DISUSUN OLEH :
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan laporan ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan laporan yang bejudul “PENENTUAN EMPAT RASA DASAR”. Laporan
penentuan empat rasa ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Teknologi Pangan di
Politeknik Kemenkes Makassar. Selain itu, penulis juga berharap agar laporan ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Uji Rasa.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini
SHABINA SAMOSIR
5
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.4 Bahan........................................................................................................................... 6
BAB II ........................................................................................................................................ 9
BAB II ...................................................................................................................................... 12
6
BAB I
PENDAHULUAN
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk kehidupan manusia. Dalam
produk pangan sendiri mempunyai berbagai sifat yang dapat dinilai berdasarkan respon
secara objektif dari instrumen fisik, dan sebagai sifat subyektif atau respon pribadi manusia
atau biasa disebut sifat organoleptik atau evaluasi sensori. Dalam penilaiannya,
organoleptik didasarkan pada rangsangan saraf sensorik pada alat indra manusia.
Evaluasi sensori ini sangatlah penting untuk memilih makanan sehat yang bermutu
dan bergizi. Kita sebagai konsumen tentu saja menginginkan pangan yang terbaik untuk
dikonsumsi. Bagi pihak produsen makanan, evaluasi sensorik ini juga sangat penting
dalam sebuah industri pangan. Mereka mempertimbangkan evaluasi tersebut agar pangan
yang diproduksinya disukai banyak konsumen dan mengurangi adanya resiko kegagalan
dalam pemasarannya.
Rangsangan yang diberikan oleh suatu benda tidak selalu dapat menimbulkan
kesan. Intensitas atau tingkatan rangsangan terkecil yang mulai dapat menghasilkan respon
disebut ambang rangsangan. Prinsip pengujian ambang rangsang adalah menyatakan ada
atau tidak ada sifat indrawi tertentu yang diujikan. Sejumlah sampel pengujian disajikan
dan dinyatakan ada atau tidak ada respon dari masing-masing contoh. Rangsangan
penyebab timbulnya kesan dapat dikategorikan dalam beberapa tingkatan, yang disebut
ambang rangsangan (threshold). Ada beberapa ambang rangsangan, yaitu ambang mutlak
7
Uji citarasa merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui
keadaan dan kondisi suatu produk secara subyektif. Cara ini sangat tergantung sekali
terhadap panca indera seseorang yaitu lidah. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada
bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah
dan menelan. Lidah menjadi alat indera pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian
yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk
merasakan respons rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang
masuk ke dalam rongga mulut akan direspons oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Bagian-bagian dari indra pengecap sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis
asam, pahit dan asin. Lidah mempunyai letak/tempat untuk merasakan sensitivitas
yang berbeda-beda yaitu rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak
di bagian ujung lidah, rasa asin dirasakan pada sepanjang bagian sisi depan lidah, rasa
asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah, rasa pahit di rasakan pada
Untuk mengetahui tingkat sensitivitas seseorang dapat dilakukan uji cita rasa terhadap
empat rasa dasar. Seleksi panelis perlu dilakukan untuk menentukan tingkat sensitivitas
a. Agar mahasiswa mampu menghitung, menyiapkan dan membuat larutan gula, garam,
c. Mahasiswa mengetahui tingkat sensitivitas pribadi terhadap rasa manis, garam, asam,
dan pahit.
8
1.3 Alat
b. Gelas kecil
c. Alat pengaduk
e. Spatula
1.4 Bahan
a. Garam dapur/meja
b. Gula pasir
c. Asam sitrat/cuka
d. Pil kina
e. Aquadest
a. Siapkan bahan untuk larutan sesuai dengan konsentrasi yang telah di tentukan:
Konsentrasi garam dapur yang digunakan pada pada praktikum kali ini adalah
0%; 2%; 5%; 8%. Kemudian kita imbang garam dapur menggunakan timbangan
sebagai berikut :
Konsentrasi gula pasir yang digunakan pada praktikum kali ini adalah 0%; 3%;
9
8%; dan 20%. Selanjutnya kita timbang gula pasir menggunakan timbangan
sebagai berikut :
Konsentrasi asam sitrat yang digunakan 0%; 0,1%; 0,2%; 0,4%. Timbang asam
Konsentrasi pil kina yang digunakan pada praktikum kali ini adalah 0,1%;
0,2%; 0,3%; dan 0,4%. Kemudian kita timbang pil kina yang telah di haluskan
10
0,1% = 0,1 g pil kina dilarutkan dalam 100 ml air
b. Langkah selanjutnya kita memberi kode untuk tiap tingkat konsentrasi larutan untuk
c. Kemudian kita hidangkan empat seri sampel a’10 masing-masing berisi 10ml
larutan dan tidak lupa tempelkan label kode pada tiap-tiap gelas sampel.
d. Atur gelas sampel di atas baki atau tempat yang datar dan bersih sesuai dengan besar
e. Siapkan formulir uji cita rasa untuk di isi oleh panelis yang telah di buat. Ingatkan
11
BAB II
2.1 Hasil
Kode/konsentrasi
Panelis
0% 2% 5% 8%
1 0 5 5 5
2 0 1 2 4
3 0 4 5 4
4 0 2 4 5
5 0 2 4 5
6 0 1 3 5
7 0 4 5 5
8 0 4 5 5
9 0 2 4 5
10 0 2 4 4
Kode/konsentrasi
Panelis
B1 B2 B3 B4
1 0 3 4 5
2 0 1 3 5
3 0 3 4 5
4 0 2 4 5
5 0 1 3 5
6 0 1 2 5
7 0 3 4 5
8 0 2 4 5
9 0 2 3 4
10 0 2 4 5
Kode/konsentrasi
Panelis
C1(4%) C2(2%) C3(1%) C4(0%)
1 5 4 5 0
2 1 0 4 0
3 5 4 2 0
4 4 4 5 0
5 4 4 5 0
6 3 4 5 0
12
7 1 2 4 0
8 2 2 4 0
9 4 4 5 0
10 5 2 4 0
Kode/konsentrasi
Panelis
0,1% 0,2% 0,3% 0,4%
1 5 5 5 5
2 4 5 5 5
3 1 2 4 5
4 4 5 5 5
5 5 4 4 4
6 5 5 5 5
7 1 2 4 5
8 4 5 5 5
9 4 5 5 5
10 0 5 5 5
Keterangan:
0 = tidak ada rasa
1 = ada sedikit sekali rasa
2 = rasa lebih meningkat tetapi masih belum sesuai
3 = rasa cocok untuk saya
4 = rasa cukup kuat
5 = rasa sangat kuat/mudah di deteksi/tidak di ragukan
2.2 Pembahasan
Uji citarasa merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui
keadaan dan kondisi suatu produk secara subyektif. Cara ini sangat tergantung sekali
terhadap panca indera seseorang yaitu lidah. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada
bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah
dan menelan. Lidah menjadi alat indera pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian
yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk
merasakan respons rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang
masuk ke dalam rongga mulut akan direspons oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
13
Bagian-bagian dari indra pengecap sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis
asam, pahit dan asin. Lidah mempunyai letak/tempat untuk merasakan sensitivitas
yang berbeda-beda yaitu rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak
di bagian ujung lidah, rasa asin dirasakan pada sepanjang bagian sisi depan lidah, rasa
asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah, rasa pahit di rasakan pada
Untuk hasil uji rasa asin dengan sampel garam dapur, konsentrasi 0% rata-
ratanya adalah 0 yang artinya tidak ada rasa, konsentrasi 2% rata-ratanya adalah 2,7
yang artinya rasa lebih menigkat namun belum sesuai, konsentrasi 5% rata-ratanya
adalah 4,1 artinya rasa cukup kuat, konsentrasi 8% rata-ratanya adalah 4,7 artinya rasa
Untuk hasil uji rasa manis dengan sampel gula pasir, konsentrasi 0% rata-ratanya
adalah 0 artinya tidak ada rasa, konsentrasi 3% rata-ratanya adalah 2 artinya rasa lebih
sudah cocok atau sesuai, konsentrasi 20% rata-ratanya adalah 4,9 artinya rasa cukup
Untuk hasil uji rasa asam dengan sampel cuka, konsentrasi 0% rata-ratanya
adalah 0 artinya rasa tidak ada, konsentrasi 1% mendapatkan rata-rata 3,4 artinya rasa
cocok atau sesuai, konsentrasi 2% mendapatkan hasil rata-rata 3 artinya rasa cocok
untuk panelis atau sudah sesuai, dan konsentrasi 4% mendapatkan rata-rata 4,4 artinya
Dan terakhir, hasil uji rasa pahit, konsentrasi 0,1% mendapatkan rata-rata 3,3
artinya rasa sudah cocok dan sesuai, konsentrasi 0,2% dengan rata-rata 4,3 artinya rasa
cukup kuat, konsentrasi 0,3% dengan rata-rata 4,7 artinya rasa cukup kuat, dan
konsentrasi 0,4% dengan rata-rata 4,9 artinya rasa cukup kuat mendekati sangat kuat.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Telah kita ketahui bahwa uji cita rasa itu merupakan kegiatan atau proses
menganalisa keadaan dan kondisi suatu bahan pangan secara subjektif. Dalamuji ini,
yang paling berperan penting adalah panca indera yakni lidah. Yang dimana lidah itu
adalah organ yang memiliki fungsi untuk mengecap rasa, hingga membantu kita untuk
Jenis rasa itu sendiri di bagi menjadi empat, yaitu ada rasa asin, asam, manis
dan pahit. Di uji praktikum kali ini kami menguji semua empat rasa tersebut.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam praktik panelis membawa sendok sendiri untuk mencicipsampel, karena
mengingat kita masih ada di tengah pendemi covid-19 akan kurang aman jika panelis langsung
mencicip di gelas plastik tersebut
5
DAFTAR PUSTAKA
Gajah Mada.