Anda di halaman 1dari 14

PROVESI KEGURUAN

ORGANISASI PROFESI KEGURUAN

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 7

1. EMIL ISMAYA
2. FADILATUL HIDAYAH
3. GEA GUSTYANINGSIH
4. QIBTHIYA ANJANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MATARAM
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul

“ORGANISASI PROFESI KEGURUAN”

Makalah ini berisikan pembahasan tentang ORGANISASI PROFESI KEGURUAN.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan motivasi belajar kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran teman-teman yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan

makalah selanjutnya.

Mataram, 17 September 2019


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang ...................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan ………….......……..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN……. ................................................................................


1. Konsep Organisasi Profesi……………….…………………………………………..
2. Hakikat,Fungsi dan Tujuan Organisasi Profesi Keguruan………………………….…......
3. Analisis Peranan Organisasi Keguruan……………………………………………………..
4. Apa saja jenis-jenis organisasi profesi keguruan…………………………………………
BAB III PENUTUP...............................................................................................
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Guru merupakan ujung tombak keberhasilan proses pendidikan di sekolah maka
pembinaan dan pengembangan profesi guru dipandang perlu diperhatikan sebagai wujud
komitmen dalam melakukan pembenahan pola pendidikan agar mencapai mutu
pendidikan sesuai harapan. Penyusunan makalah ini merupakan bentuk respon terhadap
program kebijakan bidang pendidikan, paling tidak kehadirannya mengingatkan kita
betapa pentingnya peran guru dan betapa pentingnya sikap seorang guru yang
professional serta berpengalaman yang tinggi sehingga saatnya nanti segala yang dicita-
citakan bersama tercapai dimana guru mampu memberikan yang terbaik bagi kemajuan
pendidikan melalui wujud keprofesionalan dan pengalaman yang tidak diragukan lagi.Itu
semua akan terjadi manakala kita mau belajar dan menganalisis berbagai sikap yang
dimiliki oleh seorang guru yang mempunyai keteladanan yang patut dijadikan figur dan
contoh anak didiknya demi kemajuan dunia pendidikan di masa yang akan datang.
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat
apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa dia layak menjadi panutan atau
teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap
dan perbuatan guru itu sehari- hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak.
Bagaimana guru meningkatkan layanannya, meningkatkan pengetahuannya, memberi
arahan dan dorongan kepada anak didiknya dan bagaimana cara guru berpakaian dan
berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa, teman- temannya serta anggota
masyarakat sering menjadi perhatian masyarakat luas. Itulah sebabnya seorang guru
dituntut untuk bersikap dan berprilaku secara profesional agar dapat menjadi suri
tauladan bagi peserta didiknya.
Adapun pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hal- hal
keprofesionalan yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru antara lain : memiliki
hubungan stakeholder kemitraan yang baik dengan stakeholder pendidikan baik itu antara
guru dan siswa, guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah, guru dengan masyarakat,
dan dinas pendidikan lainnya.
Perlu memahami rasional sikap profesional kependidikan, definisi sikap
profesional itu sendiri, sasaran sikap profesional serta pengembangan sikap profesional
itu sendiri. Diharapkan melalui makalah ini dapat membantu para calon guru menjadi
guru yang benar- benar profesional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep organisasi profesi ?
2. Apa hakikat,fungsi dan tujuan dari organisasi profesi keguruan?
3. Bagaimana analisis peranan organisasi profesi keguruan yang ada di Indonesia?
4. Apa saja jenis-jenis organisasi profesi keguruan?
C. Tujuan
1. Agar kita mengetahui konsep organisasi profesi.
2. Agar kita mengetahui hakikat,fungsi dan tujuan organisasi profesi keguruan.
3. Agar kita mengetahui analisis peranan organisasi profesi keguruan yang ada di
Indonesia.
4. Agar kita mengetahui jenis-jenis organisasi keguruan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Organisasi Profesi
Di dalam perkembangannya, organisasi profesi guru/kependidikan telah banyak
mengalami diferensiasi dan diversifikasi. Hal ini sejalan dengan terjadinya diferensiasi
dan diversifikasi profesi kependidikan. Sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 20 tahun
2003 pasal 1 ayat (6) bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan,”
2. Hakikat,Fungsi dan Tujuan Organisasi Profesi Keguruan
a) Hakikat Organisasi
Ada banyak pendapat yang mengemukan pengertian dari organisasi. Seperti berikut ini:
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-
orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih.
Organisasi juga terbagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi non-
formal. dimana Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja
yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
Sedangkan Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat
pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu
sekampung, belajar bersama anak-anak SD, kemping ke gunung pangrango rame-rame
dengan teman, dan lain-lain.
b) Hakikat Profesi
Profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu : profesi, profesionalitas,
profesional, profesionalisasi, dan profesionalisme. Profesi menunjuk pada suatu
pelayanan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan
terhadapnya. Profesionalitas menunjuk pada kualitas atau sikap pribadi individu terhadap
suatu pekerjaan. Dalam profesi digunkan teknik dan prosedur intelektul yng harus
dipelajari secara sengaja sehingga dapat diterapkan untuk kemaslhatan orang lain.
Profesional menunjuk pada penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntutan yang
seharusnya dan menunjuk pada orangnya itu sendiri. Profesionalisasi menunjuk pada
proses menjadikan seseorang sebagai profesional.
Rokhman Natawidjaja mengemukakan beberapa kriteria sebagi ciri suatu profesi ;
1. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas
2. Ada lembaga pendidikan khusus untuk pelakunya dengan program dan jenjang
pendidikan yang baku serta memiliki standar akademik yang memadai.
3. Ada organisasi yang mewaspadai para pelakunya.
4. Ada etika dan kode etik yang mengatur prilaku para pelakunya.
5. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku
c) Fungsi Organisasi Profesi kependidikan
Organisasi profesi kependidikan berfungsi sebagai pemersatu seluruh anggota
profesi dalam kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki fungsi
peningkatan kemampuan profesional profesi ini.
1. Fungsi Pemersatu
Yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk membentuk suatu
organisasi keprofesian. Motif tersebut begitu bervariasi, ada yang bersifat sosial,
politik ekonomi, kultural, dan falsafah tentang sistem nilai.
2. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional
Yaitu meningkatkan kemampuan profesional pengemban profesi
kependidikan ini. Fungsi ini secara jelas tertuang dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal
61 yang berbunyi: Tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesi sebagai
wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan
profesional, martabat, dan kesejahteraan tenaga kependidikan.

