Anda di halaman 1dari 11

HASIL DISKUSI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

BIAYA SISTEM PENGENDALIAN

Dosen Pengampu : Suci Nurulita., SE., M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

Nama Anggota : NIM :

1. Ahsanul Hidayat 2002112551


2. Atiza Arrahmi 2002112584
3. Fidela Rania Sawity 2002112672
4. Mai Sarah Rizki Rizwar 2002116054
5. Otari Nur Islami 2002112702
6. Putri Fifi Handayani 2002110075
7. Zidani Arhandi Rahmana 2002112764

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU
2022
HASIL DISKUSI KELOMPOK 4

1. Mario Ngadiomo Siburian 2002112697 (Kelompok 3)


Pertanyaan :
Seperti yang kita ketahui bahwa biaya tidak langsung disebabkan oleh sejumlah
efek samping yang merugikan, diantaranya adalah perubahan perilaku, gamesmanship,
penundaan pekerjaan, dan perilaku negatif. Pertanyaan saya adalah bisakah kelompok
penyaji memaparkan dan menjelaskan urutan yang menyebabkan terjadinya biaya tidak
langsung ini mulai dari yang paling merugikan hingga yang tidak terlalu merugikan? Serta
bisakah kelompok penyaji memberikan solusi untuk memperkecil terjadinya pengeluaran
biaya tidak langsung dari setiap efek samping yang merugikan ini?
Jawaban dari Kelompok (Otari Nur Islami 2002112702)
Menurut kelompok, yang paling dasar dari biaya tidak langsung itu adalah
perubahan perilaku. Adanya perubahan pada perilaku ini lah nantinya yang akan
menyebabkan terjadinya penundaan pekerjaan, kemudian perilaku negatif, dan yang paling
merugikan itu adalah gamesmanship. Alasan gamesmanship ini paling merugikan, karena
dalam gamesmanship ini terdapat slack dan manipulasi. Dimana, slack ini terjadi bahkan
ketika pengendalian hasil yang ketat sedang digunakan, ketika karyawan yang sebagian
besar pada bagian manajemen dievaluasi apakah mereka mencapai target anggaran atau
tidak. Sedangkan manipulasi ini adalah masalah serius karena dapat membuat seluruh
sistem pengendalian menjadi tidak efektif. Jika data dimanipulasi, tidak memungkinkan
untuk menentukan apakah perusahaan, entitas, atau karyawan telah bekerja dengan baik.
Adapun solusi untuk memperkecil terjadinya pengeluaran biaya tidak langsung
yaitu dengan merancang pengendalian dengan benar, juga memperhatikan sistem
pengendalian, karena jika pengendalian itu semakin ketat, maka efek samping atau biaya
tidak langsung yang merugikan itu akan semakin parah, sehingga perlu adanya kontrol
dalam sistem pengendalian agar tidak terlalu ketat ataupun tidak terlalu longgar.
Tambahan Jawaban dari Audiens
1. Putri Kartika Dewi 2002114114 (Kelompok 2)
Sebelum itu kita harus tau apa itu biaya tidak langsung, biaya tidak langsung adalah
