Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM : OBSTETRI-GINEKOLOGI
2022 – 2024

PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT


1. Pengertian Ketidakmampuan janin mempertahankan pertumbuhan yang diharapkan
(Definisi) sesuai dengan kurva pertumbuhan yang telah terstandarisasi dengan atau
tanpa adanya KMK (Kecil Masa Kehamilan).

Dapat diklasifikasikan menjadi simetris dan asimetris. PJT simetris


adalah janin yang secara proporsional berukuran badan kecil. Gangguan
pertumbuhan janin terjadi sebelum umur kehamilan 20 minggu yang
sering disebabkan oleh kelainan kromosom atau infeksi. Sementara itu
PJT asimetris adalah janin yang berukuran badan tidak proporsional,
gangguan pertumbuhan janin terjadi pada kehamilan trimester III, sering
disebabkan oleh isufisiensi plasenta.
2. Anamnesa Lingkungan sosio-ekonomi rendah, adanya riwayat PJT dalam keluarga,
riwayat obstetri yang buruk, dan berat badan sebelum dan selama
kehamilan yang rendah, riwayat penyakit kronis, riwayat
Antiphsopholipid syndrome (APS), minum jenis obat-obatan tertentu
seperti coumarin dan hydantoin, perdarahan pervaginam, kelainan
plasenta, partus prematur, kehamilan ganda dan kurangnya penambahan
berat badan selama kehamilan.
3. Pemeriksaan Palpasi abdomen dan mengukur tinggi fundus uteri (TFU), yang
Fisik dilakukan secara rutin pada waktu pemeriksaan antenatal sejak umur
kehamilan 20 minggu sampai aterm.
4. Kriteria 1. Gerak janin berkurang
Diagnosa 2. TFU < 3 cm TFU normal sesuai usia kehamilan
3. Pertambahan berat badan < 5 kg pada usia kehamilan 24 minggu atau
< 8 kg pada usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu dengan BMI < 30)
4. Taksiran berat janin < 10 persentil
5. HC/AC > 1
6. Volume cairan ketuban berkurang (ICA < 5 cm atau cairan
amnion kantung tunggal terdalam < 2 cm)
7. USG Doppler ditemukan absent end diastolic flow (AEDF) dan
reversed end diastolic flow (REDF)
5. Diagnosa Pertumbuhan Janin Terhambat
6. Diagnosa Bayi kecil sehat, janin dengan kelainan kromosom, cacat bawaan atau
Banding infeksi intrauterin
7. Pemeriksaan  USG
Penunjang  USG Doppler
 CTG
 Profil Biofisik
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM : OBSTETRI-GINEKOLOGI
2022 – 2024

RADANG PANGGUL
(PELVIC INFLAMATORY DISEASE)
1. Pengertian Penyakit peradangan dari saluran genitalia bagian atas.
(Definisi)
2. Anamnesa - Demam
- Nyeri suprasimpisis (Rasa nyeri biasanya bilateral dan berat)
- nyeri tekan dan kekakuan otot bagian dalam peryt
- Dapat disertai menoragia dan metroragia

3. Pemeriksaan - Suhu diatas 38° C


Fisik - Adanya pus dan kavun peritonel yang didapat dengan
kuldosentesis maupun laparoskopi
- Adanya abses pelvik dengan pemeriksaan bimanual
4. Kriteria A. Ketiga gejala klinik dibawah ini harus ada :
Diagnosa 1. Nyeri tekan pada abdomen, dengan atau tanpa reboun
2. Nyeri bila servik uteri digerakkan
3. Nyeri pada adneksa
B. Bersamaan dengan satu atau lebih tanda-tanda dibawah ini :
1. Negatif gram diplokok pada sekret endoserviks
2. Suhu diatas 38° C
3. Lekositosis lebih dari 10.000 per mm³
4. Adanya pus dan kavun peritonel yang didapat dengan
kuldosentesis maupun laparoskopi
5. Adanya abses pelvik dengan pemeriksaan bimanual maupun USG
5. Diagnosa Radang panggul
6. Diagnosa 1. Kehamilan ektopik terganggu
Banding 2. Abortus septikus
3. Torsi kista ovarii atau ruptura kista.
4. Endometriosis
5. Apendisitis
7. Pemeriksaan DPL
Penunjang USG
Microbiologi/pewarnaan gram
8. Terapi Berdasar derajat radang panggul, maka pengobatan dibagi menjadi
1. Pengobatan rawat jalan
Pengobatan rawat jalan dilakukan kepada penderita radang panggul
derajat I.
a. Antibiotik : sesuai dengan Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.
- Doxycycline 2 x 100mg selama 7-14 hari
- Metronidazole 2 x 500 mg selama 7-14 har

Anda mungkin juga menyukai