Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bisnis International yang diampu oleh Bapak Rediawan
Miharja, SE., MSM.
Disusun Oleh :
Abidin / 2010631020048
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, Makalah berjudul “Makalah E-Commerce Presence Timeline” ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas pada mata kuliah “Sistem
Informasi Manajemen”
Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Rediawan Miharja, SE.,MSM. selaku dosen
Mata Kuliah ini, karena tugas yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kami mengenai e-commerce. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
proposal ini, baik dalam hal bahasa maupun penguasaan materi secara komprehensif. Kritik dan
saran yang membangun kami harapkandari pembaca sekalian demi perbaikan proposal ini. Semoga
makalah yang telah kami buat dapat memberikan suatu yang baik dan bermanfaat.
2
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I RENCANA.....................................................................................................................................4
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................................20
3
BAB I RENCANA E-COMMERCE PRODUK SUNBOX IKAN ASIN
INDRAMAYU
Tidak memiliki
Manajemen SDM yang memenuhi
jumlah manajemen
Memiliki pelanggan Tidak setiap saat
Pemasaran
tetap dan pasar memenuhi pasar
Penetapan harga yang Inovasi produk yang
didasarkan pada biaya terbatas
produksi, pembelian Kinerja promosi
bahan baku dan harga yang saat ini
pasaran dilakukan tidak
dapat secara optimal
menjaring konsumen
5
1. Strategi Pengembangan E-commerce Produk Sunbox Ikan Asin Khas
Indramayu
Pemasaran yang dilakukan oleh Sunbox Ikan Asin Khas Indramayu saat ini
adalah masih secara konvensional yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Berdasarkan hasil analisis didapat matrik sebagai berikut:
6
5. Tingginya menarik pelanggan yang
loyalitas potensial.
kosumen
terhadap
produk
perusahan
6. Pangsa pasar
masih luas
Ancaman Strategi ST Strategi WT
(Treathts)/T
7
RENCANA PERHITUNGAN KEUANGAN PRODUK
Apabila kita membeli ikan ke nelayan sebanyak 100 kg ikan basahnya, maka hasil
nya kalau kita keringkan bisa menjadi 60 kg ikan asin saja. Tetapi harga nya juga
berbeda, kita membeli ikan basahnya dari nelayan 1 kg seharga Rp10.000, tetapi
kalau sudah di keringkan maka harganya akan menjadi 1 kg seharga Rp30.000.
HARGA PRODUK
Total Rp1.160.000
Pengeluaran
Biaya Bahan:
8
Laba Bersih Rp640.000
Forum Chatting
Forum adalah fasilitas dimana para pengunjung dapat melakukan chatting secara
bersamaan seperti halnya obrolan bersama-sama. untuk menggunakan fasilitas
ini user perlu login atau register, untuk memasukan nama sebagai tanda
pengenal.
Guest Book
9
Seperti halnya buku tamu, dimana para pengunjung dapat memasukan data di
dalam website, sebagai tanda bahwa mereka pernah berkunjung.
Contact Us
Ini adalah form dimana pengunjung akan menghubungi pemilik website
untuk melakukan komunikasi atau mengajukan pertanyaan
Testimonial
Fasilitas ini dapat digunakan oleh para pengunjung untuk memberikan komentar
mengenai service perusahaan terhadap para konsumen. Di sini admin dapat
menampilkan setiap jajak pendapat pengunjung apabila ini pantas ditampilkan.
Atau bisa juga hanya disimpan kedalam database admin tanpa ditampilkan
sebagai review untuk pemilik usaha dalam pengembangan layanan konsumen
yang lebih baik.
FAQ (Frequently Ask Questions)
Fasilitas ini untuk mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang paling sering
diajukan oleh para pengunjung website.sehingga pengunjung tidak perlu lagi
mengajukan pertanyaan yang berulang ulang karena fitur ini sudah
menampilkan pertanyaan-pertanyaan beserta jawabannya.
10
BAB III WEBSITE IMPLEMENTATION E-COMMERCE PRODUK
SUNBOX IKAN ASIN INDRAMAYU
11
Gambar 3. Menu Penjualan Ikan Asin
Seiring berjalannya waktu hal-hal yang harusnya usang akan usang dan terbuang jika
tidak kita upgrade. Melihat kenyataan bahwa di era digital seperti sekarang ini, hal-
hal kuno lambat laun menghilang karena tergerus oleh zaman. Meskipun tak semua
hal-hal kuno menghilang tapi yang paling memprihatinkan ialah saat hal itu
menghilang. Oleh karena itu sebisa mungkin kita menjaganya agar tidak menyerpih
seiring berjalannya waktu.
Beberapa orang akan menanyakan apa hal-hal kuno tersebut, apakah prasasti, arca,
peninggalan kerajaan, atau barang-barang yang mengandung unsur mistis?. Jika
dilihat dari makna global hal-hal yang telah disebutkan memang benar, namun yang
dimaksud di sini ialah berupa bentuk dan sistem. Baik berbentuk makanan, kerajinan
atau yang lain. Namun yang dimaksud tulisan ini ialah berupa makanan, yakni ikan
asin. Dan yang dimaksud dengan sistem di sini ialah sistem pemasaran produk olahan
ikan asin tersebut.
Pada dasarnya ikan asin ialah serupa ikan-ikan umumnya. Yakni berasal dari ikan
segar yang hidup di air, ditangkap oleh orang dan diperjual-belikan di pasar pada
umumnya. Yang membedakan dengan ikan yang lain ialah pada habitat serta
pengolahan paska penangkapan ikan tersebut. Ikan asin ialah ikan yang ditangkap
oleh nelayan dari lautan yang kemudian diolah dengan cara merendamnya dengan
garam (ada pula yang mencampurnya dengan pengawet) dan kemudian dijemur di
bawah panas matahari dan ditata di atas belahan kayu yang diikat dengan tali yang
orang di desa kami menyebutnya Pelagaran. Tidak diketahui secara pasti kapan
dimulainya praktik pengolahan ikan asin ini, namun asumsi sementara praktik
semacam ini sudah lama dilakukan oleh orang di desa kami, begitupun tentang
siapakah promotor praktik ini.
Barang kuno lain yang membarengi atau bahkan sepaket dengan ikan asin itu sendiri
ialah sistem pemasarannya. Dalam hal ini, sampai sekarang sistem pemasaran ikan
asin di desa saya (Desa Limbangan Kabupaten Indramayu) masih sama seperti zaman
kakek, kakeknya-kakek dan seterusnya, yakni dengan sistem konvensional. Dengan
cara memperdagangkan langsung di pasar atau dari mitra ke mitra. Hal ini yang
13
kemudian menjadi latar belakang penulisan opini ini. Jika kita kembali pada wacana
awal di mana dikatakan bahwa jika barang kuno tidak dilestarikan, tidak di-upgrade,
tidak dijaga dengan sebaik-baiknya maka akan menghilang ditelan zaman.
Sekalipun peluang menghilangnya ikan asin dari peradaban sangatlah kecil, namun
hal tersebut tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kapan saja. Sistem pemasaran
konvensional anggap saja boleh menghilang, namun yang dimaksud menghilang di
sini ialah bukan menghilang tanpa bekas sama sekali, tetapi menghilang demi wajah
baru, sistem baru yang senada dengan zaman digital seperti sekarang ini. Dengan
demikian kata menghilang tidak berlaku melainkan menjadi sebuah
transformasi/trobosan baru sistem pemasaran ikan asin tersebut.
14
BAB V SOCIAL MEDIA IMPLEMENTATION E-COMMERCE PRODUK
SUNBOX IKAN ASIN INDRAMAYU
Pada tahap selanjutnya adalah pembuatan akun sekaligus upload produk baik di media
sosial Instagram maupun marketplace Shopee/Tokopedia. Sasaran melakukan
pembuatan akun melalui smartphone, dalam pembuatan akun Facebook cukup
dipersiapkan nomor telepon dan email aktif sebagai syarat pembuatan akun.
Setelah akun tersebut terbuat maka kegiatan selanjutnya merupakan upload produk,
kegiatan selanjutnya adalah optimalisasi penggunaan Facebook yang digunakam
untuk memasarkan produk. Dalam kegiatan ini, sasaran mulai menggunakan fitur
marketplace yang ada di Facebook dan juga mengisi keterangan produk yang telah
ada seperti nama produk yang dijual, harga produk, lokasi tempat berjualan dan
mengisi ketersediaan barang. Selain itu juga, dalam fitur marketplace di Facebook ini,
penjual bisa dengan mudah menawarkan produk hanya dengan menekan opsi
promosikan jualan yang bisa menambah insights atau lebih banyak orang yang
melihat produk tersebut.
Selama kegiatan pendampingan yang dilakukan kepada sasaran dari tahap pertama
hingga tahap terakhir, sasaran masih mengalami kendala terutama dalam pembuatan
akun Facebook dan mengunggah konten di marketplace Facebook. Sasaran masih
belum memahami bagaimana jalannya Facebook sehingga dalam pendampingan
tersebut, kami mendampingi sasaran dengan memberikan pemahaman mulai dari
membuat akun hingga menjelaskan fitur-fitur yang ada di Facebook. Setelah
menjelaskan tentang fitur-fitur di Facebook secara terperinci kepada sasaran, sasaran
sudah mulai memahami bagaimana jalannya Facebook dan bagaimana menjual
produk di Facebook.
Tingkat keberhasilan dalam pendampingan ini yang pertama adalah sasaran dapat
menciptakan inovasi baru dalam produknya yakni Sotong Box, Udang Box, dan
Jambal Roti Box yang sebelumnya belum ada sebagai inovasi baru untuk
mempromosikan produk di masa digital ini. Yang kedua adalah sasaran sudah
mendapatkan pemahaman tentang media sosial yakni Facebook dan cara untuk
memanfaatkan Facebook sebagai platform online untuk berjualan agar jangkauan
produk untuk bisa dikenal oleh masyarakat lebih luas.
15
STATISTIK PENGUNJUNG
KEMENARIKAN KONTEN
16
ADVERTISING (INSTAGRAM/FACEBOOK/TIKTOK/YOUTUBE)
17
BAB VI MOBILE PLAN E-COMMERCE PRODUK SUNBOX IKAN ASIN
INDRAMAYU
Berbicara tentang globalisasi pasti tak asing lagi dengan dampak dari hal tersebut.
Baik itu positif maupun negatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak tersebut
menyerang ke berbagai sektor, termasuk makanan. Salah satu contoh konkrit dampak
terjadinya globalisasi ialah maraknya makanan cepat saji (junk food) yang kini bukan
hanya di kota saja, makanan cepat saji kini telah menjamur di berbagai desa, bahkan
pelosok sekalipun. Diakui atau tidak strategi pemasaran masing-masing ownernya
memang jitu.
Alih-alih makanan cepat saji, ikan asin-pun harus dibingkai demikian. Demi menjaga
eksistensi ikan asin di dunia, dibutuhkan terobosan-terobosan, atau inovasi baru yang
segar dan menarik. Salah satunya ialah mendigitalkan ikan asin. Digitalisasi di sini
ialah membuat pola pemasaran yang semula konvensional menjadi online, mengingat
kenyataan bahwa di era sekarang sesuatu se-remeh apapun pasti ditawarkan
di marketplace, seperti contoh es batu. Boleh saja orang-orang tua yang sudah lama
memakai sistem konvensional tetap melestarikan praktiknya, tapi sebagai generasi
muda dan pembaharu, haruslah mempunyai daya imajinasi yang fresh dan menarik,
salah satunya ialah mendigitalkan ikan asin ini.
Banyak contoh bentuk pemasaran secara online, baik melewati sosial media (WA,
Facebook, Tik Tok atau bahkan Twitter) atau di marketplace seperti Shopee, Lazada,
Bukalapak dan lain sebagainya. Peluang-peluang seperti itulah yang harusnya diolah
anak muda. Perihal teknis dapat dibicarakan di lembaga sosial kemasyarakatan,
perserikatan ibu-ibu nelayan atau seperti halnya UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah) yang sekarang mendapat sorotan pemerintah sejak pandemi melonjak. Di
samping menata sistem, hal yang disarankan atau bahkan perlu diperhatikan ialah
merias olahan ikan asin tersebut. Jika sistemnya saja yang dipoles tapi produknya
tidak menarik, sama dengan sia-sia. Tidak dapat dipungkiri bahwa di zaman sekarang
penampilan lebih diperhatikan ketimbang kualitas, rasa dan lain sebagainya. Tapi
meskipun yang berlaku di masyarakat demikian, seyogianya berusaha semaksimal
18
mungkin untuk tetap memperhatikan kualitas juga, karena penampilan saja kurang.
Untuk jangka panjang, penampilan dan kualitas harus ada dalam suatu produk.
Digitalisasi ikan asin ini tak hanya berdampak baik bagi sektor pemasaran dan
pengolahan, tapi juga memberikan efek positif bagi pengembangan skill. Mulai dari
skill pembuatan poster, manajemen pemasaran, pengiklanan dan semua yang
berkaitan tentang hal tersebut.
Dan yang tak kalah penting selain produk dan juga sistem, yakni jaringan. Baik
jaringan mitra maupun jaringan internet. Mengenai jaringan internet tak jarang
ditemukan keluhan-keluhan tentang sukarnya mendapat sinyal yang jernih dan lancar
di pelosok desa. Inilah yang kemudian menjadi salah satu hambatan dalam dinamika
digitalisasi, terlebih digitalisasi ikan asin yang dimaksud dalam tulisan ini. Oleh
karena itu penulis mewakili penduduk desa akan sangat berterimakasih kepada pihak
penyedia layanan internet yang mengoptimalkan kinerjanya guna menyumbang energi
positif bagi keberlangsungan inovasi-inovasi baru ini. Maka dari itu guna menghadapi
era digital seperti sekarang ini, kerangka berpikir kreatif dan implementasinya
sangatlah vital. Salah satu contoh untuk mendobrak dan menyongsong kegiatan kuno
agar terlihat baru dan tetap eksis serta senada dengan zaman ialah digitalisasi, dalam
hal ini mengoptimalkan digitalisasi produk olahan masyarakat pesisir, yakni ikan asin.
Dengan menggunakan berbagai macam cara yang relevan, baik melalui media sosial
maupun marketplace guna menjaga eksistensi dan memberikan warna baru pada
wajah masyarakat pesisir, khususnya di bidang industri ikan asin. Peran internet-pun
sangat dibutuhkan dalam hal ini, sebagai sarana pengorbitan produk-produk dan
sistem yang sudah disusun. Karenanya kecepatan jaringan sangatlah dibutuhkan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20