Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ILMU SOSIAL dan BUDAYA DASAR

Di Susun Oleh :

MUHAMMAD IQBAL FAHMI

(053641139)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

(UPBJJ) PURWOKERTO

2024
A. SOAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan
umum dan berikan contoh yang berkaitan dengan lingkungan sekitar anda!
2. Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari
kekayaan Negara kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang
memunculkan sikap etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi. Jelaskan bagimana
etnosentrisme, prejudis dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan bagi
bangsa Indonesia. Berikan contoh kasus untuk memperjelas jawaban anda!
B. JABAWAN
1. Pendidikan nilai merupakan usaha sadar yang terencana dalam proses pembelajaran
yang membentuk etika, moral, dan budi pekerti peserta didik sebagai makhluk Tuhan
yang mempunyai keterampilan untuk diaplikasikan dalam dunia masyarakat, bangsa
dan negara. Pendidikan nilai adalah pendidikan yang bertujuan untuk mem- bentuk
manusia seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia, baik yang berbentuk
jasmani maupun rohani.
Selain itu, pendidikan nilai juga bertujuan untuk menumbuhkan hubungan harmonis
setiap pribadi dengan Allah, manusia, dan alam semesta. Pendidikan nilai adalah
pendidikan yang holistik. Sementara itu, hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan
umum adalah proses pembentukan karakter dan moral individu melalui pengajaran
nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupan. Pendidikan nilai dalam
pendidikan umum bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki kesadaran
moral, etika, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Contoh termudah
pendidikan nilai dalam pendidikan umum yang terkait dengan lingkungan sekitar
adalah pengajaran nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan. Berikut ini beberapa
contoh nyatanya.
a. Salah satu sumber sampah terbesar bumi adalah pastik. Oleh karena itu, sudah
sebaiknya masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan berganti
dengan kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali. Sampah yang anorganik yang
sulit bahkan tidak bisa terurai sebaiknya jangan dibuang sembarangan. Masyarakat
bisa melakukan daur ulang supaya mendapatkan nilai guna dan nilai ekonomi dari
sampah-sampah tersebut. Bumi tempat tinggal manusia hanya ada satu. Sudah
sebaiknya bumi dan kelestarian alamnya dijaga supaya bisa dinikmati oleh generasi
selanjutnya.
2. Jelaskan bagaimana sikap etnosentrisme, prejudis dan diskriminasi dapat menjadi
sumber masalah bagi bangsa Indonesia:
a. Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan
kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang
meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Etnosentrisme adalah penilaian
terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Namun
sikap etnosentrisme memiliki salah satu dampak positif yaitu adanya rasa
memiliki dan ingin memperteguh rasa cinta pada kebudayaan kelompok tertentu.
Sedangkan jika seseorang memiliki sikap fanatisme berlebihan merupakan
dampak negatif dari sikap etnosentris, di mana seseorang akan memberi penilaian
buruk pada kebudayaan lain. Faktor penyebab etnosentrisme yang pertama adalah
sejarah. Sejarah menjadi salah satu penyebab terbentuknya sikap etnosentrisme.
Sejarah kelompok di masa lalu akan menjadi sebuah identitas, sehingga membuat
seseorang merasa bahwa kebudayaan dan sejarah tersebut adalah miliknya.
b. Prejudice sendiri juga bisa dikatakan sebagai prasangka buruk terhadap seseorang
atau kelompok tanpa ada suatu hal yang bisa dijadikan suatu dasar. Kebanyakan
orang akan membentuk maupun memiliki prasangka karena dengan hal tersebut
bisa memainkan suatu peran penting yang mampu meningkatkan suatu konsep
atau citra pada diri sendiri. Prejudice juga bisa disebut sebagai sikap antipati
dengan dasar terhadap cara generalisasi yang salah serta tidak fleksibel. Selain itu
prasangka juga dijadikan suatu evaluasi negatif terhadap seseorang maupun
kelompok kepada orang maupun kelompok lain. Prasangka memiliki arti sebagai
pembuatan keputusan sebelum mengetahui suatu fakta yang dinilai relevan dan
bisa dijadikan suatu dasar akan hal tersebut. Adanya prasangka juga diiringi
dengan tindakan yang tidak menyenangkan dan dapat merugikan seorang individu
maupun orang lain. Prasangka juga merupakan stereotip negatif, ketidaksukaan
serta kebencian yang kuat yang tidak begitu rasional terhadap suatu kelompok.
Seperti yang dijelaskan di awal jika istilah prejudice atau prasangka ini
sebelumnya digunakan untuk penilaian berdasarkan ras seseorang sebelum
memiliki informasi yang begitu relevan dan bisa dijadikan suatu dasar akan
penilaian tersebut. Seiring berjalannya waktu prasangka akan diterapkan pada
bidang lain selain ras. Untuk saat ini pengertian dari prejudice sendiri adalah sikap
yang tidak masuk akal yang tidak bisa dipengaruhi oleh alasan rasional.
c. Diskriminasi adalah tindakan, sikap, atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang
atau satu golongan untuk menyudutkan golongan lain. Biasanya diskriminasi
dilakukan oleh satu golongan dengan populasi lebih besar ke golongan lain yang
populasinya jauh lebih sedikit atau yang biasa kita sebut dengan istilah minoritas.
Perilaku, sikap, dan tindakan menyudutkan ini sendiri dipicu oleh perbedaan besar
di antara dua golongan tersebut. Entah perbedaan suku, budaya, warna kulit, status
sosial hingga agama. Diskriminasi yang dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan
terjadinya suatu konflik. Perilaku diskriminasi ini sendiri bisa terjadi di mana-
mana terutama di fasilitas umum, seperti pasar swalayan, restoran, bus, alat
transportasi, dan sebagainya. Selain itu, yang namanya fasilitas umum, biasanya
selalu dipenuhi oleh banyak orang. Di Indonesia sendiri, pengertian diskriminasi
sudah dijelaskan dalam Undang-Undang No 39 Tahun 1999 mengenai Hak Asasi
Manusia. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa diskriminasi adalah
setiap pembatasan atau pengucilan yang didasarkan pada agama, suku, ras, etnik,
status sosial, golongan, kelompok, jenis kelamin, keyakinan politik, status
ekonomi, dan bahasa. