Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dataran tinggi dan
rendah, sehingga Indonesia dikenal sebagai pemasok buah tropis. Nanas
merupakan buah tropis yang dapat tumbuh dengan pesat di Indonesia, ketika
musim panen hasilnya sangat melimpah karena hasil yang melimpah itulah yang
membuat atau mendorong manusia untuk melakukan suatu inovasi baru agar
panen yang berlimpah itu tidak rusak dan tidak merugikan petani. Buah nanas
banyak digunakan untuk membuat rujak atau lotes ataupun sebagai bahan untuk
membuat selai nanas, sari buah, manisan dan masih banyak lagi yang lainnya.
Namun selain digemari untuk menjadi santapan, ternyata nanas sangat bermanfaat
bagi kesehatan dan kecantikan tubuh.
Buah merupakan salah satu hasil pertanian yang pada umumnya
digunakan sebagai bahan makanan mempunyai beberapa sifat kimia. Buah
mempunyai sifat kimia yang berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Kandungan
kimia dari buah mengalami perubahan yang tergantung pada peranan
fisiologisnya, derajat kematangan dan sebagainya, beberapa sifat kimia buah
inilah yang perlu diketahui karena kandungan zat-zat tersebut diangap dapat
mempengaruhi sifat fisik serta kimia secara keseluruhan sehingga dapat
mempengaruhi mutu pada buah-buahan.
Bahan hasil pertanian merupakan bahan yang dikonsumsi manusia
sehari-hari. Kualitas bahan hasil pertanian tentu berpengaruh terhadap nutrisi
yang dikonsumsi oleh manusia. Jaminan kualitas bahan yang ada pada konsumen
sama dengan kualitas bahan saat baru dipanen adalah pada pengolahan dan
penyimpanannya. Dimana, pada saat pemanenan diperlukan beberapa perlakuan
pasca panen untuk menghindari terjadinya kerusakan pada buah. Selain perlakuan
pasca panen, juga diperlukan beberapa hal ketika pemanenan, yaitu salah satunya
memanen buah dengan umur yang tepat untuk dipanen.
Nanas (Ananas Comosus L.) merupakan salah satu jenis buah tropis yang
banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena harganya yang relatif murah, mudah
ditemukan, kandungan gizi yang cukup tinggi dan mudah dibudidayakan. Buah
nanas memiliki kadar air yang tinggi yang mencapai kurang lebih 80-90%
sehingga mudah sekali mengalami perubahan fisik, kimia maupun fisiologis.
Dengan demikian apabila tidak segera dipasarkan atau dilakukan penanganan
lebih lanjut maka mutunya akan cepat menurun.
Nanas termasuk ke dalam kelompok buah non klimaterik, yaitu buah yang
dipanen ketika sudah tua optimal. Buah non klimaterik tidak dapat matang
walaupun telah dilakukan pemeraman. Buah non klimaterik tidak mengalami
perubahan laju respirasi pada akhir kematangan buah dan produksi etilen yang
rendah. Nanas mengandung gula yang cukup tinggi dan bersifat mudah
mengalami pembusukan.
Zat-zat yang terkandung di dalam setiap jenis buah-buahan memiliki
jumlah serta kadar yang berbeda-beda. Setiap buah memiliki karakteristik dan
tingkat kematangan yang beragam sehingga membuat kandungan zat yang
terdapat di dalamnya juga berbeda-beda. Beberapa zat dan bahan yang terkandung
di dalamnya diantaranya adalah total asam, total padatan terlarut dan nilai pH.
Tingkat kematangan pada buah dapat mempengaruhi zat kandungan pada buah.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum “Pengaruh Ketuaan (Umur Panen) terhadap
Susunan Gizi Bahan Pangan” adalah untuk mengetahui pengaruh umur atau
ketuaan terhadap mutu buah-buahan dan untuk mengetahui perbedaan komponen
mutu dari buah-buahan pada berbagai tingkat ketuaan.

Anda mungkin juga menyukai