biaya yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses produksi dan biasanya
melampaui biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk termasuk biaya terkait
pemeliharaan dan menjalankan perusahaan. Jika ditanya mana yang paling merugikan
menurut saya ialah perubahan perilaku dan bagaimana cara memperkecil pengeluaran
yakni perusahaan bisa menggunakan strategi cost reduction dimana dengan pengurangan
biaya sebagai langkah menurunkan anggaran.
2. Riski Ameliya Putri 2002112678 (Kelompok 1)
Menurut saya, jika ditanya mengenai urutan, itu tidak ada urutannya. Karna yang
disebutkan disini semuanya dapat merugikan sebuah perusahaan. Tadi efek samping
yang merugikan itu adalah yang pertama perubahan perilaku misalnya saja dalam
contoh dibuku yaitu ketika perusahaan memberi kuota penjualan kepada tenaga
penjualnya atau salesnya, sales tersebut lebih cenderung ke dalam penjualannya saja
tanpa memperhatikan produk mana yang lebih banyak untungnya atau penjualan
dengan prioritas tinggi. Ketika dalam situasi seperti ini perusahaan akan mendapatkan
hasil yang tidak maksimal, sehingga bisa jadi target labanya tidak tercapai.
Selanjutnya gamesmanship memanipulasi data, contohnya saja memanipulasi data
dalam laporan keuangan. Akibatnya pemegang saham akan sulit percaya kepada
perusahaan, hal ini jugaa dapat merugikan perusahaan. penundaan pekerjaan tentu
dapat merugikan perusahaan juga karena ketika sebuah perusahaan itu menunda
keputusan di era pasar yang persaingan nya ketat, maka perusahaan ketinggalan
tindakan sehingga mengakibatkan kerugian, dan perilaku negatif, prilaku negatif ini
lebih ke personel yg ada di perusahaan dalam menciptakan suasana kerja yang nyaman
dan kompak dalam bekerja. Ketika di suatu perusahaan adanya gameplaying,
kurangnya usaha, dan ada konflik di internal perusahaan, pastinya akan berdampak ke
ketercapaian tujuan perusahaan.
3. Putri Aulia Ramadhani 2002110935 (Kelompok 2)
Terkait dengan solusi untuk memperkecil terjadinya pengeluaran biaya tidak
langsung seperti pada pengendalian hasil bisa mencari atau mengembangkan indikator
area hasil yang mungkin hilang dimana indikator ini terkadang pengukurannya bersifat
non finansial. Jadi jika dirasa pada pengendalian hasil terjadi perubahan perilaku, pihak
manajemen dapat mencari kekurangan dari pengendalian hasil tersebut. Kemudian di
pengendalian tindakan dapat dilakukan penilaian pratindakan. Dengan penilaian
pratindakan ini dapat diketahui apakah pengendalian tindakan yang hendak diterapkan
itu dapat disetujui atau tidak dan dalam penilaian pratindakan akan dibuat perencanaan
serta penganggarannya.

