Anda di halaman 1dari 21

e-SOAL LATIHAN UKMPPD BATCH NOVEMBER 2022

PEDIATRI

1. By Gea, baru saja lahir dari ibu dengan usia gestasi 38 minggu melalui prosedur SC. Setelah lahir,
bayi segera dihangatkan, dikeringkan, serta stimulasi. Penilaian awal, didapatkan bayi hanya merintih,
tonus otot lemah. Laju nadi 120x/mnt namun bayi tampak megap-megap dan terlihat kebiruan.
Tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan adalah…
a. O2 supplementasi 100%
b. Injeksi epinefrin
c. Persiapkan CPAP
d. VTP dengan O 2 21%
e. VTP + pijat jantung, dengan O 2 100%, injeksi epinefrin

2. An. Flora, lahir 1 jam lalu, lahir pada usia kehamilan 38 minggu dari ibu G1P0A0 di bidan. Riwayat
persalinan tidak ada masalah. Selama kehamilan, ibu juga rutin melakukan asuhan antenatal dengan
rutin meminum asupan besi dan asam folat. Karena pasien tampak tidak bugar, bidan kemudian
membawa pasien ke RS untuk tindakan lebih lanjut. Ketika sampai di IGD, dokter jaga kemudian
melakukan penilaian awal, dan pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 50kali/menit, napas megap
megap, tampak sianosis. Tindakan selanjutnya adalah...
a. O2 supplementasi 100%
b. Injeksi adrenalin
c. Pemasangan CPAP
d. VTP dengan udara kamar
e. VTP + pijat jantung, dengan O 2 100%, injeksi epinefrin

3. By. Emry baru lahir di Puskesmas secara spontan dari ibu G5P3A1 usia gestasi 38 minggu dengan
presentasi belakang kepala. Setelah bayi lahir, bayi tampak tidak bernapas, tonus otot lunglai, dan,
tidak ada detak jantung. Setelah dilakukan ventilasi tekanan positif, kompresi dada, pemberian cairan,
dan obat-obatan selama 20 menit tetap tidak ada respon. Apakah tindakan selanjutnya yang paling
tepat?
a. Menghentikan resusitasi
b. Mengulangi resusitasi dari awal
c. Memperbaiki langkah resusitasi
d. Melanjutkan resusitasi hingga 15 menit
e. Merujuk setelah meresusitas

4. Ny Sarah, usia 23 tahun baru saja melahirkan bayi laki-laki secara normal pervaginam dengan usia
kehamilan 36 minggu, berat badan lahir 2000 gram. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya,
rutin kontrol di bidan. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal. Apakah diagnosis
neonatus yang tepat pada bayi tersebut?
a. Neonatus kurang bulan, berat lahir normal, besar masa kehamilan
b. Neonatus kurang bulan, berat lahir rendah, sesuai masa kehamilan
c. Neonatus cukup bulan, berat lahir rendah, besar masa kehamilan
d. Neonatus cukup bulan, berat lahir normal, kecil masa kehamilan
e. Neonatus lebih bulan, berat lahir rendah, besar masa kehamilan

5. By. Angel lahir secara SC dengan usia gestasi 43 minggu, berat lahir bayi 2400 gram. Tanda-tanda
vital dalam batas normal. Diagnosis neonatus yang paling tepat adalah...
a. Neonatus cukup bulan, berat lahir rendah, besar masa kehamilan
b. Neonatus lebih bulan, berat lahir normal, sesuai masa kehamilan
c. Neonatus lebih bulan, berat lahir rendah, sesuai masa kehamilan
d. Neonatus lebih bulan, berat lahir normal, kecil masa kehamilan
e. Neonatus lebih bulan, berat lahir rendah, kecil masa kehamilan

6. By. Arsyi usia 3 hari datang ke RS dengan keluhan benjolan di kepala sejak lahir. Pasien memiliki
riwayat dilahirkan dengan metode vakum akibat pasrtus macet. Dari pemeriksaan fisik ditemukan
adanya benjokan diregio oksiput. Tidak ada Tanda inflamasi. Dokter mencurigai adanya suatu
cephalhematoma pada pasien. Hasil pencitraan yang dapat mendukung diagnosis dokter
adalah…
a. Adanya gambaran perdarahan di area subaponeurosis
b. Adanya hematoma di area subkutan
c. Adanya hematoma di area subperiosteal
d. Adanya ventrikulomegali dan kalsifikasi
e. Adanya kidney sign pada oksiput

7. By. Clowdy berusia 3 hari datang dibawa ke Puskesmas oleh ibunya dengan keluhan terdapat benjolan
di bagian belakang kepala. Bayi lahir spontan pervaginam ditolong bidan, berat lahir bayi 3200 gram.
Saat persalinan dikatakan berlangsung lama karena ibu kelelahan saat mengedan. Saat lahir bayi aktif,
menangis kuat, menyusu dengan baik serta berhasil IMD. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya
benjolan berukuran 2x3 cm yang teraba lunak serta melewati garis sutura. Apa diagnosis yang paling
mungkin dari kondisi bayi diatas?
a. Spina bifida
b. Meningocele
c. Subdural hematom
d. Cephal Hematom
e. Caput Succadeneum

8. By. Aliyah, usia 2 hari dirujuk dari puskesmas ke IGD RS dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari
yang lalu. Riwayat bayi lahir cukup bulan secara normal dengan bantuan forceps di puskesmas.
Pemeriksaan fisik TTV HR 170x/mnt, RR 40x/mnt, Suh 36,0 C, akral dingin, CRT>2. Status lokalis
tampak hematom pada parietal kiri konsistensi padat, melintasi garis sutura, serta tampak adanya
perdarahan. Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah?
a. Caput succedaneum
b. Cephalhematom
c. Perdarahan subgaleal
d. Perdarahan subaponeurotika
e. Perdarahan subdural

9. By. Laurent usia 4 hari, dibawa ke dokter oleh ibunya dengan keluhan kuning sejak 1 hari yang lalu.
Pasien diberikan ASI, namun ASI keluar masih sedikit. Pada pemeriksaan didapatkan gerak bayi aktif,
ikterus Kramer II, golongan darah ibu dan bayi keduanya O Rh (+). Hasil lan Bilirubin total 11.5 mg/dl,
Indirek 11 mg/dl, Direk 0.5 mg/dl. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Breastmilk jaundice
b. Breastfeed jaundice
c. Inkompatibilitas ABO
d. Hepatitis neonatal
e. Atresia bilier

10. By Romeo usia 10 hari dibawa ibunya ke RS dengan keluhan kuning sejak usia 4 hari dan menetap
hingga saat ini. Riwayat lahir normal di bidan, usia cukup bulan, BBL 3000 gram. Riwayat bayi
mendapatkan ASI eksklusif. Bayi minum ASI dengan kuat dan sering. Pemeriksaan fisik bayi aktif,
tanda vital normal, ikterus Kramer III. Pemeriksaan laboratorium bilirubin total 12 mg/dL, indirek 11.4
mg/dL, direk 0,6 mg/dL. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
a. Breast feeding jaundice
b. Breast milk jaundice
c. Ikterus fisiologis
d. Kernikterus
e. Neonatal jaundice

11. By. Brynn, usia 6 minggu dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan kuning sejak 10 hari yang lalu.
Ibu mengeluhkan BAB pasien berwarna sangat pucat dengan kencing yang berwarna gelap. Bayi
cukup bulan dengan BBL 2900 gram dan menangis saat lahir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bayi
ikterik, letargis, dan menangis lemah. Dari pemeriksaan lab didapatkan Hb 11 g/dl, leukosit
10.000/mm 3, trombosit 350.000/m 3, SGOT 78, SGPT 51, gamma glutamyl transferase 788.000 U/L,
Bilirubin total 15 mg/dl, bilirubin direk 8 mg/dl. Pada USG didapatkan triangular cord sign (+). Gold
standard pemeriksaan pada kasus ini adalah…
a. MRI
b. CT-Scan
c. Kolangiografi
d. USG
e. Foto polos abdomen

12. By Maya, usia 2 minggu dibawa oleh ibunya karena mengalami kejang. Kejang terjadi pada ekstremitas
atas kiri sejak kurang lebih 15 menit SMRS. Tidak terdapat demam pada bayi. Bayi lahir cukup bulan
dengan bantuan dukun beranak. Riwayat suntik vaksin hepatitis B maupun Vitamin K tidak diketahui.
Dari pemeriksaan didapatkan nadi 128x/menit, laju nafas 32x/menit dan suhu 36,7oC. Selain itu
didapatkan pula UUB menonjol disertai pupil anisokor dan anak kesan tidak sadar sepenuhnya.
Riwayat sakit lain sebelum kejang disangkal. Diagnosis yang paling mungkin?
a. Enchephalitis
b. Meningitis bacterial
c. Brain Abscess
d. Acquired Prothrombin Complex Deficiency
e. Tetanus Neonatorus

13. Bayi Zayn, usia 1 bulan dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan Kejang berulang, anak tidak
demam, kejang terjadi pada seluruh tubuh, setelah kejang anak tidak sadar. Pasien diketahui lahir
dibantu dukun beranak. Pemeriksaan fisik : somnolen, HR 150 kali/mnt, RR 40 kali/mnt, T 36,7C, UUB
membonjol. Pemeriksaan Lab didapatkan PT dan APTT memanjang. Apakah diagnosis yang tepat?
a. Penyakit pendarahan defisiensi vit.K
b. Thalasemia
c. Immune thrombocytopenic purpura
d. Hemofilia
e. Anemia hemolitik autoimun

