Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 5, No. 6, Juni 2021, hlm. 2221-2230 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi dan Perbaikan Desain Antarmuka Pengguna Aplikasi Kimia


Farma Mobile Menggunakan Pendekatan Human Centered Design
Rasyad Hafizh Fadhilah1, Hanifah Muslimah Az-Zahra2, Kariyoto3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1rasyadhafizh99@student.ub.ac.id, 2hanifah.azzahra@ub.ac.id, 3kariyoto@ub.ac.id

Abstrak
Kimia Farma melalui aplikasi Kimia Farma Mobile memiliki tujuan untuk menjadi perusahaan
healthcare terkemuka melalui digitalisasi. Namun pada aplikasi ini masih terdapat beberapa
permasalahan salah satunya adalah layout site map yang sulit dipahami oleh pengguna sehingga
pengguna mengalami kesulitan untuk mengakses menu yang dituju. Penelitian ini memiliki tujuan
untuk membantu Kimia Farma dalam memberikan rekomendasi desain solusi pada aplikasi Kimia
Farma Mobile pada platform Android menggunakan pendekatan Human Centered Design yang
didukung dengan usability testing ketika melaksanakan evaluasi. Penelitian dimulai pada fase
memahami dan menentukan konteks penggunaan, menentukan persyaratan pengguna, menghasilkan
solusi desain, dan diakhiri dengan mengevaluasi desain. Proses evaluasi dilakukan pada fase
menentukan persyaratan pengguna dengan melibatkan 6 orang responden yang terdiri dari 2 kelompok
pengguna. Berdasarkan evaluasi didapatkan 9 poin permasalahan yang dialami responden dan 8 usulan
dari responden untuk perbaikan selanjutnya. Proses perbaikan desain antarmuka pengguna dilakukan
pada fase menghasilkan solusi desain dengan mengacu pada daftar masalah, daftar usulan, dan juga
pedoman dari Google Material Design. Pada fase ini dihasilkan wireframe dan prototype dari desain
solusi untuk aplikasi Kimia Farma Mobile. Pada fase ini dilakukan iterasi secara berkala sehingga
desain solusi yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan pengguna. Hasil akhir dari penelitian ini
berupa prototype yang kemudian dievaluasi kembali oleh responden yang sudah melakukan evaluasi
sebelumnya. Berdasarkan evaluasi terakhir yang dilakukan, responden tidak merasakan permasalahan
yang dialami sebelumnya dan merasa puas pada desain solusi yang dibuat.
Kata kunci: Aplikasi kimia farma mobile, human centered design, usability testing, wireframe,
prototype, android.
Abstract
Kimia Farma, through the Kimia Farma Mobile application, aims to become a leading healthcare
company through digitization. However, in this application there are still several problems, one of
which is the layout of the site map which is difficult for users to understand so that users have
difficulty accessing the intended menu. This study aims to assist Kimia Farma in providing
recommendations for design solutions for the Kimia Farma Mobile application on the Android
platform using a Human Centered Design approach that is supported by usability testing when
conducting evaluations. Research begins in the phase of understanding and determining the context of
use, determining user requirements, producing design solutions, and ending with evaluating the
design. The evaluation process is carried out in the phase of determining user requirements by
involving 6 respondents consisting of 2 groups of users. Based on the evaluation, it was obtained 9
problem points experienced by respondents and 8 suggestions from respondents for further
improvements. The process of improving user interface design is carried out in the phase of producing
design solutions by referring to a list of problems, a list of proposals, and also guidelines from Google
Material Design. In this phase, a wireframe and prototype of the solution design for the Kimia Farma
Mobile application is generated. In this phase, periodic iterations are carried out so that the resulting
design of the solution can meet the user's wishes. The final result of this research is in the form of a
prototype which is then re-evaluated by respondents who have conducted previous evaluations. Based
on the last evaluation conducted, the respondents did not feel the problems they had previously
experienced and were satisfied with the solution design they made.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 2221
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2222

Keywords: Aplikasi kimia farma mobile, human centered design, usability testing, wireframe,
prototype, android.

dilakukan evaluasi agar dapat menghasilkan


1. PENDAHULUAN desain solusi perbaikan yang akan memperbaiki
E-commerce saat ini merupakan salah satu aspek user interface, user experience, dan juga
platform berbelanja yang banyak digunakan usability yang ada pada aplikasi. Selain itu,
masyarakat, khususnya di Indonesia. E- hasil rekomendasi ini diharapkan dapat
commerce, yang juga dikenal sebagai membuat pengguna merasa nyaman dan puas
perdagangan elektronik atau perdagangan saat menggunakan aplikasi ini. Salah satu
internet, mengacu pada pembelian dan pendekatan yang bisa dilakukan untuk
penjualan barang atau jasa menggunakan menyelesaikan permasalahan tersebut adalah
internet dan transfer uang untuk melakukan dengan menggunakan pendekatan Human
transaksi. E-commerce sering kali digunakan Centered Design (HCD). HCD merupakan
untuk merujuk pada penjualan fisik secara sebuah pendekatan kreatif untuk memecahkan
online, tetapi juga dapat menggambarkan segala suatu masalah. Proses pendekatan ini dimulai
jenis transaksi komersial yang difasilitasi oleh dari pengguna yang akan menggunakan aplikasi
internet. E-commerce sendiri tidak hanya dengan tujuan untuk menghasilkan solusi yang
bergerak di bidang bisnis namun juga sekarang dirancang khusus untuk menyelesaikan
telah merambah dunia kesehatan. Salah satunya permasalahan pengguna. HCD memerlukan
adalah Kimia Farma dengan aplikasi Kimia pendekatan empati yang kuat agar desainer
Farma Mobile. Aplikasi ini diluncurkan oleh dapat menempatkan diri sebagai pengguna yang
Kimia Farma untuk memenuhi salah satu akan menggunakan aplikasi tersebut agar dapat
strategi organisasi mereka, yaitu digitalisasi. menghasilkan berbagai ide, prototype, dan
Hal ini dilakukan untuk memenuhi tujuan membagikannya pada pengguna. Tujuan dari
Kimia Farma untuk menjadi perusahaan HCD adalah untuk memenuhi kebutuhan
healthcare terkemuka. pengguna. Pendekatan ini memiliki beberapa
Hasil observasi peneliti dan juga kelebihan antara lain dapat memahami
wawancara yang dilakukan kepada narasumber pengguna yang menggunakan aplikasi, dapat
dari pihak stakeholder menemukan pada melihat masalah yang sebenarnya, dan dapat
aplikasi ini terdapat beberapa permasalahan meningkatkan kepuasan dan pengalaman
yang ditemukan yang membuat aplikasi ini pengguna. Dengan menggunakan pendekatan
belum dapat bersaing dengan kompetitornya. ini, kita dapat mengetahui kebutuhan dari
Terdapat beberapa permasalahan yang ditemui. kelompok besar pengguna yang nantinya akan
Permasalahan yang pertama adalah tampilan meningkatkan aspek user interface, user
antarmuka yang kurang user friendly. experience, usability, dan kepuasan pengguna.
Permasalahan tersebut terjadi karena tampilan
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
antarmuka yang kaku dan cenderung tidak
modern. Kemudian masalah selanjutnya adalah 2.1 Human Centered Design
layout site map yang tidak efektif yang
Human Centered Design (HCD) merupakan
membuat pengguna menjadi kurang nyaman
sebuah pendekatan desain dan pengembangan
ketika menggunakan aplikasi. Selain kedua
sistem yang bertujuan untuk membuat sistem
masalah tersebut, masalah selanjutnya adalah
interaktif lebih dapat digunakan dengan
form pendaftaran akun yang tertutup oleh
berfokus pada penggunaan sistem dan
keyboard yang mengganggu pengalaman
menerapkan faktor manusia/ergonomic dan
pengguna saat menggunakan aplikasi.
pengetahuan dan teknik kegunaan. Dalam
Kemudian masalah terakhir adalah terlalu
pendekatan HCD, terdapat empat aktivitas.
banyak white space pada area halaman utama
Empat aktivitas tersebut antara lain memahami
yang membuat halaman utama terasa kosong.
dan menentukan konteks penggunaan,
Selain wawancara dengan stakeholder, juga
menentukan persyaratan pengguna,
dilakukan penggalian permasalahan
menghasilkan solusi desain, dan mengevaluasi
menggunakan guidelines Google Material
desain.
Design.
Berdasarkan pemaparan di atas, perlu
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2223

perangkat lunak, perangkat seluler, situs web,


dan aplikasi. Terdapat beberapa keuntungan
dari penggunaan kuesioner SUS seperti
merupakan skala yang sangat mudah untuk
diberikan kepada peserta, dapat digunakan pada
ukuran sampel kecil dengan hasil yang andal,
dan dapat secara efektif membedakan antara
sistem yang dapat digunakan dan tidak dapat
digunakan. Menurut (Brooke, 1996) SUS
adalah salah satu survei yang dapat digunakan
untuk menilai kegunaan dari berbagai produk
Gambar 1. Aktivitas Human Centered Design atau layanan.
2.2 Usability Testing
3. METODE PENELITIAN
Usability Testing merupakan sebuah alat
penelitian yang berakar dari metodologi
eksperimental klasik. Rentang tes yang dapat
dilakukan oleh sesorang cukup banyak, mulai
dari eksperimen klasik sejati dengan ukuran
sampel besar dan desain tes rumit hingga studi
kualitatif yang sangat informal dengan hanya
melibatkan satu orang peserta. Setiap
pendekatan pengujian memiliki tujuan yang
berbeda serta kebutuhan waktu dan sumber
daya yang berbeda juga. Usability Testing
merupakan bagian dari upaya yang lebih besar
untuk meningkatkan profitabilitas produk.
Tujuan keseluruhan dari usability testing adalah
untuk menginformasikan desain dengan
mengumpulkan data dari mana saja untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan
usability dalam produk dan materi pendukung
yang menyertainya sebelum dirilis. Tujuannya
adalah untuk memastikan pembuatan produk
yang berguna dan dihargai oleh audiens target,
mudah dipelajari, membantu orang menjadi
efektif dan efisien pada apa yang mereka
lakukan, dan memuaskan ketika digunakan.
Terdapat dua jenis usability testing, yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Pengujian kualitatif Gambar 2. Metodologi Penelitian
berfokus pada pengumpulan wawasan, temuan,
dan anekdot tentang bagaimana orang 3.1 Studi Literatur
menggunakan produk atau layanan. Pengujian Tahapan studi literatur merupakan tahapan
kualitatif paling baik untuk menemukan untuk mengumpulkan penelitian yang
masalah dalam pengalaman pengguna. didapatkan dari jurnal, buku, dan artikel yang
Pengujian kuantitatif berfokus pada telah diteliti sebelumnya. Kemudian setelah
pengumpulan metrik yang menggambarkan mengumpulkan penelitian yang ada, dilakukan
pengalaman pengguna. komparasi dan menelaah tiap penelitian yang
2.3 Kuesioner SUS sekiranya cocok dengan penelitian yang sedang
dijalankan oleh penulis untuk mendapatkan
Kuesioner System Usability Scale (SUS) data-data dan teknik yang bisa diterapkan pada
merupakan alat yang andal dalam mengukur penelitian ini.
usability. Kuesioner ini memungkinkan peneliti
untuk mengevaluasi berbagai macam produk
dan layanan, termasuk perangkat keras,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2224

tahapan untuk mengevaluasi desain yang sudah


dibuat. Teknik evaluasi yang dilakukan pada
3.2 Memahami dan Menentukan Konteks desain solusi merupakan usability testing. Pada
Penggunaan usability testing, dilakukan pengujian task
Tahapan memahami dan menentukan scenario kepada 3-4 orang dari masing-masing
konteks penggunaan merupakan tahapan untuk kelompok pengguna yang sudah pernah
mengidentifikasi stakeholder dan pengguna. melaksanakan evaluasi pada aplikasi awal.
Kemudian dilakukan wawancara untuk Setelah dilakukan pengujian task scenario,
mendapatkan data-data seperti karakteristik user dilakukan wawancara singkat pada responden
dan tujuan penggunaan aplikasi. Wawancara untuk mengetahui apa saja kendala yang
dilakukan kepada pihak Kimia Farma selaku dirasakan, usulan untuk perbaikan desain solusi,
stakeholder dari Kimia Farma Mobile. dan juga kesan yang didapatkan setelah
mencoba prototype desain solusi yang sudah
3.3. Menentukan Persyaratan Pengguna dibuat. Kemudian responden diminta untuk
mengisi kuesioner SUS.
Tahapan menentukan persyaratan
pengguna merupakan tahapan untuk 3.6 Iterasi
mengumpulkan data terkait persyaratan
pengguna. Pengumpulan data dapat dilakukan Iterasi dilakukan untuk mendapatkan
melalui usability testing dan wawancara. feedback secara berkala dalam merancang
Usability testing, menurut Nielsen (2000), perbaikan aplikasi. Proses ini bisa diterapkan
setidaknya diperlukan 3-4 peserta dari tiap pada setiap tahapan yang ada sesuai dengan
kelompok pengguna yang akan diuji. Pada kebutuhan.
tahap usability testing, dilakukan pengujian task
4. EVALUASI AWAL
scenario untuk dapat mengobservasi perilaku
pengguna saat menggunakan aplikasi. Setelah
4.1 Karakteristik Pengguna
usability testing, dilakukan wawancara singkat
dengan memberikan pertanyaan terkait kendala Aplikasi Kimia Farma Mobile memiliki
dan permasalahan apa saja yang ditemui dua kelompok pengguna. Dua kelompok
pengguna dan juga usulan dari pengguna. pengguna yang ada adalah customer dan
Peserta wawancara merupakan peserta usability customer BPJS. Setiap kelompok pengguna
testing yang sudah melaksanakan pengujian memiliki karakterisitik yang berbeda.
task scenario. Kemudian juga akan dilakukan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
penyebaran kuesioner SUS untuk mengukur dengan pihak Kimia Farma, didapatkan
kepuasan pengguna. Kuesioner SUS berisi 10 karakteristik dari tiap kelompok pengguna
buah pernyataan yang akan diisi oleh 20 sebagai berikut:
respoden ketika sudah selesai mencoba aplikasi Tabel 1. Kelompok & Karakteristik Pengguna
Kimia Farma Mobile.
Kelompok
Karakteristik Pengguna
Pengguna
3.4 Pembuatan Desain Solusi
Pria/Wanita berusia 25-50
Tahapan pembuatan desain solusi tahun yang menginginkan
merupakan tahapan untuk melakukan Customer layanan farmasi/kesehatan
tanpa harus mendatangi outlet
pembuatan prototype berdasarkan data-data Kimia Farma
yang sudah didapatkan di tahap sebelumnya
Pria/Wanita berusia 25-50
seperti hasil wawancara, hasil pengujian, dan tahun yang menginginkan
masukan dari para pengguna. Data tersebut Customer kemudahan dalam layanan
nantinya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi BPJS BPJS dan juga layanan farmasi
dalam merancang perbaikan desain antarmuka dari Kimia Farma secara mudah
dan praktis
pengguna. Tahap ini memiliki tujuan untuk
melihat interaksi yang terjadi antara pengguna
dan sistem. 4.2 User Goal & Task
3.5 Evaluasi Desain Tujuan utama pengguna pada aplikasi
Kimia Farma Mobile adalah melakukan
Tahapan evaluasi desain merupakan pembelian produk dari Kimia Farma. Agar

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2225

dapat menyelesaikan tujuan yang ada, perlu usulan kepada pengguna terkait hal apa saja
dilakukan pengerjaan tugas yang perlu yang perlu ditingkatkan pada perbaikan
dilakukan oleh pengguna sebagai berikut: nantinya. Berikut adalah daftar permasalahan
yang dialami oleh pengguna pada tabel berikut:
Tabel 2. User Goal
Kelompok
Tabel 3. Daftar Masalah
Goal
Pengguna Kode
Masalah
Masalah
Posisi keyboard saat registrasi
1. Melakukan M1
menghalangi form
pembelian produk
2. Melakukan pencarian Tombol untuk menambahkan
Customer M2
outlet apotek alamat tidak terlihat
3. Membagikan produk
melalui media sosial
M3 Tulisan terlalu kecil

1. Melakukan Bahasa yang digunakan tidak


M4
pembelian produk ramah untuk pengguna awam
2. Melakukan pencarian
outlet apotek Icon yang digunakan tidak
3. Membagikan produk M5
familiar dan tidak jelas
melalui media sosial
Customer
4. Melihat jadwal
BPJS M6 Tata letak konten tidak rapih
pengambilan obat
5. Melihat jadwal Alur penggunaan aplikasi telalu
kontrol kesehatan M7
rumit
6. Melihat riwayat
rekam medis
Navbar bagian bawah tidak
pemeriksaan M8
terlihat dengan jelas
Warna yang digunakan terlalu
M9
4.3 Usability Testing monoton

Usability testing digunakan untuk Selain permasalahan, didapatkan juga


menentukan tingkat usability dari sebuah usulan dari peserta pengujian guna
aplikasi. Pada tahapan menentukan persyaratan meningkatkan aspek usability pada aplikasi
pengguna, dilakukan usability testing untuk Kimia Farma Mobile. Berikut adalah usulan
menemukan permasalahan apa saja yang yang diberikan para peserta pengujian pada
dialami oleh pengguna ketika menggunakan tabel berikut ini:
aplikasi dan juga untuk mendapatkan usulan
dari pengguna terkait perbaikan aplikasi Kimia Tabel 4. Daftar Usulan
Farma Mobile nantinya. Pada usability testing Kode
Usulan
kali ini, tedapat dua tahapan yaitu pemberian Masalah
task scenario dan kuesioner SUS (System Menu untuk mencari outlet
Usability Scale). Menurut Nielsen (2000), U1 apotek seharusnya diletakkan di
home, tidak di halaman layanan
setidaknya diperlukan 3-4 peserta dari tiap
kelompok pengguna yang akan diuji. Usability U2
Tulisan perlu diperbesar dan
testing dilakukan kepada enam orang partisipan dipertebal
yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok customer dan kelompok customer Icon perlu dibuat lebih
U3 sederhana dan familiar
BPJS. Tiap kelompok pengguna terdapat tiga digunakan
orang responden.
Setelah dilakukan pengujian melalui task
Produk yang di-highlight pada
scenario, dilakukan wawancara singkat home sebaiknya merupakan
terhadap peserta pengujian. Wawancara yang U4
produk yang sedang dibutuhkan
dilakukan berguna untuk mendapatkan kendala saat ini
dan permasalahan apa saja yang dialami oleh
pengguna. Selain itu, penulis juga meminta

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2226

sebagai berikut:
Navbar pada bagian bawah
U5 sebaiknya dibuat lebih besar
a. Acceptability Range: Marginal Low
dan lebih kontras agar terlihat b. Grade Scale: F
c. Adjective Ratings: Good
Bahasa yang digunakan dibuat
lebih sederhana agar bisa
U6
dimengerti oleh masyarakat
5. DESAIN SOLUSI
awam
Menu terkait BPJS yaitu PRB 5.1 Desain Navigasi
U7 Community sebaiknya namanya
diganti menjadi BPJS PRB 1. Card Sorting
Card sorting dilakukan untuk mendapat
Alur penggunaan aplikasi perlu pandangan dan kebutuhan dari pengguna terkait
U8
dibuat lebih sederhana
arsitektur informasi yang diinginkan oleh
pengguna untuk diterapkan di aplikasi Kimia
Farma Mobile. Dari pengujian ini peneliti dapat
4.3 Kuesioner SUS Evaluasi Awal mengetahui mengenai topik apa saja yang
Kuesioner SUS digunakan untuk paling sering dijadikan satu kelompok oleh
mendapatkan nilai usability dari sebuah pengguna dan mengetahui bagaimana pengguna
aplikasi. Pada kuesioner terdapat 10 buah menamai tiap kelompok yang dibuat. Selain itu
pernyataan. Responden diminta untuk juga dapat diketahui apa saja nama kelompok
memberikan nilai menggunakan skala likert yang paling sering dibuat oleh pengguna.
pada tiap pernyataan yang ada pada kuesioner. Melalui pengujian ini nantinya dapat diketahui
Pada skala likert, nilai 1=sangat tidak setuju, navigasi yang diinginkan oleh pengguna pada
2=setuju, 3=netral, 4=setuju, 5=sangat setuju. suatu aplikasi. Menurut Nielsen (2004), card
sorting perlu diujikan pada 15 peserta.
Tabel 5. Hasil Penilaian Kuesioner SUS Pengujian dilakukan kepada 15 orang dan
Kode menggunakan aplikasi OptimalWorkshop.
SKOR SUS
Responden Berikut adalah hasil pengujian card sorting
R1 32,5 yang bisa dilihat pada tabel berikut:
R2 65
R3 52,5 Tabel 6. Daftar Akhir Kelompok
R4 52,5
R5 57,5 Nama
Item
R6 50 Kelompok
R7 27,5 Masker, Sarung Tangan,
Alat
R8 42,5 Thermometer, Timbangan Berat
Kesehatan
R9 55 Badan
R10 50 Kebutuhan Ibu Baby Oil, Dot, Susu Anak, Susu
R11 62,5 & Anak Ibu Menyusui
R12 75
R13 55 Kebutuhan
R14 50 Antiseptik, Disinfektan,
Rumah
R15 52,5 Pengharum Ruangan
Tangga
R16 52,5
R17 60 Kecantikan Kosmetik, Skin Care
R18 57,5
R19 40 Layanan Layanan BPJS, Outlet Apotek
R20 70 Kesehatan Kimia Farma, Reservasi Klinik
Rata-rata 53
Makanan &
Makanan, Minuman
Berdasarkan data yang ada di atas, didapatkan Minuman
nilai rata-rata dengan nilai 53. Nilai rata-rata
tersebut dapat diklasifiksaikan menjadi 3 skala Nutrisi Suplemen, Vitamin
penilaian. Menurut (Bangor, Kortum & Miller, Obat Batuk, Obat Demam, Obat
2009) terdapat 3 buah skala penilaian pada Obat
Maag
kuesioner SUS yaitu acceptability range, grade
scale, dan adjective ratings. Hasil yang didapat P3K Koyo, Plester
dari evaluasi awal aplikasi Kimia Farma Mobile
menggunakan skala penlian tersebut adalah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2227

Perawatan Body Wash, Deodorant,


Tubuh Pembalut

Topikal Kompres Demam, Tetes Mata

2. Tree Testing
Tree Testing dilakukan untuk
mengevaluasi struktur hierarki suatu aplikasi
dengan meminta pengguna untuk mencari
lokasi sebuah item pada salah satu kelompok
yang ada pada hierarki. Struktur hierarki yang
dibuat mengacu pada data yang didapatkan saat
card sorting. Tree testing dilakukan untuk
mengetahui apakah struktur hierarki yang
dibuat sudah sesuai dengan keinginan pengguna
atau belum. Apabila data dari pengujian
pertama kali tidak sesuai, maka akan dilakukan
pengujian selanjutnya secara terus menerus
sehingga melalui data yang didapatkan dapat Gambar 4. Desain Solusi Beranda
diidentifikasi apakah struktur hierarki yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan. 3. Halaman Fitur E-commerce

5.2 Desain Prototype


Berikut merupakan desain solusi berupa
high fidelity prototype yang pada saat
pembuatannya mengacu pada daftar
permasalahan, usulan, dan juga material design
guidelines.

1. Halaman Login & Sign Up


Gambar 5. Desain Solusi E-commerce

4. Halaman Menu Layanan Kesehatan

Gambar 6. Desain Solusi Layanan Kesehatan

Gambar 3. Desain Solusi Halaman Login & 5.2 Evaluasi Desain Solusi
Sign Up Desain solusi yang dibuat kemudian
dievaluasi untuk menentukan apakah desain
2. Halaman Beranda solusi yang dibuat berhasil menyelesaikan
permasalahan yang ditemukan sebelumnya.
Metode evaluasi yang digunakan adalah
usability testing. Usability testing berguna
untuk menentukan tingkat usability dari desain
solusi yang dibuat. Pada tahapan evaluasi ini

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2228

terdapat dua tahap pengujian yaitu pengujian R13 80


task scenario dan kuesioner SUS (System R14 70
R15 87,5
Usability Scale). Pengujian task scenario R16 90
diberikan kepada 6 orang responden yang sudah R17 87,5
menjalani pengujian task scenario sebelumnya. R18 87,5
Kemudian untuk kuesioner SUS diberikan R19 90
R20 75
kepada 20 responden yang sudah mengisi
Rata-rata 80,1
kuesioner untuk evaluasi awal sebelumnya. Berdasarkan data yang ada di atas, didapatkan
Dari evaluasi desain solusi yang dilakukan nilai rata-rata dengan nilai 80,1. Dengan
kepada responden, responden merasa tidak kenaikan skor SUS menunjukan bahwa desain
mengalami permasalahan yang dialami ketika solusi yang dibuat dapat diterima dengan baik
melakukan pengujian pada aplikasi awal. oleh pengguna. Nilai rata-rata tersebut dapat
Namun responden sedikit kebingungan di awal diklasifiksaikan menjadi 3 skala penilaian.
karena terdapat perubahan tampilan yang cukup Menurut (Bangor, Kortum & Miller, 2009)
berbeda untuk fitur e-commerce. Pada aplikasi terdapat 3 buah skala penilaian pada kuesioner
awal, seluruh kategori produk e-commerce SUS yaitu acceptability range, grade scale, dan
terdapat pada beranda, sedangkan pada desain adjective ratings. Hasil yang didapat dari
solusi, seluruh kategori produk dijadikan satu evaluasi desain solusi Kimia Farma Mobile
kelompok menu yaitu kelompok produk menggunakan skala penilaian tersebut adalah
kesehatan agar membuat beranda menjadi lebih sebagai berikut:
rapih. Setelah responden mengetahui dimana a. Acceptability Ranges: Acceptable
letak menu e-commerce, responden tidak b. Grade Scale: B
mengalami hambatan ketika melaksanakan c. Adjective Ratings: Excellent
pengujian. Kemudian untuk task yang
dikhusukan kepada kelompok customer BPJS, 6. PENUTUP
responden dari kelompok customer BPJS tidak
mengalami kesulitan saat mengerjakan task 6.1 Kesimpulan
yang diberikan. Evaluasi awal yang dilakukan terhadap
Kuesioner SUS kemudian diberikan aplikasi Kimia Farma Mobile menghasilkan 2
kepada para responden untuk mengetahui nilai jenis data yaitu, data kualitatif dan data
usability dari desain solusi. Pada kuesioner kuantitatif. Untuk data kualitatif didapatkan dari
terdapat 10 buah pernyataan. Responden usability testing menggunakan pengujian task
diminta untuk memberikan nilai menggunakan scenario dan juga wawancara singkat setelah
skala likert pada tiap pernyataan yang ada pada pengujian. Terdapat 6 orang responden yang
kuesioner. Pada skala likert, nilai 1=sangat dilibatkan pada pengujian ini. Responden yang
tidak setuju, 2=setuju, 3=netral, 4=setuju, dipilih mengacu pada karakteristik dan
5=sangat setuju. Kuesioner SUS diberikan kelompok pengguna yang didapatkan saat
kepada 20 responden yang terdiri dari 2 melaksanakan wawancara dengan stakeholder.
kelompok pengguna yang ada, berikut adalah Untuk data kuantitatif didapatkan melalui
hasil perhitungan dari penilaian yang dilakukan kuesioner SUS (System Usability Scale) yang
oleh responden pada tabel berikut ini: dibagikan kepada 20 orang responden. Sebelum
mengisi kuesioner, responden diminta untuk
Tabel 7. Hasil Penilaian Kuesioner SUS Desain
mencoba aplikasi Kimia Farma Mobile. Dari
Solusi
data kualitatif didapatkan data terkait
Kode permasalahan yang dialami responden, seperti
SKOR SUS
Responden ukuran font yang terlalu kecil, penggunaan
R1 72,5
R2 65 warna yang monoton, bahasa yang tidak
R3 67,5 sederhana untuk pengguna awam, dan
R4 87,5 penggunaan icon yang tidak familiar untuk
R5 75 pengguna awam. Selain itu juga didapatkan
R6 92,5
R7 75
data usulan dari responden yang berguna untuk
R8 72,5 menjadi acuan dalam membuat desain solusi.
R9 70 Kemudian dari data kuantitatif didapatkan skor
R10 85 dari kuesioner SUS sebesar 53 yang berarti
R11 100 perlu dilakukan perbaikan pada.
R12 72,5

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2229

Desain solusi kemudian dibuat setelah penelitian ini yang mengakibatkan nilai
melakukan evaluasi awal dengan mengacu pada usability dari aplikasi Kimia Farma Mobile
daftar permasalahan dan usulan yang didapat menjadi kurang baik, diharapkan dapat
dari responden. Selain itu, pembuatan desain diperbaiki menjadi lebih baik agar pengguna
solusi juga berpedoman pada Google Material dapat merasakan kemudahan, kenyamanan, dan
Design Guidelines. Terdapat 2 tahap dalam tujuan dari aplikasi Kimia Farma Mobile.
membuat desain solusi, yaitu mendesain Peneliti harap semoga penelitian ini dapat
navigasi dan mendesain wireframe. Desain menjadi salah satu bahan acuan dalam
navigasi dibutuhkan untuk menyederhanakan melakukan pengembangan aplikasi kedepannya.
alur dari aplikasi Kimia Farma Mobile yang Peneliti juga mengharapkan untuk
dirasa rumit oleh responden ketika penelitian selanjutnya untuk meningkatkan
melaksanakan pengujian. Pada pembuatan hasil desain solusi yang dibuat yang berada
desain navigasi terdapat 2 proses yang pada grade scale B menjadi grade scale A, dan
dilakukan, yaitu card sorting dan tree testing. meningkatkan adjective ratings yang berada
Setelah selesai membuat desain navigasi, pada level excellent menjadi best imaginable.
dilanjutkan dengan membuat desain wireframe. Peneliti juga mengharapkan pada penelitian
Pembuatan desain wireframe dimulai dari selanjutnya untuk melibatkan expert karena
membuat wireframe polos, kemudian penelitian ini hanya mengacu pada pandangan
menambahkan warna pada wireframe, dari pengguna.
dilanjutkan dengan membuat low fidelity
prototype, dan diakhiri dengan membuat high 7. DAFTAR PUSTAKA
fidelity prototype. Pada tahap ini perubahan Bangor, A., Kortum, P. & Miller, J., 2009.
yang dilakukan antara lain merubah tata letak Determining What Individual SUS
dari beberapa komponen, melakukan perubahan Scores Mean: Adding an Adjective
pada pemilihan warna, memperbesar ukuran Rating Scale. Journal of Usability
font dan icon, mengganti beberapa icon yang Studies, pp. 114-123.
tidak familiar untuk pengguna awam,
penyederhanaan bahasa, dan menambahkan Ferdiantoro, A. K., 2020. Evaluasi dan
halaman lainnya. Perbaikan Desain Antarmuka Pengguna
Evaluasi terhadap desain solusi kemudian Website Dinas Kesehatan Kabupaten
dilakukan setelah desain solusi selesai dibuat. Kediri menggunakan Metode Human
Responden yang dilibatkan pada evaluasi ini Centered Design. Jurnal Pengembangan
merupakan responden yang sudah pernah Teknologi Informasi dan Ilmu
menjalani evaluasi sebelumnya. Hal ini agar Komputer, pp. 1446-1454.
responden dapat membandingkan desain solusi ISO, 2010. Human-centred design for
dengan aplikasi sebelumnya. Pada evaluasi ini interactive. ISO 9241-210.
dilakukan pengujian task scenario dan Moran, K., 2019. Usability Testing 101.
wawancara singkat yang dilakukan kepada 6 [Online] Available at:
orang responden. Selain itu juga dilakukan https://www.nngroup.com/articles/usabi
kembali pembagian kuesioner SUS yang lity-testing-101/.
dibagikan kepada 20 orang responden. Nielsen, J., 2000. Why You Only Need to Test
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, with 5 Users. [Online] Available at:
seluruh responden tidak mengalami kendala https://www.nngroup.com/articles/why-
yang berarti saat melaksanakan pengujian. you-only-need-to-test-with-5-users/.
Responden merasa bahwa desain solusi yang
dibuat sudah mampu menyelesaikan Nielsen, J., 2006. Quantitative Studies: How
permasalahan yang dialami pada aplikasi Many Users to Test?. [Online]
sebelumnya. Kemudian dari kuesioner SUS Available at:
sendiri mendapat nilai sebesar 80,1 yang masuk https://www.nngroup.com/articles/quan
kriteria acceptable dan excellent. titative-studies-how-many-users/.
6.2 Saran Nielsen, J., 2011. Parallel & Iterative Design +
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan Competitive Testing = High Usability.
oleh pengembang aplikasi Kimia Farma Mobile [Online] Available at:
dalam melakukan pengembangan aplikasi. https://www.nngroup.com/articles/paral
Poin-poin permasalahan yang didapat dari lel-and-iterative-design/.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2230

Syahirsyah, N., 2018. Evaluasi dan Perbaikan (HCD). Jurnal Pengembangan


Desain Antar Muka Pengguna Situs Teknologi Informasi dan Ilmu
Talangin.com Menggunakan Komputer, pp. 6618-6626.
Pendekatan Human Centered Design

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai