Anda di halaman 1dari 9

GIANT

7P

1. Product
PT. HERO Supermarket Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa retail, begitu
juga dengan salah satu brand nya yaitu Giant. Produk yang ditawarkan Giant adalah kenyamanan
dan kemudahan dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari maupun membeli alat-alat kebutuhan
rumah tangga.
2. Price
Harga yang ditawarkan oleh Giant merupakan harga yang relatif murah karena Giant memiliki
target market untuk kalangan customer menengah kebawah. Meskipun begitu, harga yang
ditawarkan sangatllah bersaing dengan para peritel competitornya. Bahkan ada yang kalah
murah, berikut perbandingan dari yang kami dapatkan di lapangan :

Giant Yogya
Dancow 800 gr : 80.900 Dancow 800 gr : 77.950

Rinso 770 netto : 21.200 Rinso 770 netto : 19.450


Bimoli 2 liter: 30.000 Bimoli 2 liter: 25.550

Kecap Bango 550 ml : 23.500 Kecap Bango 550 ml : 22.750

Dari tabel tersebut dapat dilihat Giant tidak selalu menjadi yang termurah, hanya
barang-barang tertentu saja, dan juga dapat disimpulkan bahwa harga untuk para retailer
sangatlah bersaing dengan ketat.

3. Place
Venue yang ditawarkan Giant adalah dengan dominan warna kuning dan hijau. Hal
tersebut disengaja agar dibuat kesan “murah” dan hemat agar menarik pengunjung target
market mereka, yakni masyarakat kelas menengah kebawah. Kelemahan dari venue Giant adalah
penempatan produk pada rak yang kurang rapi, serta kebersihan yang kurang terjaga.
4. Promotion
Media promosi yang umum digunakan oleh PT. HERO adalah :
a) Mailer
Merupakan catalog daftar barang yang dipromosikan selama periode tertentu baik per
bulan maupun per minggu, tentu ini dengan tujuan menarik banyak konsumen.

b) In Store Promotion
Kegiatan penurunan harga pada price card tanpa pemberitahuan pada media manapun.
Kegiatan ini berguna bagi konsumen yang sensitive terhadap harga.
c) Action Spot / Weekend Promotion
Merupakan mekanisme favorit para peritel di mana setiap weekend memasang iklan di
Koran nasional seperti Kompas untuk menarik konsumen. Promosi ini merupakan
promosi yang paling disorot dan mempertaruhkan nama dari sebuah retail besar,
karena sekalinya mereka memasang harga.
d) CSR Activity
CSR activity pun menjadi alat untuk meningkatkan sales. Menurut kami kegiatan ini lebih
pada untuk menaikkan nama dari sebuah perusahaan retail tersebut agar dipandang
memiliki rasa terima kasih dengan menyisihkan hasil dari pembelanjaan konsumen
untuk program Mudik Gratis, pembangunan sekolah, bantuan bencana, dll.
5. People
Para petugas yang berada di Giant hypermarket maupun supermarket menurut kami kurang
ramah. Kami mencoba membandingkan dengan petugas kompetitornya, dalam hal ini Yogya
mereka memberi salam dan cukup ramah, sementara karyawan Giant tidak mengucap salam,
dan bahkan pengetahuan mengenai penempatan produk pun kurang dikuasai.
6. Process
Proses yang baik ditawarkan Giant, dengan tempat yang terkesan murah, maka akan banyak
menarik minat customer untuk berbelanja. Selain itu, tempat trolley yang disediakan tersusun
rapih dan cukup nyaman. Satu kelemahan Giant adalah kurangnya karyawan yang tersebar di
setiap rak dan hal tersebut dapat menyulitkan customer untuk bertanya mengenai posisi sebuah
produk.
7. Physical Evidence
Menurut kami Giant berhasil dalam membangun citra Giant sebagai tempat belanja kebutuhan
rumah tangga baik untuk bulanan ataupun mingguan yang hemat dan lengkap. Hal ini dapat
dilihat dari venue yang luas dan terkesan murah dengan dominan warna kuning dan hijau.
Selain itu kebersihan yang terlihat kurang terjaga serta petugas yang kurang ramah bisa menjadi
nilai kurang dari Giant.

