KIMIA DASAR
Disusun oleh :
Nama : Aliefya Arinda Nurvita
NIM : V4120009
Kelas :A
Disusun Oleh :
Nama : Aliefya Arinda Nurvita
NIM : V4120009
Kelas :A
Mengetahui,
Koordinator
Dosen Pengampu Co.Assisten
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan praktikum Kimia Dasar ini tepat pada waktunya tanpa gangguan dan
hambatan yang berarti. Laporan praktikum Kimia Dasar ini dibuat guna
melengkapi tugas mata kuliah Kimia Dasar.
Dalam proses penyusunan laporan praktikum Kimia Dasar ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Direktur Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dosen mata kuliah Kimia Dasar.
3. Tim Co-Ass Kimia Dasar yang telah memberikan bimbingan selama
praktikum dilaksanakan.
4. Teman-teman dan berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya
laporan praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
memperbaiki laporan pada masa yang akan datang. Penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
ACARA I TRAYEK PH.................................................................................
A. Pendahuluan...............................................................................................
B. Metodologi Praktikum...............................................................................
C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan........................................................
D. Kesimpulan dan Saran..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
ACARA II PEMISAHAN..............................................................................
A. Pendahuluan...............................................................................................
B. Metodologi Praktikum...............................................................................
C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan........................................................
D. Kesimpulan dan Saran..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB III KARBOHIDRAT
A. Pendahuluan...............................................................................................
B. Metodologi Praktikum...............................................................................
C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan........................................................
D. Kesimpulan dan Saran..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB IV PROTEIN
iv
A. Pendahuluan...............................................................................................
B. Metodologi Praktikum...............................................................................
C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan........................................................
D. Kesimpulan dan Saran..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
v
DAFTAR TABEL
vi
ACARA I
TRAYEK PH
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
adalah asam dan basa. Secara umum, zat-zat yang memiliki rasa masam itu
mengandung asam, misalnya asam asetat pada cuka dan asam sitrat pada
jeruk. Sementara basa merupakan senyawa yang bersifat licin dan berasa
pahit. Contoh basa adalah natrium hidroksida pada sabun dan aluminium
hidroksida pada deodoran. Reaksi dari asam dan basa menghasilkan
garam. Garam terdiri dari ion positif dan negatif, sehingga membentuk
senyawa netral. Contoh garam adalah natrium klorida pada garam dapur
dan natrium bikarbinat pada baking soda.
Larutan dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu larutan asam,
larutan basa, dan garam. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam,
basa, atau garam dapat ditentukan dengan indikator asam basa. Indikator
merupakan suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda dalam
suasana berbeda, misalnya kertas lakmus akan berwarna merah pada
suasana asam dan akan berwarna biru pada suasana basa. Dengan
indikator, kita dapat menentukan kekuatan asam maupun kekuatan basa
dalam suatu zat. Ada beberapa jenis indikator, salah satunya indikator
alami. Indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak
tumbuh-tumbuhan, seperti kunyit, kubis merah, dan bunga sepatu.
Untuk itu pada praktikum kali ini kita akan melakukan percobaan
membuktikan kebenaran dari teori asam dan basa. Kita akan mengukur
kekuatan asam, basa, dan garam menggunakan indikator alami. Indikator
yang kita gunakan adalah ekstrak kunyit. Ekstak ini akan diteteskan pada
susu full cream, air kapur sirih, dan air jeruk nipis. Setelah itu, kita akan
melihat perubahan yang terjadi pada ketiga bahan tersebut.
1
2
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan sifat dari larutan
asam dan basa.
3
B. Metodologi Praktikum
1. Waktu Pelaksanaan
Praktikum Acara I Trayek pH dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 24 November. Pada pukul 10.41 WIB di Jl. Mandala Sari Nomor
17 Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Wadah Bening 3
2) Sendok Teh 1
b. Bahan
1) Susu Full Cream 10ml
2) Air Kapur Sirih 10ml
3) Jeruk Nipis 10ml
4) Sari Kunyit 3sdt
3. Cara Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Memasukkan susu full cream, air jeruk nipis, air kapur sirih pada 3
wadah yang berbeda
c. Menetesi air kunyit pada 3 wadah sebanyak 1 sdt pada tiap bahan
d. Mengamati dan analisis perubahan warnanya
4
2. Pembahasan
Menurut Anisa (2012), asam adalah zat yang dalam air dapat
menghasilkan ion hidrogen (H+). Sementara larutan asam adalah larutan
yang bersifat masam. Ada dua jenis larutan asam, yaitu asam kuat dan
asam lemah. Menurut Lestari (2016), sifat asam antara lain rasanya
masam, dapat mengubah warna indikator (kertas lakmus biru menjadi
merah, sedang kertas lakmus merah tetap merah), menghantarkan arus
listrik,dan berekasi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.
Basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-).
Sementara itu, larutan basa adalah larutan yang bersifat licin. Ada dua
jenis larutan basa, yaitu basa kuat dan basa lemah. Beberapa sifat basa
yang dapat digunakan untuk pengidentifikasian antara lain rasanya pahit,
5
d. Susu full cream termasuk larutan yang bersifat netral karena setelah
ditetesi kunyit warna berubah jadi kuning sesuai warna asli kunyit.
2. Saran
Apabila melakukan praktikum ini, harus dipastikan bahwa ekstrak
kunyit tidak terlalu encer karena dapat mengakibatkan warna ketiga bahan
setelah ditetesi kunyit tidak terlalu terlihat perubahan warnanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, D.N. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran POE dan Sikap Ilmiah
Terhadap Belajar Siswa Pada Materi Asam, Basa, dan Garam Kelas VII
Semester 1 SMPN 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Kajian Pustaka.
Program Sarjana.Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Daud, A., Sahriawati., Suriati. 2017. Pengembang Prosedur Analisis Total Volatil
Bases Dengan Menggunakan Indikator Alami. J.Agrokompleks. Vol 17
(1): 8-9.
Fitriana, N., Mufida, M. 2020. Bimbingan Praktikum Kimia Uji Indikator Alami
Di SMA Negeri 1 Singosari. J. Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat. Vol 4
(1): 76-84.
Gustriani, N., Novitriani, K., Mardiana, U. 2016. Penentuan Trayek pH Ekstrak
Kubis Ungu (Brassica oleracea L.) Sebagai Indikator Asam Basa Dengan
Variasi Konsentrasi Pelarut Etanol. J. Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol
16 (1): 94.
Lestari, P. 2016. Kertas Indikator Bunga Belimbing Wuluh Untuk Uji Larutan
Asam Basa. J. Pendidikan Madrasah. Vol 1 (1): 69-71.
8
LAMPIRAN ACARA 1
9
10
ACARA II
PEMISAHAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Di zaman sekarang,manusia hidup tidak terlepas dari bahan-bahan
kimia. Hampir di semua aspek kehidupan manusia menggunakan bahan-
bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang beredar di masyarakat sudah
berbentuk suatu campuran. Campuran adalah kumpulan berbagai zat, ion,
molekul, dan partikel lainnya yang mempunyai ukuran berbeda. Hal ini
menyebabkan terjadi perbedaan fasa, sehingga partikel yang mempunyai
ukuran lebih besar bisa mengendap dari pertikel yang lebih kecil. Oleh
karena itu, campuran harus dipisah berdasarkan sifat fisik dari zat-zat
tersebut.
Pemisahan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk
memisahkan suatu senyawa yang mempunyai susunan kimia yang
berkaitan dari suatu bahan. Beberapa metode yang sering digunakan
contohnya dekantasi, filtrasi, ekstraksi, dan distilasi. Dekantasi merupakan
suatu cara pemisahan antara larutan dan padatan yang paling sederhana,
yaitu dengan menuangkan cairan perlahan-lahan sehingga endapan
tertinggal di bagian dasar bejana. Filtrasi merupakan metode pemisahan
yang digunakan untuk memisahkan antara cairan dan padatan yang tidak
larut dengan menggunakan penyaring. Ekstraksi adalah suatu proses
pemisahan zat yang berdasar pada perbedaan kelarutan antara dua cairan
tidak larut yang berbeda. Distilasi adalah suatu cara pemisahan kimia
berdasarkan pada perbedaan kecepatan bahan menguap.
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kima.
Hal ini menjadi acuan dalam melakukan praktikum ini agar kita
mengetahui proses pemisahan campuran menggunakan salah satu metode
tersebut. Dalam praktikum ini, dapat dihitung berat kapur sebelum dan
12
setelah dicampur dengan aquades dan alkohol. Selain itu, juga bisa
diketahui volume dan waktu zat pelarut, yaitu aquades dan alkohol.
2. Tujuan Praktikum
B. Metodologi Praktikum
1. Waktu Pelaksanaan
Praktikum Acara II Pemisahan dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 24 November. Pada pukul 11.11 WIB di Jl. Mandala Sari Nomor
17 Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
2. Pembahasan
Menurut Ariono (2019), proses pemisahan merupakan suatu
kegiatan memisahkan satu atau beberapa komponen yang ada dalam
campuran. Beberapa metode pemisahan yang sering dilakukan adalah
filtrasi, dekantasi,dan distilasi. Praktikum ini dilakukan dengan cara
menimbang bubuk kapur lalu mencampurnya pada air dan alkohol. Setelah
itu diaduk lalu ditunggu sampai larutan terpisah sambil dihitung waktunya.
Setelah itu, disaring dan ampasnya dijemur. Setelah kapur kering harus
ditimbang dan dibandingkan hasilnya. Metode yang digunakan pada
praktikum ini adalah filtrasi. Menurut Munawaroh et al., (2016) filtrasi
adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari
air menggunakan media berpori. Filtrasi juga bisa diartikan memisahkan
campuran heterogen menggunakan penyaring. Pada praktikum ini, kapur
yang dilarutkan pada aquades dan alkohol termasuk campuran heterogen
karena terdiri dari zat padat dan cair. Praktikum ini menghasilkan larutan
putih keruh karena bubuk kapur berdifusi ke molekul aquades dan alkohol.
15
2. Saran
17
LAMPIRAN
18
19
ACARA III
SAKARIDA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sakarida merupakan hasil alam yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Nama lain dari sakarida adalah karbohidrat. Karbohidrat terdiri
dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan perbandingan 1 atom C,
2 atom H, dan, 1 atom O. Karbohidrat termasuk senyawa polihidroksi
aldehid atau polihidroksi keton. Rumus umum karbohidrat adalah
Cn(H2o)n. Karbohidrat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah satuan karbohidrat
yang paling sederhana, contohnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas dua monosakarida.
Senyawa-senyawa yang termasuk disakarida adalah maltosa, laktosa, dan
sukrosa. Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri atas banyak
monosakarida . Contoh dari polisakarida adalah amilum, glikogen, dan
selulosa.
Sifat karbohidrat adalah jika direaksikan dengan fehling akan
berubah menjadi endapan merah bata. Selain itu, saat direaksikan dengan
benedict juga akan menghasilkan endapan merah bata. Karbohidrat
berfungsi sebagai sumber energi, membantu melancarkan kerja sistem
pencernaan, dan mengoptimalkan fungsi protein. Banyak sekali jenis
makanan yang menjadi sumber karbohidrat, seperti nasi, gandum, umbi-
umbian, gandum, sagu, jagung, kentang. Setiap 1 gram karbohidrat akan
menghasilkan 4,1 kalori. Namun, jika kekurangan atau kelebihan
karbohidrat juga akan mengakibatkan gangguan, seperti kwasiorkor, gula
darah, diabetes melitus, dan obesitas. Oleh karena itu, karbohidrat akan
bermanfaat bagi tubuh apabila dikonsumsi dengan porsi secukupnya.
Praktikum ini akan membuktikan kebenaran bahan yang
mengandung karbohidrat. Bahan yang diujikan adalah nasi, putih telur
mentah, pisang, dan sawi. Bahan-bahan tersebut akan ditetesi dengan
21
B. Metodologi Praktikum
1. Waktu Pelaksanaan
Praktikum Acara III Karbohidrat dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 24 November. Pada pukul 11.41 WIB di Jl. Mandala Sari Nomor
17 Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
No Bahan Perubahan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1. Hasil Uji Karbohidrat
Larutan Perubahan
terjadi perubahan warna pada beberapa bahan. Nasi yang semula berwarna
putih setelah ditetesi betadine berubah warna menjadi ungu kehitaman.
Telur putih mentah yang sudah ditetesi betadine tidak terjadi perubahan
warna. Pisang yang awalnya berwarna putih berubah warna menjadi coklat
agak hitam. Sawi yang awalnya berwarna putih berubah menjadi cokelat.
Bila larutan berubah warna menjadi hitam atau kebiruan, bahan
makanan yang diuji mengandung karbohidrat. Jika warnanya semakin
hitam, menurut Putri et al., (2015) maka kadar karbohidratnya semakin
tinggi. Dapat disimpulkan bahwa nasi dan pisang adalah bahan yang
mengandung karbohidrat. Karbohidrat yang terkandung pada nasi adalah
polisakarida jenis amilum. Sementara itu, karbohidrat yang terkandung
pada pisang juga termasuk ke dalam polisakarida jenis amilum. Telur putih
mentah yang tidak berubah warna menandakan bahan tersebut tidak
mengandung karbohidrat. Begitu juga dengan sawi yang berubah warna
menjadi coklat. Warna coklat yang muncul berasal dari warna betadine itu
sendiri.
Fitri, A.S., Fitriana, Y.A.N. 2020. J. Analisis Senyawa Kimia. Vol 17 (1). hal: 45.
Fitri., Wirawanni, Y. 2012. Asupan Energi Karbohidat Serat Beban Glikemik
Latihan Jasmani dan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe
2. J. Media Medika Indnesia. Vol 46 (2): 121-123.
Putri, A.E.V.T., Pratjojo, W., Susatyo, E.B. 2015. Uji Proksimat dan
Organoleprtik Brownies dengan Substitusi Tepung Mocaf. J. Pendidikan
Sains Kimia Indonesia. Vol 4 (3). hal: 168-169.
Siregar, N.S. 2014. Karbohidrat. J. Ilmu Keolahragaan. Vol 13 (2). hal: 38-41.
29
DAFTAR LAMPIRAN
30
31
ACARA IV
PROTEIN
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Protein merupakan polimer yang terdiri dari monomer-monomer
asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Protein berasal dari
kata “protos” yang mempunyai arti utama. Protein termasuk senyawa
organik kompleks yang tersusun dari unsur Karbon(C), Hidrogen(H),
Oksigen(O), Nitrogen(N), dan beberapa ada yang mengandung Fosfor(P)
dan Belerang(S). Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino berjumlah
20 yang terikat satu sama lain. Dari 20 asam amino, orang dewasa
membutuhkan delapan jenis asam amino esensial, yaitu lisin, leusin,
isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin. Sementara itu,
anak-anak yang sedang tumbuh harus ditambah dengan dua jenis protein,
yaitu histidin dan arginin. Adapun contoh asam amino non esensial adalah
prolin, serin, tirosin, sistein, glisin, asam glutamat, alanin, asam aspartat,
aspargin, ornitin.
Berdasarkan sumbernya, protein dibagi menjadi 2 jenis, yaitu protein
nabati dan protein hewani. Protein nabati adalah protein yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, seperti jagung, kedelai, kacang-kacangan. Protein
hewani adalah protein yang berasal dari hewan, seperti telur, daging
sapi,daging ayam, susu, ikan. Berdasarkan bentuknya, protein juga dibagi
menjadi dua jenis, yaitu protein fibriler dan protein globuler. Protein
fibriler adalah protein yang berbentuk serabut, contohnya kolagen, fibrin,
keratin. Protein globuler adalah protein yang berbentuk bola, contohnya
albumin dan globulin. Protein sangat penting bagi manusia untuk
membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, sumber energi, membentuk
antibodi, dan membentuk enzim dan hormon. Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan
dengannya.
32
33
Praktikum ini dilakukan dengan menguji putih telur, susu full cream,
dan air tajin. Ketiga bahan ini akan ditetesi dengan air perasan jeruk.
Setelah itu, kita akan mengamati perbedaan yang terjadi pada bahan
sebelum dan sesudah ditetesi air perasan jeruk. Setelah praktikum ini,
diharapkan kita akan mengetahui bahan apa saja yang mengandung protein
dan harus rajin mengonsumsi bahan tersebut agar kita memperoleh
manfaatnya bagi tubuh.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa mampu menguji secara
kualitatif ada tidaknya protein dalam suatu bahan.
34
C. Metodologi Praktikum
1. Waktu Pelaksanaan
Praktikum Acara III Protein dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 24 November. Pada pukul 12.14 WIB di Jl. Mandala Sari Nomor
17 Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
No Bahan Perubahan
1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum di atas, diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
a. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan pepsida yang
mengandung beberapa unsur dan 20 asam amino.
b. Sifat sifat protein adalah denaturasi, koagulasi, dan reaksi pencoklatan.
c. pH yang rendah dan tinggi dapat menyebabkan terjadinya denaturasi dan
mengubah struktur protein. Hal itu ditandai dengan koagulasi/
penggumpalan.
d. Putih telur dan susu full cream mengandung protein karena setelah ditetesi
air jeruk menggumpal.
2. Saran
Praktikum ini lebih menarik jika dilaksanakan secara offline di
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Marfira, N., Genggam, G., Julistia, P. 2018. Pengendapan Koagulasi dan
Denaturasi pada Protein. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sanger, G., Damngilala, L.J., Montolalu, L.A.D., Dotulong, V. 2018. Dalam :
Mata Kuliah Kimia Pangan Topik Bab 2 Protein, Universitas Sam
Ratulangi, Manado. hal: 1-16.
Sawitri, K.N., Sumaryada, T., Ambarsari, L. 2014. Analisa Pasangan Jembatan
Garam Residu GLU15-LYS4 pada Kestabilan Termal Protein 1GB1. J.
Biofisika. Vol 10 (1). hal: 68-69.
38
DAFTAR LAMPIRAN
39
40