OLEH:
RASTI
E10022022
A.5
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Sub
judul Paktikum Produksi Ternak Perah ini tepat waktu dan sebagaimana mestinya.
Shalawat beriring salam senantiasa tercurahkan atas keharibaan Nabi Muhammad
SAW yang telah memberikan petunjuk dari alam kejahilan menuju alam
kemahiran seperti apa yang kita rasakan sekarang ini,
Penulis menyadari akan keterbatasan, kekurangan, dan kelemahan dalam
penyusunan Laporan Sub Judul Praktikum Produksi Ternak Perah. Oleh karena
itu, saran dan masukan yang membangun sangat diharapkan, demi
menyempurnakan laporan berikutnya. Semoga Laporan Semester Pratikum
Produksi Ternak Perah ini dapat bermanfaat bagi diri saya khususnya dan bagi kita
semua pada umumnya.
Rasti
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................
1.1. Latar Belakang..........................................................................
1.2. Tujuan.......................................................................................
1.3. Manfaat.....................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................
2.1. Uji Sensorik Atau Uji Organoleptik..........................................
2.2. Uji Kebersihan dengan Metode Saring.....................................
2.3. Pengukuran pH dengan pH Meter.............................................
2.4. Uji Alkohol...............................................................................
2.5. Uji Didih / Uji Masak................................................................
2.6. Uji Reduktase dengan Biru Metilen..........................................
BAB 3 MATERI DAN METODA............................................................
3.1. Waktu dan Tempat................................................................................
3.2. Materi........................................................................................
3.3. Metoda......................................................................................
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................
4.1. Uji Sensorik Atau Uji Organoleptik..........................................
4.2. Uji Kebersihan dengan Metode Saring.....................................
4.3. Pengukuran pH dengan pH Meter.............................................
4.4. Uji Alkohol...............................................................................
4.5. Uji Didih / Uji Masak................................................................
4.6. Uji Reduktase dengan Biru Metilen..........................................
BAB 5 PENUTUP.......................................................................................
5.1. Kesimpulan..............................................................................
5.2. Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Hasil Uji Organoleptik (Susu Segar)...............................................
2. Hasil Uji Organoleptik (Susu UHT)................................................
3. Hasil Uji Saring................................................................................
4. Hasil Uji pH Meter...........................................................................
5. Hasil Uji Alkohol.............................................................................
6. Hasil Uji Didih / Uji Masak.............................................................
7. Hasil Uji Reduktase dengan Biru Metilen.......................................
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
biasanya berkisar antara 6,5 hingga 6,7, tetapi dapat bervariasi tergantung pada
beberapa faktor, termasuk jenis pakan yang dikonsumsi oleh sapi, kondisi
lingkungan peternakan, dan proses pengolahan susu. Perubahan dalam pH dapat
mengindikasikan adanya kontaminasi, proses fermentasi yang tidak diinginkan,
atau perubahan kualitas susu.Dalam pengukuran pH meter susu sapi, penting
untuk memahami teknik penggunaan pH meter yang benar, kalibrasi yang tepat,
dan interpretasi hasilnya dengan akurat.
Uji alkohol pada susu melibatkan penggunaan metode analisis laboratorium
yang tepat, seperti kromatografi gas atau spektroskopi inframerah, untuk
mendeteksi kandungan alkohol dalam sampel susu. Tingkat alkohol yang
diizinkan dalam susu biasanya sangat rendah dan diatur oleh otoritas pengawasan
pangan setempat.
Uji didih pada susu adalah salah satu metode sederhana yang digunakan untuk
memeriksa keaslian susu serta mengidentifikasi adanya penambahan air atau
bahan tambahan lainnya. Penambahan air atau bahantambahan lainnya dapat
mengubah titik didih susu, dan pengukuran perbedaan titik didih dapat
mengindikasikan adanya pemalsuan.
Uji reduktase dengan biru metilen pada susu adalah salah satu metode
pemeriksaan kebersihan yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya bakteri
pengurai atau mikroba dalam susu. Prosesnya melibatkan penambahan larutan
biru metilen ke dalam susu yang telah dipanaskan, dan perubahan warna dari biru
menjadi putih menunjukkan adanya aktivitas reduktase bakteri. Jika tidak ada
perubahan warna, ini bisa menunjukkan bahwa susu telah dipasteurisasi dengan
baik atau tidak terkontaminasi oleh bakteri pengurai.
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum uji organoleptik susu sapi adalah untuk menjaga kualitas
susu dan karakteristik Sensorik nya, seperti rasa, aroma, warna, dan tingkat
kekentalan terhadap susu . Hal ini membantu dalam memahami kualitas dan
penerimaan produk susu.
Tujuan uji kebersihan susu sapi dengan metode Saring adalah untuk
memastikan bahwa susu tersebut bebas dari partikel kasar, kotoran, dan mikro
organisme yang dapat mempengaruhi kualitas susu ,metode sering membantu
menyaring kotoran yang terdapat pada susu , meningkatkan kebersihan pada air
susu.
Tujuan uji pH susu sapi adalah untuk menentukan tingkat keasaman atau
kebahasaan susu.
2
Praktikum ini bertujuan untuk mengevaluasi keaslian dan keamanan susu,
karena kandungan alkohol yang tidak wajar dapat menjadi indikasi adanya
kontaminasi atau pemalsuan.
Tujuan praktikum uji didih pada susu adalah untuk memeriksa keaslian
dan integritas susu dengan mengukur perbedaan titik didih antara susu yang
sebenarnya dengan air murni.
Tujuan praktikum uji reduktase dengan biru metilen pada susu adalah untuk
memeriksa aktivitas enzim reduktase dalam susu, yang dapat menunjukkan
keberadaan mikroorganisme pengurai seperti bakteri asam laktat.
1.3 Manfaat
Manfaat praktikum uji organoleptik pada susu sapi yaitu dapat diperoleh
Wawasan yang lebih baik tentang bagaimana evaluasi kualitas Sensorik susu sapi,
pengembangan produksi kontrol kualitas, peningkatan kesadaran konsumen.
Manfaat uji kebersihan susu sapi melalui metode Saring yaitu dapat
mendeteksi kotoran dan partikel kasar, mengatasi kontak Timmy nasi mikro
organisme dan zat asing lainnya yang dapat masuk ke dalam susu, sehingga
sehingga membantu dalam menjaga keamanan dan kebersihan produk dan dapat
mengetahui kualitas produk.
Manfaat praktikum uji pengukuran pH susu sapi dengan menggunakan pH
meter sebagai monitoring kondisi keasaman atau kebahasaan, indikator keasaman
susu, untuk penentuan stabilitas produk, dapat mengkontrol proses produksi.
Pengukuran dapat membantu mengukur tingkat keasaman atau kebahasaan susu
yang merupakan parameter penting dalam menentukan karakteristik organ elektrik
dan kualitas produksi perubahan pH dapat menjadi indikator potensial adanya
perubahan mikro organisme dalam susu.
Manfaat Uji alkohol membantu dalam mendeteksi adanya kontaminasi alkohol
dalam susu, yang dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti sanitasi yang buruk
atau proses produksi yang tidak tepat. Ini penting untuk memastikan keamanan
produk susu yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Manfaat uji didih pada susu adalah untuk mendeteksi adanya penambahan air
yang tidak sah. Dengan membandingkan titik didih susu dengan titik didih air
murni, uji ini dapat mengidentifikasi apakah susu telah dicampur dengan air untuk
meningkatkan volume atau memperpanjang umur simpan.
Manfaat Uji reduktase membantu dalam mendeteksi keberadaan
mikroorganisme pengurai dalam susu, terutama bakteri asam laktat. Aktivitas
3
enzim reduktase yang dihasilkan oleh mikroorganisme ini menyebabkan
perubahan warna pada larutan indikator seperti larutan biru metilen.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Uji organoleptik biasa disebut juga uji indera atau uji sensori merupakan
cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk
pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Indera yang dipakai dalam uji
organoleptik adalah indera penglihat/mata, indra penciuman/hidung, indera
pengecap/lidah, indera peraba/tangan (Dendi Gusnadi, 2021).
Warna, rasa dan bau tidak akan terpengaruh apabila tidak ada kontaminasi
benda asing seperti antibiotik ataupun residu obat-obatan pada susu. (Navyanti
dan Adriyani, 2015).
Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan
konsumen terhadap warna,rupa,tekstur dan rasa. Penilaian organoleptik sangat
sering dipakai untuk menilai mutu dalam industri pangan dan industri hasil
pertanian lainnya ( Pamela 2022).
5
temperatur dan struktur kimia suatu senyawa pada kandungan olahan. (Pratama et
al.2021).
Penggumpalan susu tanpa adanya penurunan pH yang disebabkan oleh
bakteri seperti Bacillus cereus yang mencerna lapisan tipis fosfolipid disekitar
butir lemak sehingga butir-butir lemak membentuk gumpalan yang timbul
di permukaan susu (Muharromah 2019).
Faktor yang mempengaruhi jumlah bakteri dan pH dalam susu antara lain
lingkungan tempat pemerahan, sanitasi kandang dan peralatan, lama pemerahan,
dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri susu maupun obat- obatan (Pramesthi
et al., 2015).
6
2.6 Uji Reduktase dengan Biru Metilen
Pembacaan hasil dapat dimulai minimal setelah 2/3 dari warna sudah
berubah menjadi putih. Sebaiknya reaksi ditunggu sampai seluruh warna biru
hilang. Hasil uji dinyatakan dalam satuan waktu, dimana waktu reduksi (angka
reduktase) menunjukkan waktu yang dibutuhkan sejak saat memasukkan tabung
kedalam inkubator/penangas air bersuhu 37 ºC sampai seluruh warna biru hilang
(Wanniatie,dkk,2021).
Uji biru metilen adalah uji yang digunakan untuk memperkirakan jumlah
bakteri pada sampel susu. Dalam uji ini ditambahkan sejumlah zat warna
ke dalam susu kemudian diamati waktu yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan perubahan warna zat tersebut.
Waktu reduksi yaitu perubahan warna biru menjadi putih dianggap selesai
jika kira-kira 4/5 bagian dari contoh susu telah berwarna putih,(Liss Dyah, et al,
2021).
Hal ini disebabkan karena adanya keaktifan enzim reduktase yang
dihasilkan bakteri di dalam mereduksi methylene blue. Semakin banyak jumlah
bakteri di dalam susu maka semakin banyak enzim yang dihasilkan dan semakin
cepat terjadi perubahan warna biru menjadi putih.Bahwa semakin banyak bakteri
di dalam susu maka semakin cepat terjadinya perubahan warna biru menjadi
putih.(Fauzan ,2016)
7
BAB III
MATERI DAN METODA
3.2 Materi
Pada praktikum Uji sensorik atau uji organoleptik alat dan bahan yang
digunakan yaitu; Tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, pipet 10 ml, dan pembakar
bunsen
Pada praktikum Uji kebersihan dengan metode saring alat dan bahan yang
digunakan yaitu; Kertas saring, corong, dan gelas penampung atau becker glass.
Pada praktikum Pengukuran pH dengan pH meter alat dan bahan yang
digunakan yaitu; Susu dan pH Meter.
Pada praktikun Uji alkohol alat dan bahan yang digunakan yaitu; Tabung
reaksi 4 buah,Alkohol 68%, 70%, 75%, dan 96%.
Pada praktikum uji didih alat dan bahan yang digunakan yaitu; Tabung
reaksi, dab pembakar bunsen.
Pada praktikum Uji reduktase dengan biru metilen alat dan bahan yang
digunakan yaitu; Larutan biru metilen, tabung reduktase, penangas air, pipet 1 ml
dan 25 ml.
3.3 Metoda
Pada uji sensorik atau uji organoleptik tahapan kerja yang dilakukan yaitu;
Pertama masukkan 5-10 ml sampel susu kedalam tabung reaksi, selanjutnya
lakukan uji warna dengan mengamati warna susu tersebut. Setelah itu lakukan uji
bau. Dilanjutkan dengan uji kekentalan dengan memiringkan tabung reaksi,
kemudian ditegakkan kembali. Perhatikan air susu yang membasahi dinding
8
tabung.Terakhir lakukan Uji rasa, dengan cara meneteskan air susu ke telapak
tangan dan dicicipi.
Pada uji kebersihan dengan metode saring tahapan kerja yang dilakukan
yaitu tuangkan sampel susu secara perlahan-lahan melalui dinding corong yang
sudah dilapisi dengan kertas saring dan ditampung dengan gelas
beaker,selanjutnya kertas saring dilepaskan dan amatilah kotoran yang tertinggal
pada kertas saring.
Pada uji pHmeter letakkan pHmeter pada susu yang berda di gelas beaker
lalu amatilah jumlah pH daripada susu tersebut.
Pada uji alkohol siapkan 4 buah tabung reaksi dan masukkan susu segar
sebayak 10 ml dan dicampur dengan alkohol dengan konsentrasi
68%,70%,75%,96% sebanyak 3ml saja selanjutnya dihomogenkan dan amatilah
apakah hasil ujinya positif atau negatif.
Pada uji didih yang harus dilakukan adalah masukkan 5ml air susu kedalam
4 tabung reaksi dan panaskan sampai mendidih setelah itu amatilah yang dimana
jika terdapat butiran dan susu tidak homogen beratti susu pecah dan hasil uji
positif dan jika susu tetap homogen bratti susu masih normal dengan hasil uji
negatif.
Pada uji reduktase dengan biru metilen yang harus dilakukan adalah
masukkan 1ml biru metilen kedalam tabung rekasi lalu masukkan susu yang
sudah dicampur dengan perlakuan yang sesuai pada setiap kelompok sebayak 10
ml saja.Lalu tahap selanjutnya itu tutup tabung rekasi dengan kain kasa lalu
larutan dikocok sampai homogen,setelah itu masukkan tabung kedalam penangas
air dengan suhu yang sudah ditentukan selama 4-4,5 jam dan tahap terakhir
amatilah sampai warna biru metilen berubah menjadi putih.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
Tabel 3.Hasil Uji Kebersihan dengan Metode Saring
Uji Hasil
Susu UHT Tidak Terdapat kotoran
Susu Segar Terdapat lemak bintik-bintik
Susu UHT tidak terdapat kotoran karena susu UHT sebelum dikemas sudah
memasuki beberapa proses agar tidak terdapat kotoran dan di sterilkan sedangkan
susu segar itu yang sudan di perah langsug di uji tanpa melewati proses apapun.
Tingkat keberadaan mikroorganisme pada susu segar merupakan indikator praktik
penanganan susu sejak dari pemerahan di kandang sampai dikonsumsi masyarakat
(Mesfine et al. 2015).
Uji alkohol pada susu adalah salah satu metode pemeriksaan yang
digunakan untuk memeriksa apakah susu mengandung alkohol atau tidak.
Meskipun sebagian besar susu secara alami tidak mengandung alkohol, namun
ada kemungkinan adanya kontaminasi alkohol yang tidak diinginkan selama
11
proses pengolahan atau penyimpanan.Berikut hasil dari uji alkohol yang sudah
dipraktikumkan :
Berikut hasil yang didapat dari praktikum uji didih antara lain:
Tabel 6.Hasil Uji Didih
Uji Hasil
Susu segar positif
12
Tabel 7.Hasil Uji Reduktase dengan Biru Metilen
Sampel Waktu Reduksi Kualitas susu
Susu kotor 2 jam Kelas III
Semakin banyak jumlah bakteri di dalam susu maka semakin banyak
enzim yang dihasilkan dan semakin cepat terjadi perubahan warna biru menjadi
putih. Hal ini sesuai dengan pendapat (Fardiaz ,2019)
Karakteristik susu sapi yang baik yaitu memiliki warna putih kekuningan
dan tidak tembus cahaya. Komposisi rata-rata air susu sapi mengandung 3,3%
protein, 3,8% lemak, 4,7% karbohidrat, 8,76% air, dan 0,7% vitamin dan mineral
(Brit dan Robinson, 2018).
Hal ini disebabkan karena adanya keaktifan enzim reduktase yang
dihasilkan bakteri di dalam mereduksi methylene blue. Semakin banyak jumlah
bakteri di dalam susu maka semakin banyak enzim yang dihasilkan dan semakin
cepat terjadi perubahan warna biru menjadi putih.Bahwa semakin banyak bakteri
di dalam susu maka semakin cepat terjadinya perubahan warna biru menjadi
putih.(Fauzan ,2016)
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran dari praktikum pemeriksaan kebersihan air susu yaitu dengan
memperhatikan dengan seksama proses pengumpulan dan penyimpanan air susu
untuk mencegah kontaminasi.Gunakan metode pengujian yang tepat dan standar
kebersihan yang ketat untuk memastikan hasil yang akurat saat melakukan
pengujian
14
DAFTAR PUSTAKA
2
Pamela, V. Y. (2022). Karakteristik Karakteristik Sifat Organoleptik Yoghurt
Dengan Variasi Susu Skim Dan Lama Inkubasi. Nutriology: Jurnal
Pangan, Gizi, Kesehatan, 3(1), 18-24.
Pramesthi R, Suprayogi TH,.2015. Total bakeri dan pH susu segar sapi FH. Total
bakteri dan pH susu segar sapi perah friesien holstein di Unit Pelaksana
Teknis Daerah Pembibitan Ternak Unggul Mulyorejo Tengarang-
Semarang. Anim Aric J, 4 (1): 69-74
Sanam, A. B., Swacita, I. B. N., & Agustina, K. K. (2014). Ketahanan susu
kambing peranakan ettawah post-thawing pada penyimpanan lemari es
ditinjau dari uji didih dan alkohol. J Veteriner, 3(1), 1–8.
Sutrisna DY, Suada IK, Sampurna IP. 2015. Kualitas Susu Kambing Selama
Penyimpanan pada Suhu Ruang Berdasarkan Berat Jenis, Uji Didih, dan
Kekentalan. J Veteriner 3 (1) : 60-67.
Wangdi, J., Zangmo, T., Karma, Mindu, & Bhujel, P. (2016). Compositional
Quality of Cow’s Milkand Its Seasonal Variations in Bhutan. Livestock
Research for Rural Development, 28(2), 34–49.
LAMPIRAN