14. By. Irene , usia 3 hari dibawa ke poli anak dengan keluhan kulitpada seluruh tubuh sejak 10 jam setelah
lahir. Riwayat persalinan pasien normal dengan UK aterm, BBL 3200gr. Bayi tampak aktif, kuat
menyusu, produk ASI masih seperti biasa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan krammer 4. Dokter
melakukan pemeriksaan darah dan ditemukan memiliki golongan darah ibu O, Rh(+) dan bayi memiliki
golongan darah A, Rh (-). Apakah penyebab yang paling mungkin pada kasus ini?
a. Inkompatibilitas ABO
b. Inkompatibilitas rhesus
c. Atresia bilier
d. Breastmilk jaundice
e. Breastfeed jaundice

15. Bayi Vivi berusia 12 jam di ruang perinatologi dengan keluhan kuning. Bayi lahir normal pervaginam,
cukup bulan, Apgar Score 7-9, tidak demam dan tidak ada keluhan lainnya. tanda vital nadi 120x/m,
RR 40x/m, suhu 37oC. Pemeriksaan fisik tampak ikterik kramer IV, bayi tampak lethargi,
hepatosplenomegali (+). Diketahui ibu memiliki golongan darah O Rhesus (-), ayah B Rhesus (+) dan
bayi B Rhesus(+), Apa diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Inkompatibilitas ABO
b. Inkompatibilitas rhesus
c. Atresia bilier
d. Breastmilk jaundice
e. Breastfeed jaundice
16. By. Helen usia 2 hari datang ke RS dibawa oleh ibunya dengan keluhan badan kuning sejak 1 hari
yang lalu. Riwayat persalinan normal pervaginam di bidan, cukup bulan, berat lahir normal dan bayi
lahir langsung menangis. Ibu pasien memiliki golongan darah O+ dan ayah pasien memiliki golongan
darah B+. Pemeriksaan fisik tanda vital HR 150 kali/mnt, RR 50 kali/mnt, T 36,7C, ikterus kramer III.
Hasil lab bilirubin total 14 mg/dl, bilirubin indirek 13 mg/dl. Apakah diagnosa yang paling mungkin?
a. Inkompatibilitas ABO
b. Inkompatibiltas rhesus
c. Neonatal sepsis
d. Ikterus fisiologis
e. Atresia bilier

17. Bayi Arnold, usia 1 hari dirujuk ke RS dengan keluhan kulit menguning beberapa jam setelah lahir,
meconium keluar segera setelah lahir dan ibu kontrol rutin kehamilan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan bayi menangis kuat, icterus Kramer 3, HR 170 x/i, RR 70 x/i, suhu 36,7C. Pemeriksaan
golongan darah menunjukkan bahwa ibu memiliki golongan darah O dan bayi memiliki golongan darah
B. Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis yang paling tepat..
a. Darah rutin
b. Fungsi hepar
c. Kadar bilirubin
d. Coombs test
e. Apusan darah tepi

18. By. Sharlene, usia 2 hari dibawa ke poli anak dengan keluhan kulit dan mata kuning sejak 17 jam yang
lalu. Riwayat persalinan pasien normal dengan UK 38 minggu per vaginam. BBL 3.100 g. Ibu pasien
tidak pernah ANC untuk kehamilan ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik dengan kulit
jaundice. Dokter melakukan pemeriksaan darah dan ditemukan memiliki golongan darah ibu O, Rh(-)
dan bayi memiliki golongan darah B, Rh (-). Apakah penyebab yang paling mungkin pada kasus
ini?
a. Defisiensi enzim pada sel darah merah
b. Sel darah merah bentuk sabit
c. Antibodi anti-A
d. Malformasi duktus biliaris
e. Antibodi anti-B

19. By. Rasya berusia 20 hari di bawa ke Rumah Sakit dengan keluhan seluruh badan kuning. Keluhan
kuning muncul sejak bayi berusia 7 hari dan tidak hilang hingga saat ini. Keluhan tersebut disertai
dengan muntah tiap kali minum. Bayi mendapatkan ASI eksklusif. Riwayat lahir di bidan, usia cukup
bulan dan BBL 2000 gr. Pada pemeriksaan fisik RR 50x/menit, Nadi 132x/menit, Suhu 36,8°C.
Didapatkan sklera iklterik, kulit ikterik mulai wajah, leher, dada, perut, punggung, hingga ekstremitas.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Bilirubin Total 24, Bilirubin Direk 14, Bilirubin indirek 10.
Penanganan yang paling tepat untuk kasus diatas adalah?
a. Terapi sinar
b. Transfusi tukar
c. Transfusi Criopresipitat
d. Observasi hingga usia satu bulan
e. Pemberian ASI

20. By. Billy usia 7 hari dibawa ibunya ke dokter karena kuning satu badan sejak lahir. Riwayat demam
disangkal. BAB warna coklat dan urin warna kuning jernih. Riwayat lahir normal di bidan, usia cukup
bulan, berat badan lahir normal. Bayi mendapatkan ASI eksklusif. Pemeriksaan fisik tanda vital HR 150
kali/mnt, RR 50 kali/mnt, T 36,7C, sklera ikterik, ikterus kramer IV. Pemeriksaan penunjang bilirubin
total 19 mg/dL, bilirubin indirek 18 mg/dL, bilirubin direk 1 mg/dL. Apa yang harus dilakukan pada
bayi ini?
a. Fototerapi
b. Transfusi tukar
c. Medikamentosa
d. Suportif
e. Observasi
21. Bayi Camelia, usia 2 hari, dibawa ibunya ke IGD karena tampak kuning dan lemah. Riwayat bayi lahir
spontan dengan berat lahir 3.000 gram dan menangis normal. Meconium keluar segera setelah lahir
dan ibu kontrol rutin kehamilan. Pemeriksaan fisik tampak bayi letargi, icterus Kramer 3, HR 170 x/i,
RR 62 x/i, suhu 36,7C. Pemeriksaan golongan darah Ibu O Rhesus negatif, dan ayah O Rhesus positif.
Pemeriksaan lab didpatkan bilirubin 25 mg/dl. Tatalaksana untuk bayi tersebut adalah...
a. Terapi sinar
b. Transfusi tukar
c. Kortikosteroid
d. Berikan ASI, ditambah susu formula
e. Asi sesering mungkin

22. By. Derby, dibawa ke RS dengan keluhan tubuh kuning. Bayi lahir di bidan, aterm dengan BB 3300
gram. Bayi tersebut mendapat ASI eksklusif. Pada pemeriksaan fisik RR 50x/menit, Nadi 132x/menit,
Suhu 36,8°C. Pada hari kedua, BB bayi menjadi 2950 gram. Kadar bilirubin serum yg dilakukan saat
usia 48jam adalah 18mg/dL. Didapatkan sklera iklterik, kulit ikterik mulai wajah, leher, dada, perut,
punggung, hingga ekstremitas. Penanganan yang paling tepat untuk kasus diatas adalah?
a. Fototerapi
b. Transfusi tukar
c. Cek bilirubin kembali 48 jam kemudian
d. Stop ASI, ganti susu formula
e. Stop ASI, ganti dextrose

23. By. Emily usia 14 hari dibawa ke IGD RS dirujuk dari Puskesmas dengan keluhan badannya kuning
yang tidak kunjung hilang sejak pasien baru lahir. Tidak ada keluhan demam. BAB dan BAK warna
normal. Riwayat pasien mendapat ASI + susu formula. Namun satu hari ini pasien mulai tampak lemas
dan malas menetek karena sulit dibangunkan. Pemeriksaan fisik tanda vital vital HR 156 kali/mnt, RR
55 kali/mnt, T 36,7C, sklera ikterik, kuning dari kepala hingga lipat paha. Refleks fisiologis menurun,
tonus otot lemah. Apakah komplikasi yang dapat terjadi pasien?
a. Obstruksi bilier
b. Kernikterik
c. Penyakit liver kronik
d. Kolestasis
e. Sepsis

24. By. Romeo dibawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak lahir 1 jam yang lalu. Ibu bayi melahirkan
di bidan desa dengan usia gestasi 42 minggu. Ketika melahirkan, air ketuban tampak berwarna hijau,
keruh dan berbau busuk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 165x/menit, RR 67x/menit, suhu
37,0°C, terdapat napas cuping hidung, dan retraksi subcostal, terdengar ronkhi basah kasar bilateral.
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini adalah...
a. Hyaline membrane disease
b. Transient tachypnea of newborn
c. Respiratory distress syndrome
d. Sepsis neonatorum
e. Meconium aspiration syndrome

25. Bayi aurela lahir dilahirkan 4 jam yang lalu, tampak merintih dan kebiruan. Bayi dilahirkan secara sectio
caesarea pada usia kehamilan 28 minggu dengan indikasi gawat janin. Bayi jenis kelamin perempuan
dengan berat badan lahir 1.2500 gram. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 160x/menit, RR
76x/menit, suhu 37,0°C, terdapat retraksi subcostal. Gambaran radiologi tampak infiltrate
retikulogranular. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini adalah...
a. Transient tachypnea of newborn
b. Pneumonia neonatus
c. Sepsis neonatorum
d. Meconium aspiration syndrome
e. Hyaline membrane disease
26. Bayi Kiki, usia 1 hari tampak merintih dan kebiruan. Bayi dilahirkan secara SC dengan UK 32 minggu
dengan indikasi gawat janin. Pada pemeriksaan tampak nafas cepat, retraksi sela iga, RR 70x/i.
Gambaran radiologi tampak gambaran ground glass. Penyebab pada kasus ini adalah...
a. Kelahiran preterm
b. Gangguan sintesis dan sekresi surfactant
c. Retensi cairan dalam alveoli
d. Kelainan kongenital akibat mutase gen
e. Infeksi intrauterine
27. By. Yuda, baru saja lahir dari ibu G1P1A0 usia gestasi 37 minggu, secara operasi seksio sesaria atas
indikasi partus tidak maju. Bayi lahir dengan skor APGAR 8/10, BB 2900 gram, PB 46 cm, dan air
ketuban jernih. Pada usia 3 jam setelah lahir, bayi mulai terlihat sesak nafas, denyut jantung 148
x/menit, Frekuensi Nafas 72 x/menit, retraksi (+), sianosis (-). Apakah kemungkinan diagnosis pada
pasien ini?
a. Transient tachypnea of newborn
b. Pneumonia neonatus
c. Sepsis neonatorum
d. Meconium aspiration syndrome
e. Hyaline membrane disease

28. Ny. John usia 10 hari dibawa ke IGD dengan keluhan kejang 15 menit yang lalu selama kurang lebih
2 menit. Kejang disertai dengan demam sejak 2 hari. Riwayat bayi lahir di dukun dan ibu tidak pernah
melakukan ANC selama kehamilan. Pemeriksaan fisik nadi 120x/m, RR 30x/m, Tax 39C, didapatkan
mulut mencucu seperti ikan, perut teraba keras dan tonus otot kaku. Apakah kemungkinan
diagnosis?
a. Sepsis neonatorum dini
b. Sepsis neonatorum lanjut
c. Defisiensi vitamin K
d. Tetanus neonatorum
e. Meningitis bakterial

29. By. Chan, baru saja lahir 4 hari yang lalu di RS. Saat ini pasien dibawa oleh orang tuanya karena mulut
pasien terus mencucu sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai mata pasien selalu mendelik ke atas,
seluruh badan dan tungkai kaku. Ibu pasien mengatakan bahwa riwayat kelahiran sebelumnya tidak
didapati keluhan serupa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, HR:
120x/menit, HR 30kali/mnt, suhu 38,3oC, UUB tidak membonjol serta tonus otot ekstremitas meningkat.
Informasi apakah yang mengarah pada diagnosis pada pasien?
a. Riwayat trauma saat pasien lahir
b. Riwayat menyusui
c. Riwayat nutrisi ibu dan bayi selama dalam kandungan
d. Riwayat keluarga dengan keluhan serupa
e. Riwayat persalinan dan imunisasi ibu

30. Seorang perempuan berusia 35 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan kejang sejak 2 hari yang
lalu. Saat kejang seluruh badan menjadi kaku dan pasien tetap sadar. Riwayat tertusuk paku berkarat
di kaki kiri 7 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tanda vital dalam
batas normal. Terdapat trismus dan gangguan menelan. Pemeriksaan toraks, abdomen, dan
ekstremitas tidak ada kelainan. Apakah antibiotik yang paling tepat?
a. Cotrimoxazole 960mg per 12 jam per oral.
b. Ceftriakson 2 g per 24 jam IV
c. Metronidazole dosis awal 15mg/KgBB intravena.
d. Pyrimethamine dosis awal 200mg per oral.
e. Vancomycin 1g per 8 jam intravena.

31. By. Nevi, usia 6 hari dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. Ibu
pasien mengeluhkan kulit anaknya menjadi lebih kuning. Bayi terlihat lemah dan malas menetek. Bayi
lahir secara pervaginam di bidan, BBL 2800 gr, usia kehamilan 38 minggu, dengan riwayat ibu
mengalami pecah ketuban >24 jam. Pemeriksaan fisik bayi lemah, HR 166x/m, frekuensi napas 60x/m,
suhu 38.9C, ikterus Kramer 5. Hasil lab Hb 13, Leukosit 19.000, Trombosit 435.000. Apakah
kemungkinan penyebab ikterus pada bayi ini ?
a. Anemia hemolitik
b. Inkompatibilitas Rhesus
c. Inkompatibilitas Rhesus
d. Sepsis neonatorum early onset
e. Sepsis neonatorum late onset
32. By. Dira usia 8 hari dibawa ibunya ke RS dengan keluhan lemas dan malas minum ASI sejak 1 hari ini
karena sulit dibangunkan. Ibu pasien mengatakan anaknya sesekali kejang. Pasien dikeluhkan demam
tinggi sejak 3 hari yang lalu. Riwayat lahir normal dibantu bidan, cukup bulan, berat lahir normal.
Pemeriksaan fisik bayi tampak lemas, nadi 170x/m, RR 48x/i, suhu 38C, tampak umbilikus kemerahan
dan keluar pus. Hasil lab darah Hb 15 g/dl, leukosit 23.000/mm 3, trombosit 345.000 /mm 3. Antibiotik
apa yang tepat diberikan kepada pasien?
a. Ceftriaxon
b. Meropenem
c. Ampicilin dan metronidazole
d. Gentamisin dan ciprofloxacin
e. Ampicilin dan gentamisin

33. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dibawa oleh orang tuanya ke unit gawat darurat RS dengan
keluhan kejang sekitar 30 menit yang lalu. Keluhan baru pertama kali dialami dan saat kejang seluruh
badan menjadi tegang selama sekitar 2 menit dan pasien tetap sadar. Pasien tidak pernah
mendapatkan imunisasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tanda vital
dalam batas normal, keluar cairan warna kehijauan dari kedua telinga, hanya dapat membuka mulut
sebesar 1 cm, leher sukar digerakkan, dan perut tegang seperti papan. Kapan waktu terbaik untuk
memberikan imunisasi supaya penyakit tidak berulang?
a. 2 minggu sesudah sembuh.
b. 4 minggu sesudah sembuh.
c. 1 minggu sesudah sembuh.
d. 3 minggu sesudah sembuh.
e. 5 minggu sesudah sembuh.

34. Bayi berusia 5 bulan datang ke puskesmas diantar ibunya karena ingin imunisasi BCG. Menurut ibunya
anaknya terlambat imunsasi karena demam setiap kali akan imunisasi. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal. BB 5 kg, BBL 3500 gram, normal pervaginam, gerak bayi
aktif. Apa tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Tunda imunisasi BCG
b. Segera berikan imunisasi BCG
c. Tidak perlu imunisasi BCG
d. Tes Mantoux
e. Berikan imunisasi sesuai jadwal

35. An. Fero, usia 4 tahun datang ke RS dengan keluhan demam sejak 2 minggu terakhir, keluhan disertai
batuk terkadang yang disertai dahak kekuningan. Terdapat riwayat batuk lama di keluarga dan sedang
pengobatan 6 bulan. Anak kemudian direncanakan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan yang tepat adalah?
a. Tuberkulin test 0,1 ml IM
b. Tuberkulin test 0,1 ml IC
c. Tuberkulin test 0,1 ml SC
d. BCG 0,1 ml IM
e. BCG 0,1 ml SC

36. By. Gerald, baru lahir secara spontan pervaginam dari ibu P2A0, usia kehamilan 37 minggu, BBL 1900
gram, Apgar Score 8/9, langsung menangis, tonus baik. Namun didapatkan riwayat ibu menderita
hepatitis B dengan hasil lab HBsAg (+). Dokter merencanakan pemberian vaksin bayi. Apa
tatalaksana yang harus dilakukan?
a. Vaksin Hepatitis B dan BCG
b. Tunda vaksin Hep B , berikan OPV oral
c. Vaksin Hepatitis B dan DPT
d. Vaksin Hepatitis B
e. Vaksin Heptitis B dan immunoglobulin Hep B

37. By. Meutia berusia 9 bulan dibawa ibunya ke RS dengan keluhan timbul bintik-bintik merah pada tubuh.
Keluhan didahului demam tinggi sejak 3 hari yang lalu dan pada hari ketiga keluar bintik- bintik merah
di seluruh tubuh, kemudian demamnya turun. Bayi tidak rewel dan tidak didapatkan keluhan yang lain.
Pada saat demam hari kedua bayi dibawa ke Puskesmas dan mendapat terapi penurun panas dan
antibiotika amoksisilin. Tanda vital HR 100kali/mnt, suhu 37.4C. Pemeriksaan fisik menunjukan ruam
makulopapular di seluruh tubuh, forscheimer spots di palatum mole, serta dijumpai pembesaran
kelenjar getah bening yang tidak nyeri. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Rubella
b. Rubeola
c. Scarlet fever
d. DBD grade I
e. Roseola infantum

38. An. Aulia, usia 5 tahun ke dibawa ke Puskesmas dengan keluhan kemerahan di wajah dan badan sejak
satu hari yang lalu. Ibu mengatakan anak sering menggaruk badan. Sebelumnya anak demam tidak
terlalu tinggi, batuk, dan nyeri tenggorokkan sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik anak tampak
lemas, nadi 110 kali/menit, RR 24 kali/menit, suhu 37,3 oC, tampak ruam maculopapular eritem di wajah
dan badan, disertai pembesaran KGB retroaurikular, nyeri (+). Tampak pula bercak pinpoint berwarna
merah muda pada palatum mole hingga uvula. Riwayat imunisasi (-). Gejala khas yang terdapat pada
pasien tersebut adalah…
a. Koplik spot
b. Forchheimer spot
c. Rose spot
d. Strawberry tongue
e. Roth spot

39. By. Lea, usia 9 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan timbul ruam kemerahan pada
tubuh sejak 1 hari yang lalu. Keluhan diawali dengan demam tinggi dua hari kemudian saat demam
turun, muncul ruam. Tidak didapatkan keluhan lain. Keadaan umum bayi aktif, tidak rewel, menyusu
dengan baik. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, Status dermatologis didapatkan :
makulopapular milier generalisata. Tidak dijumpai pembesaran kelenjar getah bening. Apakah
diagnosis yang tepat?
a. Rubela
b. Morbili
c. Roseola
d. DHF
e. Demam scarlet