Menurut Johnson kompetensi dibangun oleh 6 perangkat kompetensi berikut ini.


a. Performence component
b. Subject component
c. Professional component
d. Process component
e. Adjustment component
f. Attidudes component
d) Tujuan Organisasi Profesi Kependidikan
Salah satu tujuan organisasi ini adalah mempertinggi kesadaran sikap, mutu dan
kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan guru.
Sebagaimana dijelaskan dalam PP No. 38 tahun 19992, pasal 61, ada lilma misi
dan tujuan organisasi kependidikan, yaitu: meningkatkan dan atau mengembangkan
(1) karier, (2) kemampuan, (3) kewenangan profesional, (4) martabat, dan (5)
kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan. Sedangkan visinya secara umum ialah
terwujudnya tenaga kependidikan yang profesional.
1. Organissi profesi sebagaimana telah disebutkan dalam UU RI pasal 40 ayat 1
mempunyi tujuan untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, krir,
wawasan pendidikan, perlindungan profesi, kesejahteran, dan pengabdian
dalam masyarakat.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggota, merupkan upaya
terwujudnya kompetensi kependidikan yang handal. Dengan kekuatan dan
kewibawaan organisasi, para pengemban profsi akan memiliki mkekuatan
moral untuk senantiasa meningkatkan kemampuannya.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan profesional anggota,
merupakan upaya para profsional untuk menmpatkan anggota suatu profesi
sesuai dengan kemampuannya. Organisasi profesi keendidikan bertujuan
untuk megembangkan dan meningkatkan kemampuan kepada anggotanya
melaluai pendidikan atau latihan terprogram.
Selain itu organisasi profesi guru juga mempunyai kewenangan:
1. Menetapkan dan menegakkan kode etik guru.
2. Memberikan bantuan hukum kepada guru.
3. Memberikan perlindungn profesi guru.

3. Analisis Peranan Organisasi Keguruan


1. Keadaan yang ditemui
Suatu perkembangan yang mengembirakan muncul menyusul keluarnya
Undang-undang Rep. Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional dalam UU tersebut, tenaga kependidikan mendapat perhatian yang amat
besar, melebihi bidang-bidang lain. Ada 6 pasal (pasal 39 s/d 44) terdiri atas 17
ayat, yang secara khusus menyangkut tenaga kependidikan. Ini menunjukan
bahwa kedudukan tenaga kependidikan begitu penting dalam rangka upaya
memajukan pendidikan secara keseluruhan.
Bagi profesi kependidikan, UU tentang SPN mempunyai arti yang sangat
penting, karena dalam undang-undang ini profesi kependidikan telah jelas dasar
hukumnya, bahkan pekerjaan guru secara tegas telah dilindungi keberadaannya.
2. Permasalahan yang ada
a. Penjabaran yang operasional tentang ketentuan-ketentuan yang tersurat
dalam peraturan yang berlaku yang berkenaan dengan profesi guru beserta
kesejahteraannya, seperti keputusan MENPAN No.26 tahun 1989 tentang
Angka Kredit bagi Jabatan Guru dalam Lingkungan Departemen
pendidikan dan Kebudayaan.
b. Peningkatan unjuk kerja guru melalui perbaikan program pendidikan guru
yang lebih terara, yang memelihara keterpaduan antara pengembangan
profesional dengan pembentukan kemampuan akademik guru, dengan
memberikan peluang kepada setiap calon guru untuk melatih unjuk
kinerjanya sebagai calon guru yang profesional.
c. Proses profesionalisme guru melalui sistem pengadaan guru terpadu sejak
pendidikan prajabatan, pengangkatan, penempatan, dan pembinaannya
dalam jabatan.
3. Pengembangan Organisasi Keguruan
PGRI sebagai organisasi profesi perlu penekanan upaya penataan dan peningkatan
dalam bidang misi profesi dari PGRI. Dalam hal ini perlu dikembangkan kerangka
konseptual yang memadai dan terarah untuk melandasi program kerja mengenai
pengembangan profesi itu. Kerangka konsep itu seyogianya diselaraskan dengan
patokan-patokan professional dan akademik yang digunakan sebagai
dasar pengembangan standar unjuk kerja, pengembangan progran kependidikan guru,
dan penataan profesionalisasi guru berdasarkan pendekatan pengadaan guru terpadu.
4. Organisasi profesi keguruan
Beberapa organisasi profesi kependidikan di indonesia, disamping PGRI,
yang sudah rilatif berkembang pesat diantaranya Ikatan Sarjana Pendidikan
Indonesia (ISPI). Organisasi ini beranggotakan para sarjana pendidikan dari
berbagai bidang pendidikan, yang didalamnya mempunyai sejumlah himpunan
sejenis seperti Himpunan Sarjana Pendidikan Biologi, Himpunan Sarjana
Pendidikan Bahasa dan sebagainya. Organisasi lain yang sudah lebih berkembang
ialah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) yang dulu bernama
Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI).
Jenis-jenis Organisasi Profesi Keguruan

Bentuk,Corak,Struktur,Kependudukan,Keanggotaan
Dalam bidang pendidikan,ditemukan berbagai bentuk kearganisasian,antara lain.
1.Persatuamn (Union), antara lain; Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI),
Australia Education Union ,Singapura Teacher’s Union.
2.Federasi (Federation) Federation of Elementary Education Teacher’s
Assecioation Thailand.
3.Aliasi (Alliance) antara lain; Alliance of Concered Teacher’s Philipina
4.Assosiasi (Association), yang terdapat di kebanyakan Negara
.
Ditinjau dari segi ketegoranisasi keanggotaannya juga ternyata menunjukan
Corak keargonanisaian yang bervariasi,seperti menurut.
1.Jenjang pendidikan dimana mereka bertugas (dasar,menengah,penguruan,)
2.Status penyelenggaraan kelembagaan pendidikan (negeri swasta)
3.Bidang studi/keahlian (guru bahasa inggris ,matematika,kimia,fisika,ssb
\ 4.Gender (wanita,pria)
5.Latar belakang etnis 9cina,tamil,melayu,dan sebagiannya

Struktur dan kependudukan dipandang dari segi tiga jangkauan wilayah


Kerjanya juga ternyata beragam dan bersifat.
1) Lokal (daerahan,kewilayaan)
2) Nasional (Negara)
3) Inteernasional (WCOPT),dan sebagianya
Dengan demikian keragaman bentuk,corak,struktur dan kedudukan dari organisasi
dari organisasi pendidikan itu ,maka status keanggootaannya juga dengan sendirinya akan
bervariasi.Organisasi keprofesian yang bersifat asosiasi atau persatuan biasanya bersifat
langsung keanggotaan dari setiap pribadi atau pengamban profesi yang bersangkutan .Sedangkan
yang bersifatnya federasi atau perserikatan ,lazimnya keanggotanan cukup terbatas dari pucuk
organnisasi yang berserikat saja.
Dalam perkembangannya, organisasi keguruan ini kian bertambah, hal ini memiliki tujuan utuk
menyatukan gerak langkah dan mengendalikan keseluruhan profesi guru. Diantara organisasi-
organisasi tersebut adalah:
1.PGRI
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sudah didirikan sejak 25
November 1945, di Surakarta sebagai perwujudan aspirasi guru Indonesia
dalam mewujudkan cita-cita perjuangna bangsa. Salah satu tujuan PGRI
adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru serta
meningkatkan kesejahteaan para guru. Menurut Busini, terdapat empat misi
utama PGRI ini, yaitu:
a. Misi politis/ideologis
b. Misi persatuan organisatoris
c. Misi profesi
d. Misi kesejahteraan
PGRI sebagai organisasi profesi, berfungsi sebagai wadah kebersamaan
dan rasa kesejawatan para anggota dalam mewujudkan keberadaannya di
lingkungan masyarakat, memperjuangkan segala aspirasi dan kepentingan
suatu profesi, menetapkan standar perilaku profesional, melindungi seluruh
anggotanya, meningkatkan kualitas kesejahteraan, dan mengembangkan
kualitas pribadi dan profesi.
1. MGMP
Disamping organisasi PGRI juga ada MGMP, yaitu Musyawarah Guru
Mata Pelajaran, yang mana seluruh guru mata pelajaran yang sama akan
dipertemukan dalam forum ini untu membahas mengenai kelanjutan
pembelajaran. MGMP ini didiikan atas anjuran pejabat-pejabat Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan
mutu dan profesionalisasi dari guru dalam kelompoknya masing-masing.
Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini diatur dengan jadwal yang cukup baik,
namun belum ada keterkaitan dengan hubungan formal antara kelompok guru-
guru dalam MGMP ini PGRI.
2. ISPI
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), yang saat ini telah
mempunyai divisi-divisi antara lain, antara lain IPBI (Ikatan Petugas
Bimbingan Indonesia), HISAPIN (Himpunan Sarjana Administrasi
Pendidikan Indonesia), HSPBI (Himpunan Sarjana Pendidikan Bahasa
Indonesia), dan lain sebagainya. Hubungan formal antara organisasi-
organisasi ini dengan PGRI masih belum tampak nyata, sehingga belum
didapat kerja sama yang saling menunjuang dan menguntungkan dalam
peningkatan mutu anggotanya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi profesi kependidikan atau guru adalah suatu wadah untuk menyatukan
aspirasi dan gerak langkah para guru. Adalah suatu sistem dimana unsur pembentuknya
adalah guru-guru. Oleh karena itu guru harus bertindak sesuai dengan tujuan dan sistem.
Guru harus secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasiprofesi
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Seperti yang telah diputuskan dalam UU RI
nomor 14 th 2005 bagian kesembilan tentang guru dan dosen guru sebagai profesi harus
mempunyai organisasi profesi.
Di negara Indonesia wadah ini telah ada yakni Perstuan Guru republik Indonesia
yang lebih dikenal dengan singkatan PGRI. Orgsasi ini mempunyi tujuan mempertinggi
kesadaran , sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan
mereka. Disamping PGRI sebagai satu-stunya organisasi guru yang diakui oleh
pemerintah sampai saat ini, ada organissi guru lain yang disebut Musyawarah Guru Mata
pelajaran (MGMP). Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan
profesionalisasi dari guru dalam kelompoknya masing-masing. Selain itu ada juga
organisasi profesi formal resmi dibidang pendidikan yakni Ikatan Sarjana Pendidikan
Indonesia (ISPI) yang saat ini telah Mempunyai devisi-devisi antara lain: Ikatan Petugas
Bimbingan Indonesia (IPBI), Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia
(HISAPIN), Himpunan Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia (HSPBI)
Semua organisasi pasti mempunyai tujuan begitu juga dengan organisasi-
organisasi kependidikan yang mempunyai tujuan untuk memajukan profesi,
meningkatkan kompetensi, karir, wawasan pendidikan, perlindungan profesi,
kesejahteran, dan pengabdian dalam masyarakat.
B. Saran
Untuk para calon pendidik atau guru sebaiknya menambah rasa ingin tahu tentang
organisasi profesi kependidikan dan ruanag lingkupnya dengan observasi langsung pada
organisai tersebut sehingga lebih tahu secara mendalam.
Untuk para pendidik/guru sebaiknya lebih aktif mengikuti organisasi-organisasi
profesi lain selain PGRI untuk menambah wawasan guru dan meningkatkan
keprofesionalan sebagai seorang guru.
DAFTAR PUSTAKA

Tim pengajar. 2011. Profesi Kependidikan. Medan: FMIPA-UNIMED


http://www.scribd.com/doc/8864461/Profesi
Soetjipto dan kosasi, Raflis. 2000. Profesi Keguruan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
http://edu-articles.com/peningkatan-mutu-pendidikan/
Satory, Djam’an dkk. 2009. Profesi Keguiruan. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai