda dan negara – negara lain, antara
lain : Perundingan Linggarjati, perundingan Renville, Perundingan Roem Royen dan yang
terakhir adalah Konferensi Meja Bundar sebagai titik pengakuan Belanda atas kemerdekaan
RI.
“ HIduplah dengan Merdeka dan beradab ! “
Perjanjian Linggarjati
Perundingan Linggarjati dilaksankan setelah perundingan Hooge Veluwe tidak
terlaksana sebagaimana mestinya. Perundingan Hooge Veluwe adalah perundingan antara
Belanda dengan pemerintah RI di sebuah kota kecil di Belanda. Namun perundingan ini tidak
mencapai kesepakatan karena Belanda tidak ingin mengakui kemerdekaan dan kedaulatan RI.
Selain itu, usulan Belanda menjadikan Indonesia sebagai negara persemakmuran berbentuk
federal yang memiliki pemerintahan sendiri, namun bagian dari Belanda ditolak oleh
Indonesia. Sebab Indonesia menginginkan kemerdekaan dan kedaulatan penuh. Perundingan
Linggarjati dilaksanakan di kota Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat, pada tanggal 10 November
1946. Delegasi Indonesia terdiri dari Sutan Syahrir, Moh.Roem, Mr. Susanto Tirtoprojo, dan
Dr.A.K Gani. Adapun perwakilan dari Belanda antara lain : Prof. Willem Schermerhorn, F.de
Boer, H.J. Van Mook dan Max van Poll dan yang menjadi mediator atau penengah adalah
Lord Killearn dari Inggris.
Isi dari perjanjian Linggarjati, antara lain :
a. Belanda mengakui wilayah RI secara de facto atas Sumatea, Jawa dan Madura. Untuk itu,
Belanda harus meninggalkan wilayah tersebut paling lambat 1 Januari 1949,
b. RI dan Belanda bekerjasama membentuk negara serikat, yakni RIS (Republik Indonesia
Serikat),
c. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia – Belanda yang diketuai oleh Ratu
Belanda.
Info
Sejarah Australia mewakili Indonesia dalam Komisi Tiga Negara
dikarenakan partai Buruh yang ada di Australia sangat bersimpati atas kemerdekaan
RI. Dan Indonesia memilih Australia sebagai wakil negaranya dikarenakan
Ausrtalia merupakan negara tetangga dan berdasarkan sejarah asal usul nenek
moyang, yaitu nenek moyang penduduk asli Australia, suku Aborigin sama dengan
Suku weddoid Papua.
Info
Sejarah Alasan Perjanjian renville dilaksanakan di kapal Renville milik
tentara Amerika Serikat adalah lokasi perundingan tidak berada di salah satu
wilayah yang dikuasai Indonesia ataupun Belanda.
Perjanjian renville memberi dampak yang sangat besar bagi bangsa Indonesia.
Rakyat, pemerintah dan TNI, bersatu dan aktif melancarkan serangan gerilya terhadap
wilayah – wilayah yang dikuasai oleh Belanda. Meskipun melanggar gencatan senjata,
serangan dilakukan karena faktor kekhawatiran akan niat Belanda ingin menguasai Indonesia
kembali. Melihat situasi Jawa yang kian memanas dan memburuk, Belanda melaksanakan
aksi polisionalnya. Belanda mengepung kota Yogyakarta pada 19 Desember 1948, dengan
alasan bahwa Indonesia melanggar gencatan senjata. Kota Yogyakarta berhasil dikuasai dan
para pemimpin Indonesia ditawan Belanda. Sukarno dan Hatta diasingkan ke Bangka.
Sebelum ditangkap oleh Belanda, Hatta mengirimkan telegram kepada Menteri Kemakmuran,
Mr. Syarifuddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
Berdasarkan instruksi pemerintah, Syarifuddin Prawiranegara, membentuk PDRI di
Bukittinggi, Sumatera Barat, dengan Presidennya adalah Syarifuddin Prawiranegara
merangkap sebagai Menteri Pertahanan dan Penerangan. Dampak dari adanya PDRI di
Bukittinggi, antara lain :
a. Menunjukkan ke mata Belanda dan dunia Internasional bahwa Indonesia masih eksis
b. Mengangkat wibawa pemerintah Indonesia sebagai pemimpin ynag tepat janji
c. Menarik simpati dunia Internasional.
Info
Sejarah Serangan Umum 1 Maret hingga detik ini menjadi pembicaraan
hangat sejarawan Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya pendapat yang
berbeda mengenai tokoh yang paling berjasa dalam keberhasilan Serangan
Umum 1 Maret 1949. Ada yang mengatakan bahwa peran Sri Sultan
Hamengkubuwono IX lebih besar dibandingkan Letkol Soeharto dan Jenderal
Soedirman. Hal ini dikarenakan peran beliau sebagai orang yang nomor satu di
Yogyakarta sehingga beliau yang paling memahami seluk beluk kota Yogyakarta.
Ada yang mengatakan bahwa Letkol Soeharto yang paling berperan besar
dikarenakan beliau yang memimpin penyerangan. Sementara pendapat yang lain
berkata bahwa Jendereal Sudirman berpera aktif mengingat beliau adalah
pemimpin yang mengatur seluruh anggotanya.
Agresi Militer II yang dilancarkan oleh Belanda, mendapatkan reaksi dari dunia
Internasional termasuk PBB. PBB menyerukan untuk dilaksanakannya perundingan antara
Indonesia dengan Belanda dan PBB memfasilitasi perjanjian ini. Delegasi Indonesia bernama
Mr. Roem dan Belanda oleh van Royen. Untuk memfasilitasi perjanjian ini, PBB membentuk
UNCI (United Nation Commision for Indonesia) yang dipimpin oleh Merle Cohran dari
Amerika Serikat. Perjanjian Roem Royen, berlangsung pada tanggal 17 April 1949 di Hotel
Des Indes, Jakarta. Setelah melewati mediasi yang alot, akhirnya dicapailah kesepakatan pada
tanggal 7 Mei 1949, yang dikenal dengan Perjanjian Roem – Royen.
Adapun ketentuan – ketentuan dari Perjanjian Roem –Royen dari masing – masing
pihak sebagai berikut :
a. Pemerintah RI harus memerintahkan penghentian aksi perlawanan
Gambar. Tokoh delegasi Perjanjian Roem – Royen, yakni Mr. Roem dari Indonesia dan van Royen dari Belanda
Info
Sejarah
Posisi dan bentuk meja dalam perundingan KMB didesain berbentuk
bundar dengan tujuan bahwa semua negara – negara yang ada memiliki kedudukan
yang sama. Tidak ada tinggi, tidak ada yang rendah.