40. An. Giff, usia 8 tahun diantar ibunya ke Klinik dokter umum dengan keluhan timbul bercak-bercak pada
tubuhnya sejak dua hari yang lalu. Diketahui 4 hari sebelumnya pasien demam tidak terlalu tinggi
disertai batuk pilek. Pasien sebelumnya hanya diberikan obat sirup demam dirumah. Muncul bercak
kulit yang awalnya muncul dibelakang telinga. Diketahui riwayat imunisasi pasien tidak lengkap. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan HR 100x/m, RR 28x/m, Suhu 38C, konjungtiva hiperemis. bercak
kemerahan yang dikelilingi oleh area keputihan area buccal. Tidak dijumpai pembesaran kelenjar getah
bening. Status dermatologis didapatkan lesi makula dan papula eritem generalisata, Pemeriksaan
darah lengkap didapatkan Hb 12 gr/dl, WBC 8000/mm 3 PLT 220.000 /mm 3. Apakah diagnosis yang
tepat?
a. Rubela
b. Morbili
c. Roseola
d. DHF
e. Demam scarlet

41. An. Joe, berusia 2 tahun dibawa ke Puskesmas karena batuk-pilek berulang sudah 3 bulan. Anak juga
dikeluhkan kecil disbanding anak seusianya dan sering lemas. Pemeriksaan fisik berat badan 8 kg,
tinggi badan 74 cm, frekuensi napas 32x/menit, nadi 122x/menit, suhu tubuh 37,30C. Anak tampak
sakit berat dan wajah seperti orang tua, palpebra cekung, kedua hemithoraks simetris, suara vesikular
normal, iga gambang, kulit bila dicubit lambat kembali seperti semula, tidak terdapat edema, akral
hangat. Apakah status gizi pasien?
a. Marasmus
b. Kwashiorkor
c. Defisiensi kalori
d. Defisiensi protein
e. Marasmus-kwashiorko

42. An. Lucas, usia 9 tahun, datang ke Puskesmas diantar oleh ibunya dengan keluhan pertumbuhan tidak
sesuai dengan anak seusianya, rewel dan tidak mau makan. Pada keadaan umum pasien tampak
rewel. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 80 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, T 36,7C, wajah seperti orang
tua, rambut tipis berwarna merah seperti jagung, mudah dicabut, tulang rusuk tampak terlihat jelas,
perut tampak membesar, edema pada ekstremitas bawah, otot hipotrofi, kulit keriput. Diagnosis yang
tepat ?
a. Marasmus
b. Kwarsiorkor
c. Marasmus – kwarsiorkor
d. Defisiensi vitamin B1
e. Defisiensi Fe

43. An. Fani, usia 4 tahun, dibawa ke rumah sakit oleh orangtuanya dengan keluhan pasien tampak
bengkak pada mata dan kedua kakinya sejak 1 bulan yang lalu. Nafsu makan menurun, sehari-hari
hanya makan dua kali dengan menu nasi dan sayur seadanya, tanpa daging atau ikan. Pada
pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, rambut kemerahan, tumbuh jarang, mudah dicabut, dan
tidak terasa sakit. Abdomen membuncit, ada pitting edem, dan crazy pavement dermatosis di
ekstremitas inferior. Unsur gizi yang harus dicukupi untuk mencegah keadaan seperti anak
tersebut adalah...
a. Protein
b. Karbohidrat
c. Vitamin B1
d. Zat Besi
e. Vitamin C

44. An. Dennis, usia 9 tahun datang diantar ibunya periksa ke poliklinik anak dengan keluhan badan lemas
dan sulit makan sejak 3 bulan terakhir. Pasien memiliki BB 10 kg, TB 90 cm. Pasien tampak kurus,
didapatkan mata cekung, iga gambang dan atrofi otot. Hasil kurva pertumbuhan BB/TB menunjukkan
Z score <-3 SD. Berapa kebutuhan protein yang dibutuhkan pasien ini pada fase stabilisasi?
a. 5 gram per hari
b. 15 gram per hari
c. 25 gram per hari
d. 30 gram per hari
e. 50 gram per hari

45. An. Julien usia 7 tahun, dibawa orangtuanya ke RS dengan wajah sembab sejak 4 hari yang lalu.
Kedua orang tuanya merupakan buruh harian di pabrik sepatu. Pasien merupakan anak keempat dari
empat bersaudara. Tanda vital HR 70 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tampak kulit berwarna coklat kehitaman dan terkelupas, kaki edema, rambut merah dan
mudah dicabut, lemak bawah kulit tidak ada, pantat keriput (baggy pants). Tatalaksana yang tepat
adalah....
a. Diet lunak
b. Makanan TKTP
c. Formula 75
d. Formula 100
e. Suplementasi multivitamin

46. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dibawa ke poliklinik umum RS dengan keluhan tungkai dan
punggung kaki tampak bengkak sejak dua minggu yang lalu. Keluhan disertai penurunan nafsu makan.
Pemeriksaan fisik denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,50C, tinggi badan 105
cm dan berat badan 12 kg. Rambut berwarna coklat kemerahan, tipis, sedikit mudah dicabut, agak
kasar dengan distribusi merata. Auskultasi paru terdengar suara napas vesikuler, Abdomen tampak
datar, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan bagian epigastrium, bising usus (+) normal. Terdapat
piting edema pada tungkai dan punggung kaki. Apakah penyebab edema pada pasien?
a. Defisiensi Kalium (K) dan Magnesium (Mg)
b. Defisiensi Molibden (Mo) dan Iodium (I)
c. Defisiensi Kalsium (Ca) dan Natrium (Na)
d. Defisiensi Besi (Fe) dan Tembaga (Cu)
e. Defisiensi Klorida (Cl) dan Pospor (P)

47. An. Beck usia 6 tahun, dibawa berobat ke Puskesmas karena pertumbuhan tidak sesuai dengan anak
seusianya, rewel dan tidak mau makan. Pada keadaan umum pasien tampak rewel. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36C, wajah seperti orang tua, rambut tipis
berwarna merah seperti jagung, mudah dicabut, tulang rusuk tampak terlihat jelas, perut tampak
membesar, edema pada ekstremitas bawah, otot hipotrofi, kulit keriput. Yang paling penting harus
diperbaiki pada fase stabilisasi adalah...
a. Hipoglikemia, hipotermia, elektrolit
b. Elektrolit, infeksi, stimulasi sensorik
c. Mikronutrien, elektrolit, dehidrasi
d. Hipoglikemia, hipotermia, dehidrasi
e. Infeksi, hipoglikemia, elektrolit

48. An. Daniel, usia 4 tahun 2 bulan, BB 12kg, TB 100cm (BB/TB <-3SD) dirawat di RS dengan diagnosa
Bronkopneumonia. Untuk mencegah refeeding syndrome, maka Tatalaksana nutrisi pasien pada
fase stabilisasi paling tepat adalah...
a. F75 100cc/bb/hari
b. F75 150cc/bb/hari
c. F75 150cc/bb/hari
d. F100 150cc/bb/hari
e. F100 200cc/bb/hari

49. An. Sera, usia 4 tahun, dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran CM, BB 8 kg, TB 88 cm, Lingkar lengan atas 8,5 cm,
suhu 37,3C, GDS 88 mg/dl. Mata tampak cekung dan anemis, mukosa mulut kering, iga gambang (+),
edema (-). Anak tampak kehausan. Tatalaksana awal yang tepat adalah...
a. Berikan F75 1600kkal/hari tiap 2 jam
b. Koreksi elektrolit segera
c. Segera berikan tablet besi
d. Berikan resomal 40cc tiap 30 menit selama 2 jam
e. Berikan F100 1200kkal/hari tiap 2 jam dan glukosa 5 cc/kgBB IV

50. An. Maya, usia 2 tahun dirawat di puskesmas dengan keluhan pertumbuhan tidak sesuai dengan anak
seusianya, rewel dan tidak mau makan. Keadaan umum pasien rewel, pemeriksaan fisik didapatkan
HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36C, tampak sangat kurus, iga gambang. Kemudian keadaan
anak tersebut memburuk. Anak tampak lemah, berkeringat dingin dan sulit dibangunkan. Pemeriksaan
fisik kesadaran apatis, nadi 130x/m, RR 32x/m, suhu 36C. Dari pemeriksaan gula darah sesaat
didapatkan 30 mg/dl. Tatalaksana yang tepat untuk kondisi pasien tersebut?
a. D10% 5 cc/kgBB bolus iv
b. D10% 5 cc/kgBB PO
c. D10% 2 cc/kgBB bolus iv
d. D40% 1 cc/kgBB bolus iv
e. D5% dalam NS 5 cc/kgBB bolus iv
51. An. Bima usia 6 bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan muntah muntah sejak 1 hari.
Muntah 10x sebanyak setengah gelas setiap kali muntah. 3 bulan ini berat badan pasien tidak naik.
Imunisasi pasien tidak lengkap karena sakit. Pasien diberi ASI ekslusif sampai 2 bulan dan bulan
berikutnya ditambah dengan air tajin karena ibu merasa ASI tidak cukup. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan berat badan 10 kg, ubun-ubun dan mata cekung, mukosa bibir kering, iga gambang, perut
cembung, tonus lengan otot hipotrofi, dan “baggy pants”. Apa penatalaksanaan awal yang
dilakukan?
a. Suplementasi mikronutrien dengan Fe
b. Mengganti ASI dengan F75
c. Pemberian nutrisi dan protein 20-25% AKG
d. Resomal 50-100 ml per oral/NGT untuk muntah
e. Pemberian glukosa 5ml/larutan gula pasir 10% peroral NGT

52. An. Jio usia 2 tahun dibawa ke dokter umum dengan keluhan berat badan sulit naik sejak anak lahir.
Riwayat anak hanya mau makan sedikit dan minum air kacang hijau. Pemeriksan fisik anak tampak
sangat kurus, iga gambang, baggy pants. Kesadaran compos mentis, Nadi 100x/m, RR 24x/m, Tax
36,5C. Apakah penatalaksanaan awal yang tepat ?
a. Berikan makanan tambahan F75
b. Larutan D5% oral 50 cc
c. Larutan D10% oral 50 cc
d. Larutan D10% 5 cc/kgBB bolus IV
e. Rehidrasi dengan Resoma

53. An. Mario usia 1 tahun, dibawa berobat ke Puskesmas dengan keluhan pertumbuhan tidak sesuai
dengan anak seusianya, rewel dan tidak mau makan. Pada keadaan umum pasien tampak rewel. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36C, BB 6,1kg, tinggi 76 cm, wajah
seperti orang tua, rambut tipis berwarna merah seperti jagung, mudah dicabut, tulang rusuk tampak
terlihat jelas, perut tampak membesar, edema pretibial, atrofi otot. Berapa kalori yang dibutuhkan
untuk fase inisial?
a. 450 kkal
b. 610 kkal
c. 650 kkal
d. 750 kkal
e. 850 kkal

54. An. Mira, usia 1 tahun 2 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas, rujukan dari posyandu dengan badan
kurus dan sulit makan. Pasien sering demam, batuk dan diare. Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB
6,8 kg, PB 72 cm. Z score BB/U: < -3, PB/U: 2, BB/PB: < -3. Tatalaksana pemberian makanan awal
untuk pasien tersebut adalah…
a. Diet tinggi kalori tinggi protein
b. Formula F-75 75 ml tiap 2 jam dengan kalori 1360/hari
c. Formula F-75 75 ml tiap 2 jam dengan kalori 680/hari
d. Formula F-75 100 ml tiap 2 jam dengan kalori 1360/hari
e. Formula F-100 100 ml tiap 2 jam dengan kalori 680/hari

55. An. Haila usia 1 tahun 2 bulan, dibawa ke UGD RS dengan keluhan kejang kelonjotan sejak 2 menit
yang lalu. Kejang terjadi seluruh tubuh dan mata mendelik keatas. Lima jam yang lalu pasien sempat
kejang satu kali di rumah 3 menit. Pasien sempat batuk pilek dan demam tinggi sejak 2 hari yang lalu.
Pemeriksaan fisik : KU tampak sakit sedang, nadi 100x/i, RR 28x/i, suhu 38.9C. Diagnosis yang
tepat?
a. Kejang demam kompleks
b. Kejang demam sederhana
c. Epilepsi general
d. Epilepsi parsial
e. Kejang neonatorum

56. Seorang anak perempuan 4 tahun diantar ke unit gawat darurat RS karena kejang sejak 30 menit yang
lalu. Kejang dialami seluruh badan selama 3-5 menit disertai penurunan kesadaran. Tekanan darah
90/60 mmHg, denyut nadi 75 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, dan suhu 39,5 0C. Apakah terapi
awal yang paling tepat?
a. Fenitoin
b. Diazepam
c. Asam Valproat
d. Klobazam
e. Karbamazepin

57. Seorang anak laki-laki berusia 17 bulan dibawa ke UGD RS dengan keluhan kejang 15 menit yang
lalu. Kejang terjadi di seluruh tubuh, tangan dan kaki pasien kaku disertai mata melirik ke atas. Kejang
berlangsung 1 kali selama 4 menit. Setelah kejang berhenti pasien menangis. Ketika pasien dibawa
keluarga ke UGD kejang berulang. Satu minggu yang lalu pasien demam tinggi disertai batuk, tidak
ada pilek, tidak disertai muntah. Pemeriksaan tanda vital didapatkan denyut nadi 120 x/menit, frekuensi
napas 32 x/menit, suhu 40°C. Apakah terapi farmakologis yang paling tepat?
a. Diazepam
b. Midazolam
c. Alprazolam
d. Triazolam
e. Estazolam

58. An. Segreto Usia 4 tahun, dibawa ke UGD RS dengan kondisi kejang. Saat ini pasien mengalami
kejang dan telah diberikan diazepam melalui dubur oleh ibunya, namun kejang tidak berhenti. Riwayat
keluhan batuk sejak 4 hari lalu disertai demam dan pilek. Saat di RS pasien juga diberikan diazepam
suppositoria dan diazepam IV namun kejang tidak berhenti. Tanda vital HR 98 kali/mnt, RR 23 kali/mnt,
suhu 38.9C. Apa tindakan selanjutnya yang tepat?
a. Diazepam IV dgn dosis 0,3-0,5 mg/kgbb/kali
b. Diazepam supp dengan dosis 10 mg
c. Phenobarbital IV loading dose dengan dosis 300 mg
d. Phenitoin IV loading dose dengan dosis 75 mg
e. Segera dibawa ke ICU

59. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ke UGD RS karena kejang seluruh tubuh sejak 1 jam
yang lalu. Kejang terjadi selama 15 menit, saat kejang mata terbelalak dan dari mulut keluar busa.
Setelah kejang anak tertidur dan mengompol. Tidak terdapat riwayat kejang sebelumnya. Keluhan
diawali demam tinggi sejak 2 hari yang lalu. BB 14 kg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi napas 32
x/menit, suhu 39,0°C. Apakah terapi farmakologis yang paling tepat?
a. Fenitoin 10-15 mg/kgBB
b. Karbamazepin 10-15 mg/kgBB
c. Klonazepam 0,5-2 mg/kgBB
d. Diazepam 0,3-0,5 mg/kg BB
e. Asam valproat 15-40 mg/kgBB

60. An. Angga, usia 17 bulan, BB: 11 kg, dilarikan ke UGD RS dengan keluhan kejang kelojotan selama 4
menit saat di rumah. Pada saat sampai RS pasien kejang kembali. Ibu pasien mengatakan bahwa
sejak 2 hari lalu pasien mengalami demam dengan suhu yang semakin meningkat dari hari ke hari
disertai batuk pilek dan keluar ingus kehijauan dari hidung. Pada saat diukur suhu pasien pada hari
pertama demam 38 ºC dan pagi hari sebelum dilarikan ke RS mencapai 39,3ºC. Kejang terjadi pada
seluruh anggota gerak dan setelah kejang pasien tertidur pulas. Riwayat keluhan serupa juga
didapatkan pada kakak kandung pasien saat berusia 3 tahun. Riwayat kejang tanpa didahului demam
disangkal. Riwayat persalinan normal dan imunisasi sesuai dengan usia. Tanda vital TD 110/70, HR
70, RR 24, suhu 38C. Tatalaksana rumatan yang tepat adalah …
a. Fenitoin 20mg/bb
b. Fenobarbital 20mg/bb
c. Asam valproate 15-40mg/bb
d. Diazepam rektal 0.5mg/bb
e. Midazolam 0,2mg/bb

61. An. Roy usia 2 tahun, BB 10 kg, dibawa ibu ke IGD dengan keluhan kejang seluruh tubuh sekitar 20
menit dan demam sejak 2 hari yang lalu. Orang tua pasien sudah memberikan diazepam melalui dubur
tetapi kejang belum berhenti. Sesampainya di RS kejang belum berhenti, Anda kemudian memberikan
diazepam suppositoria dan dilanjutkan melalui iv. Kejang masih belum berhenti. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tanda meningeal (+). Bagaimanakah penatalaksanaan selanjutnya?
a. Diazepam 5 mg supp
b. Diazepam 10 mg supp
c. Phenytoin 100 mg IV loading dose
d. Phenytoin 200 mg IV loading dose
e. Phenobarbital 5 mg IV loading dose
62. Seorang anak laki-laki 15 bulan dibawa ke UGD RS karena kejang terjadi 1 jam yang lalu. Ini
merupakan kejang yang pertama kali. Kejang terjadi 1x di seluruh tubuh selama 5 menit dan setelah
kejang pasien tetap sadar. Kesadaran kompos mentis, denyut nadi 130 x/menit, frekuensi nafas 30
x/menit, suhu 39°C. Pemeriksaan fisik lainnya masih dalam batas normal. Apakah penatalaksanaan
profilaksis yang paling sesuai diberikan setelah kejang teratasi ?
a. Pemberian Fenitoin 20mg/kgBB diencerkan dalam NaCl 0,9% intravena
b. Pemberian Fenobarbital 4 - 6 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis per oral
c. Pemberian Lorazepam 0,1 mg/kgBB i.v
d. Pemberian Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB/8 jam per oral
e. Pemberian Penisilin Prokain 50.000 IU/kgBB/kali intramuscular

63. An. Andi usia 2 tahun dibawa ke IGD karena kejang saat di rumah sekitar 10 menit. Sebelumnya anak
dalam satu hari ini sudah kejang sebanyak 2x dan diantara kejang anak sadar. Didapatkan riwayat
demam tinggi sejak 3 hari. Riwayat pasien sering mengalami kejang serupa. Saat ini anak belum bisa
berjalan. Pemeriksaan fisik Nadi 100x/m, RR 28x/m, Suhu 39C, pemeriksaan neurologi dalam batas
normal. Apakah terapi profilaksis yang tepat?
a. Asam valproat selama 1 tahun
b. Asam valproat selama 2 tahun
c. Fenitoin 20mg/kgbb
d. Fenobarbital 15 mg/kgbb
e. Diazepam supposituria

64. Seorang anak laki-laki 15 bulan dibawa ke UGD RS karena kejang terjadi 1 jam yang lalu. Ini
merupakan kejang yang pertama kali. Kejang terjadi 1x di seluruh tubuh selama 5 menit dan setelah
kejang pasien tetap sadar. Kesadaran kompos mentis, denyut nadi 130 x/menit, frekuensi nafas 30
x/menit, suhu 39°C. Pemeriksaan fisik lainnya masih dalam batas normal. Apakah penatalaksanaan
awal yang paling tepat pada pasien anak yang sedang kejang ini?
a. Pemberian fenobarbital 4 - 6 mg/kgBB/hari per oral
b. Pemberian parasetamol 10 - 15 mg/kgBB per rektal
c. Pembersihan jalan nafas dan memberikan oksigen
d. Pemberian IVFD NaCl 0,9% 10 - 15 cc/kgBB
e. Pemberian diazepam 5 mg per rektal

65. Seorang anak berusia 4 tahun dibawa orangtuanya ke UGD RS dengan keluhan kejang seluruh tubuh
selama 15 menit. Kejang seluruh tubuh disertai demam. Di rumah sudah diberikan diazepam per rektal
oleh orangtuanya. Sewaktu sampai di rumah sakit, pasien kembali kejang dan perawat memberikan
diazepam 10 mg per rektal. Dari hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan sensorium komposmentis,
denyut nadi 112 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 39°C, BB 15 Kg, TB 120 cm . Apakah
penatalaksanaan yang paling tepat diberikan apabila pasien anak ini kembali mengalami
kejang?
a. Pemberian Diazepam 10 mg per rektal
b. Pemberian Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB/8 jam Intra vena
c. Pemberian Fenitoin 15-20 mg/kgBB diencerkan dalam IVFD NACl 0,9% IntraVena
d. Pemberian Fenobarbital 10-20 mg/kgBB IntraVena
e. Pemberian Fenitoin 15-20 mg/kgBB bolus IntraVena
66. An. Dion, usia 2 bulan, dibawa oleh orang tuanya ke RS dengan keluhan BAB cair sejak 1 bulan.
Keluhan terutama muncul ketika anak minum susu sapi. Ketika orang tua mencoba tidak memberikan
susu sapi, keluhan berhenti. Ketika keluhan kambuh biasanya disertai dengan nyeri perut dan terasa
melilit. Pada pemeriksaan tampak tanda dehidrasi dan clini test (+). Diagnosis yang tepat adalah…
a. Intoleransi protein
b. Intoleransi lemak
c. Intoleransi laktosa
d. Intoleransi susu sapi
e. Intoleransi vitamin

67. An. Vivi, usia 10 bulan datang dibawa ibunya ke IGD karena diare 5 kali sehari sejak 1 minggu yang
lalu. Diare cair tanpa disertai lendir dan darah. Riwayat ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan
pemberian MPASI. Ibu pasien mengatakan baru memberikan susu formula dalam sejak 1 minggu ini
karena ASI sulit keluar. Pada pemeriksaan fisik anak tampak rewel, HR 110 kali/mnt, RR 30 kali/mnt,
T 36,7C, mata tidak cowong, anak minum dengan baik, turgor kulit kembali cepat, serta tampak lesi
maculopapular eritem kulit pada pipi, perut, dan disekitar anus. Diagnosis yang paling tepat pada
pasien adalah ….
a. Enterobiasis
b. Kolera
c. Intoleransi laktosa
d. Alergi susu sapi
e. Celiac disease

68. An. Adiba, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan BAB cair. Keluhan disertai mual dan
muntah. Ibu pasien juga mengeluhkan gatal – gatal pada seluruh badan anaknya. Riwayat ASI
lengkap6 bulan, kemudian dilanjutkan MPASI. Saat ini pasien konsumsi susu formula. Pasien belum
pernah mendapatkan susu formula sebelumnya. Tanda vital HR 106x/menit, RR 23kali/menit, suhu
36.7C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan wheal dengan ukuran 1-3 cm dengan dasar eritem pada
perut dan dada. Penyebab diare yang paling mungkin adalah?
a. Infeksi rotavirus
b. Infeksi E.coli
c. Hipersensitivitas
d. Keracunan zat makanan
e. Defisiensi enzim laktase

69. An. Jenni, berumur 7 bulan dibawa ke klinik dokter umum dengan keluhan diare cair sejak 2 hari yang
lalu. Diare 6-8x/hari dan cair. Orang tua mengatakan bahwa perut pasien juga tampak kembung dan
anak menjadi rewel. Tanda vital baik, ubun-ubun tidak cekung. Pada pemeriksaan, daerah perianal
nampak bercak kemerahan. Ibu pasien mengaku seminggu ini mulai memberikan susu formula
sebanyak 3x sehari karena dirasa baik untuk pertumbuhan. Apakah penyebab diare pada anak
tersebut?
a. Adanya lactase di usus
b. Keracunan zat makanan
c. Defisiensi enzim pencernaan di usus
d. Hipersensitivitas
e. Infeksi virus

70. An. Cameron, usia 3 tahun dibawa orang tuanya ke RS dengan keluhan nyeri perut dan perut kembung
sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan bersifat hilang timbul dan disertai dengan mual muntah dan diare cair
tanpa darah dan sering buang angin. Gejala biasanya muncul bila pasien mengonsumsi es krim, keju
maupun pudding. Saat ini pasien sedang tidak bergejala. Tanda vital HR 70 kali/mnt, RR 20 kali/mnt,
suhu 36.7C. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Apakah Langkah selanjutnya yang
paling tepat pada kasus ini?
a. Tes lemak feses
b. Tes absorbsi D-xylose
c. Biopsi jejunum
d. Hydrogen breath test
e. Serum IgE

71. An. Jesica, berumur 15 bulan, datang dibawa ibunya ke poli anak dengan keluhan diare sejak 1 hari
yang lalu. Keluhan disertai muntah setiap diberikan ASI. Keluhan disertai gatal-gatal pada seluruh
badan anaknya. Riwayat ASI lengkap 6 bulan, kemudian dilanjutkan MPASI. Saat ini pasien konsumsi
susu formula. Pemeriksaan fisik didapatkan : HR 102 kali/mnt, RR 24 kali/mnt, T 36,7C, anak tampak
rewel, ubun ubun tidak cekung, turgor kembali cepat. Tatalaksana yang tepat adalah?
a. Memberikan susu terhidrolisat sebagian
b. Memberikan susu formula asam amino
c. Memberikan susu soya
d. Memberikan susu tanpa laktosa
e. Memberikan produk susu sapi
72. An. Cobbie usia 6 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan BAB cair tanpa lendir dan
darah. Keluhan disertai mual, muntah, batuk, pilek, namun tidak demam. Ibu pasien memberikan ASI
hingga usia 6 bulan, namun karena sibuk bekerja semingggu ini diganti susu formula. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak aktif, HR 110 x/i, RR 22 kali/i, suhu 36,7C. Terdapat ruam
kemerahan pada kedua pipi, tidka terdapat metiorismus maupun eritema natum. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan peningkatan kadar eosinophil. Tatalaksana yang tepat ?
a. Ganti dengan susu hidrolisat parsial, berikan ASI , ibu tidak ada pantangan
b. Ganti dengan susu soya, berikan ASI , ibu makan pantang produk susu sapi
c. Ganti dengan susu hidrolisat ekstensif, berikan ASI , ibu makan pantang produk susu sapi
d. Ganti dengan susu formula asam amino, berikan zinc dan probiotik
e. Berikan MPASI karena sudah usianya, hentikan susu apapun, beri probiotik

73. Seorang anak berusia 1 tahun dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan buang air besar encer sejak
2 hari yang lalu. Selama sakit, pasien banyak minum air putih, namun tidak minum oralit. Pasien
mengalami demam, tidak ada muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah,
frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi nafas 40 x/menit. Pada pemeriksaan abdomen terlihat cembung,
tegang, bising usus menurun. Pasien didiagnosis diare akut dehidrasi berat. Apa penyebab kembung
yang paling mungkin pada kasus ini?
a. Hiponatremia
b. Volvulus
c. Ileus obstruktif
d. Hipokalemia
e. Perforasi usus

74. An. Andi usia 2 tahun datang ke Puskesmas dengan diare sejak 2 hari. BAB cair sekitar >10x/hari,
tidak disertai darah dan lendir. Muntah tiap minum dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik
anak tampak lemah, nadi 152x/menit, suhu 37C, napas cepat dan dalam, ubun ubun besar cekung,
mata cowong, turgor kulit kembali sangat lambat. Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut
adalah…
a. Diare akut tanpa dehidrasi
b. Diare kronis tanpa dehidrasi
c. Diare akut dehidrasi ringan-sedang
d. Diare kronis dehidrasi ringan-sedang
e. Diare akut dehidrasi berat

75. Anak Ilham, laki-laki, usia 6 bulan, dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan BAB encer sejak 3 hari
terakhir. Orang tua pasien mengeluhkan anaknya BAB encer 3x/hari, konsistensi lembek, warna coklat
kekuningan, tidak ada darah. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sadar, mata cekung (-), turgor
kulit kembali cepat, CRT 2 detik. Kebutuhan cairan yang diperlukan pasien tersebut adalah…
a. 50-100 ml tiap BAB cair
b. 100-200 ml tiap BAB cair
c. 200-250 ml tiap BAB cair
d. 250-300 ml tiap BAB cair
e. 300-400 ml tiap BAB cai

76. An. Daniel usia 5 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan diare sejak 3 hr yg lalu. Diare 3-5x/
hari konsistensi cair tanpa lendir dan darah. Keluhan disertai demam, mual dan muntah tapi keluhan
sudah tidak ditemukan saat pemeriksaan. Pemeriksaan fisik ditemukan anak rewel mata cekung air
mata minimal, trugor kembali 1-2 detik. BB anak 16 kg selalu ingin minum. Tindakan yang tepat?
a. Pemberian oralit 50-100 cc tiap kali diare
b. Oralit 4 gelas selama 4 jam
c. Oralit 6 gelas selama 4 jam
d. Infus kristaloid 320 cc selama 30 menit
e. Infus kristaloid 1200 cc selama 6 jam

77. An. Anna usia 8 bulan diantar ke IGD karena mengalami muntah dan diare sejak 3 hari yang lalu.
Pasien mengalami diare 10 kali dalam 1 sehari dengan volume 2-3 sendok teh, feses cair, berbuih,
darah dan lendir tidak ada. Karena keluhan tersebut pasien tidak sanggup makan dan minum. Keadaan
pasien apatis, nadi lemah, RR 36x/menit, T 36,9°C, akral hangat. Ubun-ubun sangat cekung, turgor
kulit kembali sangat lambat serta bibir kering. Penatalaksanaan awal yang harus diberikan adalah…
a. Pemberian antibiotic
b. Pemberian oralit per oral 125 ml/kgBB selama 24 jam
c. Pemberian cairan isotonik IV 30 ml/kgBB selama 1 jam
d. Pemberian koloid 15 ml/kgBB selama 24 jam
e. Pemberian makanan cair via NGT

78. An. Stivan, usia 5 tahun BB 20kg, diantar ibunya ke IGD dengan keluhan diare sejak 2 hari yang lalu.
Pasien mengalami diare 5 kali dalam 1 sehari dengan tanpa lendir dan darah. Air lebih banyak dari
pada ampas. Keadaan pasien compos mentis, nadi 100 kali/mnt, RR 27x/menit, T 36,9°C, Ubun-ubun
cekung, mata cekung, cubitan kulit perut kembali < 2 detik, bising usus meningkat . Penatalaksanaan
awal yang harus diberikan adalah…
a. Infus RL 600 cc dalam 30 mnt dilanjutkan 1400cc dalam 2,5 jam , zink 20 mg
b. Oralit 1500cc dalam 3 jam, zink 10 mg
c. Infus RL 600 cc dalam 60 mnt dilanjutkan 1400cc dalam 5 jam , zink 20 mg
d. Oralit 1500cc dalam 3 jam, zink 20 mg
e. Oralit 200cc tiap diare, zink 20 mg

79. An. Andin, berusia 3 tahun datang diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari
yang lalu. Diare cair tanpa disertai lendir dan darah, dalam sehari BAB cair sampai 10x sehari. Pada
pemeriksaan fisik keadaan umum pasien tidak sadar,mata sangat cekung, mukosa bibir kering, nadi
80x/m, RR 18x/m, turgor kulit Kembali sangat lambat, CRT >2 detik. Apakah tatalaksana yang tepat
pada pasien tersebut?
a. Oralit 75 ml/kgBB selama 3 jam
b. Oralit 50-100 ml setiap kali BAB
c. Oralit 100-200 ml setiap kali BAB
d. RL 30 ml/kgBB selama 30 menit
e. RL 30 ml/kgBB selama 1 jam

80. An. Boy usia 2 tahun dengan berat 14 kg dibawa ke IGD dengan keluhan diare sejak 1 hari
SMRS.frekuensi diare >10 kali per hari, encer, lendir darah (-), demam (-). Pemeriksaan fisik : anak
tampak tertidur, HR 156 kali/mnt, RR 30 kali/mnt, T 37,8C, ubun ubun sangat cekung, mata cekung
(+), turgor kulit menurun, terakhir kencing sekitar 6 jam yang lalu. Penatalaksanaan cairan awal yang
diberikan ?
a. Pemberian kristaloid 1080 cc pada 24 jam pertama
b. Pemberian kristaloid 980 cc pada 3 jam pertama
c. Pemberian kristaloid 150 cc pada 1 jam pertama
d. Pemberian kristaloid 420 cc pada 30 menit pertama dan 980 cc pada 2,5 jam selanjutnya
e. Pemberian kristaloid 420 cc pada 1 jam pertama dan 980 cc pada 5 jam selanjutnya

81. An. Jason, usia 3 tahun dibawa oleh orang tuanya ke IGD karena tidak berhenti batuk sejak 1 minggu
dan kadang terdengar suara melengking saat menarik nafas. Pasien kadang sampai beberapa kali
muntah karena batuknya tersebut. Sebelumnya pasien hanya mengeluhkan demam ringan dan pilek
sehingga hidungnya tersumbat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, suhu
37,8oC, nadi 100x/ menit RR 28x/ menit. Pada pemeriksaan tampak perdarahan subkonjungtiva.
Pemeriksaan penunjang yang abnormal menunjukkan leukosit 16.000. Terapi yang diberikan ialah....
a. Ampicillin
b. Kotrimoxazole
c. Sefixime
d. Eritromisin
e. Seftriaxone

82. Seorang anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ibunya ke rumah sakit karena sesak napas sejak 1
hari yang lalu. Keluhan diawali batuk,pilek dan demam selama 3 hari. Pemeriksaan fisik frekuensi
napas: 68 x/menit, nadi 132 x/menit, suhu tubuh 38,5 C, tampak sianosis, terdengar stridor pada saat
inspirasi, kedua hemithoraks simetris, terdapat retraksi subkostal dan interkostal, auskultasi suara
vesikular. Kelainan apakah yang terjadi pada pasien ini?
a. Peradangan bronkus dan parenkim paru
b. Konsolidasi kedua paru
c. Edema paru
d. Penyempitan bronkhioli
e. Penyempitan laring

83. An. Brama, berusia 3 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan demam dan batuk sejak 3 hari yang lalu.
Batuk seperti gonggongan anjing disertai suara serak. keluhan disertai sesak nafas. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan stridor inspirasi, dan retraksi subcostal minimal, nadi 130 x/menit, napas 40 x/menit,
sianosis (-). Temuan radiologis yang tepat?
a. omega sign
b. Water bottle sign
c. Wine bottle sign
d. Oreo cookie sign
e. Ground glass apperance

84. Seorang anak laki-laki berusia 8 bulan dibawa orang tuanya ke UGD RS dengan keluhan sesak napas
disertai demam sejak 3 hari sebelum konsultasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya nafas
cuping hidung, wheezing dan ronkhi basah kasar pada kedua lapangan paru, disertai stridor saat
inspirasi. Pada pemeriksaan tanda vital diperoleh suhu 38.2°C, frekuensi napas 60x/menit cepat dan
dangkal, denyut nadi 125x/menit, cepat teratur. Apakah tata laksana yang harus segera dilakukan pada
pasien?
a. Inhalasi steroid
b. Antibiotik dosis yang sesuai
c. Inhalasi beta 2 agonis kerja singkat
d. Oksigen dengan aliran tinggi
e. Inhalasi epinefrin

85. An. Laura, usia 6 tahun dibawa orangtuanya ke dokter spesialis anak karena mengalami gangguan
perkembangan yang tidak sesuai usia. Saat ini pasien belum dapat mengucapkan 3 suku kata dan
tidak dapat berjalan normal. Pasien berjalan dengan postur tubuh yang aneh dan cenderung sering
jatuh. Pasien memiliki riwayat lahir prematur saat usia kehamilan 32 minggu karena kelainan pada
aliran darah plasenta ibu. Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia pasien. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan HR: 80kali/menit, RR 23kali/mnt, suhu: 37C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan
tonus otot tungkai bawah dan refleks fisiologis meningkat serta didapati refleks Babinski (+). Postur
kaki pasien tampak seperti gunting. Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah…
a. Duchenne muscular dystrophy
b. Becker muscular dystrophy
c. Poliomyelitis
d. cerebral palsy
e. Retardasi mental

86. An. Alvi, usia 5 tahun dibawa orangtuanya ke dokter karena mengalami gangguan perkembangan,
berjalan dengan postur yang aneh, dan riwayat lahir prematur (usia kehamilan 32 minggu). Pada
pemeriksaan fisik didapatkan HR 87 kali/mnt, RR 18 kali/mnt, T 36,9C, tonus dan reflex fisiologis kedua
tungkai meningkat, refleks patologis (+) pada kedua tungkai dan tampakan kaki seperti gunting.
Kelainan lesi pada pasien ini terdapat pada…
a. Cerebellum
b. Ganglia Basalis
c. Korteks cerebri
d. Cornu anterio medulla spinalis
e. Otot skelet

87. An. Zizi, usia 2 tahun, dibawa ke poli anak oleh orang tuannya dengan keluhan belum dapat mengerti
saat diajak bicara. Keluhan idsertai belum dapat miring kanan dan kiri serta belum dapat berjalan.
Riwayat kehamilan normal, persalinan terlilit tali pusat, saat lahir langsung menangis namun tampak
kebiruan. Tanda vital didapatkan HR: 90kali/menit, RR 23kali/mnt, suhu: 37C. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan anggota tubuh lemah, head lag (+), tetraparesis dan atrofi otot. Diagnosis yang paling
tepat adalah...
a. Cerebral palsy tipe hemiplegia
b. Cerebral palsy tipe athetoid
c. Cerebral palsy tipe ataxia
d. Cerebral palsy tipe diplegia
e. Cerebral palsy tipe quadriplegia

