LAPRAK
LAPRAK
(Susu Sapi)
FAKULTAS PERTANIAN
2022
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI......................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................. 1
Tujuan Percobaan.......................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 3
KESIMPULAN.................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 25
LAMPIRAN
i
DAFTAR GAMBAR
No. Hal
1. Pengujian nilai total asam ......................................................................... 17
2. Struktur kimia asam laktat......................................................................... 17
3. Pengujian nilai total padatan terlarut ........................................................ 18
4. Pengujian nilai pH pada susu ................................................................... 19
5. Penampakan susu sapi segar ..................................................................... 20
ii
DAFTAR TABEL
No. Hal
1. Total asam ................................................................................................. 8
2. Total padatan terlarut ................................................................................. 8
3. Uji pH ........................................................................................................ 9
4. Uji organoleptik ......................................................................................... 9
5. Standar mutu susu pasteurisasi berdasarkan SNI 01-3951-1995 ............. 13
iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Susu merupakan salah satu bahan pangan hewani yang sangat disukai oleh
banyak orang mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Susu mempunyai
kelezatan dan komposisi yang ideal serta mengandung zat yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh. Semua zat yang terkandung di dalam susu dapat diserap oleh darah
diolah. Hal tersebut disebabkan oleh tidak terbiasa mencium aroma susu segar
(mentah), atau sama sekali tidak suka dengan susu dan sebagian lagi karena
dengan adanya teknologi pengolahan atau pengawetan pada bahan pangan, maka
hal tersebut dapat diatasi, sehingga susu akan beraroma enak dan disukai orang.
mengubah sifat sensori dari susu karena pengaruh panas yang diberikan, sehingga
susu menjadi lebih enak, baik dari segi aroma maupun rasa.
mikroba patogen pada produk pangan cair seperti susu, sirup, dan krim. Sterilisasi
1
2
diatas suhu 100 oC dalam waktu tertentu tergantung jenis bahan yang dikalengkan.
pada proses pengalengan selain inaktifasi enzim, blanching juga bertujuan untuk
Selain susu, bahan pangan lain juga memerlukan perlakuan panas untuk
bakteri patogen yang dapat mencemari produk pangan contohnya pada susu,
patogen di dalam bahan pangan merupakan hal yang perlu diperhatikan sebab
beberapa bakteri patogen berkaitan erat dengan keracunan makanan. Karena sebab
Tujuan Percobaan
susunan gizi bahan pangan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanasan
Susu merupakan salah satu produk pangan yang sangat mudah mengalami
kerusakan dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologinya. Kerusakan kimia tersebut
disebabkan oleh tingginya kandungan protein pada susu, dimana protein dapat
Ada perbedaan dalam susu kambing dan domba yang dipanaskan di bawah
yang besar dan tetap stabil setelahnya, sedangkan susu domba tidak mengalami
perubahan pH yang besar. Keasaman kedua susu berkurang saat dipanaskan. Hal
ini ditandai dengan penurunan pH. Namun, keasaman meningkat selama titrasi
karena dekomposisi laktosa dan ion hidrogen karena transfer kalsium dan fosfat
dari fase larut ke misel kasein. Perlakuan panas susu dapat menyebabkan
denaturasi protein pada whey yang cukup besar dan mempengaruhi sifat reologi
Namun pH tersebut dapat berubah setiap waktu. Ketika susu berubah asam, maka
pH akan menurun yang disebabkan oleh adanya bakteri asam laktat dalam susu
yang dapat mengubah gula laktosa menjadi asam laktat (Marouf dan Sara, 2017).
3
4
Aroma pada susu juga dipengaruhi oleh kandungan gizinya, seperti laktosa dan
klorida. Nilai pH dan total asam pada susu berbanding terbalik, semakin tinggi
Pada proses produksi susu, kualitas pada susu dapat dipengaruhi oleh
proses produksi dan kadar lemak. Semakin tinggi produksi susu maka kadar
lemak akan semakin menurun. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh jenis
penyeleksian pada tiap jenis ternak perah sehingga diperoleh kualitas yang baik
(Pane, 1986).
Sehingga kandungan air pada susu mencapai 87%. Biasanya, sapi akan
mengonsumsi empat sampai lima galon air untuk menghasilkan satu galon susu.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi banyaknya susu yang dihasilkan,
yaitu suhu, kelembaban, kadar air, serat, dan faktor lainnya. Biasanya sapi akan
Pada umumnya, bayi mamalia yang baru lahir mengonsumsi susu, dimana
lemak pada susu merupakan sumber energi utama. Lemak juga dapat memberikan
sifat yang khas pada susu. Meskipun lipid susu sapi telah mendapat banyak
dipelajari dengan sangat rinci, dan lipid dari banyak spesies lain telah diambil
5
dkarena
faktor yaitu seperti diet, tahap laktasi, jumlah laktasi dan musim (Fox, 2012).
Pasteurisasi dilakukan dengan menggunakan suhu dibawah 100 oC. Adapun tujuan
dan pembusuk yang dapat merusak produk pangan sehingga diperoleh masa
simpan yang lebih panjang. Salah satu bahan pangan yang dapat dipasteurisasikan
adalah susu dan daging. Namun, karakteristik dari metode ini adalah untuk
Adapun percobaan ini dilakukan pada hari Rabu, 19 Oktober pukul 12.40
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah susu sapi segar
yang diperoleh dari Susu Sapi Murni Singh di Jalan Bunga Raya, Kecamatan
Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah piring, sendok,
baskom, pisau, kompor, dan gas, panci kukus, erlenmenyer, labu ukur, corong,
kapas, gelas ukur, termometer, waterbath, beaker glass, buret, pipet tetes, tirisan
Reagensia
Adapun reagen yang digunakan pada percobaan ini adalah NaOH 0,1 N,
Prosedur Percobaan
- Dilakukan perlakuan :
6
7
a. Tanpa pasteurisasi
- Dilakukan uji organoleptik, analisa total padatan terlarut dan total asam
- Dilakukan uji organoleptik, analisa total asam dan total padatan terlarut