Anda di halaman 1dari 10

(SOP) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LABORATORIUM

KEPERAWATAN

(1) Pengertian Pemberian Oksigen adalah

salah satu tindakan untuk meningkatkant ekanan parsial oksigen pada inspirasi yang

dapat dilakukan dengan menggunakan nasal kanul, simple mask, RBM mask dan

NRBM mask.

1. Tujuan

a. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen

b. Mencegah atau mengatasi hipoksia

2. Kebijakan: SK Kepala Puskesmas No. 800/056/Pusk.SD/2019 tentang Kebijakan

Pelayanan Klinis

3. Referensi: Buku Pedoman Perawatan Dasar DepKes RI Tahun 20155.

Prosedur

1. Persiapan Alat :

 Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigenlengkap dengan flowmeter dan

humidifier yang berisiaquades sampai batas pengisian

 2. Nasal kanul (pemilihan alat sesuai kebutuhan)

 3. Plester (jika di butuhkan)

 4. Gunting plester (jika di butuhkan)

 5. Cotton budd

2. Persiapan Tenaga Kesehatan :

 Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen( sesak nafas, nafas cuping hitung,

penggunaan ototpernafasan tambahan, takikardi, gelisah, bimbang dansianosis)

 Perawat mencuci tangan


 Memakai sarung tangan

3. Persiapan Pasien :

 Menyapa pasien (ucapkan salam)

 Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akandilakukan

 Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi Folwer)

4. Langkah-langkah

 Siapkan nasal kanul 1 set tabung oksigen ( oksigen central )

 Hubungkan nasal kanul dengan flowmeter pada tabung oksigenatau oksigen dinding

 Bila hidung pasien kotor, bersihkan lubang hidung pasiendengan cotton budd atau

tissu

 Cek fungsi flowmeter dengan memutar pengatur konsetrasioksigen dan mengamati

adanya gelembung udara dalamhumidifier

 Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melaluinasal kanul kepunggung

tangan perawat

 Pasang nasal kanul kelubang hidung pasien dengan tepat

 Tanyakan pada pasien, apakah aliran oksigennya terasa atautidak

 Atur pengikat nasal kanul dengan benar, jangan terlalu kencangdan jangan terlalu

kendor

 Pastikkan nasal kanul terpasang dengan aman

 Atur aliran oksigen sesuai dengan program

 Alat-alat dikembalikan di tempat semula

 Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan

 Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam


5. Hal-hal yang perlu di perhatikan :Senyum, Sapa, dan Salam terhadap pasien

(2) PEMBERIAN INHALASI UAP (NEBULIZER)

Pengertian

Pemberian inhalasi menggunakan nebulizer adalah terapi pemberian obat dengan cara

menghirup larutan obat yang sudah diubah menjadi gas yang berbentuk seperti kabut

dengan bantuan alat yang disebut nebulizer.

Tujuan: Terapi nebulizer ini memiliki tujuan sebagai beriku:

Melebarkan saluran pernapasan (karena efek obat bronkodilator)

a. Menekan proses peradangan

b. Mengencerkan dan memudahkan pengeluaran sekret (karena efek obat mukolitik

dan ekspektoran).

Prosedur : Persiapan alat

Siapkan alat-alat

a. Nebulizer Dan Perlengkapanya (Lengkap Dengan Tungkup O2)

b. Obat-Obat Untuk Terapy Aerosol Bila Diperlukan

c. Cairan Untuk Mengencerkan (NaCl 0.9%) dan Spuit

d. BengkokOksigen (Bila diperlukan)

Tahap Pra Interaksi

1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien

2. Cuci tangan

3. Siapkan alat yang diperlukan


Tahap Orientasi

Beri salam dan panggil nama pasien dengan namanya serta memperkenalkan diri

1. Menanyakan keluhan pasien

2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada pasien atau keluarga

3. Berikan kesempatan pasien atau keluarga bertanya sebelum kegiatan dilakukan

4. Menjaga privasi pasien dengan memasang sampiran/menutup pintu

5. Menjaga keamanan pasien

Tahap Kerja

1. Cuci tangan 2. Memakai APD 3. Mengatur posisi klien (semi fowler/high fowler) 4.

Siapkan obat dan masukkan obat ke tempat obat dalam nebulizer 5. Encerkan obat

dengan NaCl 0.9% sampai pada level yang ditentukan dalam alat 6. Hubungkan alat

dengan sumber listrik

6. Hidupkan mesin kemudian putar tombol depletion water atau putar tombol timer

7. Perhatikan uap yang keluar, bila terlalu banyak, kecilkan dengan cara memuar ke

kiri tombol depletion water

8. Pasang masker dan anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan

keluarkan melalui mulut. Nafas dalam ini diulangi beberapa kali sampai obat habis

9. Jika obat sudah habis matikan alat dan lepaskan masker 11. Rapikan klien

10. 12. Melepas APD 13. Cuci tangan

Tahap Terminasi

1. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)

2. Beri reinforcement positif pada pasien

3. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu dan tempat)

4. Cuci tangan

Dokumentasi
1. Catat hasil kegiatan dan respon pasien di catatan keperawatan

(3). PENGAMBILAN SPESIMEN DAHAK

(1) Pengertian Dahak adalah secret atau mucus yang dihasilkan dari paru - paru,

bronkusdan trakea. Pengambilan spesimen dahak berguna untuk

pemeriksaantuberculosis (TBC).

(2) Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengambilan

spesimendahak yang baik dan berkualitas.

(3) Kebijakan

(4) Referensi Buku panduan diagnosis TBC secara laboratorium dengan

pemeriksaanmikroskopis dahak.

(5) Bahan dan Alat

Bahan

 Pot dahak

Alat

 ATK

 Alat perlindungan diri

(6) Langkah-langkah

 Petugas memberikan pot sputum yang sudah diberi identitas pasien.

 2. Petugas memberi penjelasan pada pasien tentang caramengeluarkan dahak

yang baik.

 3. Petugas menjelaskan pada pasien hembuskan nafas dengan kuat,pada

tarikan nafas ketiga tahan sebentar lalu batukan dengan kuat.

(7) Petugas menjelaskan pada pasien untuk meletakan pot dahak yangsudah dibuka

dekat dengan mulut dan masukan dahak kedalamnya.


(8) Petugas menjelaskan pada pasien untuk menutup pot dahakdengan rapat dan segera

kirim ke laboratorium puskesmas(usahakan posisi pot dahak jangan terbalik).

(9) Petugas menerima specimen dahak dari pasien.Petugas yang melaksanakan Analis

kesehatan

(4). LATIHAN BATUK EFEKTIF

Fisioterapi dada adalah tindakan rehabilitasi untuk menangani gangguan pada saluran

pernapasan. Fisioterapi dada terdiri dari beberapa metode dan dilakukan untuk mengatasi

kelebihan lendir di saluran napas serta mempermudah pengeluarannya, sehingga pernapasan

menjadi lega

Tujuan

a. Membantu melepaskan atau mengeluarkan sekret yang melekat di jalan napas dengan

memanfaatkan gaya gravitasi.

b. Memperbaiki ventilasi.

c. Meningkatkan efisiensi otot-otot pernapasan.

d. Memberi rasa nyaman

Prosedur : Persiapan alat Siapkan alat-alat

a. Stetoskop

b. Handuk beserta peniti

c. Tissue

d. Air minum hangat dalam tempatnya

e. Bantal

f. Tempat sputum berisi larutan antiseptic

g. Bengkok
Tahap Pra Interaksi

1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien

2. Cuci tangan

3. Siapkan alat yang diperlukan

Tahap Orientasi

1. Beri salam dan panggil nama pasien dengan namanya serta memperkenalkan diri

2. Menanyakan keluhan pasien

3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada pasien atau keluarga

4. Berikan kesempatan pasien atau keluarga bertanya sebelum kegiatan dilakukan

5. Menjaga privasi pasien dengan memasang sampiran/menutup pintu

6. Menjaga keamanan pasien

Tahap Kerja

1. Cuci tangan

2. Memakai APD

3. Identifikasi segmen bronkus yang perlu dilakukan drainase dengan melihathasil rotgen

dada. Auskultasi semua lapang paru untuk mengidentifikasi adanya mengi dan ronki,

palpasi semua lapang paru untuk mengidentifikasi krepitus, fremitus dan pengembangan

dada.Siapkan obat dan masukkan obat ke tempat obat dalam nebulizer

Postural Drainage

4. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat. Bantuklien

mendapatkan posisi sesuai letak sekret pada paru-paru, bantu dengan bantal untuk

menopang danmemberikan kenyamanan pada klien,lalu tutupi area tersebut dengan

handuk.

5. Minta pasien untuk mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit

Perkusi
6. Anjurkan dan bimbing pasien untuk menarik nafas dalam untuk meningkatkan relaksasi

7. Posisikan tangan tertangkup untuk melakukan perkusi pada daerah yang terdapat sekret.

8. Lakukan perkusi di daerah (segment) paru yang terdapat sekret selama 1-2 menit (untuk

setiap segment). Perkusi tidak dilakukan pada area yang mudah mengalami cidera seperti

mamae, sternum, kolumna spinalis dan ginjal.

Vibrasi

9. Posisikan tangan untuk melakukan vibrasi. Letakkan tangan dengan telapak tangan

menghadap ke bawah di area dada yang akan didrainase, satu tangandi atas tangan yang

lain dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi. Cara yang lain,tangan bisa

diletakkan bersebelahan.

10. Instruksikan pasien untuk menarik napas dalam, menghembuskan napas perlahan lewat

mulut dan lakukan pernapasan perut.

11. Tegangkan semua otot tangan dan lengan serta vibrasikan tangan khususnyabagian

bawah telapak tangan dengan tekanan sedang selama ekspirasi. Hentikan vibrasi dan

lepaskan tekanan pada saat inspirasi.

12. Lakukan vibrasi selama 5 ekshalasi pada setiap area paru-paru yang terdapat sekret.

Batuk Efektif

13. Anjurkan dan bimbing pasien untuk menarik nafas dalam lewat hidung dantahan napas

untuk beberapa detik, hembuskan melalui bibir yang dirapatkan (lakukan beberapa kali)

14. Anjurkan dan bimbing pasien untuk batuk pertama : (pendek) untuk melepaskan sekret.

Jika klien merasa nyeri dada pada saat batuk, tekan dada dengan bantal.

15. Anjurkan dan bimbing pasien untuk batuk kedua : Batuk menghembus;dengan badan

sedikit maju ke depan, ekspirasikan sekuat mungkin dengan suara hembusan Kegiatan no
13 dan 14 dilakukan selama 1 menit kemudian istirahat 2 menit kemudian dilanjutkan

selama 10 menit

16. Inspirasi dengan napas pendek cepat secara bergantian untuk mencegah mukus bergerak

kembali ke jalan napas.

17. Anjurkan pasien untuk minum (jika bersedia)

Latihan Nafas Dalam

18. Bantu mengatur posisi yang nyaman bagi pasien dan memfleksikan lutut pasien

19. Bantu menempatkan satu atau dua tangan pada abdomen,tepat di bawah tulang iga

20. Bimbing pasien untuk menarik napas dalam melalui hidung dengan hitungan sampai 3.

Jaga mulut tetap tertutup.

21. Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh mungkin, tetap dalam kondisi

rileks dan cegah punggung menjadi melengkung

22. Bimbing pasien untuk menghembuskan udara lewat bibir (seperti meniup), kemudian

ekspirasikan secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara hembusan selama 7

hitungan.Dalam proses ekspirasi ini jangan mengembungkan pipi.

23. Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan kontraksi otot abdomen ketika ekspirasi.

24. Bantu klien mengeluarkan dahak/sekret pada setiap tindakan dan tampung pada tempat

pengumpul dahak.

25. Bantu klien melakukan higiene oral untuk memberikan kenyamanan dan menghilangkan

bau tidak sedap dalam mulut.

26. Bantu klien kembali pada posisi yang nyaman

27. Lepas APD

28. Cuci Tangan


Tahap Terminasi

1. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)

2. Beri reinforcement positif pada pasien

3. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu dan tempat)

4. Cuci tangan

Dokumentasi

1. Catat hasil kegiatan dan respon pasien di catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai