Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

MATEMATIKA
PETUNJUK PENGERJAAN:

1. Tulis tangan pada double polio


2. Tidak sama persis dengan tugas teman
3. Dikumpul paling lambat hari JUMAT tanggal 10 Mei 2024

NO Tugas Tutorial Skor maksimal


1 Berikan masing-masing satu contoh pernyataan yang termasuk modus 25
ponens, modus tollens, modus tollendo ponens, dan silogisme!

Jawab:
berikut adalah contoh dari masing-masing pernyataan logika tersebut:

1. Modus Ponens: Premis mayor: Jika hujan turun, maka jalanan


akan basah. Premis minor: Hujan turun. Kesimpulan: Jalanan
akan basah.
2. Modus Tollens: Premis mayor: Jika dia seorang dokter, maka dia
memiliki gelar S.Ked. Premis minor: Dia tidak memiliki gelar
S.Ked. Kesimpulan: Dia bukan seorang dokter.
3. Modus Tollendo Ponens: Premis mayor: Jika aku kaya, aku akan
membeli mobil mewah. Premis minor: Aku tidak kaya.
Kesimpulan: Aku tidak akan membeli mobil mewah.
4. Silogisme: Premis mayor: Semua manusia adalah makhluk
hidup. Premis minor: Semua orang Indonesia adalah manusia.
Kesimpulan: Semua orang Indonesia adalah makhluk hidup.

Modus ponens, modus tollens, dan modus tollendo ponens adalah jenis-
jenis penalaran deduktif, sedangkan silogisme adalah bentuk argumen
yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan.

2 Berikan satu contoh diagram panah yang dikatakan fungsi dan 25


jelaskan mengapa diagram panah tersebut masuk kategori fungsi!
Jawab :

a. 𝑃 ∩ 𝑄
Jika P = {1,2,3,4,5,6} dan Q ={1,3,5,7,9} tentukan:
3 25

b. 𝑃 ∪ 𝑄
c. 𝑄 − 𝑃
d. 𝑃𝑐
e. (𝑃 ∪ 𝑄)𝑐
4 Buktikan dengan penalaran induktif dan deduktif bahwa jumlah 25

bilangan ganjil dan bilangan genap adalah bilangan ganjil!


Baiklah, mari kita buktikan pernyataan bahwa "Jumlah bilangan ganjil
dan bilangan genap adalah bilangan ganjil" dengan menggunakan
penalaran induktif dan deduktif.

1. Pembuktian dengan Penalaran Induktif: Dalam penalaran


induktif, kita akan membuktikan pernyataan tersebut dengan
memberikan beberapa contoh kasus dan mengamati pola yang
terbentuk.

Contoh kasus: a. 1 (ganjil) + 2 (genap) = 3 (ganjil) b. 3 (ganjil) + 4


(genap) = 7 (ganjil) c. 5 (ganjil) + 6 (genap) = 11 (ganjil) d. 7 (ganjil) +
8 (genap) = 15 (ganjil) e. 9 (ganjil) + 10 (genap) = 19 (ganjil)

Dari contoh-contoh kasus di atas, kita dapat mengamati pola bahwa


jumlah bilangan ganjil dan bilangan genap selalu menghasilkan bilangan
ganjil.

Meskipun penalaran induktif tidak memberikan bukti yang mutlak,


namun dengan semakin banyak contoh kasus yang diberikan dan
menghasilkan pola yang sama, maka kita semakin yakin bahwa
pernyataan tersebut benar.

2. Pembuktian dengan Penalaran Deduktif: Dalam penalaran


deduktif, kita akan membuktikan pernyataan tersebut dengan
menggunakan logika dan definisi matematika yang berlaku.

Misalkan x adalah bilangan ganjil dan y adalah bilangan genap. Maka, x


dapat dinyatakan sebagai 2k + 1, dengan k adalah bilangan bulat.
Sedangkan y dapat dinyatakan sebagai 2m, dengan m adalah bilangan
bulat.

Jumlah x dan y adalah: x + y = (2k + 1) + 2m = 2(k + m) + 1

Dari hasil di atas, kita dapat melihat bahwa jumlah bilangan ganjil (x)
dan bilangan genap (y) selalu menghasilkan bilangan ganjil, karena
bentuknya adalah 2(k + m) + 1, di mana k + m adalah bilangan bulat.

Dengan demikian, menggunakan penalaran deduktif, kita telah


membuktikan secara logis bahwa jumlah bilangan ganjil dan bilangan
genap selalu menghasilkan bilangan ganjil.

Kesimpulan: Baik dengan penalaran induktif maupun deduktif, kita


dapat membuktikan bahwa pernyataan "Jumlah bilangan ganjil dan
bilangan genap adalah bilangan ganjil" adalah benar.

TOTAL 100

Anda mungkin juga menyukai