Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undangundang itu juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Desa
Desa membuat posisi desa bergeser dari sekadar wilayah administrasi di bawah
kabupaten menjadi entitas yang berhak untuk mengatur dan mengurus urusan
milik desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa pasal 1 ayat 5 dikatakan bahwa Keuangan Desa adalah semua hak
dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa
uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
1
berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan
Pendapatan Masyarakat Desa (PMD) dan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta
pembetulan pelayanan umum. (Ningrum, 2020). Maka dari itu pendirian BUMDes
Menurut (Anggraeni, 2016) salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah
BUMDes adalah suatu unit usaha yang di bentuk oleh pemerintah desa dan
masyarakat desa untuk dapat mengelola sumber- sumber ekonomi sesuai dengan
potensi desa yang ada. BUMDes adalah bentuk partisipasi masyarakat dan
institusi pemerintah desa untuk dapat aktif secara ekonomi dan memenuhi
2
kebutuhan masyarakat desa sesuai dengan peraturan undang –undang yang
berlaku atas kesepakatan antar masyarakat desa (Yudiardi dan Nina, 2017).
pesat, dari 1.022 BUMDes pada tahun 2014 menjadi 50.199 BUMDes pada tahun
2019 (lokadata.id, 2020). Pada tahun 2021 jumlah BUMDes mencapai 57.273
unit, diantaranya 45.233 BUMDes aktif dan 2.040 BUMDes tidak aktif. Abdul
Tertinggal (PDTT) pada tahun 2021 mengatakan 45.233 BUMDes masih aktif
dengan jumlah desa yang sudah semuanya telah memilki BUMDes dan salah satu
yang ada di desa. Hal tersebut menjadi acuan pemerintah Kabupaten Lombok
ekonomi atau potensi yang dimiliki oleh pemerintah desa melalui partisipatif
masyarakat dan perangkat desa di Kabupaten Lombok Timur. Hal ini sejalan
3
Keberadaan BUMDes ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam
mengelola potensi desa secara kreatif dan inovatif, sehingga dapat membuka
lapangan kerja baru untuk dapat menyerap tenaga kerja di pedesaan. Melalui
masyarakat, dan untuk meningkatkan potensi desa melalui adanya BUMDes tidak
antara lain kecukupan modal, profitabilitas dan liquiditas. Yang mana untuk
2018).
besar, namun perlu juga dilakukan analisis pada semua skala baik usaha kecil
maupun menengah, termasuk pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang
4
Dalam pengukuran kinerja keuangan yang menjadi tolak ukur bukan
hanya dilihat dari peningkatan laba perusahaan tetapi dapat dilihat dengan
keuangan seperti biasanya, akan tetapi kinerja keuangan bisa diketahui dengan
keuangan BUMDes.
yang masih ada dalam perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet, maupun
berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat disebelah
kredit (Dyah,2018). Bisa disimpulkan modal yaitu asset bank berupa barang atau
dana yang dijadikan sebagai pokok menjalankan sebuah usaha atau bisnis, artinya
jika kita bisa mengatur dana modal dengan baik. Maka kita akan mampu
membangun usaha lebih baik karena sejatinya modal adalah pondasi dalam
menjalankan usaha.
5
Modal BUMDes pada unit usaha perdagangan masih kurang dikarenakan
kebanyakan modal diarahkan ke unit usaha lain yang berada di BUMDes salah
satunya unit usaha simpan pinjam, ini dikarenakan BUMDes pada unit usaha
perdagangan masih baru berjalan dibandingkan unit usaha lainnya yang berada di
pada tingkat tertentu yang mengakibatkan produksi marjinal modal lebih tinggi
daripada produksi rata-rata modal maka penggunaan modal pada tingkat tertentu
pada tingkat tertentu yang mengakibatkan produksi marjinal modal lebih rendah
daripada produksi rata-rata modal maka penggunaan modal pada tingkat tertentu
mendapatkan lebih banyak output untuk setiap uang yang dibayarkan untuk
6
sekaligus menjadi penggerak perekonomian di desa. BUMdes juga dapat di
berdasarkan budaya di desa tersebut. Untuk mencapai visi dan misi diperlukan
adanya SDM yang berkualitas agar dapat menciptakan cita-cita dan harapan di
Hal ini terlihat dari beberapa fakta yang peneliti temukan dalam pra survei
pemenuhan kebutuhan pokok, kemudian pernah juga ada kejadian peminjam yang
mengatakan minjam untuk modal usaha ini, ternyata untuk membayar utang juga
di pinjaman lain, jadi pinjaman dia untuk menutup utang itu, sehingga
Untuk Usaha Simpan Pinjam BUMDes di desa jurit baru sudah berjalan
dengan baik, namun masih ada kendala yang terjadi yaitu salah seorang dari
pengelola kami yang paling berpengaruh itu izin, jadi beliau gak masuk selama
7
beberapa minggu. Hal ini membuat masyarakat sepele sama pengelola yang lain,
kecamatan pringgasela dari segi kelancaran unit usaha yang dijalankan, berikut
8
Berdasarkan tabel diatas dari masing-masing unit usaha rata-rata dimiliki
pada usaha simpan pinjam kurang lancar karena dukungan oleh masyarakat yang
dengan adanya unit unit usaha yang dimiliki oleh BUMDes di kecamatan
pringgasela.
Variabel Sumber Daya Manusia dan Peran BUMDes secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Pengembangan Desa Wisata. (2) Variabel Sumber
9
Kebaruan penelitian ini adalah tidak banyak penelitian terdahulu mengkaji
karena itu dari hasil pengamatan masih banyak modal BUMDes dengan mayoritas
jenis usaha simpan pinjam rata-rata kurang lancar sehingga modal setiap tahun
menurun dari hasil usaha tersebut, dan pemerintah desa selalu melakukan
1.2.Rumusan Masalah
Periode 2018-2023 ?
Periode 2018-2023 ?
10
1.3.Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
Periode 2018-2023.
Periode 2018-2023
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan kajian untuk penelitian
BUMDes.
b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap badan usaha milik desa
Timur.
11
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi badan usaha milik desa (BUMDes), sebagai bahan pertimbangan dan
BUMDes.
b. Bagi Peneliti Lain, sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian
12