Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pratikum

Cara Kerja Difusi dan Osmosis

Disusun Oleh :

AMANDA ARIESTA R. (3) | FADLAN ARDHYA H. (9) | GIRI PRABOWO


AJI (14) | MARGARETH CITRA C.J.L (21) | RATU OLINDA S.F.R.D (27) |
ZAHRA HUMAIRA (33)

XI MIPA 2

SMA NEGERI 2 KOTA BOGOR 

Jalan Keranji Ujung No. 1 Komplek Budi Agung 

Kel. Sukaresmi, Kec. Tanah Sareal, Telepon 0251-831-8761 Website :


www.sman2kotabogor.sch.id E-mail : smandabogor@yahoo.co.id
BOGOR - 16165
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul

Mengetahui cara kerja Osmosis dan Difusi

B. Tujuan

1) Tujuan Praktikum Osmosis Pada Kentang ini adalah :

 Mengetahui efek potensial air pada sel yang diletakkan dilarutan hipotonis dan

hipertonis.

 Mengetahui persentase perubahan massa kentang setelah percobaan.

 Mengetahui peristiwa osmosis pada kentang.

 Mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang bila

menggunakan larutan gula 1 sdm , larutan gula 2 sdm, dan air bersih.

2) Tujuan praktikum difusi pada betadine:

 Menganalisis peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut

dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah

 Mengetahui peristiwa difusi pada air yang diteteskan betadine/tinta

 Mengetahui waktu yang dibutuhkan betadine/tinta hingga warnanya menyatu

dengan air tanpa diaduk

 Melihat perbedaan warna yang terjadi pada air

C. Dasar Teori

Difusi merupakan pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke rendah melalui

membrane plasma yang paling sederhana. Pergerakan ini bersifat pasif karena hanya

disebabkan oleh adanya perbedaan konsentrasi. Difusi merupakan suatu proses

penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik

dengan energy kinetic. Gas zat cair, zat padat molekulnya memiliki kecenderungan untuk
menyebar kesegala arah sampai mencapai konsentrasi yang sama. Difusi sering terjadi

akibat adanya konsentrasi bahan disatu titik dengan titik yang lain. Contohnya molekul

glukosa bertabrakan dengan molukul glukosa yang lainnya, dengan molekul air, atau

molekul selullosa.

Pergerakan molekul zat sehingga tersebar merata didalam ruang yang tersedia, setiap

molekul bergerak secara acak namun difusi populasi suatu molekul  dapat memiliki arah

tertentu. Setiap molekul pewarna bergerak kesana-kesini secara acak, nemun akan ada

perpindahan netto molekul-molekul pewarna melintasi membrane ke sisi yang awalnya

berisi air murni. Molekul pewarna akan terus melintasi membrane sampai kedua larutan

memiliki konsentrasi yang sama. Setelah titik itu tercapai, kesetimbangan dinamik akan

berlangsung, dengan molekul pewarna yang sama banyak akan bergerak melintasi

membrane dalam dia arah setiap detik. Difusi merupakan proses spontan yang tidak

memerlukan masukan energy. Perhatikan bahwa setiap zat berdifusi menuruni gradient

konsentrasinya sendiri, tidak terpengaruh konsentrasi zat-zat lain.

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan zat pelarut, dan larutan yang

berkonsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasinya pelarutnya

rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semipermeable. Secara

sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi melalui selaput/membran yang

permeabel secara diferensial dari satu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang

bekonsentrasi rendah.

Proses osmosis berbeda dengan difusi karena yang berpindah adalah zat pelarutnya

semisal air atau alkohol. Pada prinsipnya osmosis adalah pergerakan molekul zat pelarut

dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah yang melewati membran semipermeabel.

Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan

lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis.
Sebaliknya, jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan

banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Larutan yang

menyebabkan sel menggelembung, atau tetap penuh, disebabkan oleh masuknya air

disebut  larutan hipotonik.

D. Alat dan Bahan

1. Osmosis 2. Difusi

 Gelas plastic  Gelas plastic

 Pisau  Stopwatch

 Penggaris/timbangan  Air

 Stopwatch  Tinta/betadine

 Kentang

 Air

 3 sdm gula

E. Variabel Kontrol, Variabel Bebas, dan Variabel Terikat

Variabel Kontrol yaitu variabel yang belum dipengaruhi oleh zat apapun. Seperti,

Kentang pada peristiwa Osmosis. Variabel bebas, yaitu variabel yang dalam waktu

bersamaan berada dengan zat lain, maka akan memengaruhi zat itu. Seperti Air yang

terpengaruhi oleh betadine / tinta sehingga warna air yang semula bening, menjadi

kecoklatan. Sedangkan, variabel terikat, yaitu zat hasil dari pengaruh variable lain,

seperti tinta / betadine.

F. Cara Kerja

1. Difusi

 Sediakan 1 buah gelas aqua/ gelas biasa isi air bersih kurang lebih 5 cm

tingginya.

 Siapkan HP untuk mengukur waktu.


 Gelas A, diteteskan betadin atau tinta tetes. Takaran untuk betadin 5 tetes dan

takaran untuk tinta hanya 1 tetes saja. Kemudian nyalakan stopwatch saat

menetasi tinta atau betadin.

 Catat berapa lama betadine atau tinta menyatu dengan air.

2. Osmosis

 Siapkan 3 gelas aqua/ gelas beling beri tanda A, B, C.

 Isi air bersih masing-masing tinggi 5 cm.

 Untuk gelas B isi 1 sendok makan gula pasir, lalu diaduk. Gelas C isi 2 sendok

makan gula pasir, lalu diaduk.

 Kupas kentang pastikan sebelum dikupas kentang bersih, lalu potong kurang

lebih 2 gram atau 2 cm x 2 cm bentuk dadu buat 3 kentang dengan ukuran sama.

 Masukan masing-masing kentang ke gelas A,B,C.

 Diamkan selama 30 menit

 Setelah itu ukur atau timbang masing-masing kentang, lalu perhatikan apakah

ada perubahan pada ketiga potong kentang tersebut.

BAB II
Metodologi
A. Hari / Tanggal

Kami semua melakukan pratikum di hari yang sama yaitu, pada hari Rabu,

tanggal 18 Agustus 2021.

B. Hasil Pengamatan

1. Difusi

Nama Pengamat Perubahan Warna Waktu


Sebelum Sesudah
Amanda Ariesta R. Bening Menyatu 40 , 15
Fadlan Ardhya H Bening HItam 2 . 21 , 0
Menyatu
Giri Prabowo Aji Bening 1 . 39 , 0
(Coklat)
Margareth Citra C.J.L Menyatu
Bening 2 . 14 , 0
(Coklat)
Menyatu
Ratu Olinda Safa R. Bening 1 . 20 , 0
(coklat)
Sedikit
Zahra Humaira Bening 1 . 30 , 16
Kecoklatan

2. Osmosis

Sebelum dilakukan pratikum, Kentang berukuran 2 cm atau seberat 2 gram, lalu air
memiliki tinggi 5 cm, dari dasar gelas. Berikut perubahan yang terjadi setelah dilakukan
pratikum dan pengamatan

Nama Pengamat Gelas Konsentrat Gula Peubahan


Kentang terasa lebih
berat, dan air berkurang
A - sedikit, dan tekstur pada
kentang sama seperti
sebelumnya
 Amanda Ariesta R
 Fadlan Ardhya H Kentang terasa sedikit
 Giri Prabowo Aji ringan, air bertambah
 Margareth Citra C.J.L
B 1 sdm sedikit, dan tekstur
 Ratu Olinda Safa R.
 Zahra Humaira kentang terasa sedikit
halus.
Kentang terasa ringan,
air bertambah, dan
C 2 sdm
tekstur kentang menjadi
halus, dan lunak.
BAB III
Pembahasan

A. Analisis Data
Dari percobaan yang telah dilakukan, waktu untuk betadine / tinta menyatu
minimal di detik ke 43, karena setiap molekul pewarna bergerak kesana-kesini secara
acak, nemun akan ada perpindahan netto molekul-molekul pewarna melintasi membrane
ke sisi yang awalnya berisi air murni. Molekul pewarna akan terus melintasi membrane
sampai kedua larutan memiliki konsentrasi yang sama. Setelah titik itu tercapai,
kesetimbangan dinamik akan berlangsung, dengan molekul pewarna yang sama banyak
akan bergerak melintasi membrane dalam dia arah setiap detik. Difusi merupakan proses
spontan yang tidak memerlukan masukan energy. Perhatikan bahwa setiap zat berdifusi
menuruni gradient konsentrasinya sendiri, tidak terpengaruh konsentrasi zat-zat lain.
Sedangkan pada osmosis, Ketika, kentang dicelupkan ke dalam air aquades. Kentang
terasa lebih berat, karena, air diserap oleh kentang. Ketika, kentang dicelupkan ke dalam
air berisi larutan gula, kentang akan terasa lebih ringan, karena air gula, merupakan zat
hipertonik yang akan menguras kandungan air dalam kentang yang merupakan zat
hipotonik sehingga kentang menajdi ringan.
Hal itu dapat terjadi karena, Proses osmosis berbeda dengan difusi karena yang
berpindah adalah zat pelarutnya semisal air atau alkohol. Pada prinsipnya osmosis adalah
pergerakan molekul zat pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah yang
melewati membran semipermeabel. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang
mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air akan keluar
meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya, jika sel berada pada lingkungan yang
hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air berosmosis dari
lingkungan ke dalam sel. Larutan yang menyebabkan sel menggelembung, atau tetap
penuh, disebabkan oleh masuknya air disebut  larutan hipotonik.
BAB IV
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai