Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DALIL PYTHAGORAS, PROYEKSI, STEWART,


MENOLOUS, DAN CEVA
Mata Kuliah: Geometri
Dosen Pengampu: Drs. Sakur, M.Ed

Oleh:
1. Dwi Anggun Lestari (2305111514)
2. Meila Amalia Putri (2305111544)
3. Mutiara Meria Putri (2305111524)

Kelas 1A
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
2023
\

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dalil
Pythagoras, Proyeksi, Stewart, Menolaus, dan Ceva” dengan tepat waktu.
Dalam penusunan makalah ini, kami sebagai penulis banyak
mendapatkan tantangan dan hambatan salah satunya dengan kuranggnya
informasi yang kami dapatkan diinternet karena belum diuji keakuratan
informasinya. Tetapi kami dimudahkan dengan adanya perpusstakaan yang
menyediakan buku sebagai referensi kami dalam membuat makalah ini. Dan
kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Sakur, M.Ed selaku dosen
kami dalam mata kuliah GEOMETRI.
Kami menyadari bahwa kami ini memiliki banyak kekurangan pada
penulisan makalah ini. Maka dari itu, kami memohon kepada pembaca makalah
ini untuk memberikan saran atau kritik yang membangun agar kami dapat
mengevaluasi dari makalah kami ini. Dan kami sebagai penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN
A. Dalil Pythagoras
1. Pengertian Dalil Pythagoras
2. Sejarah Dalil Pythagoras
3. Pengaplikasian dalil Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari
B. Dalil Proyeksi
1. Pengertian Dalil Proyeksi
2. Dalil Proyeksi terhadap Segitiga Lancip
3. Dalil Proyeksi terhadap Segitiga Tumpul
C. Dalil Stewart
1. Pengertian Dalil Stewart
2. Kegunaan Dalil Stewart
D. Dalil Monelaus
1. Pengertian Dalil Monelaus
2. Konsep Dalil Monelaus pada Segitiga
E. Dalil Ceva
1. Pengertian Dalil Ceva
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Matematika adalah mata pelajaran mendasar yang telah dipelajari selama


berabad-abad. Hal ini memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman
kita tentang dunia di sekitar kita, mulai dari makanan yang kita makan hingga
investasi yang kita lakukan

Salah satu cabang matematika yang paling penting adalah geometri, yang
berkaitan dengan studi tentang bentuk, ukuran, dan posisi suatu benda. Dalam
tulisan ini, kita akan fokus pada lima teorema penting dalam geometri: Dalil
Phytagoras, Proyeksi, Steward, Menalaus, dan Ceva. Teorema ini telah
dipelajari secara luas dan memiliki banyak penerapan di berbagai bidang,
termasuk fisika, teknik, dan arsitektur

Pada bagian berikut, kami akan memberikan gambaran singkat tentang


masing-masing teorema dan signifikansinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian, sejarah, pengaplikasian dalil pythagoras?

2. Bagaimana persamaan dalil proyeksi terhadap segitiga?

3. Apa pengertian dan kegunaan dalil stewart?

4. Bagaimana konsep dalil monelaus?

5. Apa itu dalil ceva?

4
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian, sejarah, pengaplikasian dalil


Pythagoras.

2. Untuk mengetahui bagaimana persamaan dalil proyeksi.

3. Untuk mengetahui pengertian dan kegunaan dalil stewart.

4. Untuk mengetahui bagaimana konsep dalil monelaus.

5. Untuk mengetahui apa itu dalil ceva.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dalil Pythagoras
1. Pengertian Dalil Pythagoras

Dalil Pythagoras adalah sebuah teorema


matematika yang menyatakan bahwa dalam
segitiga siku-siku, kuadrat dari sisi miring
sama dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi
yang lain. Dalam simbol matematika, teorema
ini dapat dituliskan sebagai a^2 + b^2 = c^2,
di mana "a" dan "b" adalah panjang sisi-sisi
yang mebentuk sudut siku-siku, dan "c"
adalah panjang sisi miring.

2. Sejarah Pythagoras

Dalil dan teorema ini dinamakan berdasarkan nama matematikawan Yunani


kuno, Pythagoras, yang pertama kali membuktikan teorema ini. Namun,
teorema ini sebenarnya sudah dikenal oleh bangsa Mesir dan Babilonia
sebelumnya. Pythagoras sendiri hidup sekitar abad ke-6 SM, dan ia adalah
pendiri dari sebuah sekolah filsafat dan matematika di pulau Samos.

3. Pengaplikasian Dalil Pythagoras Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Teorema Pythagoras memiliki banyak aplikasi dalam matematika dan


fisika, dan telah digunakan selama ribuan tahun untuk menyelesaikan berbagai
masalah geometri. Selain itu, teorema ini juga digunakan dalam berbagai bidang
ilmu, seperti arsitektur, teknik sipil, dan astronomi.

6
Contoh soal

Misalnya terdapat sebuah segitiga dengan panjang sisi-sisi 3 cm, 4 cm,


dan 5 cm. Diskusikan mengapa segitiga ini merupakan segitiga siku-siku
berdasarkan dalil Phytagoras.

Diskusi: Dalam segitiga dengan panjang sisi-sisi 3 cm, 4 cm, dan 5 cm,
kita dapat melihat bahwa panjang sisi-sisi tersebut memenuhi dalil Phytagoras.
Jika kita mengkuadratkan panjang sisi-sisi yang lebih pendek (3 cm dan 4 cm)
dan menjumlahkannya, maka hasilnya akan sama dengan kuadrat panjang sisi
yang lebih panjang (5 cm).

Penyelesaian:
¿ √ a2 +b 2
¿ √ 32 +4 2

= √ 9+16
¿ √ 25 = 5

B. Dalil Proyeksi
1. Pengertian Dalil Proyeksi
Proyeksi adalah pemetaan suatu daerah, bisa titik, garis, atau bidang
secara tegak lurus terhadap daerah lainnya.
Dalil proyeksi pada segitiga terbagi menjadi dua, yaitu dalil proyeksi pada
segitiga tumpul dan dalil proyeksi pada segitiga lancip.
2.Dalil Proyeksi terhadap Segitiga Lancip
Jika garis BC diproyeksikan terhadap garis AB maka garis BD
merupakan hasil proyeksinya sedangkan AD merupakan sisa dari panjang sisi
yang kena proyeksi, seperti gambar di bawah ini.

7
Perhatikan ΔACD pada Gambar di atas yang siku-sikunya di D. Dengan
menggunakan teorema Phytagoras maka CD dapat ditentukan dengan rumus:
CD² = AC² – AD²
t² = b² – x² . . . . (persamaan 1)
Perhatikan ΔBCD yang siku-sikunya ada di D juga. Dengan menggunakan
teorema Phytagoras maka CD dapat ditentukan dengan rumus:
CD² = BC² – BD²
CD² = BC² – (AB – AD)²
t² = a² – c² + 2cx – x² . . . . . (persamaan 2)
Dari persamaan (2) dan persamaan (1) akan diperoleh persamaan yang
baru yakni:
a² – c² + 2cx – x² = b² – x²
a² = b² + c² – 2cx atau
BC² = AC² + AB² – 2AB.AD
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalil
proyeksi dapat dicari dengan cara mengkombinasikan teorema Phytagoras
dengan sisa dari hasil panjang proyeksi.

3.Dalil Proyeksi terhadap Segitiga Tumpul


Jika garis BC diproyeksikan terhadap garis AC maka garis CD
merupakan hasil proyeksinya, seperti gambar di bawah ini.

8
Perhatikan ΔABD pada Gambar 2 di atas yang siku-sikunya di D. Dengan
menggunakan teorema Phytagoras maka BD dapat ditentukan dengan rumus:
BD² = AB² – AD²
y² = c² – x² . . . . (persamaan 1)
Perhatikan ΔBCD yang siku-sikunya ada di D juga. Dengan menggunakan
teorema Phytagoras maka BD dapat ditentukan dengan rumus:
BD² = BC² – CD²
BD² = BC² – (AC + AD)²
y² = a² – b² – 2bx – x² . . . . . (persamaan 2)
Dari persamaan (2) dan persamaan (1) akan diperoleh persamaan yang
baru yakni:
a² – b² – 2bx – x² = c² – x²
a² = b² + c² + 2bx atau
BC² = AC² + AB² + 2AD.CD
Contoh soal
Diketahui persegi panjang ABCD dengan AB = 8 cm dan BC = 6 cm. Titik M
dan N terletak pada AC sedemikian sehingga DM dan BN tegak lurus pada AC.
Tentukan panjang MN?

Jawab:

9
Penyelesaian:
Segitiga ADC siku-siku di D sehingga dengan Pythagoras diperoleh
AC=10 cm.
Garis DM adalah garis tinggi pada segitiga ADC sehingga bisa kita
terapkan dalil proyeksi
Panjang AM pada gambar segitiga yang samping
CD² = AD²+AC²-2.AC.AM
8² = 6²+10²-2.10.AM
64 = 36+100-20.AM
AM = 3,6
Panjang AM = AC, sehingga CN = 3,6 juga.
MN = AC - (AM+CN)
=10 – (3,6+3,6)
=10 – 7,2
=2,8
Jadi panjang AM = 2,,8 cm

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalil


proyeksi pada segitiga tumpul dapat dicari dengan cara mengkombinasikan
teorema Phytagoras dengan penambahan panjang dari hasil panjang proyeksi.
Dengan mengkombinasikan dalil proyeksi segitiga lancip dan dalil proyeksi
segitiga tumpul nanti akan menemukan dalil baru yakni dalil Stewart.

C. Dalil Stewart

10
1.Pengertian Dalil Stewart

Dalil Stewart menyatakan "kuadrat suatu garis yang ditarik dari sebuah
titik sudut segitiga ke sisi di hadapannya, dikalikan dengan sisi tersebut sama
dengan jumlah kuadrat dua sisi yang lain dan masing- masing dikalikan dengan
bagian sisi ketiga yang tidak bersebelahan letaknya dan dikurangi dengan
perkalian dari bagian-bagian itu dengan sisi tersebut", atau lebih sederhananya
adalah hubungan antara panjang sisi dengan panjang cevian segitiga.

Ada 2 istilah penting sebelum mempelajari Dalil Stewart :

1. Cevian adalah segmen garis pada segitiga dengan salah satu titik sudut
segitiga dan ujung lainnya pada sisi segitiga dihadapannya.
2. Garis berat Merupakan garis yang ditarik dari salah satu titik segitiga
menuju sisi hadapannya sehingga membelahnya menjadi 2 sama panjang.

Contoh: Garis AD adalah cevian sekaligus garis berat.

2 .Kegunaan Dalil Stewart

Kegunaan Dalil Stewart adalah untuk membuktikan rumus panjang garis


berat dan panjang garis pada sebuah segitiga.

Contoh penggunaan Dalil Stewart :

11
Jika AB = 10 cm, CB = 12 cm, AC = 6 cm, dan DB = 7 cm, maka
berapakah panjang CD? Pembahasan: Dengan menggunakan dalil Stewart
maka:
AB.CD² = BD.AC² + AD.BC² – AB.AD.BD
10 . CD² = 7 . 62 + 3 . 122 – 10 . 3 . 7
10 . CD² = 7 . 36 + 3 . 144 – 10 . 3 . 7
10 . CD² = 252 + 432 – 210
10 . CD² = 474
CD² = 47,4
CD = √47,
D = 6,9 cm
Jadi, panjang CD adalah 6,9 cm

D. Dalil Menolaus

1. Pengertian Dalil Menolaus

Dalam geometri, teorema Menelaus (Menelaus’s theorem), atau kadang


disebut sebagai dalil Menelaus, adalah teorema yang menjelaskan keterkaitan
panjang sisi segitiga yang dipotong oleh segmen garis dan tiga titik yang segaris
(kolinear) dengan menggunakan konsep perbandingan. Tidak diketahui secara
pasti siapa yang menemukan teorema ini pertama kali, tetapi catatan sejarah

menunjukkan bahwa teorema ini dipakai sebagai lema pada buku karya
Menelaus dari Alexandria (hidup pada abad pertama Setelah Masehi) berjudul

12
Spherics. Oleh karena itu, sampai sekarang kita berasumsi bahwa teorema ini
ditemukan oleh Menelaus dari Alexandria.

Sebelum itu, ada istilah penting yang perlu diketahui bersama sebelum
mempelajari teorema Menelaus, yaitu cevian, kolinear, dan transversal.

1. Cevian adalah segmen garis pada segitiga dengan salah satu titik
ujung pada titik sudut segitiga dan titik ujung lainnya pada sisi
segitiga di hadapannya.
2. Kolinear artinya kondisi ketika tiga atau lebih titik berada pada satu
garis lurus. Kolinear memiliki kesamaan makna dengan segaris.
3. Transversal adalah garis lurus yang memotong paling sedikit dua
garis lurus lainnya.

2. Konsep Dalil Menelaus pada Segitiga

Diberikan sebuah segitiga ABC, titik D terletak pada garis AC dan titik E
terletak pada garis BC. Kemudian titik D dan E dihubungkan membentuk garis
DE. Garis AB dan DE diperpanjang sehingga keduanya berpotongan di titik F
seperti nampak pada gambar berikut.

Dalil Menelaus berbunyi: Titik D, E, dan F segaris (Kolinear). Jika dan


hanya jika memenuhi :

13
Contoh soal Pada Δ ABC di bawah ini diketahui titik F pada AC
sedemikian sehingga AF : CF = 1 : 2 ,titik G ditengah- tengah BF ,titik E pada
BC dan AE memotong BF di titik G .!
Tentukan perbandingan antara BE dan CE!

Penyelesaian :

= AF : CF = 1 : 2

= AF : (AC – AF) = 1 : 2

= 2 .AF = 1 (AC – AF)

= 2. AF = AC – AF

= 2.AF + AF = AC

= 3.AF = AC

= AC : AF = 3 : 1

Berdasarkan pada dalil menelaus berlaku :

14
E. Dalil Ceva
1. Pengertian Dalil Ceva
Dalil ceva adalah teorema yang menjelaskan keterkaitan panjang sisi
segitiga yang dipotong oleh segmen garis yang konkuren pada satu titik dengan
menggunakan konsep perbandingan.
Dalam geometri, teorema Ceva (Ceva’s theorem), atau kadang disebut sebagai
dalil Ceva, adalah teorema yang menjelaskan keterkaitan panjang sisi segitiga
yang dipotong oleh segmen garis yang konkuren pada satu titik dengan
menggunakan konsep perbandingan. Teorema ini dicetuskan oleh
matematikawan Italia bernama Giovanni Ceva pada tahun 1678, tetapi menurut
catatan sejarah, teorema ini dibuktikan pertama kali oleh Yusuf Al-Mu’taman
ibn Hud, raja abad ke-11 di Zaragoza.
Sebelum itu, ada istilah penting yang perlu diketahui bersama sebelum
mempelajari teorema Ceva, yaitu cevian dan konkuren.
Cevian adalah segmen garis pada segitiga dengan salah satu titik ujung pada
titik sudut segitiga dan titik ujung lainnya pada sisi segitiga di hadapannya.
Konkuren artinya kondisi ketika dua atau lebih garis berpotongan di satu titik.

Segmen garis AD, BE, dan CF merupakan cevian pada segitiga ABC
Perlu juga ditekankan bahwa pada segmen garis, notasi sama dengan. karena
garis tidak memperhatikan arah (beda halnya jika kita membahas vektor).
Untuk membuktikan dalil Ceva pada segi tiga, ada dua cara. Pembuktian yang
akan di tampilkan pada artikel ini yaitu menggunakan luas segitiga dan
menggunakan dalil menelus. Pada dalil ceva terdapat kata “Jika dan hanya jika”

15
artinya Pembuktiannya ada dua cara yaitu, dari kiri dan dari kanan. Kedua arah
harus di perhatikan. ·
 Pembuktian dari kiri ke kanan Jika garis AB, BE, dan CF berpotongan
AF BD CE
di satu titik (konkuren) maka FB . DC . EA . = 1

AF BD CE
 Pembuktian dari kanan ke kiri Jika berlaku FB . DC . EA . = 1

Maka garis garis AB, BE, dan CF berpotongan di satu titik (konkuren)

Penyelesaian:
Karena ketiga garis yang ditarik dari titik sudut segitiga menuju titik pada
sisi di seberangnya konkuren (berpotongan di satu titik), berlaku teorema Ceva.

= BD. CE. AF. = 1.


= DC. EA. FB

16
= 2 . X . 3 =1
=4 1 2
= 3 . X =1
4
=X =4
3
Jadi, nilai X yang mewakili panjang sisi CE adalah 3/4

DAFTAR PUSTAKA
https://mathcyber1997.com/materi-soal-dan-pembahasan-teorema-
ceva/#:~:text=Dalam%20geometri%2C%20teorema%20Ceva%20(Ceva’s,titik
%20dengan%20mengg

17
https://www.konsep-matematika.com/2016/01/dalil-ceva-pada-segitiga-dan-
pembuktiannya.html?m=1

https://mafia.mafiaol.com/2014/08/rumus-dalil-proyeksi-pada-segitiga-
tumpul.html
https://mafia.mafiaol.com/2014/08/
rumus.dalil.proyeksi.pada.segitiga.lancip.html
https://www.scribd.com/document/541240112/dalil-dalil-proyeksi#

A. J. Meadows, "The Pythagorean Theorem: A 4,000-Year History," Princeton


University Press, 2018. 2. J. R. Brown, "The Pythagorean Theorem: Its Story
and Its Significance," Mathematics Magazine, vol. 61, no. 5, pp. 307-313,
1988. 3. M. K. Smith, "The Pythagorean Theorem: A Mathematical
Adventure," The College Mathematics Journal, vol. 31, no. 5, pp. 362-372,
2000. 4. R. H. Robins, "The Pythagorean Theorem: Crown Jewel of
Mathematics," The Mathematics Teacher, vol. 96, no. 8, pp. 540-545, 2003. 5.
J. L. Berggren, "Episodes in the Mathematics of Medieval Islam," Springer,
2013. 6.
https://www.semanticscholar.org/paper/c28ba840594806439c9a10ee67db5432
a71e7bf2 7. https://www.semanticscholar.org/paper/e2f55
6d24c117bdac96a0d8e9e77b1ce2b97de02 8.
https://www.semanticscholar.org/paper/38c1a8f4cf584527b4ff31a1aa4a908db7
4c5835
https://www.semanticscholar.org/paper/4006129d7efca4c157ecd8956ac6b5b53
5334f62
https://www.semanticscholar.org/paper/47905e137b91d9bc816b0b3cad3306b4
519215fd
https://www.semanticscholar.org/paper/eb19baecb2380a3b6a9a115c97a67bedb
898726b https://www.konsep-matematika.com/2016/01/dalil-stewart-pada-

18
segitiga-dan-pembuktiannya.html https://mathcyber1997.com/materi-soal-dan-
pembahasan-teorema-stewart/
https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/jurnalphythagoras/article/
download/1316/1056 https://aimprof08.wordpress.com/2016/05/05/dalil-
stewart/
https://www.konsep-matematika.com/2015/12/dalil-menelaus-pada-segitiga-
dan- pembuktiannya.html?m=1 https://mathcyber1997.com/materi-soal-
dan-pembahasan-teorema- menelaus/#:~:text=Dalam%20geometri%2C
%20teorema%20Menelaus%20(Menelaus’s,kolinear)%20 dengan
%20menggunakan%20konsep%20perbandingan.

19

Anda mungkin juga menyukai