Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL SESI 2

EKMA 4316 / HUKUM BISNIS / 2 SKS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERIODE 2024.1

Nama Penulis : Dr. Saraswati Harsasi, SH, MKn


Nama Penelaah : Faridah Iriani, SE., MM
Status Pengembangan :
Tahun Pengembangan : 2024

1. Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja mengatur badan hukum baru yaitu
PT. Perorangan. Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam mendirikan badan hukum UMKM dengan biaya yang sangat murah. Cukup
dengan membayaran PNBP sebesar Rp 50.000,- masyarakat dapat mendirikan PT.
Perorangan. Status badan hukum tersebut akan memberikan manfaat besar bagi
pengembangan usaha, pemenuhan syarat keikutsertaan pengadaan pemerintah, serta
kepercayaan konsumen terhadap usaha.
a. Apa yang dimaksud dengan PT. Perorangan? (SKOR 25)
b. Bagaimana cara/prosedur pendaftaran PT. Perorangan pada Kementerian Hukum dan
HAM? (SKOR 25)
2. Dalam setiap kegiatan usaha, pengusaha wajib memperhatikan Hukum Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) agar dapat melindungi hak kekayaan intelektual yang dimiliki dan terhindar
dari tuntutan pihak lain terhadap penggunaan suatu HKI yang telah didaftarkan orang lain.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mendaftarkan HKI.
a. Jelaskan tiga jenis Hak Kekayaan Intelektual dan contohnya? (SKOR 25)
b. Pada kasus sengketa nama usaha Geprek Bensu, hak apa yang dilanggar oleh Ruben Onsu
dan mengapa demikian? (SKOR 25)
Petunjuk menjawab Tugas:
1. Mahasiswa menggunakan kalimat/pendapat sendiri setelah Anda membaca modul atau
sumber bacaan lainnya, bukan langsung copy paste dari modul atau sumber bacaan lainnya
(jurnal/website).
2. Mahasiswa dilarang copy paste jawaban rekan lainnya.
3. Cantumkan referensinya.

Selamat Mengerjakan. Semoga memperoleh nilai bagus.


Nomor 1
Bagian a
Apa itu PT. Perorangan?
PT. Perorangan merupakan bentuk badan hukum baru yang diperkenalkan dalam Undang-Undang
No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Diatur dalam Pasal 131 undang-undang tersebut, PT.
Perorangan didefinisikan sebagai badan usaha yang didirikan oleh satu orang dan memenuhi kriteria
Usaha Mikro dan Kecil (UMKM) sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait
UMKM.

Sumber Referensi:
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
https://peraturan.bpk.go.id/Details/149750/uu-no-11-tahun-2020
 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Tatanan Pendirian, Pengurusan, dan
Pembubaran Perseroan Perorangan
https://peraturan.bpk.go.id/Details/174160/permenkumham-no-21-tahun-2021
 Penjelasan Resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tentang Peraturan
Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 https://peraturan.bpk.go.id/Details/161837/pp-no-71-
tahun-2019

Nomor 1
Bagian b
Cara/Prosedur Pendaftaran PT. Perorangan pada Kementerian Hukum dan HAM
Langkah-langkah Pendaftaran PT. Perorangan:
1. Persiapan:
 Siapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang
masih berlaku.
 Buat akun pada Sistem Administrasi Hukum Online (AHU) di https://ahu.go.id/
 Siapkan nama PT. Perorangan yang diinginkan, pastikan unik dan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
 Siapkan alamat PT. Perorangan yang lengkap dan valid.
 Siapkan kegiatan usaha yang akan dijalankan oleh PT. Perorangan.
 Siapkan modal awal PT. Perorangan.
 Siapkan Surat Pernyataan Ketidakpailitan yang ditandatangani oleh calon pemilik PT.
Perorangan.
2. Pendaftaran:
 Login ke akun AHU yang telah dibuat.
 Pilih menu "Perseroan Perorangan".
 Ikuti petunjuk pada sistem untuk mengisi formulir pendaftaran secara online.
 Unggah dokumen-dokumen yang diperlukan.
 Bayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 50.000,-.
 Submit dan tunggu proses verifikasi oleh AHU.

3. Penetapan:
 Jika verifikasi AHU berhasil, Anda akan menerima notifikasi melalui email.
 Unduh Akta Pendirian PT. Perorangan secara elektronik.
 Cetak Akta Pendirian PT. Perorangan dan lakukan pengesahan oleh notaris.

Sumber Referensi:
 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2021, Juni 1). Panduan Pendaftaran
Perseroan Perorangan. https://panduan.ahu.go.id/lib/exe/fetch.php?
media=user_guide_pendirian_ptp.pdf
 Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum. (2021). Perseroan Perorangan.
https://www.kemenkumham.go.id/direktorat-jenderal-administrasi-hukum-umum
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Nomor 2
Bagian a
Tiga Jenis Hak Kekayaan Intelektual dan Contohnya
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
pencipta atas hasil ciptaannya. HKI berperan penting dalam melindungi hak-hak pencipta dan
mendorong kreativitas serta inovasi. Dalam dunia usaha, HKI menjadi aspek penting untuk
melindungi aset dan membangun keunggulan kompetitif.

Berikut adalah tiga jenis HKI beserta contohnya:


1. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta untuk melakukan perbuatan memperbanyak
ciptaannya, menerjemahkan ciptaannya, mendistribusikan ciptaannya, dan memberikan izin kepada
pihak lain untuk melakukan perbuatan tersebut, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan
ekonomi dan/atau pengakuan moral (Pasal 6 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta).

Contoh:
 Novel karya Andrea Hirata
 Lagu “Indonesia Raya” karya W.R. Supratman
 Film “Pengabdi Setan” karya Joko Anwar

2. Merek
Merek adalah tanda yang dapat dibedakan dan digunakan untuk membedakan barang dan/atau jasa
yang diproduksi dan/atau diperdagangkan oleh orang atau badan hukum tertentu dari barang
dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan oleh orang atau badan hukum
lainnya (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis).

Contoh:
 Merek “Nike” untuk sepatu olahraga
 Merek “Indomie” untuk mie instan
 Merek “Google” untuk mesin pencari internet

3. Paten
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Penemu atas Invensi di bidang
teknologi, untuk selama 20 tahun, sejak tanggal permohonan diajukan, untuk melaksanakan sendiri
atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensinya (Pasal 1 Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten).

Contoh:
 Vaksin COVID-19
 Teknologi layar sentuh
 Pesawat terbang

Referensi:
 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5460681737444/undang-undang-nomor-
28-tahun-2014/
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten.
https://www.hukumonline.com/klinik/a/seluk-beluk-paten-lt5372c4c71a0c1/

Nomor 2
Bagian b
Hak yang Dilanggar Ruben Onsu dalam Sengketa Nama Usaha Geprek Bensu
Dalam kasus sengketa nama usaha Geprek Bensu, Ruben Onsu dinilai telah melanggar hak merek
milik PT Ayam Geprek Benny Sujono. Hal ini dikarenakan penggunaan nama “Bensu” pada merek
dagangnya, Geprek Bensu, dianggap memiliki kesamaan dengan merek dagang terdaftar milik PT
Ayam Geprek Benny Sujono, yaitu I Am Geprek Bensu.

Menurut Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor 16/Pdt.Sus-HKI/Merek/2019 tanggal 18


Februari 2019, penggunaan nama “Bensu” oleh Ruben Onsu pada merek dagangnya:
1. Menimbulkan kebingungan bagi konsumen mengenai asal usul barang dan/atau jasa yang
ditawarkan. Konsumen mungkin mengira bahwa produk Geprek Bensu milik Ruben Onsu
memiliki hubungan dengan I Am Geprek Bensu milik PT Ayam Geprek Benny Sujono.
2. Merugikan PT Ayam Geprek Benny Sujono secara ekonomi karena konsumen mungkin
lebih memilih produk Geprek Bensu milik Ruben Onsu dengan asumsi bahwa produk
tersebut memiliki kualitas yang lebih baik atau lebih terjamin.

Oleh karena itu, majelis hakim memutuskan bahwa Ruben Onsu dilarang menggunakan nama
“Bensu” pada merek dagangnya dan diwajibkan untuk mengubah nama merek dagangnya menjadi
nama lain yang tidak memiliki persamaan dengan merek dagang terdaftar milik PT Ayam Geprek
Benny Sujono.

Sumber Referensi:
 Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor 16/Pdt.Sus-HKI/Merek/2019. (18 Februari
2019). Diperoleh dari
https://putusan3.mahkamahagung.go.id/pengadilan/profil/pengadilan/pn-jakarta-barat.html
 Jurnalistiqomah. (2021). PENYELESAIAN SENGKETA KASUS HAK MEREK
DAGANG PADA BRAND “I AM GEPREK BENSU” DENGAN “GEPREK BENSU”.
Jurnal Syariah, 6(2), 534-547.
 ACEMARK-IP. (2023). SENGKETA MEREK GEPREK BENSU BERLANJUT KEPADA
GUGATAN TATA USAHA NEGARA. Diperoleh dari https://news.detik.com/berita/d-
6027391/sengketa-merek-geprek-bensu-ruben-onsu-kembali-digugat-rp-100-miliar

Anda mungkin juga menyukai