88. An. Brams, usia 5 tahun dibawa kedua orangtuanya ke dokter spesialis anak karena badannya tampak
sangat lemah. Pasien belum dapat berbicara, belum dapat berjalan, tidak dapat makan sendiri, dan
tidak dapat memakai pakaiannya sendiri. Pasien juga belum bersekolah di taman kanak-kanak seperti
anak-anak seusianya. Saat pasien ingin berdiri, ia harus bertumpu pada kedua tangan dan kaki
sebelum akhirnya perlahan mendekatkan kedua tangannya ke kaki dan bertumpu pada kedua lutut.
Pasien pernah diperiksakan IQnya dan didapatkan nilai 52. Riwayat imunisasi tidak diketahui, riwayat
kejang disangkal, riwayat penyakit pada saat ibu mengandung anak tersebut disangkal. Dari
pemeriksaan fisik didapati tanda-tanda vital dalam batas normal, status antopometri Z score dibawah
-3. Diagnosis pasien tersebut adalah...
a. Amyotrophic Lateral Sclerosis
b. Becker Muscular Dystrophy
c. Myasthenia gravis
d. Duchene Muscular Dystrophy
e. Osteogenesis imperfect

89. An. Damar, usia 6 tahun dibawa kedua orangtuanya ke dokter spesialis anak karena tampak sangat
lemah. Pasien belum dapat berbicara, belum dapat berjalan, tidak dapat makan sendiri, dan tidak dapat
memakai pakaiannya sendiri. Saat pasien ingin berdiri, ia harus bertumpu pada kedua tangan dan kaki
sebelum akhirnya perlahan mendekatkan kedua tangannya ke kaki dan bertumpu pada kedua lutut.
Pasien pernah diperiksa IQnya dan didapatkan nilai 40. Penyebab utama kasus tersebut…
a. Gangguan autoimun secara molecular mimicry
b. Demyelinisasi sel neuron
c. Kekurangan vitamin D
d. Kekurangan protein distropin
e. Gangguan jaringan ikan glikosaminoglikan

90. By Benni berusia 1 hari baru saja lahir lahir spontan pervaginam, kehamilan cukup bulan, dengan berat
badan lahir 1900gr. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital HR 150kali/mnt, RR 38kali/mnt,
suhu 36.8C. Dijumpai lekukan pada punggung setinggi L3-4 seperti gambar berikut. Pada pemeriksaan
neurologis didapatkan refleks primitive dan motoric kedua ekstremitas inferior normal. Apakah
diagnosa pada pasien ini ?

a. Meningocele
b. Myeloschisis
c. Meningomyelocele
d. Spina bifida occulta
e. Omphalocele

91. By Romeo berusia 1 hari dirujuk dari puskesmas ke IGD RS dengan keluhan benjolan di punggung
bayi. Bayi lahir spontan pervaginam, kehamilan aterm dengan berat badan lahir 2000gr. Diketahui ibu
tidak pernah ANC. Riwayat persalinan : BBLR pada persalinan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital HR 156kali/mnt, RR 40kali/mnt, suhu 36.8C. Dijumpai massa di punggung
setinggi L3-4 tidak terbungkus membran translusen. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan refleks
primitif pada kedua tangan baik, tetapi refleks primitif pada bagian kaki (-). Pada saat bayi menangis
kedua anggota gerak bawah tidak bergerak. Apakah diagnosa pada pasien ini ?
a. Meningocele
b. Myeloschisis
c. Meningomyelocele
d. Spina bifida occulta
e. Omphalocele

92. By. Robert usia 8 bulan dibawa ibunya periksa ke RS karena keluhan terdapat benjolan di punggung
yang mulai muncul sejak lahir dan makin lama semakin membesar. Pasien juga dikeluhkan belum bisa
tengkurap. Riwayat kelahiran normal pervaginam di bidan, usia cukup bulan, BBL 2600 gram, langsung
menangis. Dokter selanjutnya melakukan pemeriksaan USG dan didapatkan defek neural tube pada
lumbosakral. Apakah etiologi kelaian pada pasien?
a. Defisiensi Fe
b. Defisiensi asam folat
c. Infeksi Toksoplasma
d. Infeksi CMV
e. Infeksi Rubella

93. By. Femi, lahir secara pervaginam, usia kehamilan 37 minggu, BBL 2500 gram. Bayi lahir langsung
menangis, tonus otot kuat namun ukuran kepala yang lebih besar. Pemeriksaan CT scan kepala
didapatkan hidrosefalus dengan kalsifikasi intracranial. Pada pemeriksaan mata ditemukan ODS
korioretinitis. Apakah kemungkinan yang menyebabkan kondisi tersebut?
a. Infeksi Toksoplasma
b. Infeksi CMV
c. Infeksi TB
d. Infeksi Rubella
e. Infeksi Campak

94. By. Lea, usia 2 tahun dibawa ke poliklinik anak dengan keluhan kepala lebih besar dari anak
seusianya. Riwayat penyakit sebelumnya disangkal. Pemeriksaan tanda vital HR 90x/mnt, RR 20x/mnt,
Suhu 36,6 C. Status lokalis regio capitis tampak penonjolan vena pada kulit kepala, sunset
phenomenon (+). Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
a. Tumor otak
b. Abses otak
c. Hidrosefalus
d. Encepahalocele
e. Megalocephali

95. By. Lyco usia 2 bulan dibwa ibunya ke klinik dokter umum dengan keluhan muncul bintik putih pada
kedua mata. Ibu mengatakan anak selalu tenang dan tidak rewel meskipun ada suara petasan saat
tahun baru. Riwayat demam saat kehamilan (+) pada awal usia kehamilan dan diduga infeksi virus.
Pada pemeriksaan fisik, anak tampak tenang, tanda vital HR 102 kali/mnt, RR 30 kali/mnt, T 36,8C,
terdapat katarak ODS (+), auskultasi jantung didapatkan murmur (+) kontinyu. Apa diagnosa yang
paling mungkin pada pasien tersebut?
a. Rubeola
b. Congenital Toxoplasmosis
c. Congenital Varicella Syndrome
d. Congenital Rubella Syndrome
e. Congenital Cytomegalovirus infection
96. An. Cen, usia 4 tahun, dibawa ibunya ke poliklinik anak dengan keluhan kaki terlihat berbentuk huruf
“O”. Keluhan ini baru disadari sejak usia 3 tahun. Pasien diketahui sulit makan dan masih
mengkonsumsi ASI hingga 2,5 tahun tanpa pemebrian susu formula. Anak juga jarang keluar rumah.
Pada pemeriksaan didapatkan rotasi interna tibia kiri dan kanan dan genu varum. Tulang dada pasien
tampak lebih prominen dan tampak Harrison groove. Kemungkinan penyebab penyakit pasien
adalah...
a. mutasi x linked resesive
b. Kelainan posisi duduk
c. Defisiensi vitamin B12
d. Defisiensi vitamin K
e. Defisiensi vitamin D

97. An. Ballerina, usia 2 tahun, datang ke RS dibawa ibunya dengan keluhan sulit berdiri. Pada usia 5
bulan, anak pernah mengalami patah tulang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal dan didapatkan craniotabes (+), sulkus harrison, manik-manik pada daerah tulang iga serta kaki
melengkung. Kemungkinan diagnosis pasien adalah...
a. Juvenile rheumatoid arthritis
b. Osteomalasia
c. Osteogenesis imperfecta
d. Marfan syndrome
e. Rickets

98. An. Charlie, usia 3 tahun, dibawa oleh orang tuanya dengan keluhan pada bengkak di daerah betis
dan lengan bawah setelah terjatuh dari tempat tidur. Pemeriksaan fisik HR 96x/m, frekuensi napas
23x/m, suhu 36.9C. Dari foto rontgen ditemukan fraktur tertutup oblique pada os tibia dan os ulna.
Tampak pula multiple callus yang menunjukkan beberapa fraktur lama lainnya. Ibu pasien memiliki
riwayat mengkonsumsi obat anti-epilepsi. Temuan lain apa yang dapat mendukung kemungkinan
diagnosis anak ini?
a. Harrison groove
b. Gower Sign
c. Blue sclera
d. Rosary beads
e. Bamboo spine

99. By. Khifnu, usia 3.5 bulan, dibawa oleh orang tuanya ke poliklinik anak dengan keluhan adanya
benjolan di pipi berwarna merah cerah yang baru muncul setelah lahir, kemudian semakin membesar
1 bulan terakhir. Pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai dengan usia. Pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 100x/menit, RR 26x/menit. suhu 36,9oC, didapatkan plak berwarna merah cerah,
tunggal, sebesar koin, tidak nyeri, permukaan tampak berbenjol-benjol halus, batas tegas, tepi ireguler,
ekskoriasi (-), erosi (-). Diagnosis pasien yang paling mungkin adalah...
a. Malformasi vaskular kapilaris
b. Hemangioblastoma
c. Nevus pigmentosa
d. Hemangioma infantil
e. Granuloma piogenikum

100. By. Leo, usia 12 hari dibawa ke RS dengan keluhan tidak mau minum dan diare sejak 2 hari yang
lalu. Setiap diberikan minum, pasien selalu muntah. Riwayat kelahiran UK 28 minggu dengan berat
lahir 1.100 g. Pasien mendapatkan diet berupa campuran ASI dan susu formula. Pada pemeriksaan
penunjang ditemukan TD 70/35 mmHg, HR 120 kali/menit, RR 67 kali/menit, suhu 36,5C. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan abdomen difus disertai defans muskular, bising usus (-). Hasil
lab darah menunjukkan Hb 12,8 g/dL, AL 18.000 sel/mm 3 , AT 78.000 sel/mm 3. Pada fecalysis
ditemukan darah. Pemeriksaan foto polos abdomen didapatkan gambaran sebagai berikut. Apakah
diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?
a. Hirschsprung disease
b. Alergi susu sapi
c. Intususepsi
d. Malrotasi dengan volvulus
e. Necrotizing enterocolitis

Anda mungkin juga menyukai