Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PENGARUH LITERASI KEUANGAN, FINANCIAL TECHNOLOGY,

DEMOGRAFI, dan EFIKASI DIRI TERHADAP INKLUSI KEUANGAN

NAMA : AKBAR SETIADI


NIM : 2102010229

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


2023

1. Rencana penelitian saya akan berjudul “ Analisis Pengaruh Literasi Keuangan,

Financial Technology, Demografi, dan Efikasi Diri terhadap Inklusi Keuangan “

2. Theory of Planned Behavior (TPB)Theory of Planned Behavior merupakan teori

yang menyatakan bahwa seseorang dalam berperilaku pasti dilandasi oleh suatu

keyakinan atas informasi yang telah diperoleh(Ajzen, 1991). Dalam Theory of

Planned Behavior, seseorang yang memiliki peluang dan sumber daya yang

diperlukan untuk melakukan perilaku, maka akan berhasil melakukannya, dimana

pencapaian perilaku bergantung pada motivasi (niat) dan kemampuan (kontrol

perilaku) seseorang tersebut(Ajzen, 1991). Teori ini juga menggambarkan adanya

niat dan perilaku individu bukan hanyadipengaruhi oleh sikapsubjektif namunjuga

dipengaruhi oleh kemudahan/kesulitan serta berbagai macam alasan yang berbeda

yang dihadapi seseorang(Ayudya & Wibowo, 2018). Ajzen (2005)menunjukkan

bahwa terdapat beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi suatu perilaku

seseorang, yaitu faktor personality, social, dan information. Dalam teori ini, Faktor

informationrelevan untuk menjelaskan variabel literasi keuangan dan financial

technology. Faktor social relevan untuk menjelaskan variabel jenis kelamin, usia,

pendapatan, dan Pendidikan


3. Referensi artikel penelitian

No Penulis dan Identitas Jurnal variabel Hasil

1 Agustina, A. (2023). The Y : Financial From this research, it can

Influence Of Fintech On The Inclusion be seen that Islamic

Development Of Islamic X1 : Role of FinTech fintech has a significant

Financial Inclusion In Msmes In X2 : MSMEs impact on increasing

Tanak Awu Village. Jurnal inclusive finance from

Ilmiah Ekonomi Islam, 9(2), MSMEs in Tanak Awu

2531-2536. Village

2 Asif, M., Khan, M. N., Tiwari, Y : Financial According to the results,

S., Wani, S. K., & Alam, F. Inclusion in India fintech businesses have

(2023). The impact of fintech X1 : Fintech significantly aided

and digital financial services on X2 : Digital Financial financial inclusion in this

financial inclusion in Services nation, especially for the

india. Journal of Risk and middle class. These

Financial Management, 16(2), findings will be helpful

122. for policy-makers

working hard to bring

every individual in this

country into an organized

financial system.

3 Goswami, S., Sharma, R. B., & Y : Financial The results would help

Chouhan, V. (2022). Impact of Inclusion(FI) in Rural mobile service industry to

financial technology (Fintech) India discover an economy of

on financial inclusion (FI) in X1 : Impact of scope in providing


Rural India. Universal Journal Financial Technology services at low cost and

of Accounting and (Fintech) with maximum social

Finance, 10(2), 483-497. benefits.

4 Hussein, H. (2020). The impact Y : Financial we found that with a 95%

of financial technology on Inclusion confidence level that all

financial inclusion: the case of X1 : Financial the independent variables

Egypt. IOSR Journal of Technology “Have mobile money

Economics and Finance, 11(6), Z1 : The Case of account, Mobile

35-51. Egypt Subscribers and use of

Internet” have significant

effect on the financial

inclusion as they all have

p-value less than the

significance level alpha =

0.05.

