SUMMARY TUGAS 3
Niaga B - Kelompok 10
DEPOK 2022
Analisis IFAS dan EFAS pada Walmart
Misi: “Helping people around the world save money and live better – anytime and anywhere
– in retail stores and through eCommerce”
Misi Walmart pada saat ini menginformasikan bahwa strategi bisnisnya telah berubah yaitu
telah beradaptasi dengan teknologi baru. Walmart mulai memperkuat kehadirannya secara
online dengan meluncurkan platform e-commerce yang dapat memudahkan pelanggan untuk
menginvestasikan waktu atau tenaganya. Sehingga, misi dan strategi Walmart tersebut
berorientasi pada tiga hal yaitu [1] price dimana Walmart menawarkan harga yang rendah
pada produknya sehingga memungkinkan pelanggannya untuk menghemat uang, [2]
assortment dengan menjadikan Walmart ada kapan saja dan dimana saja dan [3] experience
dengan memanfaatkan tenaga penjual yang berpengalaman dan berpengetahuan.
Opportunities Threats
1. Peluang Pasar dunia 1. Ketidakstabilan kondisi ekonomi
2. Sarana IT yang terus 2. Kompetisi antar
berkembang wholesales/retailers
3. Variasi pasar/tren baru pasar 3. kebijakan di beberapa negara
yang menyulitkan
Berdasarkan tabel EFAS diatas, diketahui bahwa walmart memiliki peluang dan
ancaman yang perlu diperhatikan dalam menjalankan visi misinya, dari segi
opportunities yang ada, seperti peluang pasar dunia, sarana IT yang terus mengalami
perkembangan, hingga variasi ataupun tren baru yang ada di pasar. Sedangkan dari
segi threats, Walmart harus memerhatikan beberapa hal seperti ketidakstabilan kondisi
ekonomi, kompetisi antar wholeases/retailers, dan kebijakan di beberapa negara yang
dapat menyulitkan operasi bisnis Walmart.
STRENGTHS WEAKNESSES
1. Brand image yang kuat 1. Kurangnya kontrol di beberapa
2. Pengalaman ekspansi secara daerah/cabang Wal-Mart
global 2. Tidak terlalu fleksibel dalam hal
3. Manajemen SDM yang baik sektor pasar
4. Pemanfaatan teknologi secara 3. Biaya distribusi yang tinggi
optimal 4. Kurangnya kepedulian terhadap
4. Kepemimpinan yang baik lingkungan hidup
Berdasarkan tabel diatas, untuk analisis faktor internal dapat dilihat bahwa Walmart
sudah mencerminkan dari penerapan visi misi perusahaan. Strengths yang pertama
disini menjelaskan bahwa perusahaan ini ingin menjadikan toko retail yang
memungkinkan keluarga untuk “menghemat uang”, oleh karena itu harga rendah yang
diterapkan oleh Walmart menjadi brand image yang kuat bagi masyarakat. Selain itu
dengan ekspansi ke global, Walmart menjalankan misi Assortment, yang mana
menjadikan Walmart “kapan saja dan di mana saja” yang diperkuat dengan kehadiran
toko Walmart di seluruh AS. Manajemen SDM dan penggunaan IT yang sangat
optimal menunjukkan kesungguhan walmart untuk menciptakan experiences yang
baik bagi penggunanya.
Sementara itu, Walmart juga memiliki kelemahan di beberapa hal yang dapat
mengurangi performa perusahaan untuk mencapai visi misi yang diterapkan. Untuk
menciptakan image toko retail yang diinginkan, seharusnya Walmart bisa lebih
memperhatikan aspek-aspek pada weakness. Walmart ingin menciptakan toko retail
yang murah serta dapat diakses dimana saja, namun karena hal itu ada beberapa
cabang yang tidak terkontrol dan juga harga distribusi ke cabang-cabang tersebut jadi
tinggi. Hal tersebut malah justru dapat meningkatkan harga pada penjualan Walmart.
Dengan begitu, weaknesses dapat diminimalisir untuk mencapai visi misi yang
dijalankan perusahaan secara maksimal.
3. Buat pembobotan terkait dengan IFAS & EFAS
a. IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Strengths
Weakness
Opportunities
Threats
Melalui analisis strength and weakness dapat dilihat salah satu kelemahan dari Walmart
adalah memiliki brand image yang kurang peduli terhadap lingkungan. Walmart pun telah
melakukan banyak hal untuk meningkatkan Environmental, social, and corporate governance
atau ESG. Program unggulan Walmart adalah Project Gigaton, sebagai salah satu retailer
terbesar di Amerika Serikat, Walmart tentu mempunyai emisi serta gas buangan yang sangat
tinggi. dengan adanya Project Gigaton ini, maka Walmart berniat untuk
menghapuskan/menghindar emisi gas rumah kaca sebesar 1 miliar metrik ton sebelum tahun
2030. Program ini dilakukan Walmart dengan melakukan efisiensi dari sisi supplier hingga
produk sampai ke tangan pelanggan. Untuk mendukung kolaborasi dengan supplier, pada
tahun 2020 Walmart meluncurkan program Gigaton PPA. Bekerja sama dengan Schneider
Electric, program ini membantu supplier-supplier Walmart untuk mengakses energi
terbarukan, mempelajari konsumsi energi, mengurangi emisi, serta berkontribusi untuk
Project Gigaton. Project Gigaton inipun berbuah manis, pada tahun 2021 Walmart telah
berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 574 juta metrik ton. Hasil ini terbilang
sangat baik karena melampaui objektif yang awalnya pengurangan emisi sebanyak itu
ditargetkan pada tahun 2024. Walmart pun sangat mendukung kesetaraan gender, per tahun
berjalan 2022, 54% pekerja Walmart merupakan wanita sedangkan 46% nya adalah pria.
Walmart pun telah melakukan upaya yang sangat efektif dalam mengatasi masalah kontrol
serta distribusi di cabang-cabang Walmart. Sejak tahun 2020, Walmart telah
mengimplementasikan teknologi Fast Unloader dimana barang yang datang melalui truk
langsung disalurkan ke gudang melalui conveyor belt, penggunan teknologi fast unloader ini
telah banyak mengurangi biaya serta masalah distribusi Walmart. Per tahun 2020 teknologi
fast unloader telah diterapkan di 1700 cabang walmart di Amerika Serikat.