Anda di halaman 1dari 9

bRingkasan Materi Pengetahuan Kuantitatif 4.

Operasi Terdefinisi
Operasi terdefinisi biasanya menggunakan simbol yang tidak umum
A. Teori Bilangan digunakan seperti ∗, #, @, $, dan lain-lain.
Pengerjaannya disesuaikan dengan definisi yang telah diberikan dalam soal.
 Ciri-ciri bilangan habis dibagi n
2 Digit terakhir 0, 2, 4, 6, 8
B. Perbandingan
3 Jumlah digit habis dibagi 3
1. Perbandingan Senilai
4 2 digit terakhir habis dibagi 4
 Jika satu variabel bertambah maka variabel lainnya akan ikut bertambah.
5 Digit terakhir 0 dan 5
 Jika satu variabel berkurang maka variabel lainnya akan ikut berkurang
6 Digit terakhir 0, 2, 4, 6, 8
Jumlah digit habis dibagi 3 =
7 Digit terakhir bilangan dikalikan 2 dan menjadi pengurang dari bilangan
tersisa dan hasilnya habis dibagi 7 2. Perbandingan Senilai
8 3 digit terkakhir habis dibagi 8  Jika satu variabel bertambah maka variabel lainnya akan berkurang.
9 Jumlah digit habis dibagi 9  Jika satu variabel berkurang maka variabel lainnya akan bertambah
10 Digir terakhir bilangan 0 =

2. Bentuk Aljabar dari teori bilangan


C. Bentuk Aljabar
Bilangan Genap = 2𝑛 2𝑘
1. Persamaan Aljabar yang sering digunakan ;
Bilangan Ganjil = 2𝑛 + 1 2𝑘 + 1
dengan 𝑘 bilangan bulat positif  (𝑎 + 𝑏) = 𝑎 + 𝑏 + 2𝑎𝑏
Bilangan habis dibagi 𝑎 = 𝑎. 𝑘 𝑎. 𝑘
=> 𝑎 + 𝑏 = (𝑎 + 𝑏) − 2𝑎𝑏
Bilangan kelipatan dari 𝑎 = 𝑎𝑘 𝑎. 𝑘
 (𝑎 + 𝑏) = 𝑎 + 𝑏 + 3𝑎 𝑏 + 3𝑎𝑏
(𝑎 + 𝑏) = 𝑎 + 𝑏 + 3𝑎𝑏(𝑎 + 𝑏)
3. Operasi bilangan
=> 𝑎 + 𝑏 = 𝑎 + 𝑏 − 3𝑎𝑏(𝑎 + 𝑏)
Penjumlahan & Pengurangan Bilangan Genap & Ganjil
 (𝑎 + 𝑏 + 𝑐) = 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 3(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑐)(𝑏 + 𝑐)
 Genap ± Genap = ]  Penjumlahan dan pengurangan dari jenis
 𝑎 − 𝑏 = (𝑎 + 𝑏)(𝑎 − 𝑏)
 Genap yang sama akan menghasilkan bilangan
 𝑎 + 𝑏 = (𝑎 + 𝑏)(𝑎 − 𝑎𝑏 + 𝑏 )
 Ganjil ± Ganjil = Genap genap
 𝑎 − 𝑏 = (𝑎 − 𝑏)(𝑎 + 𝑎𝑏 + 𝑏 )
 Genap ± Ganjil = Ganjil  Penjumlahan dan pengurangan dari jenis
 Ganjil ± Genap = Ganjil yang berbeda akan menghasilkan bilangan
ganjil
D. Membaca Grafik 3. Jumlah dan Hasil Kali Akar-Akar
 Ketelitian dalam memahami dan menganalisis grafik  𝑥 +𝑥 =−
 Mencari persentase nilai A terhadap B
 𝑥 .𝑥 =
× 100%