5 Sari, A. N., & Kautsar, A. Y : INKLUSI . The result of this study

(2020). Analisis Pengaruh KEUANGAN PADA based on t statistical tests

Literasi Keuangan, Financial MASYARAKAT DI show that financial

Technology, dan Demografi KOTA SURABAYA literacy, age, and

terhadap Inklusi Keuangan pada X1 : LITERASI education have a positive

Masyarakat di Kota KEUANGAN effect on financial

Surabaya. Jurnal Ilmu X2 : FINANCIAL inclusion. While the

Manajemen, 8(4), 1233-1246. TECHNOLOGY variables financial

X3 : DEMOGRAFI technology, gender, and

income did not affect on


financial inclusion. Based

on the statistical test f, all

of the independent

variables simultaneously

influence the dependent

variable (financial

inclusion).

6 Yahya, D. R., & Rahayu, R. Y : PENINGKATAN Hasil penelitian

(2020). Inovasi Financial INKLUSI menunjukkan bahwa

Technology Terhadap KEUANGAN terdapat pengaruh antara

Peningkatan Inklusi Keuangan. X1 : INOVASI customer trust terhadap

Media Mahardhika, 18 (2), 155– FINANCIAL intention adopt fintect,

165. TECHNOLOGY terdapat pengaruh antara

X2: CUSTOMER fintect promotion

TRUST terhadap intention adopt

X3 : FINTECT fintect, dan terdapat

PROMOTION pengaruh antara intention

adopt fintect terhadap

inklusi keuangan.

7 Damayanti, S. M., & Zakarias, Y1 : Literasi Based on the regression

R. (2020). Generasi Milenial Y2 : Inklusi Keuangan results, fintech activities

sebagai Pengguna Fintech: X1 : Generasi such as transactional and

Dampaknya terhadap Literasi Milenial informational finance do

dan Inklusi Keuangan di X2 : Pengguna not affect financial

Indonesia. jurnal ekobis, 7(2), Fintech literacy.


105-120.

8 Ainiyah, F., & Yuliana, I. Y : INKLUSI Hasil penelitian ini

(2022). Pengaruh Penggunaan KEUANGAN menunjukan bahwa

Fintech dan Literasi Keuangan X1 : LITERASI literasi keuangan

terhadap Inklusi KEUANGAN berpengaruh sighnifikan

Keuangan. Jurnal Masharif Al- X2 : PENGGUNAAN terhadap financial

Syariah: Jurnal Ekonomi dan FINTECH teknologi, penggunaan

Perbankan Syariah, 7(3). financial teknologi

berpengaruh sighnifikan

terhadap inklusi

keuangan, literasi

keuangan berpengaruh

sighnifikan terhadap

inklusi keuangan

9 Laut, L. T., & Hutajulu, D. M. Y: Hasil penelitian

(2019). Kontribusi Financial MENINGKATKAN menunjukkan bahwa

Technology dalam INKLUSI terdapat pengaruh yang

Meningkatkan Inklusi Keuangan KEUANGAN DI signifikan antara

di Indonesia. In Prosiding INDONESIA besarnya jumlah

Seminar Nasional Fakultas X : KONTRIBUSI borrower dalam

Ekonomi Untidar 2019 FINANCIAL peningkatan inklusi

TECHNOLOGY keuangan di Indonesia.

X2 : FINTECH Hal ini ditunjukkan

LENDING dengan kontribusi

peningkatan sebesar 1.9%


pada inklusi keuangan

jika jumlah borrower

meningkat sebesar 1%.

Peningkatan ini

disebabkan oleh berbagai

potensi yang mendukung

dari segi kemajuan

fintech yang selanjutnya

dapat dilihat pada tulisan

ini

10 Rohmah, R. M., & Gunarsih, T. Y : INKLUSI Hasil analisis data

(2021). Pengaruh Literasi KEUANGAN PADA mengenai fintech

Keuangan dan Fintech Terhadap MASYARAKAT menunjukkan bahwa

Inklusi Keuangan Pada D.I.YOGYAKARTA fintech berpengaruh

Masyarakat DI Yogyakarta. X1 : LITERASI positif signifikan

In Prosiding Seminar Nasional X2 : FINTECH terhadap inklusi

Multidisiplin Ilmu (Vol. 3, No. keuangan. Penelitian ini

1, pp. 219-226). mengimplikasikan bahwa

untuk meningkatkan

inklusi keuangan dapat

dilakukan dengan

meningkatkan literasi

keuangan dan

penggunaan fintech.

