Anda di halaman 1dari 11

Laporan Simulasi Bisnis

Handika Prasetyo 6031801005

Inessa Adita 6031801081

Gabriela Regina 6031801176

Muhammad Faisal 6031801161

Mata Kuliah : Simulasi Bisnis (ESM182071-1)

Semester : Ganjil 2019/2020

Kelas : D

UNIVERSITAS KATOLIK PARHYANGAN

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


BAB I

Analisis kinerja perusahaan dari ronde 1 s/d 8:

 Ronde1:

Pada ronde ini, perusahaan Andrew bermain di segment low-tech. Keuntungan yang

didapat adalah sebesar $4,105,299. Contribution margin yang didapat sebesar 24.8%,

masih dibawah 30% berarti belum bagus contribution margin yang didapat. Market

share yang beredar adalah 17,06%. Pada ronde ini perusahaan Andrew memproduksi

diatas kapasitas. Produk yang terjual sebesar 1,287 unit produk. Pendapatan

meningkat sebesar $2,000.

 Ronde2:

Keuntungan yang didapat oleh perusahaan pada ronde 2 ini adalah sebesar $5,699,898

(Net profit sebesar 13.3%). Contribution margin yang dimiliki oleh perusahaan pada

ronde ini sebesar 36%, pada ronde ini contribution margin masih digolongkan bagus

(baik) karena masih diatas 30%. Market share yang beredar di pasaran sebesar

21.82%. Variable cost sebesar $27,508. Pada ronde ini perusahaan Andrew bermain

di segment low tech. Perusahaan berhasil menjual 1,302 buah produk Able.

 Ronde3:

Keuntungan yang didapat oleh perusahaan sebesar $ 6.236.042. Kerugian biasanya

merupakan hasil dari margin yang tidak cukup yang disebabkan oleh struktur biaya

tinggi dan harga yang terlalu rendah. Laba juga dapat menderita dari pengeluaran

yang berlebihan dalam penjualan dan periklanan, pembayaran bunga yang besar pada

hutang, dan kerugian pada likuidasi (scrapping) persediaan ketika pensiun suatu lini

produk. Perusahaan memiliki contribution margin sebesar 38.3%, benchmark yang

baik untuk contribution margin adalah diatas 30%. Jika memiliki margins yang baik,

maka ada keuntungan yang didapatkan dari penjualan. Perusahaan Andrew


menghindari pinjaman darurat, perusahaan ini sudah baik dalam mengelola keuangan.

Posisi persediaan akhir tahun yang ideal adalah satu unit di setiap lini produk. Dalam

ronde ini perusahaan Andrew menggunakan sistem persediaan "Just In Time".

Dengan adanya Just in Time dapat mengurangi inventory. Perusahaan memproduksi

dibawah angka yang seharusnya dan membuat angka pembelian menurun. Harga

saham perusahaan naik tahun lalu sebesar $ 5,12. Harga saham dipengaruhi oleh

kinerja, basis aset, utang, kebijakan dividen, dan jumlah saham beredar.

 Ronde 4 :

Ronde 4, perusahaan Andrews mendapatkan profit $12,791,186. Contribution margin

sebesar 38.5%, masih tergolong bagus. Pada ronde ini, perusahaan Andrews

mendapatkan emergency loan sebesar $1,359,570. Market share yang beredar sebesar

12%, dan masih dalam kategori AAA (sangat baik). Variable cost sebesar $48,122.

 Ronde 5 :

Pada ronde 5, profit yang didapat adalah $9,783,475. Contribution margin sebesar

38.2%. Pada ronde ini, perusahaan Andrews tidak mendapat emergency loan, hal ini

adalah sebuah peningkatan. Market share yang beredar sebesar 12.5%, masih dalam

kategor yang bagus. Variable cost sebesar $48,777.

 Ronde 6 :

Di ronde 6 ini, keuntungan yang didapat adalah sebesar $5,085,609. Contribution

Margin yang didapat sebesar 31.8%, masih tergolong baik. Tetapi terdapat emergency

loan sebesar $26,482,728. Inventory juga mengalami penumpukan karena kurangnya

produksi dan juga berkurangnya pelanggan. Stock price turun sebesar $-19.13.
 Ronde 7 :

Pada ronde ke- 7, perusahaan Andrews mendapatkan profit sebesar $-601,939.

Kerugian diakibatkan karena cost structure yang tinggi dan harga produk terlalu

murah. Biaya iklan dan promo terlalu besar sehingga menyebabkan kerugian.

Contributions margin yang di dapat dibawah 30% yaitu 29.8%. Terdapat emergency

loan/ a liquidity crisis sebesar $31,356,397. Pada bagian inventory perusahaan

Andrews tidak melakukan system just in time (JIT), banyak sekali produk yang tidak

terjual dan menumpuk di gudang. Pada tahun lalu stock price menurun menjadi $-

15.50. Banyaknya hutang membuat performa perusahaan menurun.

 Round 8 :

Pada ronde terakhir, perusahaan Andrews mendapat profit sebesar $2,157,047.

Contribution margin yang menurun menjadi 27.5% merupakan sebuah penurunan

untuk perusahaan Andrews. Perusahaan ini masih memiliki emergency loan sebesar

$16,112,504. Harga saham meningkat sebesar $5.24, kenaikan ini dipengaruhi oleh

performance, asset base, debt, dividend policy, dan number of shares outstanding.
BAB II

Analisis posisi perusahaan dalam industry (1 s/d ronde 8), Menjelaskan posisi

kompetitif perusahaan diantara perusahaan lainnya dalam industry.

Posisi perusahaan Andrews sampai dengan ronde 3 berada pada posisi ke 4 dari 6

perusahaan yang ada. Jumlah profit yang didapatkan oleh perusahaan Andrews sebesar

$6.236, total asset yang dimiliki sebesar $40.419 dan menguasai market share sebesar

13,26%.

Posisi kompetitif adalah posisi dimana kita melakukan diferensiasi terhadap produk

atau jasa yang ditawarkan dan menciptakan value. Posisi kompetitif merupakan pondasi

bisnis. Untuk mencapai posisi yang kuat, kita perlu melakukan analisis profil pasar. Analisis

yang akan dilakukan adalah menggunakan analisis market share.

 Pada ronde 1 perusahaan Andrews menguasi market sebesar 17,06% dan menempati

posisi ke-4 dari 6 perusahaan.


 Pada ronde 2 perusahaan Andrews mengalami penurunan Market Share dari 17,06%

menjadi 16,49% yaitu sebesar 0,57%. Tetapi posisi perusahaan Andrews naik menjadi

posisi ke-3 dari 6 perusahaan.

 Pada ronde 3 perusahaan Andrews mengalami penurunan Market Share yang cukup

tinggi dari 16,49% (ronde 2) menjadi 13,26% yaitu sebesar 3,23%. Dan posisi

perusahaan Andrews kembali menjadi posisi ke-4 dari 6 perusahaan.

Market share adalah bagian dari seluruh permintaan atas suatu barang yang

mencerminkan golongan konsumen berdasarkan ciri khasnya (market segment). Market yang

dikuasai perusahaan Andrews pada ronde 1 dan 3 berada dibawah actual market share

perusahaan dimana pada ronde 1 Andrews menguasai pasar sebesar 17,06% sedangkan actual
market share perusahaan sebesar 18,1% dan pada ronde 3 Andrews menguasai pasar sebesar

13,26% sedangkan actual market share perusahaan sebesar 15%. Artinya adalah bahwa

perusahaan Andrews memiliki kinerja pemasaran yang kurang baik dan perusahaan akan

menghadapi masalah efisiensi dan efektifitas. Tetapi pada ronde 2, perusahaan Andrews

memiliki market share lebih tinggi dibandingkan actual market share perusahaan dimana

Andrews menguasai pasar sebesar 16,49% sedangkan actual market share perusahaan sebesar

15,7%. Artinya adalah bahwa kinerja perusahaan berjalan dengan baik.

 Pada ronde 4, perusahaan Andrews menguasi market sebesar 17,45% dan menempati

posisi ke-3 dari 6 perusahaan.

 Pada ronde 5, perusahaan Andrews menguasi market sebesar 15,06% dan menempati

posisi ke-4 dari 6 perusahaan.


 Pada ronde 6, perusahaan Andrews menguasi market sebesar 13,01% dan menempati

posisi ke-4 dari 6 perusahaan.

 Pada ronde 7, perusahaan Andrews mengalami penurunan market share dari 13,01%

menjadi 9,4% yaitu sebesar 3,61% dan menempati posisi terakhir yaitu ke-6 dari 6

perusahaan.
 Pada ronde 8 (final), perusahaan Andrews memiliki market share yang rendah dan

tidak beda jauh dari ronde sebelumnya yaitu sebesar 9,02% dan menempati posisi

terakhir yaitu ke-6 dari 6 perusahaan.

Market share adalah bagian dari seluruh permintaan atas suatu barang yang

mencerminkan golongan konsumen berdasarkan ciri khasnya (market segment). Market yang

dikuasai perusahaan Andrews pada ronde 2, 6, 7 dan 8 (final) lebih tinggi dibandingkan

dengan total actual market share yang berarti kinerja perusahaan berjalan dengan baik.

Sedangkan pada ronde 1, 3, 4 dan 5, market yang dikuasai perusahaan Andrews adalah

sebesar 17,06%, 13,26%, 17,45% dan 15,06% sedangkan total actual market share adalah

18,1%, 15%, 18,0% dan 15,3%. Market share ronde 1, 3, 4 dan 5 berada dibawah total

market share yang berarti kinerja perusahaan belum berjalan dengan baik sehingga

perusahaan akan menghadapi masalah efisiensi dan efektifitas.


Bab III

Tujuan dan Rencana Strategik Perusahaan Sampai Ronde 8

Hasil dari Rencana strategik Perusahaan sampai dengan Ronde 8 :

- Merambah pasar high tech = Cukup membantu karena produk High tech memiliki

profit yang cukup tinggi.

- Mebuat produk yang memiliki spesifikasi yang memenuhi segmentasi high tech =

mendapat penjualan yang cukup namun belum dapat untuk mendominasi pasar.

- Melakukan improvement dalam hal produksi dengan menambah modul - modul

TQM untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam hal produksi = berhasil

dalam penghematan inventory raw material.

- Melakukan investmen membuat pabrik untuk memperbesar kapasitas produksi =

kami hanya melakukanya agar dapat memproduksi produk high tech ( amang ).

- Membuat schedule prouksi 150 % dari kapasitas yang tersedia. = terlaksnan dengan

menurunkan kapasitas di karenakan kebutuhan kas sangat tinggi pada round 7.

- Pembagian Dividens Secara Berkala agar kepercayaan investor meningkat guna

upaya meningkatkan harga saham. = tak sepenuhnya berhasil karena kepercayaan

investor lebih utama dari profit perusahaan yang di peroleh.

- Penggunaan mesin dengan tingkat automatic lebih tinggi agar dapat menekan

variable cost = Berhasil menekan pengeluaran pada cost labor.

- Upgrade produk yang telah masuk pasar ( able ) agar dapa tlebih bersaing dalam

pasar = Berhasil setelah di upgrade produk able mengalami kenaikan pada

penjualannya.
- Merakukan Ritire saham bila terjadi penurunan harga pasar saham = tak berhasil,

ternyata pada capsim variable utama yang mempengaruhi harga saham ialah profit

yang lebih utama di banding supply dan demand dari harga saham tersebut.

Swot Analysis :

Strenght :

 Menghadirkan produk dengan penggunaan daya rendah dibandingkan produk

kompetitor.

 Harga produk yang kami jual relative lebih murah.

Weakness :

 Ketersedian Modal yang kurang maksimal.

 Profit per ronde masih rendah dikarena tingginya aktivitas Reserch dan

Development.

 Profitabilitas cenderung tak stabil.

Opportunity :

 Tingginya tingkat demand pada produk segmen High Tech.

 Demand produk abah cenderung stabil.

Threat :

 Muncul produk Kompetitor yang memiliki harga lebih murah dan spesifikasi

yang lebih tinggi.

 Profitabilitas perushaan lain cenderung lebih tinggi. Hal tersebut membuat

pengalihan perhatian investor untuk menanamkan modalnya.

Anda mungkin juga menyukai