PORTER

5.2.1. Threat of new entrants

Untuk masuk ke dalam bisnis retail dengan skala hypermarket, pengusaha membutuhkan modal
yang sangat besar. Hal itu merupakan hambatan yang melindungi perusahaan yang sudah lebih dahulu
dalam bisnis ini. Hambatan lainnya yaitu adanya persyaratan-persyaratan hukum yang harus dipenuhi
untuk memasuki industri ini juga cukup banyak. Kebijakan pemerintah untuk melindungi keberadaan
pasar tradisional akan menyulitkan baik bagi perusahaan yang sudah ada maupun bagi perusahaan baru.
Selain itu, industri retail hypermarket mulai berpotensi menjadi pasar yang jenuh sehingga tidak terlalu
menarik bagi pendatang baru.

5.2.2 Bargaining power of suppliers

Indutri retail memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap suppliernya. Hal itu
dikarenakan bisnis ini adalah salah satu bentuk saluran distribusi bagi industri manufaktur untuk
memasarkan produknya. Dengan perkembangan teknologi saat ini memungkinkan supplier untuk
memasarkan produknya secara langsung kepada konsumen. Selain itu, supplier-supplier besar yang
memiliki banyak saluran distribusi pemasaran dan kemampuan modal yang juga besar sehingga memiliki
kemampuan untuk membuka retail sendiri baik online maupun offline.

5.2.3 Bargaining power of buyers

Kemampuan konsumen dalam memanfaatkan berkembangan teknologi membuat mereka


memiliki kekuatan daya tawar yang semakin kuat. Konsumen dapat lebih cepat mengakses informasi dan
melakukan perbandingan kualitas maupun harga. Selain itu, perkembangan teknologi juga membuat
konsumen memiliki semakin banyak alternatif tempat untuk berbelanja.

5.2.4 Threat of substitutes

Ancaman produk atau jasa pengganti dalam industri retail sangat tinggi. Hal itu dikarenakan baik
industri retail minimarket, supermarket, maupun hypermarket menawarkan produk yang identik. Dengan
demikian, konsumen bisa mendapatkan produk yang mereka butuhkan dimana sama. Saat ini, Produk
subtitusi semakin berkembang dan membuka lebih banyak gerai yang lokasinya lebih dekat dengan
konsumen. Hal ini menyebabkan produk-produk subtitusi lebih mudah ditemui dibandingkan
hypermarket serta menawarkan kualitas dan harga yang kompetitif.

5.2.5 Rivalry among existing competitors


Persaingan antar competitor dalam industri hypermarket sangatlah tinggi. Hal itu dapat dilihat
dari katalog promosi yang mereka iklankan. Perang harga terus terjadi diantara para pemain dalam
industri ini. Jika terus dilakukan, dalam jangka panjang persaingan harga tersebut akan merugikan bagi
perusahaan. oleh karena itu, beberapa competitor mulai membuat diferensiasi dengan memiliki ciri khas
yang berbeda, menawarkan fasilitas yang lebih lengkap, atau melakukan ekspansi bisnis. Kompetitor
yang terus melakukan inovasi-inovasi baru dalam bisnis mereka untuk menarik konsumen merupakan
ancaman yang sangat besar bagi perusahaan.

5.1. INTERNAL DAN EXTERNAL MATRIKS


WEIGHTED SKOR IFE

4,0 3,0 2,0 1,0

I II III
Gambar 7.1 IE Matriks Giant
3,0
Dari gambar 7.1 diatas dapat dilihat bahwa hasil IE Matriks Giant menunjukkan berada di posisi
WEIGHTED IV V VI
SKORVIII
kuadran EFE (1.74 , 2.06) dimana total Weighted Skor EFE sebesar 1,74 dan total Weihted Skor
2,0 VIII menunjukkan bahwa kondisi perusahaan berada pada fase Growth
IFE sebesar 2,06. kuadran
GIANT(1.74
VIIpada kuadran IX
dengan sasaran perusahaan yang tepat VIII adalah Diversifikasi
,2.06) Konglomerat.
Strategi yang umumnya dilakukan pada Diversifikasi Konglomerat sendiri adalah
1,0
Penambahan produk baru yang dipasarkan di pasar baru yang tidak berkaitan dengan yang ada
saat ini, namun dalam hal ini kelompok akan melakukan pengembangan strategi lebih lanjut
berdasarkan TOWS Matriks dan juga berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM) untuk menentukan strategi apa yang tepat bagi Giant

5.5. CPM (Competitive Profile Matrix)


Giant Hypermart Carrefour
Critical Success Factor Weight Weighted Weighted Weighted
Score Score Score
score score score

Pemanfaatan
2 4 3
teknologi 0.15 0.30 0.60 0.45
Posisi Keuangan 0.18 2 0.36 3 0.54 4 0.72

Kualitas Produk 0.10 2 0.20 3 0.30 4 0.40

Harga yang bersaing 0.12 4 0.48 3 0.36 2 0.24

Loyalitas pelanggan 0.07 2 0.14 4 0.28 3 0.21

Lokasi fasilitas 0.08 2 0.16 4 0.32 3 0.24

Efisiensi Biaya 0.13 1 0.13 3 0.39 2 0.26

Manajemen 0.17 2 0.34 3 0.51 4 0.68

TOTAL 1.00 2.11 3.30 3.20

Tabel 5.2. Tabel CPM (Competitive Profile Matrix)

Competitive Profit Matrix (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi siapa pesaing utama
perusahaan dana apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan mereka terkait posisi strategis
perusahaan. Pesaing utama Giant dalam industri retail hypermarket ada dua, yaitu Hypermart dan
Carrefour. Seperti Giant, kedua hypermarket tersebut memiliki jumlah gerai yang cukup banyak dan
tersebar di wilayah Indonesia. Secara keseluruhan, skor total rata-rata tertimbang Giant adalah 2,11,
hypermart 3,30 dan Carrefour 3,20. Dalam table diatas, dua faktor paling penting yang menentukan
kesuksesan dalam industri ini adalah ‘Posisi keuangan” dan “Manajemen”, seperti yang diindikasikan
dengan bobot 0,18 dan 0,17.

Posisi keuangan menggambarkan kemampuan permodalan yang dimiliki perusahaan untuk


memperbesar bisnisnya. Dalam hal ini, Giant memiliki posisi keuangan yang paling lemah jika
dibandingkan dengan kedua competitor tersebut. Manajemen perusahaan menggambarkan sebesara baik
perusahaan dapat mengelola sumber daya yang dimiliki dan melakukan inovasi. Dalam pengelolaan
manajemen, Giant juga masih kalah dibandingkan dengan kedua kompetitor tersebut. Meskipun
manajemen Giant memiliki pengalaman terlama dalam industri retail, akan tetapi saat ini manajemen
kompetitor berhasil mempertahankan bisnisnya dengan melakukan kolaborasi dan inovasi yang lebih
baik.

Manajemen Carrefour sudah mulai melakukan rebranding merek Carrefour menjadi Transmart
Carrefour yang tidak hanya menyediakan fasilitas area belanja, tetapi juga menawarkan fasilitas area
bermain yang luas dan canggih, serta area makan dengan tenant-tenant pilihan yang berkualitas.
Hypermart sejak awal memiliki program loyalitas pelanggan yang terbaik yaitu ‘hy-card’ mulai
bekerjasama dengan brand family-nya dalam satu grup dan menggabungkan ‘hy-card’ dengan OVO.
Selain itu, Hypermart juga terus meningkatkan fasilitas gerai dan pelayanannya dengan menyediakan
tombol ‘Kasir’ yang dapat digunakan jika antrian di kasir lebih dari 5 (lima) konsumen.

KEKUATAN : 1. Lokasi yang strategis Giant Botani Square terletak di lokasi yang strategis, yaitu tepat di
pusat kota, dimana depan Botani square adalah Tugu Kujang, tugu kebanggaan dan simbol ciri khas kota
Bogor. Selain itu Giant Botani Square terletak dekat dengan terminal Bus Bogor (Baranang Siang), dan
juga pintu keluar tol Jagorawi Bogor. 2. Mudah dicapai dengan angkutan umum. Dengan letaknya yang
strategis, sehingga memudahkan para konsumen mencapai lokasi tersebut dengan angkutan umum
(angkot). Seperti kita ketahui, Bogor mendapat julukan kota seribu (1000) angkot, dimana
kecenderungan masyarakat dan kemampuan ekonomi warga Bogor yang memungkinkan berpegian
dengan menggunakan angkot, maka untuk datang ke Giant Botani Square cukup mudah dengan
menggunakan angkot, dimana banyak angkot yang melintas di depan dari Giant Botani Square. 3.
Kelengkapan Produk Pada Giant Botani Square, produk yang ditawarkan lengkap. Mulai dari makanan
sehari-hari (sembako), hasil laut, sayur mayur, sampai pakaian dan elektronik pun tersedia di Giant ini. 4.
Area berbelanja luas.

Sesuai dengan namanya, Giant Hypermart, toko ritel yang satu ini memiliki ruang belanja yang luas,
sehingga membuat para pelanggan dan konsumen betah berlamalama di dalamnya, untuk melihat-lihat,
membandingkan, dan membeli keperluan mereka. 5. SDM berkualitas. Giant didukung oleh SDM yang
berpengalaman dan handal dalam bidang produksi sehingga produk yang dihasilkan berkualitas. SDM
yang berpengalaman merupakan faktor yang mendukung dalam perusahaan agar perusahaan
berkembang dengan baik.

SWOT ANALYSIS

Weakness :

1. Harga produk relatif mahal Harga dari produk yang berada di Giant relatif lebih tinggi jika
dibandingkan dengan toko ritel lain yang sejenis, seperti, Yogya department store, Matahari, atau
Hypermart.

2. Di Giant Supermarket, untuk produknya tidak selengkap dengan yang ada pada supermarket lain.
Seperti contohnya produk import maupun produk dalam negeri tidak semuanya tersedia.
3. Promosi yang masih belum optimal Giant dalam melakukan suatu kegiatan promosi masih belum
optimal dikarenakan intensitas promosinya masih kurang menjangkau masyarakat luas, dan pada
umumnya hanya mempromosikan produk-produk yang di discount saja.

4. Staffing yang kurang banyak di titik area Giant Supermarket. Sehingga apabila mau menanyakan
sebuah produk harus mencari karyawannya dulu. Dibanding dengan pesaingnya seperti Yogya
Supermarket itu terdapat staffing yang cukup banyak yang tersebar dititik area Yogya nya, sehingga
mempermudah konsumen untuk menanyakan suatu produk.

Opportunities : 1. Pangsa Pasar yang Masih Terbuka. Sesuai dengan daur hidup yang ada didaerah
bandung yang memiliki tempat dilokasi yang bisa disebut ditengah kota, sehingga akses nya pun mudah
menuju lokasi Giant Supermarket

2. Minat konsumen yang tinggi untuk datang mengunjungi Minat dari para pengunjung untuk datang
entah itu hanya melihat-lihat, membandingkan ataupun memang sengaja berbelanja di Giant harus terus
di pertahankan.

3. Daya beli konsumen masih tinggi. Meskipun harga di Giant lebih mahal jika dibandingkan dengan toko
ritel sejenisnya, akan tetapi daya beli konsumen masih tinggi mengingat perbedaan harga tidak terlalu
mencolok jauh, mungkin hanya berbeda beberapa puluh atau ratus rupiah saja, tidak sampai ribuan.

4. Citra yang melekat di masyarakat. Citra dari Giant sudah melekat di dalam benak masyarakat karena
Giant hanyalah perubahan nama saja dari Hero. Kita ketahui Hero sudah melekat erat di masyarakat,
sehingga tidak sulit untuk memperkenalkan Giant.

ANCAMAN : 1. Para pesaing Giant bukanlah satu-satunya toko ritel di bogor. Banyak toko ritel lain yang
berada di bogor, baik yang memiliki konsep atau ukuran yang sama maupun yang berbeda. Seperti
contoh Yogya department store yang terletak di Pasar Bogor, dan Jalan Baru. Hypermart yang berlokasi di
Sentul Selatan dan Jalan Baru. Serta toko-toko ritel lainnya yang mungkin jika dibandingkan ukuran dan
kelengakapan produknya jauh dibawah Giant, tetapi tetap dapat mengambil pangsa pasar dari Giant itu
sendiri, seperti indomart dan alfamart. 2. Peraturan pemerintah Banyak peraturan-peraturan yang harus
dipatuhi oleh Giant, seperti pajak dan lain sebagainya, yang dapat mengurangi pendapatan Giant.
Peratura-peraturan ini tidak boleh kita anggap remeh, harus benar-benar kita perhatikan, jangan sampai
ijin kita dicabut oleh pemerintah karena tidak memenuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan. 3.
Masyarakat Yang Kritis terhadap harga. Pada umumnya, masyarakat kalangan bawah lebih kritis dalam
memilih harga produk. Mereka menginginkan harga murah dengan produk yang berkualitas tinggi. Hal ini
akan berdampak pada Giant karena harga di Giant di nilai lebih mahal jika di bandingkan dengan para
pesaingnya. 4. Pertumbuhan ekonomi. Akibat dari krisis moneter yang dialami masyarakat sampai saat
ini, pertumbuhan ekonomi negara Indonesia masih dalam keadaan negatif, arti dari pertumbuhan
ekonomi tersebut bahwa berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang menurun terhadap produk
yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga berdampak terhadap menurunnya penjualan 5. Kondisi politik
Dengan adanya kondisi politik di negara Indonesia yang buruk akan berpengaruh terhadap bahan baku
dan dampaknya adalah biaya produksi pun tinggi sehingga harga jual pun tinggi. Dan merupakan suatu
ancaman yang harus diantisipasi oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai