Anda di halaman 1dari 12

PT.

MATAHARI DEPARTEMENT STORE Tbk

A. Analisis Filosofi Perusahaan


PT. Matahari Department Store Tbk ( “Matahari” atau “Perseroan” )
merupakan store ritel terbesar di Indonesia untuk produk busana fashion, produk
kecantikan dan produk rumah tangga. Matahari senantiasa menyediakan tren fashion
terkini serta gerai yang modern dan lengkap bagi kalangan menengah. Matahari
Department Store selalu teratas dalam persepsi pelanggan yang mencari produk
fashion dengan harga terjangkau. Matahari terus menempati posisi nomor satu sebagai
departement store di Indonesia.

a) Visi :
Menjadi Peritel Pilihan Utama Indonesia Matahari tidak hanya menjadi
jaringan department store yang terbesar dan terpercaya tetapi juga menjadi
pilihan utama konsumen Indonesia dalam mendapatkan semua kebutuhan
fashion mereka.

b) Misi :
Secara konsisten menyediakan beragam produk fashion yang tepat serta
layanan terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen.

c) Tujuan :
 Untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen
 Secara konsisten menyediakan beragam fashion yang tepat
 Departement store ritel terbesar di Indonesia untuk produk busana
fashion, produk kecantikan dan produk perlengkapan rumah tangga

d) Sasaran :
Untuk kalangan masyarakat

B. Analisis Penentuan / Deternisasi Strategi


a) SWOT
Strenght ( kekuatan ) Weakness ( kelemahan )
 Memiliki area penjualan  Harga produk cenderung lebih
terbesar dan terluas di mahal dibanding produk
indonesia pesaing
 Memiliki track record yang  Kurang cepat adaptasi
sangat baik di bidang industry terhadap pesaing
ritel  Terlalu banyak jumlah pekerja
 Brand awareness yang baik  Merek produk yang dijual di
 Memiliki pemahaman local matahari bisa juga didapatkan
yang baik ditempat lain yang mudah
 Berada dalam group bisnis  Kurangnya loyalitas pelanggan
yang besar dan kuat
Opportunity ( peluang ) Threat ( ancaman )
 Pertumbuhan ekonomi  Banyaknya dan munculnya
Indonesia yang semakin pesaing yang bergerak pada
meningkat bidang yang sama
 Pangsa Bisnis Ritel di  Perseroan memiliki pesaing -
Indonesia yang cukup besar pesaing yang tangguh dan
 Banyaknya kota / kabupaten berskala internasional
di Indonesia yang belum  Peraturan pemerintah yang
tersentuh departement store dapat diubah - ubah
 Daya beli masyarakat yang  Kemungkinan terjadinya krisis
semakin meningkat ekonomi di masa mendatang
 Timbul kesadaran masyarakat  Risiko bencana alam yang
yang berpakaian mengikuti akhir - akhir ini sering terjadi
tren fashion di Indonesia dapat
mengakibatkan jalur distribusi
produk mrnjadi terhambat

b) Pendekatan Kuadran untuk 13 pilihan strategi


Eksternal :
 Strategi Intensif :
1. Strategi pengembangan pasar
2. Strategi pengembangan produk
3. Strategi penetrasi pasar

 Strategi Diversifikasi :
1. Strategi diversifikasi konsentrik
2. Strategi diversifikasi konglomerat
3. Strategi diversifikasi horizontal

Internal :
 Strategi Integrasi Vertikal :
1. Strategi Integrasi ke depan
2. Strategi Integrasi ke belakang
3. Strategi Integrasi horizontal

 Strategi Bertahan :
1. Strategi usaha patungan
2. Strategi penciutan biaya
3. Strategi penciutan usaha
4. Strategi likuidasi

C. Analisis Penempatan Strategi


C1. Lingkungan Internal
 Pemasaran
Pemasaran adalah starting point setiap kegiatan bisnis. Fungsi-fungsi
perusahaan yang lain, seperti produksi, persediaan, keuangan, SDM dsb,
merupakan derivat, langsung atau tidak langsung, dari fungsi pemasaran.
Kajian mengenai kelayakan suatu usaha selalu dimulai dari perkiraan
kemampuan melakukan penetrasi pasar. Karena itu, tak ada bisnis yang bisa
dikembangkan tanpa pemasaran.
 Keuangan dan Akunting
Faktor keuangan memberikan gambaran tentang kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba perusahaan yang
tergambar dalam laporan keuangan perusahaan.

 Produksi, Operasi dan Teknik


Bagian operasi dan teknik berkaitan dengan upaya pengendalian
produksi di pabrik tetap terjaga sesuai rencana. pengendalian produksi adalah
fungsi untuk menggerakan barang melalui siklus manufaktur keseluruhan dari
pengadaan bahan baku sampai dengan pengiriman produk jadi.

 Personalia
Bagian personalia berkaitan dengan perencanaan, pelatihan dan
penempatan staf yang sesuai dengan rencana perusahaan dalam jangka waktu
tertentu.

 Manajemen Mutu
Manajemen mutu dilaksanakan dalam menjaga kualitas kerja dan
produk sehingga tetap memenuhi standar yang diinginkan.

 Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem penunjang
pengambilan keputusan manajemen dalam berbagai hal. Pengelolaan
informasi berbasis computer sangat menentukan proses pengambilan
keputusan perusahaan.

 Organisasi dan Manajemen Umum


Pengelolaan SDM yang benar dalam organisasi dimaksudkan untuk
mensinergikan kemampuan dengan kesesuaian bidang kerja staf, sehingga
pekerjaan yang dilaksanakan dapat maksimal.

C2. Lingkungan Ekternal

Penjelasan tabel di atas :


 Threat Of Potential Entrants (Ancaman calon pendatang baru )
Ancaman calon pendatang baru pada dasarnya bersifat
“sedang” karena pasar yang ada sekarang ini sudah demikian
didominasi oleh banyak pemain besar baik lokal maupun asing. Untuk
dapat masuk ke dalam industri ini sedikitnya dibutuhkan modal,
pengalaman, dan jaringan distribusi luas yang cukup menyulitkan bagi
calon pendatang baru. Analisis ancaman calon pendatang baru :
1) Skala ekonomis pada industri ritel cukup tinggi dan calon
pendatang baru harus bisa mendapatkan keuntungan finansial
yang memadai agar dapat terus melakukan investasi baru.
2) Kebutuhan akan modal cukup besar tergantung pada bentuk
format yang akan dimasuki. Calon pendatang baru yang
bermodal besar lebih mempunyai kesempatan untuk dapat
melakukan ekspansi usaha bersaing dengan pemain yang sudah
ada atau memasuki pangsa pasar baru.
3) Pemahaman terhadap tehnologi job reenggering terutama yang
berkaitan dengan teknologi informasi sangat diperlukan agar
perusahaan dapat memperoleh efisiensi yang tinggi dan
penghematan di berbagai sektor. Untuk itu diperlukan.
Seperangkat keras sarana penunjang dan sumber daya manusia
yang menguasai tehnologi tersebut.
4) Beragamnya alternatif tempat berbelanja dan harga yang
ditawarkan menyebabkan loyalitas konsumen rendah.
5) Hambatan umum antara lain sulitnya membangun jaringan
distribusi yang luas dan kuat karena masih terbatasnya
prasarana atau infrastruktur yang ada.

 Threat Of Substitute Products Or Services ( Ancaman Produk


Pengganti )
Ancaman dari produk pengganti atau substitusi dalam industri
ritel dapat dikatakan bersifat “cukup kuat” karena sudah hadir jauh
sebelum adanya industri ritel modern yaitu berupa pasar dan toko
tradisional. Keunggulan dari adanya pasar dan toko tradisional ini
adalah harga yang relatif lebih murah dan juga lokasi yang lebih dekat
dengan tempat tinggal penduduk terutama bagi kalangan menengah ke
bawah. Oleh karena itu peritel modern menentukan segmennya sendiri
yaitu kalangan menengah ke atas. Selain itu adanya produk pengganti
lain yang mulai berkembang saat ini, yaitu berupa sistem ritel dan
berbelanja melalui saluran telepon, internet, maupun catalogue
shopping.

 Bargaining Powers Of Suppliers ( Kekuatan Tawar Menawar


Pemasok )
Kekuatan dari pemasok dikatakan bersifat “sedang” disebabkan
adanya saling ketergantungan dari posisi tawar menawar antara peritel
dan pemasok atau sebaliknya. Persyaratan yang ditentukan oleh
pemasok biasanya berdasarkan pada dua kriteria yaitu: secara
kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, peritel harus dapat
memenuhi pemesanan atau pembelian dalam jumlah volume minimal
tertentu. Sedangkan secara kualitatif, peritel harus dapat
memperlihatkan prospek perusahaan dan keterbukaannya. Pemasok
akan menilai apakah peritel sudah mempunyai infrastruktur yang baik
dan manajemen yang baik. Hal ini penting karena pemasok
berkepentingan untuk mengetahui dan memonitor setiap pergerakan
dari barang- barang yang dijual. Pemasok umumnya berasal dari
perusahaan manufaktur dan distributor. Saat ini terdapat banyak sekali
jumlah industri ritel karena produk yang ditawarkanpun jumlah
itemnya ribuan. Perusahaan ritel raksasa yang telah memiliki nama
besar mempunyai posisi tawar yang cukup kuat terhadap produsen dan
distributor sehingga mereka dapat memperoleh margin yang lebih
besar dan mendapatkan diskon harga yang menyebabkan mereka bisa
menjual barang dengan harga lebih murah. Peritel yang kuat adalah
mereka yang dapat langsung berhubungan dengan distributor tanpa
melalui perantara. Analisis kekuatan pemasok :
1) Jumlah pemasok diperkirakan akan terus bertambah di masa
depan apalagi dengan era perdagangan bebas yang sudah
dibuka sehingga peritel dapat memasukkan barang- barang
produk luar. Hal ini menyebabkan ketergantungan peritel
terhadap satu pemasok menjadi rendah dan makin banyaknya
produk yang akan dijadikan pilihan alternatifnya.
2) Peritel dapat saja menggantikan pasokan satu jenis barang dari
satu pemasok ke pemasok lainnya.
3) Pemasok mempunyai kepentingan akan kualitas produk akhir
yang digunakan konsumen.

 Bargaining Power Of Buyers ( Kekuatan Tawar Menawar


Pembeli)
Kekuatan dari konsumen bersifat “kuat” karena mereka
biasanya cenderung tidak loyal pada satu ritel tertentu dan dengan
mudahnya merubah pola kebiasaan berbelanja sesuai dengan keinginan
mereka. Jumlah konsumen pada industri ritel sangatlah besar
berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat,
pada tahun 2003 berkisar 220 juta jiwa. Ancaman konsumen berkaitan
dengan perubahan pola berbelanja masyarakat yang mempengaruhi
strategi masing-masing peritel. Untuk menjaga hubungan baik dengan
pelanggan setianya peritel melakukan berbagai upaya seperti yang
dilakukan PT Matahari dengan program Matahari club Card yang
diarahkan untuk memberi banyak kemudahan dan nilai tambah bagi
konsumen. Analisis kekuatan konsumen :
1) Jumlah pembeli utama cenderung terus bertambah disebabkan
adanya pertumbuhan jumlah wanita yang bekerja/berkarir dan
juga banyaknya kaum pria yang ikut berbelanja dikarenakan
mereka juga dapat menemukan kebutuhannya.
2) Daya beli diperkirakan akan meningkat seiring dengan
membaiknya perekonomian Indonesia.
3) Konsumen banyak menerima informasi baik dari media cetak
maupun elektronik sehingga mereka dapat membandingkan
kualitas atau harga antar satu peritel dengan peritel lainnya.
 Rivalry Among Existing Frims ( Persaingan Anter Perusahaan )
Persaingan antar perusahaan yang terjadi dalam format bisnis
ritel yaitu antara format ritel tradisional dan modern, atau persaingan
antara peritel lokal dan asing yang dapat dikatakan bersifat “kuat.” Di
satu sisi daya beli masyarakat yang rendah sehingga tingkat
konsumsinya pun rendah padahal jumlah gerai terus bertambah. Di sisi
lain, besarnya jumlah penduduk dan makin stabilnya ekonomi makro
dan kondisi keamanan dapat menarik minat calon pendatang baru
untuk masuk melakukan investasi di Indonesia. Persaingan dalam
industri ritel juga ditandai dengan hadirnya beragam format ritel baru
yang timbul karena konsumen mencari alternatif berbelanja lain
disesuaikan dengan kemampuannya. Format ritel baru yang dimaksud
adalah berbentuk factory outlet, specialty store, dan retail on-line.
Analisis persaingan antar perusahaan :
1) Jumlah pesaing atau pemain dalam industri ritel cukup banyak
terdiri dari peritel lokal tradisional, modern dan peritel asing
dengan format ritel modern. Persaingan yang terjadi cukup
tinggi.
2) Tingkat pertumbuhan ritel modern meningkat.
3) Biaya tetap yang dikeluarkan cenderung bertambah seiring
dengan kenaikan harga-harga pokok seperti beban biaya listrik,
telepon, upah tenaga kerja, dan biaya penyewaan ruang.
4) Diferensiasi produk diperlukan agar peritel mempunyai ciri
khas yang membedakan dengan pemain lain misalnya dengan
mengembangkan brand sales dll.

C3. Faktor - Faktor Penting


 Ekspansi jumlah gerai yang telah ada
 Meningkatkan pangsa pasar
 Memperbaiki pola pengeluaran usaha dan memaksimalkan efisiensi
 Meningkatkan nilai dari merek dagang, merek, dan logo
 Mengembangkan dan menumbuhkan usaha jasa manajemen konsultans

C4. Penempatan Kuadran


Ukuran Pembobotan Nilai :
o 1 = Rendah ( 5% )
o 2 = Sedang ( 10% )
o 3 = Tinggi ( 15% )
o 4 = Sangat Tinggi ( 20% )

UNSUR PENGARUH NILAI PERCENT PROPORSI


KEKUATAN ( STRENGHT )
Memiliki area penjualan
terbesar dan terluas di Sangat Tinggi 4 20 0,20
indonesia

Memiliki track record yang


sangat baik di bidang Sedang 2 10 0,10
industry ritel
Brand awareness yang baik
Sedang 2 10 0,10
Memiliki pemahaman local
yang baik Sedang 2 10 0,10

Berada dalam group bisnis


yang besar dan kuat Sedang 2 10 0,10

KELEMAHAN ( WEAKNESS )
Harga produk cenderung
lebih mahal dibanding Sedang 2 10 0,10
produk pesaing

Kurang cepat adaptasi


terhadap pesaing Rendah 1 5 0,05

Terlalu banyak jumlah Sedang 2 10 0,10


pekerja
Merek produk yang dijual
di matahari bisa juga
didapatkan ditempat lain Sedang 2 10 0,10
yang mudah

Kurangnya loyalitas
pelanggan Rendah 1 5 0,05

Jumlah 20 100% 1

UNSUR PENGARUH NILAI PERCENT PROPORSI


PELUANG ( OPPORTUNITY )
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang semakin Tinggi 3 15 0,15
meningkat

Pangsa Bisnis Ritel di


Indonesia yang cukup besar Tinggi 3 15 0,15

Banyaknya kota /
kabupaten di Indonesia
yang belum tersentuh Sedang 2 10 0,10
departement store

Daya beli masyarakat yang


semakin meningkat Rendah 1 5 0,05

Timbul kesadaran
masyarakat yang Sedang 2 10 0,10
berpakaian mengikuti tren
fashion
ANCAMAN ( THREAT )
Banyaknya dan munculnya
pesaing yang bergerak pada Sedang 2 10 0,10
bidang yang sama

Perseroan memiliki pesaing


- pesaing yang tangguh dan Sedang 2 10 0,10
berskala internasional

Peraturan pemerintah yang


dapat diubah – ubah Rendah 1 5 0,05

Kemungkinan terjadinya
krisis ekonomi di masa Sedang 2 10 0,10
mendatang

Risiko bencana alam yang


akhir - akhir ini sering
terjadi di Indonesia dapat Sedang 2 15 0,15
mengakibatkan jalur
distribusi produk menjadi
terhambat
Jumlah 20 100% 1

Diagram SWOT

UNSUR NILAI BOBOT RANTING SKOR


KEKUATAN ( STRENGHT )
Memiliki area penjualan
terbesar dan terluas di 4 0,20 4 0,8
indonesia

Memiliki track record yang


sangat baik di bidang 2 0,10 2 0,2
industry ritel

Brand awareness yang baik 2 0,10 3 0,3

Memiliki pemahaman local


yang baik 2 0,10 2 0,2

Berada dalam group bisnis


yang besar dan kuat 2 0,10 3 0,3

KELEMAHAN ( WEAKNESS )
Harga produk cenderung
lebih mahal dibanding 2 0,10 -2 -0,2
produk pesaing
Kurang cepat adaptasi
terhadap pesaing 1 0,05 -2 -0,2

Terlalu banyak jumlah 2 0,10 -3 -0,3


pekerja

Merek produk yang dijual


di matahari bisa juga
didapatkan ditempat lain 2 0,10 -2 -0,2
yang mudah

Kurangnya loyalitas
pelanggan 1 0,05 -2 -0,2

Jumlah 20 1 1,1

UNSUR NILAI BOBOT RANTING SKOR


PELUANG ( OPPORTUNITY )
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang semakin 3 0,15 3 0,45
meningkat

Pangsa Bisnis Ritel di


Indonesia yang cukup besar 3 0,15 3 0,45

Banyaknya kota /
kabupaten di Indonesia
yang belum tersentuh 2 0,10 2 0,2
departement store

Daya beli masyarakat yang


semakin meningkat 1 0,05 3 0,15

Timbul kesadaran
masyarakat yang 2 0,10 3 0,3
berpakaian mengikuti tren
fashion
ANCAMAN ( THREAT )
Banyaknya dan munculnya
pesaing yang bergerak pada 2 0,10 -3 -0,3
bidang yang sama

Perseroan memiliki pesaing


- pesaing yang tangguh dan 2 0,10 -2 -0,2
berskala internasional

Peraturan pemerintah yang 1 0,05 -2 -0,1


dapat diubah – ubah
Kemungkinan terjadinya
krisis ekonomi di masa 2 0,10 -3 -0,3
mendatang

Risiko bencana alam yang


akhir - akhir ini sering
terjadi di Indonesia dapat 2 0,15 -3 -0,45
mengakibatkan jalur
distribusi produk menjadi
terhambat
Jumlah 20 1 0,2

Grafik Diagram SWOT


O

II I
0,2

1,1
W S

III IV

C5. Penanggung jawab Management

Tugas Operasional Penanggung Jawab


 Mengkoordinir dan mengelola bawahan
 Berkoordinasi dengan pihak luar
 Bertanggung jawab atas pelaporan penjualan kepada kantor
pusat Store Mnager
 Melakukan pengawasan suasana toko
 Memimpin rapat koordinasi semua bagian
 Melakukan evaluasi terhadap supervisor

 Menganalisa laporan penjualan sebelum diinformasikan


kepada manager
 Membantu manager dalam mengkoordinir dan mengelola
bawahan Asisten Store
 Membantu manager dalam mengevaluasi pelaksanaan tugas- Manager
tugas operasional sehari-hari
 Membantu manager dalam mengkoordinir semua kegiatan
operasional toko
 Mengusulkan dan melaksanakan rekrutmen test karyawan
baru
 Mengatur tugas administrasi personalia
 Membuat evaluasi penilaian karyawan masa percobaan,
kontrak, promosi atau mutasi jabatan, dan magang
 Menyusun program orientasi karyawan baru
 Mengevaluasi absensi / kehadiran karyawan dan melakukan Supervisor
tindak lanjut bila terdapat penyimpangan
Personalia
 Mengoreksi transaksi gaji dan memposting gaji
 Membantu kelancaran operasional toko
 Melakukan koordinasi dengan store manager / asisten store
manager mengenai pelatihan karyawan, produktivitas kerja
dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan

 Meningkatkan penjualan pada bagiannya masing-masing


 Bertanggung jawab terhadap kelengkapan barang di area
toko
 Mengawasi pelaksanaan customer service dan produktivitas
kerja dibagiannya masing-masing
 Memimpin tim di operasional toko Supervisor Area
 Menekan angka penyusutan pada bagiannya masing-masing
 Melakukan koordinasi dengan store manager / asisten store
manager mengenai penentuan band-brand yang akan masuk
 Menjalin koordinasi dengan department lain mengenai toko
 Memimpin rapat bulanan di bagiannya masing-masing
 Berhubungan dengan pihak luar

 Memantau pramuniaga dan SPG


 Mengatur inventory counter khusus untuk barang beli putus
 Merekapitulasi data penjualan di areanya masing-masing Koordinator Area
 Melakukan briefing pada saat tutup toko, jika tidak ada
supervisor
 Menerima barang dari supplier
 Mensortir barang yang harus disalurkan ke area Supervisor Ekspedisi
 Mengontrol ketersediaan barang di gudang dan area

 Menghitung kembali uang setoran kasir Supervisor Kassa


 Menerima penyetoran omzet

 Bertanggung jawab atas acara promosi yang sedang Supervisor


berlangsung dan sistem penataan, pemajangan barang dan supporting unit dan
POP dari tiap konter, dan yang paling utama adalah promosi
penampilan toko

 Melakukan penawaran penawaran barang yang


dipromosikan Staff Kasir
 Merekap penjualan harian pada kasir yang ditangani
 Melayani transaksi pelanggan

 Merapihkan barang digudang penyimpanan Staff Ekspedisi


 Menyalurkan barang ke area
Disusun Oleh :

Nama :
HENDRA

NIM :
640160051

Jurusan:
Manajemen

Anda mungkin juga menyukai