2. Santa Brigita Erawati Silaban 2002114105 (kelompok 2)


Pertanyaan:
Pada makalah dipaparkan bahwa beberapa organisasi terkadang tidak menyadari,
atau tidak bersusah payah untuk menghitung secara akurat untuk semua biaya tetap.
Pertanyaan saya, mengapa perusahaan tidak bersusah payah untuk menghitung secara
akurat untuk semua biaya tetap dan apa dampaknya bagi perusahaan?
Jawaban dari Kelompok (Fidela Rania Sawity 2002112672)
Seperti yang kita tahu, biaya tetap itu biasanya sudah ditetapkan/ditentukan
sebelum kegiatan produksi dilakukan, oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan sudah
dilakukan secara berulang-ulang.
Tambahan Jawaban dari Audiens:
1. Sulistiana Ningsih 2002112758 (Kelompok 1)
Menurut saya organisasi itu tidak bersusah payah atau tidak terlalu menghitung
secara akurat karna biaya tetap merupakan jenis biaya yang bersifat statis (tidak
berubah) dalam ukuran tertentu. Dalam proses produksi, biaya tetap akan selalu kita
bayarkan atau keluarkan tanpa menghitung berapa banyak produksi yang kita lakukan,
baik ketika tidak berproduksi atau sebaliknya saat produksi dilakukan dalam kapasitas
maksimal. Jadi perusahaan itu tidak menghitung keakuratan biaya tetap ini karna dia
menilai bahwa berapapun output yang dia hasilkan itu biaya tetapnya itu tetap, tidak
fluktuatif padahal biaya tetap ini berdampak pada beberapa aspek. Ada terhadap skala
ekonomis dan terhadap persaingan. Terhadap skala ekonomis, perusahaan harus
membayar biaya variabel dan tetap untuk berproduksi. Total biaya variabel akan
berubah secara proporsional seiring dengan kenaikan atau penurunan output. Namun,
meski total biaya tetap akan sama, tapi, biaya tetap per unit (total biaya tetap dibagi
total output) akan turun ketika output meningkat. Begitu juga sebaliknya. Perusahaan
dapat meraih skala ekonomi dan menurunkan biaya tetap per unit output dengan
meningkatkan produksi. Dengan begitu, mereka dapat menyebarkan total biaya tetap
ke sejumlah besar output. Ketika memiliki biaya tetap yang tinggi, kita sebut
perusahaan memiliki tingkat leverage operasi yang tinggi. Agar beroperasi secara
menguntungkan, perusahaan harus menjual volume yang signifikan untuk mencapai
titik impas. Contoh perusahaan dengan biaya tetap yang tinggi adalah perusahaan
utilitas. Perusahaan ini harus melakukan investasi besar dalam infrastruktur. Untuk
mengkompensasi biaya tetap, perusahaan harus berproduksi pada tingkat yang
signifikan. Ketika perusahaan telah mencapai titik impas, maka setiap kenaikan
produksi/penjualan akan menghasilkan laba yang lebih tinggi, ceteris paribus. Tapi,
ketika volume penjualan turun atau harga jatuh, itu akan menekan profitabilitas secara
signifikan. Karena alasan inilah, mereka rentan terhadap tekanan persaingan.
Sehingga di simpulkan bahwa ketidak akuratan dalam menghitung biaya tetap ini
akan berdampak pada hasil biaya produksi yang tidak maksimal. Ketidakmaksimalan
biaya produksi ini dapat mengakibatkan perusahaan tersebut tidak mampu bersaing di
pasaran.
2. Nadhira Iffah Lisandra 2002112846 (Kelompok 5)
Salah satu penyebab perusahaan tidak menghitung per akurat karena perusahaan
masih menggunakan sistem akuntan biaya tradisional dimana sistem ini tidak mampu
menyediakan pada tahap produksi yang secara akurat. Maka dari itu diperlukan sistem
ABC.
3. Gilbert Johan Martin Sinaga 2002112539 (Kelompok 3)
Biaya tetap tidak berpengaruh pada berbagai perubahan yang ada pada kegiatan
bisnis perusahaan. Biaya dikeluarkan secara konstan tetapi ada kemungkinan
perubahan sewaktu waktu di masa depan dan biasanya perubahan itu terjadi dalam
jangka waktu yang sangat lama.
• Commited Fixed Cost = biaya yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menjaga kestabilan nya.
• Discretionary fixed cost = biaya yang dikeluarkan pada saat tertentu saja yang
bisa dikurangi atau dihilangkan tanpa mengganggu kondisi laba yang
dihasilkan oleh perusahaan.
3. Lifia Setiani Shaliha 2002110144 (Kelompok 6)
Pertanyaan:
Dalam manipulasi data salah satu bentuknya adalah manajemen data. Dalam
manajemen data yaitu ada beberapa tindakan diambil untuk mengubah hasil laporan,
bukankah dalam manajemen data dapat mempengaruhi SPM yang mempengaruhi
ketepatan dalam informasi perusahaan dan sistem pengendalian menejemen sudah
mempunyai aturan yang berlaku, pertanyaan nya kenapa bisa terjadi manajemen data? Dan
jika terjadi manajemen data apa solusi atau upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
SPM tersebut?
Jawaban dari Kelompok (Putri Fifi Handayani 2002110075)
Kenapa bisa terjadi manajemen data itu karna secara umum ya berarti sistem
pengendalian manajemennya yang bermasalah atau kurang ketat atau bisa juga dibilang,
bahwa si oknum yang melakukan manajemen data ini punya kepentingan pribadi jadi dia
menyimpang (mencari keuntungan sendiri).
Solusinya dengan menggunakan software yang accountable, dengan menggunakan
software terkhusus dapat meningkatkan efisiensi kerja dan pengawasan kerja, ada 2 syarat
yang harus dipenuhi yang pertama terintegrasi satu sama lain pada internal perusahaan agar
mempercepat transfer data dan pengawasan data hal ini di perlukan untuk mengetahui atau
melacak jika ada karyawan yang hendak melakukan manipulasi. Yang kedua adanya
kebocoran password untuk itu keamanan software harus terpercaya dengan desain yang
harus sejalan dengan kepentingan perusahaan sehingga tidak mudah untuk dilakukan
kecurangan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Tambahan Jawaban dari Audiens:
1. Gilbert Johan Martin Sinaga 2002112539 (Kelompok 3)
Manajemen data dilakukan biasanya untuk membuat kinerja tampak lebih baik,
contohnya seperti mencapai target anggaran dan membuat harga saham naik. Ada beberapa
faktor pendukung yang menyebabkan manipulasi data dalam sistem pengendalian
manajemen, salah satunya adalah tekanan dalam memperoleh kebutuhan keuntungan serta
tidak mengakui apa yang dilakukan.
Solusinya yaitu diperlukannya suatu pendidikan karakter sejak awal memasuki
dunia pekerjaan yang akan mempengaruhi individu maupun kelompok kerja, agar tidak
melakukan kecurangan sebelum bekerja.
2. Siti Aisah 2002124691 (Kelompok 2)
Tindakan manajemen data biasanya dilakukan untuk membuat kinerja tampak lebih
baik. Seperti untuk mencapai target anggaran atau menaikkan harga saham. Hal ini
timbul bisa dari motivasi tawaran intensif bonus. Adanya rencana bonus yang
menyebabkan penipuan manipulasi laporan keuangan. Adanya tekanan kerja dari
menejemen ke karyawan dengan jangka pendek.
Solusinya:
1. Meningkatkan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan baik kepada manajer,
karyawan, atau auditor.
2. Meningkatkan tata kelola perusahaan. Dimana TKP merujuk pada seperangkat
mekanisme dan proses yang membantu memastikan bahwa perusahaan diarahkan
dan dikelola untuk menciptakan nilai bagi perusahaan bukan untuk kepentingan
individu.
3. Nurul Shafitri 2002112816 (Kelompok 5)
Manipulasi data terdiri atas dua bentuk dasar, yaitu pemalsuan dan manajemen data.
Manajemen data dapat dilakukan melalui cara akuntansi maupun cara operasional.
Metode akuntansi manajemen data melibatkan intervensi dalam proses pengukuran.
Individu yang terlibat dalam metode akuntansi manajemen data, sering kali menyalahi
kaidah akuntansi, tetapi seringkali juga mereka menggunakan fleksibilitas dalam
pemilihan metode akuntansi atau penerapannya, sering disebut "mengelola
pendapatan".
Metode operasional manajemen data melibatkan perubahan keputusan
pelaksanaan. Untuk mendorong pendapatan pada periode tertentu, misal: manajer dapat
berusaha menunda waktu pengeluaran kebijakan (seperti pemeliharaan) dan/atau
berusaha meningkatkan penjualan. Metode ini memengaruhi ukuran dan/atau waktu
arus kas maupun laporan pendapatan.
Berbagai macam metode manipulasi data adalah legal, namun dampaknya bagi
perusahaan cukup merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Karena perusahaan
tidak akurat menentukan apakah kinerja perusahaan bekerja dengan baik dan juga akan
memengaruhi ketepatan sistem informasi perusahaan.

4. Desti Juwita Harefa 2002110938 (Kelompok 5)


Pada PPT yang disajikan oleh penyaji terdapat pernyataan "Dalam sistem
pengendalian hasil, perubahan perilaku terjadi ketika suatu organisasi menetapkan
perangkat pengukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi yang
sesungguhnya".
Pertanyaan saya, bagaimana cara agar pengendalian hasil dapat efektif sehingga mampu
mencapai tujuan organisasi?
Jawaban dari Kelompok (Atiza Arrahmi 2002112584)
Ketidaksesuaian mengenai pengendalian hasil terhadap tujuan perusahaan dalam
contoh yaitu bahwa perusahaan terfokus pada hasil yang mudah diukur. Dimana manajer
memberikan komisi yang lebih tinggi pada karyawan uang menjual layanan tambahan,
dibanding karyawan yang menjual PC. Disini terjadi perubahan perilaku dimana karyawan
kini lebih mementingkan penjualan layanan kepada customer, sehingga customer yang
tidak menginginkan layanan tambahan tidak dilayani dengan baik.
Pada kasus ini cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar pengendalian hasil
dapat efektif adalah manager harus mengetahui lebih dulu tujuan yang ingin dicapai
perusahaan. Disini berarti perusahaan menginginkan hasil berupa penjualan PC yang
tinggi, cara yang dapat dilakukan agar pengendalian hasil ini efektif langkah selanjutnya
yang harus dilakukan manager adalah mengganti sistem reward yang diberikan kepada
karyawan, seperti meningkatkan persentasi komisi yang menjual PC daripada layanan
tambahan. Sehingga nantinya karyawan akan lebih termotivasi untuk meningkatkan
penjualan PC agar mendapat reward dari perusahaan.
Cara lainnya :
1. Mendefinisikan Dimensi Kinerja
Dimensi dimana hasil yang dinginkan (atau tidak dinginkan). Misalnya:
profitabilitas, kepuasan pelanggan, atau kerusakan produk. Mendefinisikan dimensi
kinerja yang benar adalah masalah yang kritis karena tujuan yang diatur dan ukuran
yang dibuat membuat para karyawan memahami hal apa saja yang penting untuk
dilakukan.
2. Menetapkan Target Kinerja
Target kinerja atau standar adalah elemen system pengendalian hail lain
yang penting.
3. Menyediakan reward atau punisment
Pengendalian hasil tidak bisa dijalankan dalam semua situasi. Pengarahan
hasil akan efektif jika karyawan dapat mengendalikan hasil-hasil yang dinginkan,
melalui tindakan-tindakan dan dimana daerah hasil yang bisa dikendalikan dapat
menjadi ukuran secara efektif.
Tambahan Jawaban dari Audiens:
1. Santo Gwee 2002112637 (Kelompok 2)
Pengendalian hasil merupakan bentuk pengendalian yang penting di dalam banyak
organisasi, pengendalian hasil tidak selalu dapat digunakan secara efektif.
Pengendalian hasil bekerja dengan baik hanya ketika seluruh kondisi berikut ada di
dalam suatu perusahaan:
1. Organisasi dapat menentukan hasil apa yang diinginkan di dalam wilayah yang dapat
dikendalikan
Agar pengendalian hasil dapat digunakan, perusahaan harus tahu hasil apa yang
diinginkan dalam wilayah yang mereka harapkan daapt dikendalikan dan mereka juga
harus mengomunikasikan efektivitas hasil yang diinginkan dari pekerjaan karyawan
pada bagian tersebut.
2. Karyawan yang tindakannya dikendalikan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap hasil yang mereka pertanggungjawabkan
Kondisi kedua yang dibutuhkan untuk pengendalian hasil ini menjadi efektif adalah
bahwa karyawan memiliki perilaku yang dikendalikan seharusnya dapat memberi
pengaruh pada hasil secara material dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
3. Organisasi dapat mengukur efektivitas hasil
Kriteria penting yang seharusnya digunakan untuk menilai efektivitas pengukuran
hasil adalah kemampuan untuk membangkitkan perilaku yang diinginkan. Jika
pengukuran menimbulkan perilaku yang benar dalam situasi tertentu, hal ini menjadi
pengukuran pengandalian yang bagus. Untuk membangkitkan perilaku yang benar,
sebagai tambahan agar selaras dan terkendali, pengendalian hasil harus tepat, objektif,
tepat waktu, dan dapat dipahami.
2. Siti Aisah 2002124691 (Kelompok 2)
Kenapa organisasi menggunakan pengukuran yang tidak sesuai dengan tujuan
organisasi? Hal ini karena perusahaan cenderung mengonsentrasikan pada area hasil
yang konkret dan mudah diukur daripada yang tidak terlihat dan sulit untuk diukur.
Solusinya mungkin perusahaan dapat mencari atau mengembangkan indikator area
hasil yang mungkin hilang atau yang semula tidak dilihat seperti pelayanan, keamanan,
dan lain sebagainya yang bersifat non-finansial. Contohnya dengan
mengimplementasikan balance scroecard yang menjadi metode pengukuran hasil kerja.
Bukan hanya mengukur pada aspek finansial tetapi juga aspek non-finansial.

5. Gilbert Johan Martin Sinaga 2002112539 (Kelompok 3)


Seperti yang ada di makalah bahwa perilaku negatif dibagi menjadi perilaku negatif
yang disebabkan oleh pengendalian hasil dan perilaku negatif yang ditimbulkan dari
pengendalian tindakan. Pertanyaannya, apakah ada perilaku negatif yang timbul dari
adanya pengendalian personel/budaya? Tolong disertai dengan alasan dan contoh
mengenai hal tersebut. Nah Jika tidak ada, apakah mungkin dapat dianggap suatu
perusahaan atau organisasi harus lebih dahulu mengimplementasikan pengendalian
personel/budaya dibandingkan tipe pengendalian lainnya (pengendalian hasil dan
pengendalian tindakan) karena pengendalian personel/budaya hanya memiliki efek
samping negatif "perubahan perilaku" dibandingkan dengan tipe pengendalian lainnya
yang memiliki efek samping negatif yang sebagian besar tidak dapat dihindari?
Jawaban dari Kelompok (Zidani Arhandi Rahmana 2002112764)
Perilaku negatif bisa saja timbul dari pengendalian personal/budaya. Itu terjadi
ketika pengendalian personel/kultural diimplementasikan dengancara yang salah, mereka
akan dinilai tidak efektif dan mendorongperilaku yang tidak diinginkan. Sebagai contoh,
ketika perusahaan celana Levi’s ingin menaikkan produktivitas dan mengurangi biaya,
khususnya yangdidapatkan dari pekerja yang dirugikan dan menolak pekerjaan
yangdibayar menurut hasil yang dikerjakan, berubah menjadi kerja tim, yang Levi’s rasa
akan menjadi standar tempat kerja yang lebih manusiawi,aman, dan patut dicontoh. Sistem
kerja yang lama dengan seorang pekerja yang terus-menerus melakukan tugas tertentu
(seperti memasang saku atau ikat pinggang) dan dibayar dari jumlah pekerjaan yang telah
selesai – telah ditinggalkan dan diganti dengan kelompok yang terdiri atas 10 sampai 35
pekerja yang berbagai tugas dan dibayar berdasarkan jumlah keseluruhan celana panjang
yang telah selesai dikerjakan oleh kelompok tersebut. Namun, disamping tujuan yang
membanggakan ini, jenis pekerjaan pada Levi’s mungkin tidak sesuai untuk kerja tim.
Ketika pekerja yang terampil diadu denga rekan kerja yang lebih lambat, pendapatan
pekerja dengan kinerja yang bagus akan turun, sementara mereka yang memiliki kinerja
lebih rendah akan naik. Hal ini tidak hanya mengurangi tabungan Levi’s tetapi juga
menyebabkan perseteruan antar-rekan kerja. Pertemanan yang sudah lama terjalin bisa
putus, dan pekerja yang lebih terampil berusaha mengasingkan pekerja yang lambat, serta
moral menjadi rusak.
Tambahan Jawaban dari Audiens:
1. Santa Brigita Erawati Silaban (2002114105)
Menurut saya, ada perilaku negatif yang timbul dari adanya pengendalian budaya.
Salah satu cara membentuk budaya perusahaan adalah dengan kode etik. Perilaku
negatif dapat timbul saat kode etik yg ditentukan tidak berhasil. Beberapa kode etik
tidak berhasil karena kode tidak didukung oleh kepemimpinan yang kuat. Manajer
puncak tidak selalu berkomitmen terhadap kode ini, atau lebih buruk lagi, memberikan
contoh buruk dengan melakukan tindakan yang tidak tepat. Contohnya perusahaan
melanggar janji memberikan bonus kepada karyawan sehingga kinerja karyawan
menurun sebagai bentuk protes terhadap perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai