Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN STRATEGI

1. PROFIL PT. SUPRA BOGA LESTARI TBK

PT Supra Boga Lestari Tbk, disebut juga sebagai “Perusahaan”,

didirikan pada 28 Mei 1997 berdasarkan Akta Notaris Suwarni Sukiman,

S.H., No. 34 tanggal 28 Mei 1997 dan telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman RI dalam Surat Keputusan No. C2- 6077.HT.01.01.Th.97 tanggal

3 Juli 1997 serta diumumkan dalam Berita Negara RI No. 104, Tambahan

No. 8633 tanggal 28 Desember 1997.

Perusahaan mengawali kegiatan komersilnya pada tahun 1998 dengan

membuka gerai Ranch Market di Jakarta sebagai supermarket pertama, yang

merupakan lisensi waralaba dari Ranch Market USA. Selanjutnya,

Perusahaan mengembangkan konsep supermarket baru yang ditujukan untuk

pelanggan kelas menengah dan menengah keatas dengan membuat brand baru

yaitu, “Farmers Market” pada tahun 2007.

Seiring perjalanan, Perusahaan melakukan perjanjian pemutusan

lisensi (termination agreement) dengan Ranch Market USA pada tahun 2010

dan Perusahaan memperoleh izin penggunaan merk Ranch Market di

Indonesia dan terpisah dengan Ranch Market USA. Perusahaan pun terus

melakukan pengembangan dan penyesuaian konsep toko sesuai dengan nilai-

nilai dan visi-misi Perusahaan. Penyesuaian dan pengembangan tersebut


merupakan upaya Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

setianya.

Pada tahun 2012, Perusahaan melakukan penawaran umum atas

312.897.500 saham dan sekaligus menjadi perusahaan terbuka yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Juni 2012. Aksi korporasi tersebut

dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Pemegang Saham No.

15 yang dibuat dihadapan Fathiaah Helmi, Notaris di Jakarta dan telah

mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. AHU-03125. AH.01.02.Tahun 2012. Hingga saat ini,

Perusahaan tidak memiliki entitas induk oleh karena tidak ada pemegang

saham Perusahaan yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara di

atas 50%.

Pada tahun 2019 Perusahaan menambahkan 2 (dua) brand baru yaitu

“The Gourmet by Ranch Market” dan “Day2Day by Farmers Market” untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam. The Gourmet by Ranch

Market dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kelas atas dan

Day2Day by Farmers Market, dengan luas area yang lebih kecil, ditujukan

untuk pelanggan di apartemen dan pelanggan di area perkantoran.

Pada akhir 2020, perusahaan melalui anak Perusahaannya

menghadirkan Platform GetMyStore, Platform ini merupakan portal belanja

online yang menjual produk yang tersedia di Ranch Market dan Farmers

Market. Sampai dengan akhir tahun 2020, Perusahaan telah mengoperasikan

53 (lima puluh tiga) toko yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, Depok,


Serpong, Cikarang, Surabaya, Semarang, Malang, Balikpapan, Samarinda,

Pekanbaru, Palembang, Dumai dan Ambon.

2. Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Pada Perusahaan PT Supra

Boga Lestari Tbk.

Matriks Evaluasi Faktor Internal (matriks IFE) adalah alat manajemen

strategis membantu mengaudit atau mengevaluasi kelemahan dan kekuatan

utama dalam fungsi bisnis daerah. Selain itu, matriks IFE berfungsi sebagai

dasar untuk mengidentifikasi dan menilai hubungan antar bidang tersebut.

Matriks IFE digunakan dalam perumusan strategi. Matriks Evaluasi Faktor

Eksternal (matriks EFE) adalah alat manajemen strategis yang biasanya

digunakan untuk menilai kondisi pasar saat ini. Ini adalah instrumen yang

ideal untuk memvisualisasikan dan memprioritaskan ancaman dan peluang

yang dihadapi perusahaan.

Perbedaan mendasar antara matriks-matriks tersebut di atas terletak

pada jenisnya faktor-faktor yang dimasukkan dalam model; sementara yang

terakhir terlibat dalam faktor internal, maka yang pertama hanya berurusan

dengan faktor-faktor eksternal – faktor-faktor yang terkena dampak sosial,

politik, kekuatan eksternal ekonomi, hukum.

Matriks EFE dan IFE


1. Matriks EFE

Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating Keterangan


Peluang
Suplai produk segar dari petani 0,208 4 0,832 Sangat penting untuk
menyediakan produk segar yang
berklualitas
Mengetahi Petani untuk 0,132 4 0,528 Bisa memilih petani yang bisa
Kerjasama dalam mensuplai menghasilkan produk yang
produk berkualitas

Ada dukungan pemerintah untuk 0,160 3 0,480 Dukungan pemerintah sangat


membesarkan perusahaan nasional diperlukan untuk meningkatkan
peluang usaha

Banyaknya program pembiayaan dari 0,125 3 0,375 Modal eksternal sangat


perbankan untuk modal usaha diperlukan untuk peningkatan
modal usaha

Ancaman
Kepercayaan petani lebih besar
0,139 2 0,278 Masih tingginya pandangan
terhadap produk impor dibanding- bahwa produk import lebih
kan produk dalam negeri bagus dibandingkan produk loka

0,132 2 0,264 Adanya perusahaan-perusaan


Perusahaan pesaing telah menguasai sejenis yang sudah terlebih
pangsa pasar dahulu beroperasi
0,104 1 0,104 Adanya perusahaan-perusaan
Banyak perusahaan pesaing sejenis yang menyebabkan
persaingan sangat ketat
Total of EFE Matrix 1,00 2,861

2. Matrik IFE
Bobot Rating Bobot x Rating Keterangan
Kekuatan
Ketersediaan produk segar dan 0,068 3 0,204 Kerjasama yang baik
membuat ketersediaan
berkualitas yang aman setiap produk yang sergar dan
harinya berkualitas selalu ada.

Memiliki SDM Yang berkualitas 0,082 4 0,328 Memiliki SDM mulai dari
Direksi hingga karyawan
yang sangat
berkompenten di
bidangnya masing-masing
Produk Lokal Mitra di beberapa 0,072 3 0,216 Kemitraan dengan
daerah babnyak petani dan
peternak di berbagai
daerha guna menjaga
ketersediaan stok
Hubungan kekeluargaan yang 0,099 3 0,297 Hubungan yang sangat
baik dalam lingkungan
lebih kuat dalam perusahaan perusahaan membuat
kinerja yang maik solid

Weakness

Jaringan pemasarannya masih 0,070 2 0,140 Mengingat jenis usaha


agak terbatas yang dipilih menyebabkan
jaringan pemasaran yang
masih terbatas
Produk cepat busuk 0,058 2 0,116 Mengingat produk yang
disediakan adalah produk
segar, peluang untuk
menjadi cepat busuk
menjadi tinggi

Total of IFE Matrix 0,449 1,301

3. Posisi Perusahaan di Kuadran Marik SWOT

Kuadran Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2004), analisis SWOT terbagi menjadi empat kuadran

utama yang memiliki strategi yang berbeda untuk masing-masing

kuadarannya. Gambar diagram kuadaran analisis SWOT dan penjelasannya

adalah sebagai berikut:


a. Kuadran 1. Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini

adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth

oriented strategy).

b. Kuadran 2. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).

c. Kuadran 3. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi dilain pihak , ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG

matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-


masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang

baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali

teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk

baru dalam industry microcomputer.

d. Kuadran 4. Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal.

4. Posisi Perusahaan Perusahaan PT Supra Boga Lestari Tbk adalah di Kuadran

I dimana situasi ini sangat menguntungkan. PT Supra Boga Lestari Tbk

dengan memiliki peluang serta kekuatan sehingga bisa memanfaatkan

peluang yang ada.

5. Strategi yang harus diterapkan oleh PT Supra Boga Lestari Tbk dalam

kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth

oriented strategy).

Ada beberapa versi dari strategi pertumbuhan (Growth oriented strategy)

yang bisa dipergunakan seperti

a. Market Penetration (Penetrasi Pasar)

Jenis yang pertama ini dianggap sebagai strategi dengan risiko rendah.

PT Supra Boga Lestari Tbk dapat menggunakan strategi market

penetration atau penetrasi pasar untuk mengembangkan volume

bisnisnya dengan produk yang dimiliki saat ini dan sudah dipasarkan.
Jadi tujuannya adalah untuk meningkatkan total penjualan produk

tersebut. Penetrasi pasar sering tertukar dengan pengembangan pasar.

b. Market Development (Pengembangan Pasar)

Berbeda dengan penetrasi pasar, market development atau pengembangan

pasar adalah strategi yang dianggap berisiko tinggi. Tentunya, kalau

dijalankan dengan tepat, maka hasil yang didapat pun sangat signifikan.

Yang perlu diperhatikan adalah pastikan menerapkan strategi

pengembangan pasar hanya jika bisnis sudah memiliki modal dan sumber

yang penuh.

c. Product Development (Pengembangan Produk)

Product Development atau pengembangan produk adalah pendekatan

strategis untuk mengembangkan bisnis yang terfokus pada menciptakan

dan mempromosikan produk baru. Jadi strategi ini bukan tentang

pengembangan basis konsumen. Melainkan meningkatkan jenis produk

untuk menarik lebih banyak konsumen yang ada di segmen pasar

perusahaan.

d. Diversification (Diversifikasi)

Jenis strategi pertumbuhan yang terakhir ini sekaligus menjadi yang

paling berisiko. Strategi ini termasuk memperkenalkan produk baru ke

pasar yang sama sekali baru, di mana pengalaman bisnis masih sangat

minim di sana. Contohnya adalah menawarkan produk ke area yang

secara geografis sama sekali baru dan memperkenalkan benefit produk ke

populasi lokal.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P., dan Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.

Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT


Cara, Perhitungan Bobot, Rating dan OCAI. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai