Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KAPASITAS DAN KEKUATAN KONSTRUKSI BLADDER TANK PADA SIRKULASI AIR PANAS

SISTEM ORC SOLAR KOLEKTOR R-134a


1 1 1
Irsan Novianto , Yogi Sirodz Gaos , Hablinur Alkindi
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Ibn Khaldun Bogor
Email : irsannovianto21@gmail.com

Abstract
This study focused on component in the Organic Rankine Cycle (ORC), Bladder Tank. The calculation
method is based on the calculation stage of plate thickness to withstand the pressure caused by the
circulation of the ORC system. The material used is SA 106 with 12mm thickness, Shell length 600mm,
270mm inner diameter and 95mm Head length. From the calculation results obtained maximum
pressure on Shell = 253,8385 psi (17,7 bar g) and pressure at Head equal to = 249,6983 psi (17,2 bar
g). Bladder Tank Capacity of 38055622,5 mm³ (38,0556 Liter). From result of Pressure Drop simulation
got Head loss equal to = 0,00000066 m.

Keywords: Pressure Vessel, Pressure, Head Loss

1. Pendahuluan dibangun dengan persyaratan kekuatan dan


Dengan semakin berkembangnya masalah kestabilan konstruksinya. Kekuatan suatu
yang diakibatkan oleh pemanasan global, struktur dihitung berdasarkan tegangan
kebijakan energi berkelanjutan (sustainable maksimum yang terjadi pada struktur tersebut
energy) semakin mendapat perhatian yang luas. berdasarkan beban operasi yang diterimanya.
Kebijakan ini mempunyai dua kata kunci, yaitu Tegangan yang terjadi pada dinding bejana
peningkatan efisiensi energi dan usaha-usaha sering disebut dengan tegangan membran, yang
mencari sumber-sumber energi baru dan mempunyai tiga arah utama yaitu; tegangan
terbarukan. Sebuah inovasi untuk dapat hoop, tegangan meridian, dan tegangan radial.
memenuhi kebutuhan akan ketersediaan listrik Bladder Tank terdiri dari beberapa bagian
salah satunya adalah Organic Rankine Cycle utama seperti; dinding (shell), kepala bejana
disingkat ORC, ORC dikembangkan oleh William (head), lobang orang/lubang pembersih
john macqourn rankine pada desember 1872. (manhole), nosel-nosel (nozzles), dudukan
ORC merupakan siklus pembangkit listrik yang penyangga (support) dan aksesoris lainnya yang
menggunakan air sebagai fluida kerja. Siklus ORC digunakan sebagai alat pendukung, baik
dapat disesuaikan dengan kisaran suhu yang komponen yang berada di dalam maupun luar.
besar untuk menghasilkan energi, terutama Adapun material atau bahan yang digunakan
untuk energi pada suhu rendah di bawah 120°C. untuk membuat bejana tekan ini adalah pelat
Sistem ini menggunakan temperatur dan baja yang terlebih dahulu direncanakan dan
tekanan rendah untuk menghasilkan uap dihitung ketebalan pelat yang akan digunakan
refrigeran yang digunakan untuk menggerakan dan spesifikasi material yang akan direncanakan
turbin yang terkopel dengan generator yang didalam proses pabrikasi pembuatan bejana
selanjutnya akan mampu menghasilkan energi tekan ini. Sistem penyambungan yang digunakan
listrik. antara komponen yang satu dengan yang lainnya
Dalam penelitian sistem ORC penulis digunakan sistem pengelasan.
terfokus pada salah satu komponen yaitu
Klasifikasi Bladder Tank
Bladder Tank. Metode penelitian yang digunakan
Klasifikasi bejana tekan di bagi menurut
adalah dengan cara manual (hand calculation)
posisi atau tata letak bejana tekan yang terdiri
dengan formula berdasarkan standar ASME
dari dua macam posisi yaitu : posisi vertikal dan
maupun analisa komputer.
posisi horizontal.
Bladder Tank (Bejana Tekan)
Bladder Tank (Bejana Tekan) adalah tempat 1. Posisi Tegak (vertical)
untuk menampung sementara suatu fluida baik Posisi vertical yaitu posisi tegak lurus terhadap
yang berupa cairan maupun gas. Bejana tekan sumbu netral axis, dimana posisi ini banyak

56
digunakan didalam instalasi anjungan minyak p × Di
t= ..................(1)
lepas pantai (offshore), yang mempunyai S ×2
tempat terbatas
2) Longitudinal Stress

p × Di
t= .................(2)
4× S

Gambar 1 Bejana Tekan Vertical Gambar 3 Shell of Bladder Tank

2. Posisi datar (horizontal) Perhitungan bejana tekan terdapat


Bejana tekan pada posisi horizontal banyak beberapa standar yang di tentukan, salah
ditemukan dan digunakan pada ladang sumur satunya berdasarkan standar ASME section VIII
minyak didaratan karena mempunyai kapasitas div 1 . Berikut merupakan perhitungan standar
produksi yang lebih besar yang ditentukan berdasarkan ASME section VIII
div 1

a. Perumusan dalam kaitan dengan dimensi


dalam (internal dimensions)

Ketebalan minimum dinding bejana “ Shell “ (


tmin )

Gambar 2 bejana tekan horizontal pRiCA


t min = ..............(3)
SE - 0,6p
Komponen Utama Bladder Tank
Bejana tekan terdiri dari berbagai macam Tekanan kerja Maksimum ( pmax )
komponen utama dan pendukung, yang
mempunyai fungsi masing-masing untuk SEt min
menunjang operasi. komponen-komponen p max = ...............(4)
R1 + 0,6t min
bejana tekan antara lain shell, head, manhole,
nozzle/ opening, flanges, leg supports, lifting b. Perumusan dalam kaitan dengan dimensi luar
lugs. ( outside dimensions )

1. Shell Ketebalan minimum dinding bejana “


Komponen terbesar pada sebuah bejana Shell “ ( tmin )
adalah Shell, yaitu dinding utama dari sebuah
Bejana atau dapat juga disebut sebagai badan pRo
bejana yang berfungsi sebagai tempat t min = + C.A..............(5)
SE + 0,4P
kedudukan nosel dan juga komponen lainnya,
selain itu shell juga sebagai pembentuk utama Tekanan kerja Maksimum ( pmax )
bejana. Tekanan yang bekerja pada Shell adalah
Circumferential Hoop Stress dan Longitudinal SEt min
Stress. p max = ...................(6)
1) Circumferential Hoop Stress
Ro - 0,4t min

57
c. Volume of Shell Ketebalan minimum dinding Head( tmin )

Volume silinder dapat dihitung dengan


menggunakan rumusan pRo
t min = + C.A...........(10)
2SE + 0,8P
v = π × r 2 × t ................(7)

Tekanan kerja Maksimum ( pmax )

2. Head
Ciri utama dari sebuah bejana tekan atau 2SEt min
p max = ...................(11)
bejana bertekanan yang terklasifikasikan sebagai Ro - 0,8t min
bejana tertutup (Closed Vessel) adalah memiliki
head(kepala/ujung penutup bejana). Head
c. Volume of Head
berfungsi sebagai penutup bejana. Material yang
digunakan pada head harus mempunyai stress Volume Head dengan jenis Ellipstical Head
value, komposisi kimia yang sama ataupun dapat dihitung dengan menggunakan rumusan
sejenis dengan material yang digunakan pada
shell, karena akan berpengaruh pada proses
pengelasan yang bertujuan untuk menyatukan
( ) ( )
v = π × D 3 / 24 + π × D 2 × SF / 4 ....(12)
antara Head dengan Shell. 2. METODOLOGI
Analisis kekuatan konstruksi Bladder Tank
sirkulasi air panas pada sistem ORC solar
kolektor R-134a diuji di depan halaman
laboratorium konversi energi fakultas teknik Ibn
Khaldun Bogor. Pengujian ini dilakukan dengan
mengalirkan fludia air menggunakan pompa
sentrifugal yang kemudian dipanaskan
Gambar 4 Ellipstical Head menggunakan solar kolektor.

Jenis Head yang digunakan dalam penelitian


ini adalah Ellipstical Head. Berikut merupakan
perhitungan standar yang ditentukan
berdasarkan ASME section VIII div 1

a. Perumusan dalam kaitan dengan dimensi dalam


(internal dimensions)

Ketebalan minimum dinding Head( tmin )

pRiCA
t min = + C.A............(8)
2SE - 0,2p

Tekanan kerja Maksimum ( pmax )

2SEt min
p max = ...................(9) Gambar 5 Sirkulasi sistem ORC
R1 + 0,2t min

b. Perumusan dalam kaitan dengan dimensi luar (


outside dimensions )

58
Peralatan yang digunakan untuk - Tekanan Perancangan :
mendukung proses penelitian ini adalah sebagai 50,763psi(3,5bar g)
berikut : - Tekanan hydrotest : Sesuai ASME VIII
- Fluida Kerja : R 134a
a. Pompa Sentrifugal 2 buah - Radiography : 100% X-RAY
b. Motor listrik, untuk memutar poros pompa. - Efisiensi Sambungan :
- Dinding (Shell) : 1
c. Pipa, untuk sarana pengaliran fluida atau
- Penutup (head) : 1
transportasi fluida.
d. Pressure gauge, untuk mengukur tekanan Jenis dinding (shell) : Silinder
discharge dan suction. - Diameter dalam shell : 10,6299 (270 mm)
e. Flowmeter, untuk mengukur debit aliran. - Jenis penutup (head) : Ellips 2:1
f. Tangki penampung air kapasitas 550 L. - Panjang Bladder Tank : 31,1063 (790,1 mm)
g. Termokopel, untuk mengukur temperatur - Ketebalan dinding (Thickness of Shell): 0,5906 in
air. (15 mm)
h. Solar Power Meter, untuk mengukur - Nilai korosif ( corrotion allowance ) : 0,1181
intensitas tenaga matahari. in (3 mm)
i. Instalasi listrik, untuk kebutuhan alat uji -
pompa sentrifugal. 3. Hasil dan Pembahasan
j. Selang, untuk sarana pengaliran fluida atau 1. Perhitungan Pada Shell
transportasi fluida Untuk melakukan perhitungan pada Shell,
k. Clamp selang, untuk mengikat selang pada terlebih dahulu harus mengetahui jenis tekanan
komponen alat uji. yang bekerja pada Shell. Jenis tekanan yang
l. Komputer, untuk pemodelan blader tank terjadi pada Shell adalah circumferential joints
menggunakan software inventor fusion dan dan longitudinal stress.
simulasi pressure drop blader tank dan Circumferential Joints
Computational Fluid Dynamic(CFD) untuk
pD 43,5113 ×11,2205
simulasi. S1= =
4t a 4 × 0,5906
Desain Kriteria
Bejana Tekan (Bladder Tank) yang diuji 488,2185
dalam karya tulis ini adalah bejana tekan silindris = = 206,6621 psi
2,3624
horisontal dengan fungsi utama sebagai tangki
fluida di dalam proses sirkulasi ORC. Berikut = 1.424,8849 kPa
merupakan desain kriteria Bejana tekan :
Longitudinal stress

pD 43,5113 ×11,2205
S2= =
2t a 2 × 0,5906

488,2185
= = 413,009 psi
1,1812
= 2.847,5966 kPa
Gambar 6 Desain Bladder Tank
Dari Hasil perhitungan Longitudinal dan
Karakteristik Umum Circumferential ( hoop ) stress, dapat ditentukan
bahwa material yang digunakan harus memiliki
- Jenis Material : SA 106
- Material Stress value : 9600 psi Stress value lebih dari 413,009 psi atau
Temperatur : 2.847,5966 kPa. Dengan temperatur kerja
- Temperatur kerja maks : 90° C (194° F) maksimal 90 ° C ( 194°F ) dan tekanan operasi
- Temperatur kerja min: 23° C (73,3° F) sebesar 1 atm (14,6959 psi) maka jenis vessel
- Temperatur Perancangan: 105° C (221° F) termasuk kategori Vessel yang digunakan atau
Tekanan : beroperasi pada tekanan Atmosfer dan
- Tekanan kerja : 14,695 psi(atm bar g) temperatur rendah, berdasarkan Tabel

59
Properties of material for Carbon and Low Alloy ¤ Berdasarkan perhitungan longitudinal stress : t
Steel, material yang dapat digunakan adalah = 0,012 inci ( 0,3 mm )
material dengan spesifikasi SA-106
Analisa perhitungan ketebalan minimum Berdasarkan perhitungan menggunakan
dan tekanan maksimum pada Shell didapatkan rumus ASME Section VIII div 1, dengan
berdasarkan circumferential hoop stress dan menggunakan material SA 106, ketebalan
longitudinal stress : minimum yang diperoleh 0,1428 in (3,6 mm),
dan tekanan maksimum yang dapat diterima
Perhitungan berdasarkan circumferential oleh shell hingga sebesar 253,8385 psi =
hoop stress : 1.750,1547 kPa (17,5 bar g). Dengan demikian
p × Di Material SA 106 memenuhi syarat tekanan kerja
t= dan temperatur kerja maksimum yang harus
4× S
diatasi oleh bejana tekan pada saat proses
43,5113 ×10,6299 462,5208
t= = berlangsung.
2 × 9600 19200
t = 0,024 inci = 0,6 mm 2. Perhitungan Pada Head

Perhitungan berdasarkan longitudinal stress : Berdasarkan data yang diperoleh, jenis


Head yang digunakan untuk menutup ujung –
p × Di
t= ujung dari shell adalah jenis Elliptical Head 2:1
4× S dengan perhitungan ketebalam minimum dan
43,5113 ×10,6299 462,5208 tekanan maksimum pada head dapat
t= =
4 × 9600 38400 menggunakan rumus berikut :
t = 0,012 inci = 0,3 mm
Ketebalan Minimum Head (t min )
pDiCA
Ketebalan minimum dinding bejana “shell” t min = + CA
pR iCA 2SE − 0,2 p
t min = + CA 43,5113 ×10,8661
SE − 0,6 p = + 0,1181
43,5113 × 5,433 (2 × 9600 ×1) − (0,2 × 43,5113)
t min = + 0,1181 = 472,7981
(9600 ×1) − (0,6 × 43,5113) = + 0,1181
236,3969 (19200) − (8,7022)
+ 0,1181 = 0,1427 in = 3,6 mm
9600 − 26,1068
t min = 0,1428 inci = 3,6 mm Tekanan Kerja Maksimal Head ( pmax )
2 SEt min
Tekanan kerja maksimum pmax =
SEt min Di + 0,2t min
p max = 2 × 9600 ×1× 0,1427
Ri + 0,6t =
9600 ×1× 0,1428 10,6299 + (0,2 + 0,1427 )
p max = 2739,84
5,1349 + (0,6 × 0,1428) =
1370,88 1370,88 10,6299 + 0,3427
= = = 249,6983 psi = 1.721,609 kPa
5,3149 + 0,0857 5,4006
p max = 253,8385 psi = 1.750,1547 kPa Berdasarkan perhitungan menggunakan
rumus ASME Section VIII div 1, dengan
menggunakan material SA 106, ketebalan
Berdasarkan perhitungan teoritis, dengan minimum yang diperoleh 0,1427 in (3,6 mm),
menggunakan material SA 106, ketebalan dan tekanan maksimum yang dapat diterima
minimum yang diperoleh : oleh Head hingga sebesar 249,6983 psi (17,2 bar
g).
¤ Berdasarkan perhitungan circumferential hoop
stress : t = 0,024 inci ( 0,6 mm )

60
3. Volume Bladder Tank

Dalam mencari volume Bladder Tank


terlebih dahulu harus mencari volume shell dan
Head. Untuk menghitung Volume shell kita dapat
menggunakan rumus tabung, yaitu luas alas x
tinggi. Jadi rumus yang digunakan adalah
v = π × r2 ×t
2
= 3.14 × 135 mm × 600 mm
3
= 34335900 mm = 34,3359 Liter
Gambar 7. Model CFD Blader Tank.
Untuk menghitung Head dengan jenis
elliptical head adalah 2. Geometry Tools
( 3
) ( 2
v = π × D / 24 + π × D × SF / 4 = ) Satuan yang dipilih pada tahapan ini
yaitu milimeter, kemudian tahapan
( ) ( )
3,14 × 2703 mm / 24 + 3,14 × 270 2 mm × 20mm / 4
selanjutnya memilih void fill untuk menutupi
= 2575192,5mm + 1144530mm lubang pada sisi inlet dan outlet.
3
= 3719722,5 mm = 3,7197 Liter

Setelah mendapatkan volume shell dan head


maka dapat ditemukan volume Bladder Tank
tersebut dengan menjumlahkan antara volume
shell dan head
Volume Bladder Tank = volume of shell +
volume of head
3
= 34335900 mm + 3719722,5 mm
3
(a)
3
= 38055622,5 mm = 38,0556 Liter

4. Simulasi Pressure Drop Bladder Tank


Simulasi pressure drop menggunakan
software Computational Fluid Dynamic (CFD)
student version. Model turbulensi yang
digunakan pada simulasi ini yaitu model
turbulensi K-epsilon, digunakan model turbulensi (b)
k-epsilon karena model ini sudah tervalidasi, Gambar 8. (a) Void Fill pada sisi inlet, (b)
Model ini telah berhasil menghitung berbagai Void Fill pada sisi outlet.
macam variasi aliran thin shear layer serta
recirculating flow tanpa menyesuaikan dengan 3. Material
model tiap kasus. Beberapa tahapan dilakukan Bahan material blader tank yang di analisis
untuk melakukan simulasi CFD diantaranya yaitu carbon steel SA 106 dan Jenis fluida yang
sebagai berikut: akan di analisis yaitu air dengan suhu 37°C.

1. Buka File Model CFD Blader Tank


Pilih dan buka file model Blader Tank dengan
Format cfdst.

61
Gambar 12. Boundary Conditions Pressure.
5. Mesh Size
Gambar 9. Property setting Material Fluida. Mesh Size yang di analisis yaitu Autosize.

Gambar 10. Property setting Material Solid. Gambar 13. Mesh Size.

6. Hasil simulasi Pressure Drop Blader Tank.


4. Boundary Conditions
Volume Flow rate pada sisi Inlet yang di
analisis sebesar 0,000875 " # /s, waktu aliran
steady state, direction reverse normal dan
pressure yang dianalisis 0 Pa gage.

Gambar 14. Hasil Simulasi CFD Blader Tank.

Gambar 11. Boundary Conditions Volume


Flow Rate
.

Gambar 15. Grafik Distribusi Tekanan Bladder


Tank.

Tabel 1 Data Hasil simulasi Blader Tank.

62
Turbulent Corotion Allowance : 0,1181 in (3 mm)
On
incompressible Panjang Shell : 23,6220 in (600 mm)
3
Standard K- Volume Shell : 34335900 mm
Turbulent Model
Epsilon = 34,3359 Liter

Intelligent Wall b. Penutup (Head)


Off
Formulation Type of Head : Horisontal
Mass Flow In 869.023 g/s Material : SA 106 (stress value = 9600 psi)
Tekanan maksimal : 249,6983 psi
Volume Flow in 875000 "" # /% = 1.721,609 kPa (17,2 bar g)
Diameter dalam : 10,6299 in (270 mm)
Inlet Bulk Tebal Head : 0,4724 in (15 mm)
0.014 pa
Pressure Corotion Allowance : 0,1181 in (3 mm)
Outlet Bulk 3
0.008 pa Volume Head : 3719722,5 mm
Pressure
= 3,7197 Liter
Mass Flow Out -858.167 g/s
Volume Flow c. Volume Bladder Tank
-864069 "" # /%
Out Volume Bladder Tank = volume of shell + volume
of head
3 3
Dilihat dari hasil simulasi &' = 0.014 pa dan = 34335900 mm + 3719722,5 mm
&( = 0.008 pa, untuk menghitung head losses 3
= 38055622,5 mm = 38,0556 Liter
menggunakan rumus dari penurunan rumus
bernoulli. d. Head Loss
Hasil Simulasi Perhitungan Head Loss didalam
∆P &'/ &( 0.014 − 0,008 Bladder Tank adalah sebesar 0,00000066 m
= = Dengan demikian Kapasitas Bladder Tank
ρg 01 933,37×9,81
= 6,6× 10/> " yang terpasang terlalu besar untuk kebutuhan
sistem sirkulasi air panas pada sistem ORC solar
4. KESIMPULAN kolektor R-134a.
Perancangan bejana tekan (Bladder Tank) 5. REFERENSI
harus diperhatikan secara cermat, agar tidak
mengalami hal–hal yang terjadi di luar aturan [1] E. Bou Lawz Ksayera. 2011. Design of an
saat suatu proses produksi berlangsung. ORC system operating with solar heat and
Perancangan bejana tekan ini akan sangat producing sanitary hot water, Elsevier,
dipengaruhi oleh suhu kerja dan tekanan kerja Volume 6 : pp 389-395, Paris.
dari materi yang akan diproses. Pemilihan [2] Putra, Riki Candra. 2017. Perancangan
material dan bentuk bejana tekan yang tepat Bejana Tekan Kapasitas 5 M3 Dengan
dan semua parameter tersebut harus Tekanan Desain 10 Bar Berdasarkan
diperhatikan secara cermat agar proses instalasi Standar ASME 2007 Section VIII DIV 1.
dan konstruksi sesuai dengan spesifikasi yang Tangerang: Jurnal Teknik. 2-7.
diinginkan. [3] White, Frank.M. (1986). Fluid Mechanics
Berdasarkan spesifikasi yang telah Fourth Edition, McGraw-Hill, University Of
ditetapkan sebelumnya analisa dan perhitungan Rhode Island.
yang dilakukan penulis maka kesimpulan yang
didapat dari hasil perhitungan perancangan [4] Verlag Europa-Lehrmittel. 1997.
bejana tekan ( Bladder tank ) adalah sebagai Tabellenbuch metall. Nourney, Vollmer
berikut: Gmbh & Co.
[5] Effendi, Riki. 2014. Optimasi Kekuatan
a. Dinding Silinder (shell) Horizintal Vessel Menggunakan Analisis
Type of Shell : Horisontal Elemen Hingga. Jakarta: Seminar Nasional
Material : SA 106 (stress value = 9600 psi) Sains dan Teknologi 2014.
Tekanan maksimal : 253,8385 psi
= 1.750,1547 kPa (17,5 bar g)
Diameter dalam : 10,6299 in (270 mm)
Tebal shell : 0,4724 in (12 mm)

63
[6] Aziz, A., Hamid, A., & Hidayat, I. 2014.
Perancangan Bejana Tekan (Pressure
Vessel) Untuk Separasi 3 Fasa. Jakarta:
SINERGI Vol. 18, No 1.
[7] Lloyd E. Brownell and Edwin H. Young.1959.
Equipment Design
[8] Eugene F. Megyesy.1998. Pressure Vessel
Handbook. Pressure Vessel Handbook
publishing.USA
[9] ASME Boiler and Pressure Vessel code,
section VIII div 1.2010, Rules for
Construction of Pressure Vessel, July 1,
2010.

64

Anda mungkin juga menyukai