05 Fraud Prevention Kelompok 5
05 Fraud Prevention Kelompok 5
FRAUD
PREVENTION
Dosen Pengampu :
Alfian
Susi Apriani
Universitas Lambung Mangkurat
Fauziah
2010313320014
5
Saidatun Napisah
2010313320021
Perkenalan
Lingkungan Pencegahan
Topik Persepsi Deteksi
Perkenalan Fraud
Prevention
Seseorang harus melakukan penilaian risiko untuk
melihat dimana letak risiko dalam entitas saat ingin
mengembangkan Sistem pengendalian penipuan
untuk mengetahui apa yang harus dilindungi dan
bagaimana melindunginya
Tujuan dari setiap program antifraud adalah untuk
mencegah penipuan, bukan hanya mendeteksinya
Lingkungan
Pencegahan Tujuan Keuangan Kebijakan dan
Struktur Tata Nada Diatas Realistis Prosedur
Kelola Perusahaan Jika meninjau skandal besar Salah satu kaki segitiga penipuan Kebijakan menentukan tujuan dan
beberapa tahun terakhir, adalah tekanan dan tujuan prinsip entitas, sementara prosedur
Tata kelola perusahaan yang
dihampir setiap kasus, seorang keuangan yang tidak realistis menentukan tindakan yang diambil
lemah dikaitkan dengan semua
eksekutif terlibat secara otomatis menciptakan entitas untuk memastikan tujuan
penipuan keuangan utama.
Jika manager kunci, dan dewan kaki ini. tersebut tercapai
SOX mewajibkan komite audit
direksi dimana ada, terus Situasi dimana manajemen Dasar untuk antifraud budaya dan
untuk memperkerjakan firma
berbicara tentang penipuan mengesampingkan kontrol yang lingkungan untuk entitas manapun
audit eksternal dan
mengkomunikasikan kebijakan merupakan kaki kedua dari yang serius dalam mencegah
menetapkan bayarannya untuk
penipuan, dan mendorong peluang segitiga penipuan itu penipuan adalah kebijakan
audit keuangan
semua orang untuk terlibat berarti etika eksekutif yang akan penipuan dan prosedur yang dibuat
Tata kelola perusahaan ini
dalam mencegah dan mencegah eksekutif tersebut hati-hati berdasarkan kebijakan
mencakup anggota dewan yang
mendeteksi penipuan, maka melakukan penipuan keuangan Entitas harus mempertimbangkan
aktif, berkualitas, dan
entitas pada akhirnya akan jika ada tujuan kiinerja yang unsur manusia dan budaya
independen, terutama komite
mengembangkan budaya anti tidak realistis organisasi dan kebijakan etika ini
audit
penipuan didasarkan pada nilai atau prinsip
Persepsi Deteksi
Persepsi deteksi ini merupakan tindakan pencegahan yang terbaik
karena seseorang yang melakukan penipuan cenderung memiliki
beberapa kode etik pribadi, teknik ini bahkan lebih efektif mencegah
penipuan daripada untuk kejahatan 'jalanan'. Hal yang terbaik yang
dapat dilakukan entitas manapun untuk meminimalkan penipuan
adalah menemukan cara yang hemat biaya untuk meningkatkan
persepsi deteksi.
Persepsi
Pengawasan
Deteksi Seseorang harus memastikan untuk memantau pengawasan sedemikian rupa sehingga orang
akan percaya bahwa seseorang benar-benar menindaklanjuti kegiatan yang mencurigakan
Audit Kejutan
Audit ini dapat melayani tujuan yang sama dalam mendeteksi penipuan kemudian dapat
dipertimbangkan untuk tindakan pencegahan. Audit kejutan ini adalah metode deteksi
proaktif.
Persepsi
Deteksi
Penuntuan
Penuntuan merupakan kunci untuk mempertahankan tingkat persepsi deteksi yang efektif.
Lanjutan...
Pendekatan Klasik
Pendekatan Direktif
Pendekatan Preventif
Pendekatan yang konfrontatif dan otoritas. Ketika
Calon penipu disaring dengan berbagai cara
perusahaan tidak melakukan apapun untuk
termasuk pemeriksaan latar belakang untuk
mencegah penipuan, maka memungkinkan untuk
mencatat kriminal dan laporan kredit
menggunakan pendekatan direktif
1 2
4 3
Menerapkan prinsip GCG Transparansi yang dibuktikan dengan mengungkap semua aktivitas
keuangan dan non keuangan dalam annual report dan integrated report.
SKAI masih bertanggung jawab pada top manajemen dan belum dirubah pola
pertanggungjawabannya ke komite audit.
Komite Audit dan Komite Pemantau resiko telah dibentuk sesuai peraturan BI tentang prinsip
GCG.
Mempunyai kebijakan dan prosedur fraud yaitu Citi Fraud Management Standard, yang berisi
diantaranya : anti bribery and corruption, anti money laundering.
Mempunyai kode etik dan menggaungkan prinsip integritas.
Mempunyai aturan suspicious activity reporting, dimana mewajibkan semua karyawan citibank
ikut melaporkan aktivitas mencurigakan dalam rangka usaha melakukan pencegahan fraud
KESIMPULAN
Lebih baik mencegah penipuan daripada
mendeteksinya setelah itu terjadi. Ada
sejumlah metode pencegahan (misalnya,
persepsi deteksi). Penanggulangan dan
konsep di sini harus memungkinkan auditor
untuk membantu manajemen dalam
mengembangkan program antifraud yang
efektif yang dapat meminimalkan penipuan
atau kecurangan.
Referensi
Tomie W. Singelton, Aaron, J. 2010. Fraud Auditing and Forensic Accounting Fourth Edition.
John Wiley & Sons, Inc.
Universitas Lambung Mangkurat
Terima kasih!
Semoga hari Anda luar
biasa.