Kelas : D
FAKULTAS EKONOMI
Ronde1:
Pada ronde ini, perusahaan Andrew bermain di segment low-tech. Keuntungan yang
didapat adalah sebesar $4,105,299. Contribution margin yang didapat sebesar 24.8%,
masih dibawah 30% berarti belum bagus contribution margin yang didapat. Market
share yang beredar adalah 17,06%. Pada ronde ini perusahaan Andrew memproduksi
diatas kapasitas. Produk yang terjual sebesar 1,287 unit produk. Pendapatan
Ronde2:
Keuntungan yang didapat oleh perusahaan pada ronde 2 ini adalah sebesar $5,699,898
(Net profit sebesar 13.3%). Contribution margin yang dimiliki oleh perusahaan pada
ronde ini sebesar 36%, pada ronde ini contribution margin masih digolongkan bagus
(baik) karena masih diatas 30%. Market share yang beredar di pasaran sebesar
21.82%. Variable cost sebesar $27,508. Pada ronde ini perusahaan Andrew bermain
di segment low tech. Perusahaan berhasil menjual 1,302 buah produk Able.
Ronde3:
merupakan hasil dari margin yang tidak cukup yang disebabkan oleh struktur biaya
tinggi dan harga yang terlalu rendah. Laba juga dapat menderita dari pengeluaran
yang berlebihan dalam penjualan dan periklanan, pembayaran bunga yang besar pada
hutang, dan kerugian pada likuidasi (scrapping) persediaan ketika pensiun suatu lini
baik untuk contribution margin adalah diatas 30%. Jika memiliki margins yang baik,
Posisi persediaan akhir tahun yang ideal adalah satu unit di setiap lini produk. Dalam
dibawah angka yang seharusnya dan membuat angka pembelian menurun. Harga
saham perusahaan naik tahun lalu sebesar $ 5,12. Harga saham dipengaruhi oleh
kinerja, basis aset, utang, kebijakan dividen, dan jumlah saham beredar.
Ronde 4 :
sebesar 38.5%, masih tergolong bagus. Pada ronde ini, perusahaan Andrews
mendapatkan emergency loan sebesar $1,359,570. Market share yang beredar sebesar
12%, dan masih dalam kategori AAA (sangat baik). Variable cost sebesar $48,122.
Ronde 5 :
Pada ronde 5, profit yang didapat adalah $9,783,475. Contribution margin sebesar
38.2%. Pada ronde ini, perusahaan Andrews tidak mendapat emergency loan, hal ini
adalah sebuah peningkatan. Market share yang beredar sebesar 12.5%, masih dalam
Ronde 6 :
Margin yang didapat sebesar 31.8%, masih tergolong baik. Tetapi terdapat emergency
produksi dan juga berkurangnya pelanggan. Stock price turun sebesar $-19.13.
Ronde 7 :
Kerugian diakibatkan karena cost structure yang tinggi dan harga produk terlalu
murah. Biaya iklan dan promo terlalu besar sehingga menyebabkan kerugian.
Contributions margin yang di dapat dibawah 30% yaitu 29.8%. Terdapat emergency
Andrews tidak melakukan system just in time (JIT), banyak sekali produk yang tidak
terjual dan menumpuk di gudang. Pada tahun lalu stock price menurun menjadi $-
Round 8 :
untuk perusahaan Andrews. Perusahaan ini masih memiliki emergency loan sebesar
$16,112,504. Harga saham meningkat sebesar $5.24, kenaikan ini dipengaruhi oleh
performance, asset base, debt, dividend policy, dan number of shares outstanding.
BAB II
Analisis posisi perusahaan dalam industry (1 s/d ronde 8), Menjelaskan posisi
Posisi perusahaan Andrews sampai dengan ronde 3 berada pada posisi ke 4 dari 6
perusahaan yang ada. Jumlah profit yang didapatkan oleh perusahaan Andrews sebesar
$6.236, total asset yang dimiliki sebesar $40.419 dan menguasai market share sebesar
13,26%.
Posisi kompetitif adalah posisi dimana kita melakukan diferensiasi terhadap produk
atau jasa yang ditawarkan dan menciptakan value. Posisi kompetitif merupakan pondasi
bisnis. Untuk mencapai posisi yang kuat, kita perlu melakukan analisis profil pasar. Analisis
Pada ronde 1 perusahaan Andrews menguasi market sebesar 17,06% dan menempati
menjadi 16,49% yaitu sebesar 0,57%. Tetapi posisi perusahaan Andrews naik menjadi
Pada ronde 3 perusahaan Andrews mengalami penurunan Market Share yang cukup
tinggi dari 16,49% (ronde 2) menjadi 13,26% yaitu sebesar 3,23%. Dan posisi
Market share adalah bagian dari seluruh permintaan atas suatu barang yang
mencerminkan golongan konsumen berdasarkan ciri khasnya (market segment). Market yang
dikuasai perusahaan Andrews pada ronde 1 dan 3 berada dibawah actual market share
perusahaan dimana pada ronde 1 Andrews menguasai pasar sebesar 17,06% sedangkan actual
market share perusahaan sebesar 18,1% dan pada ronde 3 Andrews menguasai pasar sebesar
13,26% sedangkan actual market share perusahaan sebesar 15%. Artinya adalah bahwa
perusahaan Andrews memiliki kinerja pemasaran yang kurang baik dan perusahaan akan
menghadapi masalah efisiensi dan efektifitas. Tetapi pada ronde 2, perusahaan Andrews
memiliki market share lebih tinggi dibandingkan actual market share perusahaan dimana
Andrews menguasai pasar sebesar 16,49% sedangkan actual market share perusahaan sebesar
Pada ronde 4, perusahaan Andrews menguasi market sebesar 17,45% dan menempati
Pada ronde 5, perusahaan Andrews menguasi market sebesar 15,06% dan menempati
Pada ronde 7, perusahaan Andrews mengalami penurunan market share dari 13,01%
menjadi 9,4% yaitu sebesar 3,61% dan menempati posisi terakhir yaitu ke-6 dari 6
perusahaan.
Pada ronde 8 (final), perusahaan Andrews memiliki market share yang rendah dan
tidak beda jauh dari ronde sebelumnya yaitu sebesar 9,02% dan menempati posisi
Market share adalah bagian dari seluruh permintaan atas suatu barang yang
mencerminkan golongan konsumen berdasarkan ciri khasnya (market segment). Market yang
dikuasai perusahaan Andrews pada ronde 2, 6, 7 dan 8 (final) lebih tinggi dibandingkan
dengan total actual market share yang berarti kinerja perusahaan berjalan dengan baik.
Sedangkan pada ronde 1, 3, 4 dan 5, market yang dikuasai perusahaan Andrews adalah
sebesar 17,06%, 13,26%, 17,45% dan 15,06% sedangkan total actual market share adalah
18,1%, 15%, 18,0% dan 15,3%. Market share ronde 1, 3, 4 dan 5 berada dibawah total
market share yang berarti kinerja perusahaan belum berjalan dengan baik sehingga
- Merambah pasar high tech = Cukup membantu karena produk High tech memiliki
- Mebuat produk yang memiliki spesifikasi yang memenuhi segmentasi high tech =
mendapat penjualan yang cukup namun belum dapat untuk mendominasi pasar.
TQM untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam hal produksi = berhasil
kami hanya melakukanya agar dapat memproduksi produk high tech ( amang ).
- Membuat schedule prouksi 150 % dari kapasitas yang tersedia. = terlaksnan dengan
- Penggunaan mesin dengan tingkat automatic lebih tinggi agar dapat menekan
- Upgrade produk yang telah masuk pasar ( able ) agar dapa tlebih bersaing dalam
penjualannya.
- Merakukan Ritire saham bila terjadi penurunan harga pasar saham = tak berhasil,
ternyata pada capsim variable utama yang mempengaruhi harga saham ialah profit
yang lebih utama di banding supply dan demand dari harga saham tersebut.
Swot Analysis :
Strenght :
kompetitor.
Weakness :
Profit per ronde masih rendah dikarena tingginya aktivitas Reserch dan
Development.
Opportunity :
Threat :
Muncul produk Kompetitor yang memiliki harga lebih murah dan spesifikasi