 𝑥 −𝑥 =
Umumnya persentase nilai berdasarkan data keseluruhan (S) sehingga
Bentuk Simetris
× 100%
 𝑥 + 𝑥 = (𝑥 + 𝑥 ) − 2𝑥 𝑥
 Mencari nilai data jika diketahui besar persentase
 𝑥 + 𝑥 = (𝑥 + 𝑥 ) − 3𝑥 𝑥 (𝑥 + 𝑥 )
𝐴 = %𝐴 × Seluruh Data
 (𝑥 − 𝑥 ) = (𝑥 + 𝑥 ) − 4𝑥 𝑥
 Mencari nilai data jika diketahui sudut dalam diagram lingkaran
 𝑥 − 𝑥 = (𝑥 + 𝑥 )(𝑥 − 𝑥 )
𝐴= × Seluruh Data
°
4. Menyusun Persamaan Kuadrat
E. Persamaan Kuadrat (𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0) Diketahui akar-akar persamaan kuadrat adalah 𝑝 dan 𝑞 adalah …
1. Menentukan akar persamaan kuadrat ; (𝑥 − 𝑝)(𝑥 − 𝑞) = 0 atau 𝑥 − (𝑝 + 𝑞)𝑥 + 𝑝. 𝑞 = 0
𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
Cara Pemfaktoran F. Fungsi Kuadrat (𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐)
 Tentukan dua bilangan 𝑝 dan 𝑞 yang memenuhi ; 1. Grafik Fungsi Kuadrat
𝑝+𝑞 =𝑏  Titik potong sumbu x
𝑝 × 𝑞 = 𝑎. 𝑐 𝑦=0
( )( )
 Substitusikan ke persamaan = 0 dan diperoleh akar 𝑥 , 𝑥 berasal dari akar-akar 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
persamaan kuadrat ∴ (𝑥 , 0) dan (𝑥 , 0)
Cara rumus ABC  Titik potong sumbu y
±√ 𝑥=0
𝑥 , =
𝑦 = 𝑓(0) = 𝑐
2. Jenis Akar ∴ (0, 𝑐)
Diskriminan = 𝐷 = 𝑏 − 4𝑎𝑐  Sumbu simetris
 D > 0, terdapat 2 akar real berbeda
𝑥=
 D = 0, terdapat 2 akar kembar atau 1 akar
 Titik Puncak
 D < 0, tidak ada akar real
𝑥 ,𝑦 = ,
2. Ciri Grafik Fungsi Kuadrat 2. Persamaan Garis Lurus
 𝑎 > 0 , kurva terbuka ke atas  Melalui 1 titik (𝑥 , 𝑦 ) dan gradien
𝑎 < 0, kurva terbuka ke bawah  𝑦 − 𝑦 = 𝑚(𝑥 − 𝑥 )
 𝑎𝑏 > 0, titik puncak di kiri sumbu y  Melalui 2 titik (𝑥 , 𝑦 ) dan (𝑥 , 𝑦 )
𝑎𝑏 < 0, titik puncak di kanan sumbu y  =
𝑏 = 0, titik balik di sumbu y
 Melalui titik potong sumbu x (𝑎, 0)) dan sumbu y (0, 𝑏)
 𝑐 > 0, memotong sumbu y positif
 𝑏𝑥 + 𝑎𝑦 = 𝑎𝑏
𝑐 < 0, memotong sumbu y negative
𝑐 = 0, melewati (0,0)
3. Hubungan 2 garis
 Diskriminan = 𝐷 = 𝑏 − 4𝑎𝑐 𝑔 :𝑦 = 𝑚 𝑥 + 𝑐
𝐷 > 0, memotong sumbu x di dua titik 𝑔 :𝑦 = 𝑚 𝑥 + 𝑐
𝐷 = 0, menyinggung sumbu x
 Sejajar :𝑚 =𝑚
𝐷 < 0, tidak memotong atau menyinggung sumbu x
 Bertolak belakang : 𝑚 . 𝑚 = −1
𝑔 :𝐴 𝑥 + 𝐵 𝑦 + 𝐶 = 0
3. Menyusun Fungsi Kuadrat
𝑔 :𝐴 𝑥 + 𝐵 𝑦 + 𝐶 = 0
 Diketahui titik potong dengan sumbu x ; (𝑥 , 0) dan (𝑥 , 0)
 Sejajar : = ≠
 𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑥 )(𝑥 − 𝑥 )
 Diketahui titik puncak : (𝑥 , 𝑦 )  Berhimpit : = =
 𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑥 ) + 𝑦
 Berpotongan : ≠

G. Gradien dan Persamaan Garis lurus


1. Gradien H. Fungsi komposisi
Fungsi komposisi adalah fungsi yang menggabungkan dua fungsi lain dengan
 Jenis gradien
Grafik naik : m > 0 (positif) Grafik datar : m = 0 symbol (𝜊) yang berarti mensubstitusikan salah satu fungsi ke dalam funggsi
Grafik turun : m < 0 (negative) Grafik tegak : m = ∞ lainnya
𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥), ℎ(𝑥)
 Besar gradien
Melalui dua titik (𝑥 , 𝑦 ) dan (𝑥 , 𝑦 ) Fungsi komposisi => (𝑓°𝑔)(𝑥) = 𝑓 𝑔(𝑥)
 Gradien = 𝑚 = => (𝑓°𝑔°ℎ)(𝑥) = 𝑓 𝑔(ℎ(𝑥))

Berdasarkan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
 Gradien = m
I. Invers Fungsi K. Eksponen
Invers Fungsi adalah kebalikan aksi dari suatu fungsi disimbolkan dengan 1. Sifat Eksponen
𝑓 (𝑥), 𝑔 (𝑥),  𝑎 ×𝑎 =𝑎
Fungsi Invers => Misalkan 𝑦 = 𝑓(𝑥) maka hakikatnya adalah 𝑥 =  𝑎 ∶𝑎 =𝑎
𝑓 (𝑦)  (𝑎 ) = 𝑎
=> 𝑓(𝑎) = 𝑏 maka 𝑓 (𝑏) = 𝑎  (𝑎𝑏) = 𝑎 𝑏
 =
Cara memperolah fungsi invers adalah mengubah fungsi y dalam x menjadi
fungsi x dalam y.  𝑎 =1
 𝑎 =
J. Statistika
 𝑎 = √𝑎 = √𝑎
1. Rata-rata (Mean)
 𝑥̅ = =
∑  √𝑎 = 𝑎

Modus : data yang paling banyak muncul


2. Merasionalkan Penyebut
Nilai Tengah (Median)
 Kalikan bentuk akar yang sekawan dari penyebut
 Letak Median =
 (𝑎 + 𝑏 ± 2√𝑎𝑏 = √𝑎 ± √𝑏
2. Rata-rata Gabungan
 Rata-rata gabungan dua kelompok L. Logaritma
. .
𝑥 = 𝑎 = 𝑏 → 𝑥 = log 𝑏
1) Sifat Logaritma
 Rata-rata akhir setelah beberapa data baru dimasukkan (misal
 log 𝑎 = 1
penambahan dua data)
.  log 1 = 0
𝑥 =
 log 𝑎 = 𝑛
 Rata-rata akhir setelah beberapa data dikeluarkan (misal pengurangan  𝑎 =𝑏
dua data)  log (𝑏 × 𝑐) = log 𝑏 + log 𝑐
.
𝑥 =
 log = log 𝑏 − log 𝑐
 log 𝑏 . log 𝑐 = log 𝑐
M. Barisan & Deret  Permutasi dengan unsur yang sama
1) Barisan & Deret Aritmatika (selisih setiap suku sama)  𝑃 =
!
,, !. !. !
 𝑏=𝑈 −𝑈 =𝑈 −𝑈
 Permutasi siklis : n unsur disusun dalam suatu lingkaran
𝑏 =𝑈 −𝑈 =𝑈 −𝑈
 𝑃 = (𝑛 − 1)!
 𝑈 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈 =𝑆 −𝑆
3) Kombinasi
 𝑆 = (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) atau 𝑆 = (𝑎 + 𝑈 ) Kombinasi adalah pengelom[okkan unsur-unsur tanpa memperhatikan
2) Barisan & Deret Geometri (rasio setiap suku sama) urutannya
 𝑟= =  Menentukan banyak kombinasi
!
 𝑈 = 𝑎. 𝑟  𝐶 = )!
! .(
( )
 𝑆 =  𝐶 =𝐶 =1
 𝐶 =𝐶 =𝑛
3) Geometri Tak Berhingga
4) Definisi Peluang dan Kejadian Majemuk
 −1 < 𝑟 < 1 ( )
 𝑆 =  𝑃(𝐴) =
( )
𝑛(𝐴) adalah banyak kejadian yang diharapkan
N. Teori Peluang 𝑛(𝑆) adalah banyak semua kejadian yang diharapkan
1) Aturan Pengisian Tempat yang Tersedia  Frekuensi Harapan
 Jika ada n tempat yang akan diisi oleh n orang, maka banyaknya cara  𝐹 (𝑘) = 𝑛 × 𝑃(𝑘)
untuk mengisi n tempat secara keseluruhan = 𝑛 : banyak percobaan
 𝑛 × (𝑛 − 1) × (𝑛 − 2) × … × 1  Peluang komplemen suatu kejadian
 Definisi factorial  𝑃(𝑘 ) = 1 − 𝑃(𝑘)
 𝑛! = 𝑛 × (𝑛 − 1) × … × 1  Peluang gabungan dua kejadian
 0! = 1  𝑃(∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
 Peluang dua kejadian saling bebas
2) Permutasi  𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴). 𝑃(𝐵)
Permutasi adalah susunan dari unsur-unsur yang memperhatikan urutan  Peluang kejadian bersyarat
 Menentukan banyak permutasi Peluang munculnya kejadian A dengan syarat kejadian B
! ( ∩ )
 𝑃 =( )!
 𝑃(𝐴|𝐵) =
( )
O. Logika Matematika P. Lingkaran
1) Konjungsi, Disjungsi, dan Implikasi Bentuk Umum : 𝑥 + 𝑦 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝑐 = 0
 Konjungsi : p dan q (𝑝 ∧ 𝑞) 1) Kedudukan titik (𝑥 , 𝑦 ) pada Lingkaran
 Disjungsi : p atau q (𝑝 ∨ 𝑞)  Substitustikan (𝑥 , 𝑦 ) ke dalam persamaan lingkaran
 Implikasi : Jika p maka q (𝑝 ⇒ 𝑞)  Membandingkan antara hasil ruas kiri dan nilai pada ruas kanan
 Keduduk titik pada lingkaran berdasarkan hasil pertidakasamaan akhir
2) Kesetaraan " > " : Titik berada di luar lingkaran
 𝑝∧𝑞 ≡𝑞 ∧𝑝 " < " : Titik berada di dalam lingkaran
 𝑝∨𝑞 ≡𝑞 ∨𝑝 " = " : Titik berada pada lingkaran
 𝑝 ⇒ 𝑞 ≡ ~𝑞 ⇒ ~𝑝
 𝑝 ⇒ 𝑞 ≡ ~𝑝 ∨ 𝑞 2) Kedudukan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐 pada Lingkaran
 Substitustikan 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐 ke dalam persamaan lingkaran
3) Ingkaran  Susunlah persamaan kuadrat dari persamaan yang diperoleh :
 ~(𝑝 ∧ 𝑞) ≡ ~𝑝 ∨ ~𝑞 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
 ~(𝑝 ∨ 𝑞) ≡ ~𝑝 ∧ ~𝑞  Hitunglah nilai diskriminan dari persamaan kuadrat yang dibentuk :
 ~(𝑝 ⇒ 𝑞) ≡ 𝑝 ∧ ~𝑞 𝐷 = 𝑏 − 4𝑎𝑐
 Keduduk titik pada lingkaran berdasarkan hasil pertidakasamaan akhir
4) Penarikan kesimpulan " > " : Garis memotong lingkaran di dua titik
 Modus Ponens " < " : Garis tidak memotong lingkaran
Premis 1 :𝑝⇒𝑞 " = " : Garis menyinggung lingkran
Premis 2 :𝑝
Kesimpulan : ∴ 𝑞 Q. Geometri Dasar
 Modus Tollens 1. Lingkaran
Premis 1 :𝑝⇒𝑞  Luas lingkaran, Keliling Lingkaran, Luas Juring, Panjang Busur
Premis 2 : ~𝑞  Luas Lingkaran = 𝐿 = 𝜋𝑟
Kesimpulan : ∴ ~𝑝  Keliling Lingkaran = 𝐾 = 2 𝜋𝑟
 Silogisme  Luas Juring =
°
×L⨀ =
°
× 𝜋𝑟
Premis 1 :𝑝⇒𝑞  Panjang Busur = × 𝐾⨀ = × 2𝜋𝑟
° °
Premis 2 :𝑞⇒𝑟
Kesimpulan : ∴ 𝑝 ⇒ 𝑟
 Sudut Pusat dan Sudut Keliling  Jika diketahui ketiga sisi segitiga (𝑎, 𝑏, 𝑐)
 𝛼 = sudut pusat (SP) 𝐿 = 𝑠 (𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏)(𝑠 − 𝑐), dengan 𝑠 = (𝑎 + 𝑏 + 𝑐)
 𝛽 = sudut pusat (SK)  Jika diketahui 2 sisi dan 1 sudut apit
 Jika menghadap busur yang sama maka
𝐿 = . 𝑏. 𝑐. sin 𝐴 ; 𝐿 = . 𝑎. 𝑐. sin 𝐵 ; 𝐿 = . 𝑎. 𝑏. sin 𝐶
SP = 2 x SK => 𝛼 = 2𝛽

 Keliling segitiga
 Sudut Keliling  K = jumlah semua sisi = 𝑎 + 𝑏 + 𝑐
Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang
sama maka besarnya sama pula  Mencari panjang sisi pada segitiga
 Rumus Pythagoras (berlaku pada segitiga siku-siku)
𝑐 =𝑎 +𝑏
𝑎 =𝑐 −𝑏
𝑏 =𝑐 −𝑎
 Segiempat Tali Busur
Jumlah sudut berhadapan di segiempat tali busur =
180°
∠𝑎 + ∠𝑏 = ∠𝑥 + ∠𝑦 = 180°  Rumus sinus dan Rumus cosinus

2. Segitiga
= =
𝑎 = 𝑏 + 𝑐 − 2𝑏𝑐. cos 𝐴
𝑏 = 𝑎 + 𝑐 − 2𝑎𝑐. cos 𝐵
𝑐 = 𝑎 + 𝑏 − 2𝑎𝑏. cos 𝐶

 Luas segitiga  Sudut dalam segitiga


 Jika diketahui alas dan tinggi (tinggi di tarik dari salah sudut menuju  Jumlah besar sudut dalam segitiga = 180°
alas secara tegak lurus)  Segitiga sama sisi
𝐿 = ×𝑎×𝑡
4) Luas dan Keliling Bangun Datar

Ketiga sudut sama besar = 60°

 Segitiga sama kaki

Memiliki 2 sudut sama besar => Jika salah satu sudut diketahui maka
sudut lainnya dapat diketahui

3) Segi banyak
 Jumlah sudut dalam segi n => (𝑛 − 2) × 180°
Segi 3 => 1 × 180° = 180°
Segi 4 => 2 × 180° = 360°
Segi 5 => 3 × 180° = 540°
Segi 6 => 4 × 180° = 720°
5) Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Tipe Soal Pengetahuan Kuantitatif
1. Berbentuk Pilihan Ganda Biasa
 Pada tipe ini, bisa mengerjakan soal seperti biasa sesuai dengan isi
pertanyaan

2. Berbentuk Pilihan (1), (2), (3), dan (4)


 Pada tipe ini, diberikan 4 pernyataan lalu peserta diminta menentukan
pernyataan yang bernilai benar
 Cara pengerjaan tipe ini bisa dengan sistem eliminasi pilihan yang
sudah mengandung pernyataan salah atau mempertahankan pilihan
yang sudah mengandung pernyataan benar.
 Peserta tidak perlu mencari kebenaran dari semua pernyataan, tapi
menggunakan penalaran dalam mengeliminasi dan mempertahankan
pernyataan

3. Analisis Kecukupan Data


 Pada tipe ini, diberikan sebuah pertanyaan dan 2 informasi. Perserta
diminta untuk menganalisi informasi mana saja yang dibutuhkan
sehingga menjawab pertanyaan
 Cara pengerjaan tipe ini, peserta tidak mesti sampai mendapat
jawaban yang tepat atas pertanyaan dalam soal dengan benar. Kunci
dalam pengerjaan soal ini adalah pemahaman terkait semua konsep
yang berhubungan dengan pertanyaan.

4. Analisis Perbandingan Dua Nilai


 Pada tipe ini, akan diberikan sebuah informasi dan dua buah variabel
(biasanya P dan Q)
 Nilai salah satu variabel biasanya sudah diketahui dan satu veriabel
lain dapat dicari dengan menggunakan pernyataan pada soal
 Peserta diminta menentukan hubungan antara variabel P dan Q
 Kunci dari soal tipe ini adalah “KONSISTENSI” terutama pada
variabel yang memiliki lebih dari 1 kemungkinan jawaban

Anda mungkin juga menyukai