Anda di halaman 1dari 10

SENI BUDAYA (SENI RUPA)

KELAS XII

KHAIRIN ABDUL ARIF, S.Pd


NIP 19930412 201902 1005

MATERI AJAR SEMESTER 1


BAB Materi Pokok
Bab 1 Karya seni rupa 2 dimensi Konsep karya seni seni rupa dua dimensi
berdasarkan imajinasi Unsur-unsur karya seni rupa dua dimensi
Prinsip-prinsip karya seni rupa dua dimensi
Bahan berkarya seni rupa dua dimensi
Teknik berkarya seni rupa dua dimensi
Berkarya seni rupa dua dimensi

Bab 2 Karya seni rupa 3 dimensi Jenis-jenis karya seni rupa tiga dimensi
berdasarkan imajinasi Tema karya seni rupa tiga dimensi
Nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi
Berkarya seni rupa tiga dimensi berdasarkan imajinasi

BAB Materi Pokok


Bab 1 Karya seni rupa 2 dimensi Konsep karya seni seni rupa dua dimensi
berdasarkan imajinasi Unsur-unsur karya seni rupa dua dimensi
Prinsip-prinsip karya seni rupa dua dimensi
Bahan berkarya seni rupa dua dimensi
Teknik berkarya seni rupa dua dimensi
Berkarya seni rupa dua dimensi

KONSEP SENI RUPA


Seni Rupa 2 Dimensi
Seni merupakan karya buatan manusia yang memiliki nilai keindahan (estetis). Seni rupa adalah
cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan
dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk,
volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua ukuran atau sisi, yaitu
panjang dan lebar saja, tanpa dimensi ketiga atau kedalaman. Contohnya adalah seni gambar,
seni lukis, seni grafis, ilustrasi dan karya rupa lain yang digambar d iatas permukaan datar.
Seni gambar sering disamaartikan dengan seni lukis, namun sejatinya merupakan dua konsep
yang berbeda. Baik seni gambar atau seni lukis, keduanya merupakan karya seni rupa dua
dimensi yang bertujuan untuk membuat bentuk tertentu (baik alamiah mauupun abstrak) dari
sebuah objek. Namun yang membedakan keduanya adalah media yang dipakai. Seni gambar
dalam proses pembuatannya menggunakan media kering seperti pensil, krayon, pastel, spidol,
atau media kering lainnya yang menghasilkan goresan bergaris-garis. Sedangkan seni lukis
menggunakan media basah seperti cat dan tinta yang menciptakan kesan warna yang rata
(ngeblok).
Seni grafis merupakan karya seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya dilakukan
dengan cara mencetak, contohnya adalah cetak sablon
Seni ilustrasi merupakan karya seni dua dimensi yang digunakan untuk menjelaskan atau
menerangkan suatu hal yang seringkali melalui proses perubahan bentuk, contohnya gambar
komik, karikatur, poster, dll.
Seni Rupa 2 Dimensi Berdasarkan Imajinasi
Merupakan karya seni rupa dua dimensi yang subjek karyanya (bentuk karya) dihasilkan
berdasarkan imasjinasi seniman..Karya seni yang dihasilkan dapat berupa karya yang beraliran
realis, surealis atau abstrak sesuai dengan gaya berkarya seniman.

Seni gambar dengan model 3 buah apel Komik strip salah satu karya ilustrasi

Seni lukis dengan model seekor panda Seni grafis dengan model gunung fuji di Jepang

Salah satu karya seni lukis abstrak Seni lukis beraliran surealis
karya Jacson Pollock karya Jim Warren

Konsep dalam Karya Seni Rupa


Konsep merupakan sebuah ide cerita atau ide gagasan yang diekspresikan dalam karya seni rupa.
sehingga karya yang dibuat mempunyai pesan yang akan disampaikan.
UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Dalam seni rupa unsur-unsur rupa merupakan aspek-aspek bentuk yang kasat mata, konkret, dan
menjadi satu kesatuan yang tidak mudah dipisahkan satu dengan yang lainnya. Penampilan
keseluruhan unsur rupa ini akan menentukan perwujudan dan makna bentuk itu
a. Garis (line)
Garis merupakan sebuah jejak yang dilalui antara dua titik yang dihubungkan. Bentuk garis
bermacam-macam, ada yang lurus, lengkung, tak beraturan dan zig zag. Berdasarkan sifatnya
garis dapat dibedakan menjadi garis nyata dan semu.
Garis nyata merupakan tanda yang membekas memanjang pada suatu permukaan dan
memiliki arah. Sebagai contoh, misalnya garis yang ditorehkan pena diatas kertas.
Garis semu merupakan batas suatu bidang atau permukaan, bentuk, atau warna. Garis semu
hanya dapat dirasakan keberadaannya. Misalnya pertemuan antara subjek utama dan
background pada lukisan.
Macam-macam bentuk garis

Garis Lurus

Garis Lengkung

Garis Tak Beraturan

Garis Zig-zag

Karya seni lukis yang


dibuat dengan
Karya gambar menggunakan garis-
yang dibuat garis semu,
dengan misalanya pada
menggunakan subjek utama (panda)
garis-garis yang dengan background
memiliki sifat (salju dan
konkret (nyata) pepohonan) terlihat
seakan-akan terdapat
garis yang membatasi
keduanya

b. Raut atau bangun (shape)


Raut dapat menyatakan sesuatu yang pipih atau datar dapat pula menunjuk pada sesuatu yang
menggumpat, padat, dan sintal. Raut terdiri dari raut geometris (bentuk prismatic : persegi,
sgitiga, balok, dll), organis (bentuk alam, hewan, tumbuhan, manusia), dan tak beraturan.
c. Warna (colour)
Warna dibedakan atas warna aditif dan subtraktif. Warna aditif berasal dari cahaya, memiliki
warna pokok merah, hijau, dan biru. Sedangkan warna subtraktif disebut warna pigmen yaitu
butir-butir halus bahan warna, warna pokoknya adalah warna merah, kuning, dan biru.
Warna-warna pokok disebut warna primer, yaitu warna yang bebas dari unsur-unsur warna
yang lain. Warna skunder merupakan warna yang dihasilkan percampuran antara dua warna
pokok. Sedangkan warna tersier adalah warna yang dihasilkan dari percampuran antara warna
pokok dengan warna sekunder atau percampuran antar warana sekunder.
Diagram warna subtraktif

- Kuning
Warna Primer/Pokok - Merah
- Biru

Warna Skunder - Jingga : kuning + merah


(percampuran dua - Ungu : merah + biru
warna primer) - Hijau : biru + kuning

- Jingga kekuningan : kuning +


jingga
- Jingga kemerahan : merah +
Warna Tersier
jingga
(campuran antar warna
- Kuning kehijauan : kuning +
sekunder/ campuran
hijau
warna primer dan
- Biru kehijauan : biru + hijau
sekunder)
- Biru keunguan : biru + ungu
- Merah keunguan : merah +
ungu

d. Gelap terang (ligh-dark)


Pengungkapan gelap terang berhubungan dengan pencahayaan dan bayangan yang dinyatakan
dalam gradasi mulai dari bagian yang sangat terang dinyatakan dengan warna putih dan
bagian yang sangat gelap dinyatakan dalam warna hitam. Unsur gelap terang digunakan untuk
menciptakan kesan tiga dimensi suatu bentuk, kedalaman atau ruang, dan menciptakan kontras
atau suasana tertentu.
e. Tektur (texture)
Tekstur atau barik merupakan sifat permukaan baik halus, kasap, polos, licin, mengkilap,
berkerut, keras, lunak, dan lain sebagainya. Terdiri dari tekstur nyata (kesamaan antara rabaan
dengan penglihatan) dan tekstur semu (ketidaksamaan antara rabaan dengan penglihatan).
f. Ruang (space).
Unsur rupa ruang lebih mudah dirasakan daripada dilihat. Ruang adalah unsur atau daerah
yang mengelilingi sosok bentuknya. Dalam karya dua dimensi, ruang bersifat maya, oleh
karenanya disebut ruang maya. Ruang maya memiliki sifat pipih, datar, dan rata, atau dapat
juga memberikan kesan tiga dimensi seperti jeluk, kesan jauh dan dekat yang lazim disebut
dengan kedalaman (depth). Kedalaman merupakan ruang ilusif, bukan ruang nyata. Ruang
nyata dapat ditempati benda dan hanya terdapat pada bentuk tiga dimensi.

PRINSIP RUPA KARYA SENI RUPA


Prinsip rupa adalah tata cara untuk mempedomani bagaimana mengatur atau menata unsur-unsur
rupa dan mengkombinasikan dalam menciptakan bentuk karya, sehingga karya tersebut
mengandung nilai-nilai estetis. Prinsip-prinsip rupa tersebut anatara lain :
a. Kesatuan (unity)
Merupakan prinsip yang mendasar dalam pengorganisasian unsur-unsur rupa. Prinsip kesatuan
diperoleh dari terpenuhinya prinsip-prinsip rupa yang lainnya. Oleh karenanya prinsip
kesatuan merupakan prinsip rupa yang paling menentukan, sebagai prinsip induk yang
membawahi prinsip-prinsip rupa lainnya.
b. Keserasian (harmony)
Merupakan prinsip rupa yang mempertimbangkan keselarasan dan keserasian antar bagian
dalam suatu keseluruhan sehingga terjadi keterpaduan yang tidak saling bertentangan.
keserasian mencakup dua jenis, yaitu keserasian fungsi dan keserasian bentuk
c. Irama (rhythm)
Merupakan prinsip rupa yang mengatur unsur-unsur rupa secara berulang dan berkelanjutan
untuk membentuk keterpaduan antara bagian yang satu dengan lainnya yang memiliki
kesatuan arah dan gerak. Terdapat irama repetitif, alternatif, progresif, dan flowing.
Repetitif, irama yang menghasilkan kesamaan baik pada bentuk, ukuran, warna dan arah
Alternatif, irama yang diperoleh dengan perulangan unsur-unsur rupa secara bergantian.
Progresif, irama yang dicapai dengan cara perulangan dalam perubahan dan perkembangan
secara berangsur-angsur atau bertingkat
Flowing, irama yang tercipta karena pengaturan garis-garis berombak, berkelok, dan mengalir
berkesinambungan (kontinyu)

Irama repetitif Irama alternatif Irama progresif Irama flowing


d. Dominasi (emphasis)
Merupakan pengaturan peran atau penonjolan bagian yang satu atas bagian lainnya dalam
keseluruhan. Bagian yang ditonjolkan akan menjadi pusat perhatian (point of interest).
Dominasi dapat dilakukan dengan cara pengelompokan bagian, pengaturan arah, kontras atau
perbedaan, dan perkecualian.
e. Keseimbangan (balance)
Prinsip Keseimbangan berkaitan dengan pengaturan bobot dan letak kedudukan bagian-
bagian. Keseimbangan perlu untuk menjaga keutuhan komposisi, memberikan perasaan
tenang, dan menarik. Kseimbangan dibagi menjadi keseimbangan simetris (bagian kanan dan
kiri sama), asimetris (bagian kanan dan kiri tidak sama), dan radial/memancar (penempatan
bagian-bagian susunan diseputar pusat sumbu gaya berat).

Keseimbangan Simetris Keseimbangan Asimetris Keseimbangan Radial


f. Kesebandingan (proportion)
Merupakan perbandingan ukuran antara bagian yang satu dengan yang lainnya.
Kesebandingan/proporsi tidak harus sama dengan ukuran atau keadaan yang sebenarnya.
Dalam proporsi dapat dilakukan dengan penyimpangan-penyimpangan, namun masih
menunjukkan hubungan yang serasi.

Proporsi tepat Proporsi kurang tepat

Contoh Analisis Karya Seni Berdasarkan Imajinasi

Konsep :
Karya seni rupa disamping merupakan karya seni 2 dimensi. Karya tersebut merupakan karya
seni hasil imajinasi seniman . Karya Rob Gonsalves menggambarkan deretan kapal layar yang
berlayar dilaut pada waktu senja. Deretan kapal layar digambarkan semakin jauh melebur
menjadi sebuah serambi di tengah lautan.
Unsur Rupa :
a. Garis (line)
Menggunakan perpaduan garis konkret (nyata) yang terdiri dari garis lurus pada bagian tiang
layar kapal dan garis semu yang memadukangaris lengkung, garis lurus, dan garis tak
beraturan.
b. Raut atau bangun (shape)
Terdiri dari raut geometris pada bagian layar kapal seperti bentuk segitiga, persegi panjang,
dan trapezium serta raut organis pada bagian awan dan kesan ombak. Sedangkan pada
bagian badan kapal menggunakan raut tak beraturan
c. Warna (colour)
Menggunakan perpaduan warna biru pada bagaian langit dan laut, Sedangkan pada badan
kapat berwarna coklat dan warna keabu-abuan pada bentuk awan.
d. Gelap terang (ligh-dark)
Gelap terang terdapat pada semua subjek (kapal, layar, awan, dan lautan) dengan
memperhatikan intensitas cahaya yang ada
e. Tektur (texture)
Terdiri dari tekstur semu (ketidaksamaan antara rabaan dengan penglihatan.
f. Ruang (space).
Kesan ruang tampak pada deretan kapal yang semakin lama berubah menjadi bentuk
serambi. Kesan ruang tampak begitu jelas karena adanya permainan cahaya dan bayangan.
Prinsip-prinsip Rupa:
a. Kesatuan (unity)
Pada subjek kapal, awan, dan ombak sudah terlihat saling menyatu dengan penggunaan
teknik dan proporsi yang tepat
b. Keserasian (harmony)
Antara subjek utama (kapal) dengan subjek lainnya sudah cukup serasi karena memiliki
keserasian bentuk dan warna yang digunakan
c. Irama (rhythm)
Irama yang nampak pada karya tersebut adalah irama progresif pada subjek kapal dan subjek
awan, serta irama flowing pada subjek ombak
d. Dominasi (emphasis)
Penekanan diletakkan pada subjek utama kapal yang ada di bagian paling kanan
e. Keseimbangan (balance)
Terdiri dari keseimbangan simetris (bagian kanan dan kiri sama)
f. Kesebandingan (proportion)
Proporsi pada subjek kapal, subjek awan, dan subjek ombak sudah sangat tepat sesuai
dengan perbandingan pada buah yang sebenarnya

BAHAN DAN TEKNIK BERKARYA SENI RUPA


Pengertian Media
Dalam menciptakan sebuah karya seni, seorang seniman tidak terlepas dari media yang
digunakan dalam proses berkarya. Hal tersebut dimaksudkan agar karya seni yang tercipta
sesuai dengan ide dan gagasan seorang seniman. media merupakan perantara. Media berasal dari
kata medium yang berarti di tengah, medium digunakan sebagai perantara antara sesuatu dengan
sesuatu yang lain. Medium merupakan sarana yang diperlukan untuk menunjang penciptaan
sebuah karya seni. Media dalam seni rupa merupakan bahan dan alat beserta kelengkapannya
yang biasa digunakan dalam memproduksi sebuah karya seni rupa, termasuk cara (teknik) dalam
membuatnya
Bahan Karya Seni Rupa 2 Dimensi
Bahan merupakan sesuatu yang dibutuhkan dalam pembuatan karya seni rupa yang dibedakan
sesuai dengan jenis karya yang dibuat.
Berdasarkan karya seni murni (seni gambar dan seni lukis)
a. Bahan dengan teknik basah (tinta, pigmen warna, minyak, air, cat air, cat minyak, cat
akrilik, cat besi, cat semprot, dll)
b. Bahan dengan teknik kering (spidol, pena, pensil, crayon, arang, pensil warna, pensil
mekanik, pastel, kapur tulis, dll).
Berdasarkan karya seni terapan
a. Batik, bahan yang digunakan meliputi kain, cairan malam, penguat warna, pewarna
(alami/sintetis)
b. Anyaman, bahan yang digunakan meliputi rautan bambu/plastik, pewarna (alami/sintetis)
c. Sulaman/bordir/tenun, bahan yang digunakan meliputi kain, benang berwarna
Teknik berkarya Seni Rupa
Teknik merupakan cara, metode, ataupun langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan
permasalahan tertentu. Teknik pembuatan karya seni rupa terdiri dari teknik basah dan kering.
Teknik basah ; aquarel, semprot, plakat, dll. Sedangkan teknik kering ; arsir, blok, dusel,
pointilis, dll.
Teknik Basah
a. Aquarel : teknik berkarya seni rupa dengan menggunakan cat air dan sapuan warna yang
tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan
b. plakat : teknik berkarya sni rupa dengan goresan yang tebal dan komposisi cat yang kental
sehingga memberi kesan menutup tidak transparan
c. Semprot : teknik berkarya seni rupa yang menggunakan bahan cat yang disemprotkan
menggunakan alat semprot (sprayer).
Teknik Kering
a. Arsir : teknik berkarya seni rupa yang menggunakan pengulangan garis baik sejajar ataupun
saling menyilang dengan tujuan untuk memberikan kesan gelap terang.
b. Blok : teknik berkarya seni rupa dengan menutup objek gambar menggunakan satu warna,
sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet)
c. Dusel : teknik berkarya dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang
atau tebal-tipis
d. Pointilis : teknik berkarya seni rupa denggan menggunakan pengulangan titik-titik untuk
memberikan kesan gelap terang.
Teknik Digital
Teknik menggambar yang mempergunakan aplikasi di komputer maupun smartphone sebagai
media gambar. Aplikasi yang sering digunakan dalam menggambar secara digital diantaranya :
Adobe Photoshop, Adobe Ilustrator, CorelDraw, dll. Dalam menggunakan teknik digital bahan
yang digunakan adalah kertas foto dan tinta printer sedangkan alat yang digunakan adalah
seperangkat computer/PC atau laptop atau smartphone.

Contoh Analisis Bahan dan Teknik dalam Berkarya Seni Rupa


Analisis Teknik yang Analisis Bahan yang
No. Karya 2 Dimensi
digunakan digunakan
1. Gambar buah jambu

Teknim dusel Kertas gambar, pensil 2B,


arang/charcoal

2. Gambar paprika

Teknik pointilis Kertas gambar, pena/


spidol

3. Gambar potret

Teknik arsir Kertas gambar, pensil 2B,


pensil warna

4 Lukisan rumah

Teknik aquarel Kertas lukis, pensil 2B,


cat air, air

5. Lukisan ayam

Teknik plakat Kanvas, minyak cat, cat


minyak
6.. Gambar siluet

Teknik blok Kertas gambar, pensil 2B,


tinta/cat poster

7. Gambar potret

Teknik digital Kertas foto, tinta printer

PROSEDUR BERKARYA SENI RUPA 2D


DENGAN MELIHAT MODEL
1. Mencari ide/gagasan, dapat dilakukan dengan mengamati alam sekitar, berselancar di dunia
maya, atau melihat karya seni jadi. Dalam langkah ini termasuk menentukan jenis karya yang
akan dibuat
2. Menentukan dan menyiapkan media meliputi: alat, bahan, dan teknik yang akan digunakan
termasuk model yang akan digunaakan. Media disesuaikan dengan ide yang didapat atau jenis
karya yang dipilih
3. Memindahkan ide/gagasan yang sudah didapat kedalam bentuk sket (gambaran kasar)
berdasarkan model yang sudah dipilih.
4. Memberikan detail pada setiap bagian sket sesuai dengan model. Lakukan pengamatan
terhadap model gambar sesering mungkin agar proporsi pada gambar sesuai dengan modelnya
5. Melakukan penyelesaian akhir (finishing)

Contoh Menggambar
Urutan
Gambar Keterangan
langkah.
1. Mencari Ide/gagasan
Ide berupa karya lukis yang mengangkat
tema kerusakan lingkungan lukisan berupa
seeseorang sedang menebang pohon untuk
kepentingan pribadi.

2. Media
Bahan yang diguanakan meliputi : kertas
lukis, pensil 2B, cat poster, air, kuas, palet
dengan menggunakan teknik goresan kuas
secara plakat
3. Membuat sket berdasarkan ide
Sket dibuat samar-samar dengan tidak
menekan pensil secara berlebihan pada
bidang gambar supaya mudah dihapus
ketika terjadi kesalahan. Sket yang dibuat
hanya gambaran besarnya saja.

4 Membuat detail
Detail-detail bagian seperti bagian
pepohonan, koin yang berasal dari pohon,
manusia, batang pohon besar bekas ditebang
diberi pewarnaan dan mulai memberi efek
geap terang

5. Finishing
Finishing dilakukan dengan membuat detail
lebih lembut lagi dan membuat background

Anda mungkin juga menyukai