Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL, INTERNAL,

DAN TOWS MATRIKS


GIANT STORE
KELOMPOK 5
Ilham Mustakim 180810201040
Achmad Fajril M 180810201064
Dwiana Prima P 180810201137
Zanuba Miftahul J 180810201141
SEJARAH
● Kisah Giant dimulai pada tahun 1944 ketika toko pertama keluarga Teng
Meng Chun ini dibuka di Sentul Pasar, Malaysia, dan diperluas dengan
pembukaan Pusat Minimarket Teng di Bangsar pada tahun 1974.
Selanjutnya Giant dikembangkan tak hanya di Malaysia, tetapi juga
Singapura dan Indonesia. Melansir laman Hero Group, Giant di Indonesia
dibesarkan oleh perusahaan Hero Group.
TUTUPNYA GIANT
● Seluruh gerai Giant di Indonesia resmi tidak lagi beroperasi di Indonesia
mulai hari ini, Minggu (1/8/2021). Hal tersebut selaras dengan keputusan PT
Hero Supermarket Tbk selaku pengelola, yang memutuskan untuk menutup
seluruh gerai Giant di Indonesia per akhir Juli 2021. Keputusan itu telah
diumumkan oleh Presiden Direktur Hero Supermarket,
● penutupan Giant merupakan bagian dari langkah Hero yang akan lebih fokus
pada pengembangan gerai merek lainnya, yaitu IKEA, Guardian, dan Hero
Supermarket. “Gerai Giant lainnya akan dengan berat hati ditutup pada
akhir Juli 2021,” kata Patrik, dalam siaran pers Selasa (25/5/2021) silam.
Penutupan Giant juga merupakan bentuk adaptasi Hero Group terhadap
dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah
PESAING
Bisnis ritel sektor fast moving consumer goods (FMCG) terbagi menjadi tiga jenis,
yakni hypermarket, supermarket, dan minimarket.
Hypermarket Supermarket Minimarket

luas lahan lebih dari Sementara, supermarket berukuran 100 meter


5.000 meter persegi atau memiliki luas 1.000 persegi sampai 999
lebih besar dari meter persegi sampai meter persegi.
supermarket. 4.999 meter persegi.
Contoh: Giant, Contoh: Toserba Yogya, Contoh: Alfamart,
Carrefour, Hypermart Giant Supermarket, Indomaret.
Carrefour Express.
LANJUTAN
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE)
Indonesia Mohammad Faisal mengatakan ritel yang menjual FMCG atau
produk sehari-hari yang terjual cepat berkonsep hypermarket
memangKondisi ini terjadi sebelum pandemi covid-19 merebak di
Indonesia dan dunia. Kondisi semakin diperparah karena pandemi.
Masyarakat takut untuk keluar rumah, pusat perbelanjaan sempat ditutup,
dan kegiatan di ruang publik dibatasi. Alhasil, peluang bisnis
hypermarket semakin tertutup. Masyarakat lebih memilih belanja di
minimarket yang dekat dengan rumahnya. sudah lama kalah bersaing
dengan minimarket.
ANALISIS LINGKUNGAN
Sosial-Ekonomi EKSTERNAL Presiden Direktur PT
Mengutip laman CNN Hero Supermarket
Indonesia Manajemen Hero Tbk. (HERO) Patrik Lindvall
mengungkapkan rugi yang menjelaskan bahwa Dari hasil
ditanggung pada 2018 senilai kajian perusahaan diketahui
1,25 triliun membengkakn dari bahwa dalam beberapa tahun
catatan 2017 yang hanya terakhir telah terjadi
191,4 milyar. Pada 2018, pergeseran tren dalam
perusahaan mencatatkan total industri peretail, terutama dari
445 toko yang terdiri dari 1 perubahan perilaku
IKEA, 57 Giant Ekstra, 3 Giant konsumen. Masyarakat,
Mart, 82 Giant Ekspres, 32 menurut Patrik, belakangan
Hero supermarker, dan 270 lebih memilih berbelanja di
Guardian. gerai yang lebih kecil dan
lebih dekat dari tempat tinggal
ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL
TEKNOLOGI

Dari Segi teknologi antara Hypermarket, supermarket, dan minimarket


sebenarnya semuanya sama saja, seperti tempat dan pelayanan yang
nyaman, mesin komputer, dll. Hanya saja perbedaannya hanya dari segi
ukuran, selain itu minimarket sangat mudah di temui disekitar kita dan
jumlahnya pun cukup banyak. Berbeda dengan hypermarket yang
biasanya ada di pusat kota serta tergolong jaug dan jumlahnya pun tidak
sebanyak minimarket.
.
ANALISIS LINGKUNGAN
PEMASOK
Pemasok EKSTERNAL
adalah individu dan perusahaan-perusahaan yang
menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan perusahaan. Produk yang
dijual oleh Giant sebesar 90 persen adalah produk lokal dan etnik.
Pemasok utama adalah: PT. Unilever Indonesia, PT. Indofood, PT.
Sayap Mas Utama (Wings), PT. Sentra Rasa Harum. PT.

PELANGGAN
Giant Botani Square menetapkan target pasar dari perusahaan adalah masyarakat
dengan penghasilan menengah ke atas. Hasil kuisioner dari responden Giant Botani
Square bahwa responden yang mempunyai penghasilan Rp 3.000.000-Rp 5.000.000
sebanyak 44 orang atau 50% dari total responden. Penghailan Rp 5.000.000-Rp
8.000.000 sebanyak 9 orang atau 11,25 persen dari total responden. Penghailan Rp
8.000.000 ke atas sebanyak 10 orang atau 12,50 persen dari total responden.
ANALISIS LINGKUNGAN
PEMERINTAH
EKSTERNAL
Pasar modern semakin berkembang dengan pesat, sejalan dengan
kebutuhan manusia yang semakin meningkat khususnya masyarakat
yang tinggal di perkotaan. Perkembangan pasar modern ini perlu
mendapat perhatian serius dari pemerintah supaya terjadi persaingan
yang sehat antara ritel modern dan ritel tradisional.

Bisnis ritel modern menjual barang-barangnya dalam jumlah yang sangat


besar, sehingga dapat menekan harga jual kepada konsumen. Hal tersebut
membuat pasar tradisional dapat tersingkir dari persaingan ritel dengan
bisnis modern.
ANALISIS LINGKUNGAN
● Pemasaran dan Distribusi INTERNAL
Promosi merupakan salah satu alat komunikasi pemasaran. Promosi
salah satu alat strategi memasarkan suatu produk dengan cara
memberikan informasi yang benar dan tepat agar masyarakat dapat
mengenalnya dan akhirnya diharapkan dapat menjadi konsumen dari
produk yang dijual.
Program terdiri dari:
1. Murah abis
2. Promosi pasar segar
3. Instore promo
4. Midnignt sale
5. Pembelian dengan pembelian
ANALISIS LINGKUNGAN
INTERNAL
● DISTRIBUSI
Fungsi distribusi fisik yang suatu produk dilakukan dengan
cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari
produsen mendekati konsumen dengan banyak cara baik melalui
air, darat, atau udara. Penyimpanan produk mengedepankan
menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
Strategi distribusi (Place or Distribution Mix) dilakukan melalui
kerjasama dengan pemasok atau supplier, menempatkan lokasi
bangunan Giant dan lokasi counter penjualan pada tempat yang
strategis.
ANALISIS LINGKUNGAN
INTERNAL
PENELITIAN
PENGEMBANGAN
DAN • PRODUKSI DAN OPERASI

