Anda di halaman 1dari 10

Nilai

No. Bobot Rating


Kekuatan Tertimbang
Pengalaman dalam industri semen

1. 0,14 4 0,56

Merek yang kuat di pasar domestik


2. 0,11 4 0,44

3. Produk berkualitas tinggi dan 0,12 3 0,36


inovatif
Akses ke sumber daya bahan
4. baku 0,13 4 0,52

5. Pabrik modren dan efisien 0,07 4 0,28

Total 2,16

Kelemahan
Ketergantungan pada penjualan
domestik
1. 0,09 4 0,36

2. Diversifikasi produk rendah 0,09 3 0,27

Biaya produksi tinggi


3. 0,09 4 0,36

Keterbatasan dana untuk investasi


4. 0,07 3 0,21

5. Daya saing rendah di pasar 0,07 2 0,14


internasional
Total Bobot 1,00 Total 1,34

Total Nilai Tertimbang 3,50

Keterangan Hasil Analisis Matriks IFE :

1. Bobot memiliki range antara 0,0 (sangat tidak penting) sampai 1,0 (sangat

penting) untuk setiap faktor. Penentuan bobot ini memperhatikan peran

dan tingkat kontribusi dari masing – masing faktor kepada keberhasilan

perusahaan serta berbasis pada rata – rata industri pada umumnya.


2. Nilai (rating) diberikan berdasarkan hasil penelitian pada pihak

manajemen level menengah terhadap kekuatan dan kelemahan yang

berpengaruh pada perusahaan, dengan penilaian 1 (sangat lemah) sampai 4

(sangat kuat).

3. Dari hasil perhitungan diatas, Matriks IFE memperoleh skor 2,16 pada

kekuatan dan skor 1,34 pada kelemahan. Jika dijumlahkan maka senilai

3,50. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengatasi

kelemahan yang dimiliki dengan mengandalkan kekuatan yang dimiliki,

dengan kata lain menunjukkan bahwa kondisi perusahaan sekarang ini

dalam kondisi yang cukup baik.

Nilai
No. Peluang Bobot Rating
Tertimbang

Semakin meningkatnya pertumbuhan


1. infrastruktur di Indonesia. 0,15 4 0,60

Masih tersedia daerah yang berpotensi


2. 0,10 4 0,40
untuk meraih pangsa pasar.

Melimpahnya bahan baku semen


3. 0,15 3 0,45

Memiliki teknologi yang lebih maju dari


4. 0,12 4 0,48
para kompetitornya.

Segmen pasar yang dilayani terdiri dari


5. 0,09 3 0,27
berbagai golongan
Total 2,20
No bobot rating Nilai
Ancaman tertimbang
Ketergantungan pada Regulasi dan
1. 0,10 3 0,30
pemerintah
Pesaing memiliki kemampuan distribusi
2. 0,06 3 0,18
yang lebih baik.

3. Inflasi yang fluktuatif. 0,11 3 0,33

Banyaknya pendatang baru yang


4. 0,08 3 0,24
memasang harga di bawah produk Semen
Padang.

5. Ketersediaan bahan baku yang terbatas 0,05 2 0,10


Total Bobot 1,00 Total 1,15

Total Nilai Tertimbang 3,35

Keterangan Hasil Analisis Matriks EFE :

1. Bobot memiliki range antara 0,0 (sangat tidak penting) sampai 1,0 (sangat

penting) untuk setiap faktor. Penentuan bobot ini memperhatikan peran

dan tingkat kontribusi dari masing – masing faktor kepada keberhasilan

perusahaan serta berbasis pada rata – rata industri pada umumnya.

2. Nilai (rating) diberikan berdasarkan hasil penelitian pada pihak

manajemen level menengah terhadap peluang dan ancaman yang

berpengaruh pada perusahaan, dengan penilaian 1 (sangat lemah) sampai 4

(sangat kuat).

3. Dari hasil perhitungan diatas, Matriks EFE memperoleh skor 2,20 pada

peluang dan skor 1,15 pada ancaman. Jika dijumlahkan maka senilai 3,35.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan peluang

yang ada dengan baik, serta dapat mengantisipasi ancaman eksternal yang

ada, dengan kata lain kondisi perusahaan berada dalam kondisi yang

cukup baik.
TOTAL SKOR IFE
KUAT
4 3 2 1
4
I II III
TINGGI

TOTAL SKOR
3 IV V VI
EFE

2 VII VII

SWOT MATRIK SEMEN OPPORTUNITY TREAT


PADANG
1.PABRIK SEMEN YANG 1. KURANGNYA
PERTAMA DI INDONESIA DIVERSIFIKASI PRODUK
INTERNAL 2. TELAH MENEMBUS PASAR 2. ADANYA MANAJEMEN
EKSPOR DUNIA RESIKO
3. TINGGINYA PERMINTAAN 3. INDUSTRI KONSTRUKSI
PASAR YANG SANGAT
BERFLUKTUATIF
4. BANYAKNYA PEMBANGUNAN 4. PERSAINGAN YANG
GEDUNG DI INDONESIA INTENS
MENGGUNAKAN SEMEN
INDARUNG
5. TELAH BERSERTIFIKAT ISO 5. PERUBAHAN REGULASI
9001-2000 PEMERINTAH
6. MUTU JENIS SEMEN 6. HARGA BAHAN BAKU
MENDAPAT PENGAKUAN DARI YANG BERFLUKTUATIF
AMERICAN PETROLIUM
INSTITUTE (API)
7. MENAMBAH PENDAPATAN 7. KEBIJAKAN
TERHADAP NEGARA OPERASIONAL YANG
BELUM MATANG
8. MENINGKATKAN SUMBER 8. RESIKO REPUTASI
DAYA MANUSIA
9. MENAMBAH TENAGA KERJA 9. STABILITAS POLITIK
LOKAL YANG TIDAK KONDUSIF
10. MENINGKATKAN 10. KETIDAKPASTIAN
PERTUMBUHAN EKONOMI PEREKONOMIAN DUNIA
NASIONAL
EXTERNAL 11.SISTEM MENAJEMEN 11. KELEBIHAN
LINGKUNGAN TELAH KAPASITAS PABRIK
BERSERTIFIKAT ISO-14001 SEMENTARA DEMAND
MENURUN
12. LABORATORIUM TELAH 12. JALUR DISTRIBUSI
BERSTANDAR INTERNASIONAL YANG SERING
(SNI-1725) TERHAMBAT KARENA
BENCANA
STRENGTH STRATEGI S-O STRATEGI S-T

1. PERUSAHAAN YANG 1. MENINGKATKAN KEEFISIENAN 1. MENINGKATKAN


SUDAH BERDIRI SEJAK DAN KEEFEKTIFITASAN SDM INOVASI DALAM BAHAN
1901 BAKU
2. SUMBER DAYA 2. TERUS MENINGKATKAN 2. MENJAGA
MANUSIA YANG KUALITAS PRODUK DENGAN KEPERCAYAAN
BERKUALITAS TINGGI MELAKUKAN INOVASI TERHADAP PEMBELI
3. JARINGAN DISTRIBUSI 3. MEMAKSIMALKAN DISTRIBUSI 3. MENJAGA REPUTASI
YANG LUAS PRODUK HINGGA KE PELOSOK DAN HUBUNGAN YANG
INDONESIA BAIK DENGAN PEMBELI
4. MEREK YANG 4. PEMANFAATAN TEKNOLOGI 4. MENINGKATKAN
TERKENAL/KUAT INOVASI
5. UNGGUL DALAM HAL 5. MEMANFAATKAN NAMA 5. MEMPERLUAS
TEKNOLOGI PRODUKSI PRODUK JARINGAN PERUSAHAAN
6. KUALITAS PRODUK
YANG BAIK
7. PERUSAHAAN SERING
MELAKUKAN INOVASI
8. SISTEM PEMBAGIAN
KERJA TELAH
PROFESIONAL
9. REPUTASI PERUSAHAAN
SUDAH TERJAGA DENGAN
BAIK DIMATA PEMBELI
10. MEMPUNYAI MEREK
DAGANG DAN HAK PATEN
YANG SUDAH TERJAMIN
11. MEMPUNYAI
KAPASITAS PINJAMAN
YANG MEMADAI
12. HUBUNGAN DENGAN
PIHAK LUAR TERJAGA
SECARA EFEKTIF DAN
BAIK
WEAKNESSES STRATEGI W-O STRATEGI W-T
1. PROSES PACKING YANG 1. MEMPERBESAR WILAYAH 1. MENGURANGI BIAYA
MEMAKAN BIAYA PEMASARAN DALAM PEKING PRODUK
2. PEMASARAN LEWAT 2. MEMBERI FASILITAS YANG 2. MENETAPKAN HARGA
MEDIA HANYA SESEKALI BAIK KEPADA PEMBELI YANG SAMA TIAP-TIAP
DALAM SETAHUN DAERAH
3. LAYANAN KEPADA 3. MENINGKATKAN PROMOSI 3. MENJAGA HUBUNGAN
PEMEBELI KURAN YANG BAIK DENGAN
PEMBELI
4. PENETAPAN HARGA 4. TERJAGANYA STABILITAS 4. MENJAGA ANTISIPASI
TIDAK SAMA DISETIAP POLITIK DAN KEAMANAN KALAU TERJADI
WILAYAH GONCANGAN EKONOMI
GLOBAL
5. PRODUK TERKENAL 5. MEMPERBANYAK PRODUK 5. MENINGKATKAN
HANYA PEMBELI DI KEMITRAAN YANG
WILAYAH SETEMPAT STRATEGIS DENGAN
PEMASOK
6. BIAYA PRODUKSI YANG
TINGGI
7. KETIDAKMAMPUAN
BERSAING
8. KURANGNYA
DIVERSIFIKASI PRODUK
9. SISTEM MANAJEMEN
YANG KURANG EFISIEN
10. MENURUNNYA
PEREKONOMIAN GLOBAL
11. STABILITAS POLITIK
YANG BURUK
+-----------------------------------------------+--------+--------+
| Faktor Internal | Bobot | Skor |
+-----------------------------------------------+--------+--------+
| **Kekuatan (Strengths):** | | |
| 1. Pengalaman dalam industri semen | 0.08 | 4 |
| 2. Merek yang kuat di pasar domestik | 0.07 | 4 |
| 3. Produk berkualitas tinggi dan inovatif | 0.06 | 4 |
| 4. Jaringan distribusi yang luas | 0.05 | 4 |
| 5. Pabrik modern dan efisien | 0.06 | 4 |
| 6. Sumber daya manusia yang kompeten | 0.07 | 4 |
| 7. Struktur biaya yang efisien | 0.05 | 3 |
| 8. Kapasitas produksi yang besar | 0.06 | 4 |
| 9. Hubungan yang baik dengan pelanggan | 0.05 | 4 |
| 10. Kepatuhan pada regulasi lingkungan | 0.04 | 4 |
| 11. Akses ke sumber daya bahan baku | 0.04 | 3 |
| 12. Portofolio produk yang beragam | 0.03 | 3 |
| 13. Pembelian bahan baku dalam jumlah besar | 0.04 | 4 |
| 14. Pengelolaan rantai pasok yang efisien | 0.05 | 4 |
| 15. Investasi konsisten dalam R&D | 0.04 | 4 |
| 16. Strategi pemasaran yang efektif | 0.04 | 4 |
| 17. Kualitas manajemen yang baik | 0.05 | 4 |
| 18. Hubungan baik dengan pemerintah | 0.03 | 3 |
| 19. Komitmen terhadap tanggung jawab sosial | 0.03 | 4 |
| 20. Dukungan TI untuk operasional perusahaan | 0.03 | 4 |
| **Total Bobot Kekuatan:** | 1.00 | |
+-----------------------------------------------+--------+--------+

| **Kelemahan (Weaknesses):** | | |
| 1. Daya saing rendah di pasar internasional | 0.07 | 2 |
| 2. Ketergantungan pada pasokan bahan baku | 0.06 | 2 |
| 3. Tingkat efisiensi yang perlu ditingkatkan | 0.05 | 2 |
| 4. Biaya produksi tinggi | 0.06 | 2 |
| 5. Ketergantungan pada penjualan domestik | 0.07 | 2 |
| 6. Keterbatasan dana untuk investasi | 0.05 | 2 |
| 7. Keterbatasan akses pasar ekspor tertentu | 0.04 | 2 |
| 8. Keterbatasan tenaga kerja berkualitas | 0.05 | 2 |
| 9. Diversifikasi produk rendah | 0.04 | 2 |
| 10. Efektivitas manajemen risiko perlu ditingkatkan | 0.04 | 2 |
| 11. Keterbatasan infrastruktur logistik | 0.03 | 2 |
| 12. Ketergantungan pada teknologi tertentu | 0.04 | 2 |
| 13. Ketergantungan pada harga bahan baku | 0.04 | 2 |
| 14. Keterbatasan akses sumber daya manusia | 0.03 | 2 |
| 15. Ketergantungan pada pemerintah dan regulasi | 0.03 | 2 |
| 16. Keterbatasan akses pendanaan murah dan likuid | 0.03 | 2 |
| 17. Penggunaan energi tinggi | 0.04 | 2 |
| 18. Kerentanan terhadap fluktuasi harga bahan baku dan faktor ekonomi | 0.04 | 2 |
| 19. Ketergantungan pada distribusi darat | 0.03 | 2 |
| 20. Batasan geografis yang mempengaruhi jangkauan pasar | 0.03 | 2 |
| **Total Bobot Kelemahan:** | 1.00 | |
+-----------------------------------------------+--------+--------+

Anda mungkin juga menyukai