11 Mulasiwi, C. M., & Julialevi, K. Y1 : PENINGKATAN Hasil dari penelitian ini


O. (2020). Optimalisasi LITERASI menunjukkan bahwa

Financial Teknologi (Fintech) Y2 : INKLUSI layanan keuangan

terhadap peningkatan literasi KEUANGAN berbasis fintech memiliki

dan inklusi keuangan usaha USAHA pengaruh positif terhadap

menengah MENENGAH literasi keuangan dan

purwokerto. Performance: PURWOKERTO inklusi keuangan usaha

Jurnal Personalia, Financial, X1 : OPTIMALISASI micro di Purwokerto.

Operasional, Marketing dan FINANCIAL

Sistem Informasi, 27(1), 12-20. TEKNOLOGI

(FINTECH)

12 Andyni, N., & Kurniasari, F. Y1 : INKLUSI Hasil penelitian ini

(2021). Pengaruh literasi dan KEUANGAN menunjukkan bahwa

efikasi diri terhadap inklusi Y2 : PENGGUNAAN literasi keuangan dan

keuangan pada penggunaan LAYANAN efikasi diri pada

layanan pembayaran digital PEMBAYARAN keuangan berpengaruh

shopee pay di DIGITAL SHOPEE positif terhadap inklusi

jabodetabek. DeReMa PAY DI keuangan.

(Development Res Manag J JABODETABEK

Manaj, 16(1), 128-40. X1 : PENGARUH

LITERASI

X2 : EFIKASI DIRI
4. Hubungan antar Variabel

Inklusi Keuangan

Inklusi keuangan merupakan kondisi pada saat seluruh masyarakat dapatmengakses

produk dan layanan jasa keuangan(Gardeva & Rhyne, 2011).Menurut Durai &

Stella(2019),inklusi keuangan adalah sebuah proses memastikan akses layanan keuangan dan

kredit yang memadai dengan biaya yang terjangkau. Pengukuran inklusi keuangan

dilakukan menggunakan skala guttman untuk indikator formal accountdan formal

creditdan skala likert untuk indikator formal saving.Skala guttman yang digunakan

mempunyai skor 1 atas jawaban “Ya”, dan Skor 0 atas jawaban “Tidak”. Untuk skala likert

yang digunakan memiliki rentangskor1 sampai dengan 4 dengan range jawaban “tidak

pernah” hingga “sangat sering”. Pernyataan terkait inklusi keuangan meliputi

kepemilikanakun dan intensitas penggunakan akun dalam aktivitas sehari-hari.

Literasi Keuangan

Literasi keuangan merupakan penggabungan dari pengetahuan, keahlian, dan sikap

mengenai pengelolaan keuangan (Cohen & Nelson, 2011).Menurut OECD(2016),literasi

keuangan didefinisikan sebagai ketrampilan keuangan dan kepercayaan diri untuk dapat

mengambil keputusan yang tepat. Pengukuran literasi keuangan menggunakan indikator

dari Chen & Volpe (1998)yang diukur menggunakan skala likert dan skala guttman. Skala

guttman dipakai untuk mengetahui tingkat literasi keuangan masyarakat di Kota Surabaya,

dan skala likert digunakan untuk diujikan pengaruhnya terhadap variabel inklusi

keuangan. Skala guttman yang digunakan adalah pertanyaan benar atau salah. Skala likert

yang digunakan memiliki rentang skor 1 sampai dengan 4 dengan range jawaban “tidak

pernah” hingga “sangat sering”. Pertanyaan terkait literasi keuangan meliputipemahaman


mengenai risiko investasi, hak dan kewajiban peminjam, tingkat suku bunga, nilai mata uang,

dan asuransi

Financial Technology

Financial technologymerupakan penggabungan sistemdibidang keuangandengan teknologi

yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk atau jasa pada waktu yang berbeda dan

ruang pasar yang berbeda (Freedman, 2006). Pengukuran financial technologymenggunakan

indikator dari Davis(1989)yang diukur memakai skala likert. Skala likert yang dipakai

mempunyai rentangskor1 sampai dengan 4 dengan range jawaban “tidak pernah” hingga

“sangat sering”. Pernyataan terkait financial technologymeliputi kemudahan, penggunaan,

dan manfaat yang dirasakan oleh responden.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah perbedaan fungsi biologi, sifat dan peran yangdibedakan menjadi laki-

laki dan perempuan (Nadliroh, 2017). Pengukuran variabel jenis kelamin termasuk dalam

variabel dummy, sehingga laki-laki akan mendapat skor 1, dan perempuan mendapat skor

0.UsiaUsia merupakan ukuran yang menggambarkan lamanya masa hidup seseorang

yang dihitung sejak waktu kelahiran hingga berulang tahun (Isnandar, 2019). Pengukuran

usia dinilai dengan skala rasio 1 sampai dengan 5, dimana semakin rendah klasifikasi usia,

maka semakin rendah nilai yang didapat. Usia diklasifikasikan berdasarkan survei (OJK,

2016)yakniusia 15 –17 tahun = skor 1, usia 18 –25 tahun = skor 2, usia 26 –35 tahun = skor

3,usia 36 –50 tahun = skor 4, dan usia >50 tahun = skor 5.

Usia

Usia merupakan ukuran yang menggambarkan lamanya masa hidup seseorang yang

dihitung sejak waktu kelahiran hingga berulang tahun (Isnandar, 2019). Pengukuran usia
dinilai dengan skala rasio 1 sampai dengan 5, dimana semakin rendah klasifikasi usia, maka

semakin rendah nilai yang didapat. Usia diklasifikasikan berdasarkan survei (OJK,

2016)yakniusia 15 –17 tahun = skor 1, usia 18 –25 tahun = skor 2, usia 26 –35 tahun = skor

3,usia 36 –50 tahun = skor 4, dan usia >50 tahun = skor 5.

Pendapatan

Pendapatan adalah sejumlah penghasilan/gaji yang diterima oleh seseorang atas

pekerjaan atau usahanya (Isnandar, 2019). Pengukuran pendapatan dinilai dengan skala

ordinal 1 sampai dengan6, dimana semakin rendah klasifikasi pendapatannya, maka semakin

rendah nilainya. Tingkat pendapatan diklasifikasikan berdasarkan penelitian Saputra &

Dewi(2017)yaitu sejumlah<Rp1.000.000 = skor 1, sejumlah Rp1.000.001-Rp2.500.000 =

skor 2, sejumlah Rp2.500.001-Rp4.000.000 = skor 3,sejumlahRp4.000.001-Rp5.500.000 =

skor 4, sejumlah Rp5.500.001-Rp7.000.000 = skor 5, dan sejumlah >Rp7.000.000 = skor

6.

Pendidikan

Pendidikan adalah jenjang atau tahapan pendidikan terakhir yang telah ditamatkan oleh

seseorang (Krisnakai, 2017). Pengukuran pendidikan dinilai dengan skala ordinal 1 sampai 7,

dimana semakin rendah tingkat pendidikannya, maka semakin rendah pula nilai yang

didapat. Tingkat pendidikan diklasifikasikan berdasarkan penelitian Safira &

Dewi(2019)yaitu tingkat SD/MI = skor 1, tingkat SMP = skor2, tingkat SMA/Sederajat =

skor 3, tingkat S1/S2/S3 = skor 4, tingkat S2 = skor 5, dan tingkat S3 = skor 6.


Efikasi diri

Penggunaan produk dan layanan keuangan juga dipengaruhi oleh perilaku konsumen berupa

tingkat kepercayaan diri terhadap kemampuan seseorang untuk menghadapi situasi tanpa

kewalahan (Mindra et al., 2017). Seseorang yang memiliki efikasi diri rendah cenderung

menghindari untuk menghadapi masalah tersebut (Bandura, 1978). Jumlah pengguna internet

Indonesia 2020 mencapai 175,4 juta yang terkoneksi melalui telepon selular mencapai 338,2

juta (We Are Social & Hootsuite, 2020), yang diharapkan dapat mengatasi masalah inklusi

keuangan melalui teknologi finansial (=tekfin). Tekfin menjadi salah satu solusi bagi

masyarat yang kesulitan mendapatkan akses pada layanan keuangan, kurang terliterasi, dan

kurang yakin atas kemampuan dirinya untuk menggunakan layanan keuangan dikarenakan

sistemnya yang sederhana dan efisien (Daily Social, 2018).

5. Kerangka penelitian

LITERASI KEUANGAN

FINANCIAL TEKNOLOGI

JENIS KELAMIN

PENDAPATAN

INKLUSI KEUANGAN USIA

PENDIDIKAN

EFIKASI DIRI
6. Hipotesis Penelitian

Literasi keuangan merupakan ketrampilan keuangan dan keseluruhan wawasan yang dimiliki

seseorang untuk dapat mengelola keuangannya (Asandimitra & Kautsar, 2020). Seseorang

dengan tingkat literasi keuangan yang bagus(well literate),tentudapat lebih mudah untuk

mengaplikasikan informasi termasuk berbagai macam fasilitas, fungsi,dampak kerugian,serta

hakdan kewajibandalam mengakses dan memanfaatkan produk atau

layananjasakeuangan(OJK, 2017). Hal ini akan mendorong seseorang untuk mengenal dan

memanfaatkanproduk-produk serta layananjasakeuangan yang diikuti olehpeningkatan

keuangan inklusif(Hutabarat, 2018).Dalam penelitianPulungan & Ndruru(2019),

Hutabarat(2018), danBongomin et al.(2016)menemukan hasil positif dan signifikan

dimanaliterasi keuanganmempunyai pengaruhterhadap inklusikeuangan, sehingga dengan

literasi keuangan yang cukup bagus, maka kemampuannya untuk mengaplikasikanproduk

dan layanan keuangan juga semakin bijak.

H1:Literasi keuangan berpengaruh positif terhadap inklusi keuangan

Financial technology merupakan penggabungan sistem keuangan dengan teknologi yang

menghasilkan produk dan jasa(Freedman, 2006). Ketersediaan Fintechdiharapkan dapat

diakses dan digunakan oleh masyarakat yang selama ini belum bisa menjangkau layanan

keuangan secara efektifsehingga merangsang pertumbuhankeuangan inklusif(Hutabarat,

2018).Dalam penelitianDurai & Stella(2019),Fanta & Makina(2019), dan

Hutabarat(2018)menemukan hasil dimana financial technologymemiliki pengaruh positif


padainklusi keuangan. Hal ini akan mendorong masyarakat jadi lebih mudah dalam

penggunaan produk dan layanan jasa keuangandimanapun dan kapanpun untukdapattercapai

tujuan inklusi keuangan

.H2:Financial technologyberpengaruh positif terhadap inklusi keuangan

Jenis kelamin didefinisikan sebagaiperbedaan biologis dan kedudukan (peran) yang dibagi

menjadi dua jenis yaknilaki-laki dan perempuan(Nadliroh, 2017). Laki-laki

mempunyaitanggung jawab yang lebih besar dalam pengambilan keputusan keuangandalam

sebuah rumah tangga(Rizaldi & Asandimitra, 2019). Untuk dapatmengambil keputusan

yang baik,laki-laki harus mampu dan paham mengenai pengelolaan keuangan yang

efektif, dimana hal ini akan mendorong peningkatan akses dan penggunaanproduk dan

layanan keuangan(Hutabarat, 2018).Penemuan dalam penelitianFungáčová &

Weill(2014), Zins & Weill(2016), dan Cámara & Tuesta(2016)menyatakan bahwa seorang

laki-laki lebih berkontribusi pada inklusi keuangan karena mereka secara positif terkait

dengan kepemilikan rekening dan melakukan kredit di lembaga keuangan formal.

H3:Jenis kelamin berpengaruh positif terhadap inklusi keuangan

Usia didefinisikan sebagaiukuran yang menggambarkan lamanya masa hidup seseorang yang

dihitung sejak waktu kelahiran hingga berulang tahun.Seiring bertambahnya usia seseorang,

tingkat kematangan berpikirnya dan kekuatannya dalam bekerja akan lebih baik. Usia

produktif dimulai pada saat seseorangtelah berusia minimal 15 tahundimana pada tahap

ini seseorang telah dianggap mampu untuk mendapatkan penghasilan, dan mengelola

keuangannya dengan baik(Humaidi et al., 2020). Dalam rangka meningkatkan

kesejahteraannya, maka dorongan untuk dapat mengakses, menggunakan, dan


memanfaatkan produk dan layananjasa keuangan akan semakin aktifsehingga tercapai tujuan

keuangan inklusif. MenurutpenelitianHutabarat(2018), Nugroho & Purwanti(2017), dan

Abel et al.(2018)menemukan bahwa usia berpengaruh terhadap inklusi keuanganseseorang,

dimana semakin dewasa usia individu, maka akan lebih baik untuk dapat terinklusi

keuangannya

.H4:Usia berpengaruh positif terhadap inklusi keuangan

Pendapatan merupakan sejumlah penghasilan yang diterima oleh seseorang atas

pekerjaan atau usahanya(Isnandar, 2019). Semakin banyak pendapatan yang diterimaoleh

seseorang, maka akan semakin besar tanggung jawabnya untuk mengelola uang yang

dimiliki dengan bijak(Nugroho & Purwanti, 2017). Dalam keputusan keuangannya,

seseorang dengan pendapatan tinggi memiliki kemungkinan besar untuk memiliki

rekening, menabung, dan meminjam menggunakan berbagai macam produk dan layanan

keuangan(Hutabarat, 2018). Dalam penelitian Nugroho & Purwanti(2017), Roy &

Chaterjee(2016), dan Tuesta et al.(2015)menemukan adanya pengaruh positif antara

pendapatan dan inklusi keuangan, dimana saat seseorang memiliki pendapatan yang besar,

maka akan diikuti dengan peningkatan inklusi keuangannya.

H5:Pendapatan berpengaruh positif terhadap inklusi keuangan

Pendidikan diartikan sebagai jenjang atautahapan pendidikan terakhir yang telah

ditamatkanoleh seseorang(Isnandar, 2019). Seseorang yang telah menempuh pendidikan

tinggi, memahami berbagai wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga kesadaran

akanfungsiberbagai macam produk serta layanan jasa keuangan juga lebih tinggi(Abel et

al., 2018). Semakin tinggi jenjangpendidikanterakhir yang telah ditempuhseseorang, maka


akan semakin tepat pula keputusan keuangannya terlebih untuk kesejahteraan keuangan

pribadinya(Nugroho & Purwanti, 2017).Dalam penelitian Khoirunnisa(2018), Nugroho &

Purwanti(2017), dan Abel et al.(2018)menemukan hasil positif antara tingkat pendidikan

seseorang terhadap inklusi keuangan, sehingga semakin terdidik seseorang, akan

berpengaruh pada peningkatan inklusi keuangannya.

H6:Pendidikan berpengaruh positif terhadap inklusi keuangan

Pengaruh Efikasi Diri terhadap Inklusi Keuangan Jika seseorang memiliki efikasi diri, maka

individu merasa yakin atas kemampuannya untuk melakukan suatu tindakan dalam aktivitas

keuangan sehingga dapat memicu penggunaan produk dan layanan keuangan (Mindra et al.,

2017). Jika seseorang memiliki efikasi diri yang tinggi akan cenderung dapat memiliki

produk atau menggunakan layanan keuangan (Farrell et al., 2016).

H7: Efikasi diri berpengaruh positif terhadap inklusi keuangan

Anda mungkin juga menyukai