Untuk produksi dari Giant sendiri yang


Produk yang menjadi andalan dan bergerak dalam kegiatan retailing ini
dilakukan dengan proses penambahan
sekaligus menjadi kekuatan nilai produk melalui pengawetan,
bersaing Giant adalah produk pengolahan, dan juga layanan
fresh (segar) yang terdiri dari pengolahan dan penyediaan produk
segar (fresh). Kegiatan lainnya yang
buah-buahan, sayur-mayur,
biasa dilakukan Giant adalah dengan
daging, ikan dan produk susu. menampilkan produk-produk khusus yang
Produk segar menjadi kekuatan akan dipromosikan di suatu rak khusus,
bersaing karena keragaan barang penataan, pemajangan, pembersihan,
pengecekan oleh quality control dan lain-
dan harga lebih baik dari ritel
lain.
modern yang lain.
ANALISIS LINGKUNGAN
INTERNAL
ORGANISASI DAN SDM
• AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Untuk saat ini tidak tertulis jelas
Dalam menjalankan usahanya bagaimana Giant mengelola keuangan
Giant menggunakan struktur organisasi perusahaan, hal ini dikarenakan adanya
yang berbentuk lini atau garis, giant keputusan dari PT. Hero Supermarket untuk
dipimin oleh seorang store manager menutup seluruh gerai Giant di Indonesia.
yang dibantu oleh beberapa divisi Namun sebelum ditutupnya seluruh gerai Giant
manajer untuk masing-masing dapat dikatakan bahwa pengelolaan
sumberdaya keuangan Giant dibagi menjadi
departemen yang ada.
tiga tahap yaitu bagian check out yang
Untuk karyawan sendiri, giant memegang uang, customer sevice yaitu orang
akan melakukan atau membuka yang mengelola penjualan dimana semua
lowongan jika gerai baru dibuka. omset penjualan masuk ke banking dan yang
terakhir adalah banker yaitu orang yang
mengelola uang-uang kecil.
TOWS MATRIX
● STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
1) Fokus ke produk segar 1) Tidak adanya departemen
2) Visi – misi perusahaan
3) Kelengkapan dan kualitas produk fres dari penelitian dan pengembangan
divisi fresh yang baik usaha
4) SDM yang handal dan terjamin 2) Terdapat gerai yang lokasinya
5) Pengelolaan permodalan yang cukup baik
6) Promosi yang cukup besar
tidak strategis
7) Segmen pasar yang cukup luas 3) Penentuan karyawan dari pusat
8) Pengangkutan logistic menggunakan kendaraan 4) Peningkatan beban opeasional
pribadi akibat banyaknya cabang
9) Sarana dan prasarana perusahaan yang baik
10) Supplier/distributo berasal dari perusahaan 5) Keterbatasan dalam kapasitas
besar produksi
11) Tempat yang cukup luas 6) Brand terkenal masih
12) Parkir yang cukup luas mendominasi
TOWS MATRIX
● OPPORTUNITIES (O) THREATS (T)
1) Jumlah penduduk Indonesia yang 1) Pesaing yang semakin menjamur
semakin bertambah 2) Penggunaan teknologi yang belum
2) Berkembangnya teknologi canggih
3) Meningkatnya kunjungan 3) Pesaing dengan inovasi baru yang
masyarakat ke toko retail lebih efisien
4) Legalitas operasional 4) Layanan pesaing yang lebih
5) Menjalin hubungan dengan supplier efisien
besar 5) Ancaman COVID-19
6) Sebagian pelanggan berasal dari 6) Pembatasan dari pemerintah
kalangan atas 7) Persaingan harga
7) Kebijakan pemerintah 8) Produk subtitusi
8) Pangsa pasar luas 9) Fluktuasi nilai tukar rupiah
9) Tingginya loyalitas konsumen
STRATEGI S – O STRATEGI W - O STRATEGI S - T STRATEGI W – T
1) Mutu prodak yang 1) Membuat 1) Promosi yang 1) Membuat inovasi
fresh akan membuat departemen litbang cukup banyak atau layanan baru
imej perusahaan baik 2) Promosi iklan di yang disesuaikan
agar inovasi tidak
2) Distributor yang besar tv dengan harga
dapat mempermudah ketinggalan
2) Mengatur gerai 3) Harus lebih 2) Membuat/meleta
dalam persediaan stok
3) Segemn pasar yang agar terlihat jelas berinovasi kkan gerai yang
cukup besar dan3) Membuat kartu dibidang lebih efisien
menyesuaikan dengan loyalitas pelanggan teknologi 3) Menjalin
pendapatan konsumen 4) Mengembangkan 4) Menggunakan hubungan dengan
4) Distribusi dengan pangsa pasar agar ojol untuk para distributor
mobil pendingin agar lebih luas mengantar 4) Meningkatkan
tetap fresh pesanan keloyalitasan
pelanggan konsumen pada
brand
Tabel IFAS
NO Fatkor-faktor strategi internal Bobot Rating Bobot x Dari tabel tsb dapat
rating
disimpulkan bahwa untuk total
KEKUATAN
1 Kelengkapan dan kualitas produk fresh 0.08 3.5 0.280
nilai dari faktor-faktor strategis
2 Promosi yang cukub besar 0.13 3.8 0.494
internal sebesar 2.498. tabel IFAS
3 Segmen pasar yang cukup luas 0.08 3.6 0.288 diatas juga menunjukkan bahwa
4 Supplier dan distributor dari perusahaan besar 0.12 3.7 0.444 strategi kekuatan terbesar Giant
dan cukup luas Store adalah melakukan promosi
5 Sarana dan prasarana perusahaan yang baik 0.07 3.3 0.231 dengan cukup besar (0.494), dan
KELEMAHAN disusul ole dari supplier dan
1 Tidak adanya devisi LITBANG 0.10 1.3 0.130
distributor yang cukup besar dan
2 Penentuan karyawan dari pusat 0.09 1.4 0.126
luas. Faktor kelemahan utama dari
3 Gerai yang tidak strategis 0.09 1.2 0.108
4 Brand terkenal masih mendominasi 0.13 1.7 0.221
Giant Store adalah brand terkenal
5 Terlalau banyak cabang 0.11 1.6 0.176 masih mendominasi (0,221). Dan
TOTAL 1.00   2.498 disusul oleh terlalu banyak cabang
(0,176).
Tabel EFAS
No Faktor-faktor strategi external Bobot Rating Bobot x Rating Dari tabel tsb dapat
disumpulkan bahwa total dari
PELUANG faktor-faktor strategi external
1 Peningkatan jumlah penduduk 0,13 3,5 0,455 Giant store adalah 2,635. Dan
2 Berkembangnya teknologi dan komunikasi 0,12 3,7 0,444 dari tabel EFAS tersebut
peluang terbesar adalah
3 Pangsa pasar luas 0,08 3,8 0,304
peningkatan jumlah penduduk.
4 Hubungan dengan supplier luas 0,07 3,6 0,252
Dan disusul oleh
5 Tingginya loyalitas konsumen 0,08 3,3 0.264
berkembangnya teknologi
ANCAMAN
(0,455) dan Komunikasi
1 Pesaing yang menjamur 0,13 1,8 0,234
2 Produk subtitusi 0,08 1,7 0,136
(0,444). Sedangkan faktor
3 Persaingan harga 0,08 1,5 0,120
ancaman yang terbesar adalah
4 Persaingan dengan inovasi baru yang lebih 0,11 1.8 0,198 pesaing yang menjamur
efisien
 
(0,235), dan disusul oleh
pandemic COVID-19 sebesar
5 Pandemic COVID-19 0,12 1,9 0,228
TOTAL 1,00   2,635
(0,228).
Thanks
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai