Anda di halaman 1dari 8

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH”

Oleh :

Nama : Fathatul Akrami


Nim : 22035120
Program Studi : Pendidikan Kimia
Mata Kuliah : Administrasi dan Supervisi Pedidikan

Dosen :

Prof. Dr. Hadiyanto, M.Ed dan Sari Febrianti, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
MIND MAP

ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH

PENGERTIAN PERAN GURU DALAM


PROSES ADMINISTRASI PEMERIKSAAN DAN
ADMINISTRASI KEUANGAN ADMINISTRASI
KEUANGAN LAPORAN
SEKOLAH KEUANGAN

Penyusunan Rencana
Penyusunan RKAS Penggunaan Pertanggungjawaban
Pengembangan Sekolah
(RPS)
ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH

A. Pengertian Administrasi Keuangan Sekolah


Administrasi keuangan sekolah adalah pencatatan dan pengendalian keuangan
sekolah secara bertanggung jawab, jujur, terbuka, tertib, cermat, efektif, dan efisien
dengan tujuan mencapai tujan sekolah yang optimal. Manajemen keuangan sekolah
terutama berkaitan dengan strategi sekolah untuk mengumpulkan dana, strategi sekolah
untuk mengelolanya, pengelolaan keuangan yang terkait dengan program tahunan
sekolah, cara pengelolaan dana sekolah, dan metode pengawasan, pengendalian, dan
pemeriksaan. Selain itu, salah satu komponen manajemen sekolah adalah pengelolaan
keuangan, yang akan memengaruhi bagaimana pendidikan berjalan.
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan
pengendalian adalah cara manajemen keuangan biasanya dilakukan.
1. Administrasi keuangan mencakup semua catatan masuk dan keluar uang untuk
membiayai kegiatan sekolah.
2. Administrasi keuangan dalam arti luas mencakup penentuan cara terbaik untuk
mendapatkan dan menggunakan uang untuk kegiatan organisasi kerja, seperti
perencanaan, pengaturan pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan.
Administrasi keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan, dilaksanakan, atau diusahakan secara sengaja, serta pembinaan secara
konsisten terhadap biaya operasional sekolah untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kegiatan akademik dan membantu mencapai tujuan sekolah.
Oleh karena itu, administrasi keuangan sekolah adalah analisis sumber pendapatan
(pendapatan) dan penggunaan biaya (penggunaan) yang dialokasikan untuk mengelola
sekolah secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan.
Memperoleh dan menetapkan sumber pendanaan, memanfaatkan dana, laporan,
pemeriksaan, dan pertanggungjawaban adalah beberapa tugas manajemen keuangan.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2000), manajemen keuangan
didefinisikan sebagai proses pengurusan atau ketaatanusahaan keuangan yang mencakup
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan. Oleh karena
itu, manajemen keuangan sekolah dapat didefinisikan sebagai semua tindakan yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan sekolah, termasuk perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan, dan pertanggung jawaban keuangan sekolah.

B. Proses Administrasi Keuangan


1. Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Panduan Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS) pada tahun 2006. RPS terdiri dari rencana strategis
(Renstra) dan rencana operasional (Renop). Menurut PP No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, ayat 1 pasal 53 menyatakan bahwa "setiap satuan
pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci
dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat)
tahun." Sementara itu, rencana kerja jangka menengah dianggap sebagai rencana
strategis.
Modul ini berfokus pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), yang
merupakan bagian dari topik sebelumnya. Sudah jelas bahwa RKAS tidak boleh
menyimpang dari RPS atau rencana strategis karena keberadaan RKAS berfungsi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam tujuan besar RPS.

Program sekolah, baik jangka panjang, menengah, atau pendek, dirancang untuk
mencapai tujuan berikut:
1. Menjamin bahwa tujuan sekolah dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang
tinggi dan resiko yang rendah
2. Mendukung kerja sama antar stoke holder sekolah
3. Menjamin bahwa integrasi, sinkronisasi, dan sinergi terjadi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, dan pembina pendidikan, serta antar waktu
4. Menjamin bahwa perencanaan, penganggaran, dan penganggaran sekolah
semuanya terkait dan konsisten.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan.
7. Sebagai dasar untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi setelah program
berakhir.

2. Penyusunan RKAS
RKAS adalah dokumen anggaran resmi sekolah untuk satu tahun anggaran yang
terdiri dari biaya dan pendanaan untuk program atau kegiatan. RKAS hanya berlaku
untuk satu tahun ajaran yang akan datang dan disetujui oleh kepala sekolah dan disahkan
oleh Dinas Pendidikan setempat (untuk sekolah negeri) atau penyelenggara pendidikan
atau yayasan (untuk sekolah swasta).

3. Penggunaan
Keuangan Sekolah Menurut Depdagri dan Depdikbud 1996: Administrasi
keuangan harus membagi tugas dan fungsi otorisasi, ordonator, dan pembendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk melakukan tindakan yang
menyebabkan penerimaan atau pengeluaran uang, sedangkan otorisasi adalah pejabat
yang berwenang untuk melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala
tindakan yang dilakukan oleh otorisasi.
Bendaharawan adalah orang yang memiliki otoritas untuk menerima, menerima,
dan mengeluarkan uang atau surat-surat berharga lainnya, yang dapat dinilai secara
finansial, dan memiliki tanggung jawab untuk melakukan perhitungan dan bertanggung
jawab. Anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya harus mengatur penggunaan uang.
Oleh karena itu, semua orang harus mengikuti prosedur yang tepat untuk mengatur
penggunaan dan pembukuan uang.

4. Pertanggung jawaban
Pertanggung jawaban dapat diberikan kepada pimpinan, sumber dana, dan
anggota staf sekolah untuk kepentingan bersama. Ini harus dilakukan karena "keuangan"
adalah hal yang sensitif. Ketidakjelasan dalam laporan pertanggung jawaban keuangan
sekolah akan membuat kepala sekolah merasa lebih buruk tentang bagaimana mengelola
keuangan sekolah dengan benar.
Pengumpulan dan pengeluaran uang sekolah harus dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan secara berkala sesuai dengan undang-undang. Pelaporan dan
pertanggung-jawaban anggaran dari usaha mandiri sekolah dilakukan secara rinci dan
transparan kepada dewan guru dan staf sekolah. Pelaporan dan pertanggung-jawaban
anggaran dari orang tua siswa dan masyarakat dilakukan sesuai dengan sumber dananya.

C. Pemeriksaan dan Laporan


Semua tindakan yang dilakukan untuk menjalankan tanggung jawab pengelolaan
keuangan sekolah harus dilaporkan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.Laporan keuangan sekolah harus mencantumkan semua uang yang diterima
dan digunakan, atau yang sama dengan uang yang diberikan kepada atasan.
Menurut UU Perbendaharaan Indonesia, sebagaimana telah diubah dan
ditambahkan paling baru dengan UU No. 9 tahun 1968, pasal 77 Jo. PP.No.5 tahun 1975,
pasal 12 dan 40, bendaharawan bertanggung jawab atas kebenaran semua uang yang
diterima dan dibayarkan. Sebagai kepala sekolah, kepala sekolah secara langsung
bertanggung jawab atas semua uang yang diterima dan dikeluarkan oleh bendaharawan.
Bendaharawan harus mencatat semua penerimaan dan pengeluaran dengan teratur agar
pertanggungjawaban dapat dilakukan dengan baik.
Semua transaksi yang melibatkan penerimaan dan pengeluaran uang dicatat pada
buku Kias Umum dan buku Kas Pembantu. Buku-buku ini ditutup pada akhir bulan atau
pada saat yang dianggap perlu, seperti saat ada pemeriksaan oleh pihak berwenang atau
saat pejabat lama ditimbang terima kepada pejabat baru, baik kepala sekolah maupun
wakilnya.

D. Peran Guru dalam Administrasi Sekolah


Kepala sekolah bertanggung jawab atas biaya pendidikan, tetapi guru diharapkan
untuk berpartisipasi dalam pengelolaan biaya ini karena mereka menambah beban dan
memiliki kesempatan untuk ikut serta mengarahkan dana tersebut untuk meningkatkan
proses belajar mengajar.
Perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelaporan, dan pertanggungjawaban
atas penggunaan dana sekolah adalah bagian dari administrasi keuangan. Tujuan
administrasi ini adalah untuk membuat sistem administrasi keuangan yang teratur
sehingga manajemennya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan.
Beberapa tugas guru dalam administrasi keuangan adalah sebagai berikut:
1. Membuat file keuangan yang sesuai dengan dana pembangunan;
2. Membuat laporan tentang data usulan pembayaran gaji;
3. Membuat pembukuan tentang bagaimana dana pembangunan digunakan;
4. Membuat laporan pada akhir tahun anggaran;
5. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah
(RAPBS); dan
6. Membuat laporan tribulan tentang dana Bantuan Operasional Sekolah (BO).
Penyusunan RPS, penyusunan RKAS, penggunaan, dan pertanggungjawaban
adalah semua bagian dari proses administrasi keuangan ini.
Semua tindakan yang diambil untuk memenuhi tanggung jawab pengelolaan keuangan
sekolah harus dilaporkan dengan cara yang telah ditetapkan. Selain itu,
pertanggungjawaban atas semua sumber dana yang digunakan oleh sekolah untuk
membiayai operasional dan perawatan sekolah harus dilakukan dengan cara yang diatur
dalam petunjuk pelaksanaan masing-masing sumber dana.
Kepala sekolah bertanggung jawab atas biaya pendidikan. Namun, meskipun
menambah beban mereka dan memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan
pembiayaan itu untuk perbaikan proses belajar mengajar, guru diharapkan untuk
berpartisipasi dalam administrasi biaya ini.
REFERENSI

Afriansyah, H. 2019. Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Padang.


Arikunto, Suharsimi, & L. Y. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media dan FIP
UNY.
Marmoah, S. 2018. Adminitrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek (2nd
ed.).Yogyakarta: Deepublish. Nawawi, H. 1994. Administrasi Pendidikan. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Purwanto, N. 2007. Administrasi Pendidikan. Bandung: Suka Jaya.
Sukirman, Hartati. 2000. Manajemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY.

Anda mungkin juga menyukai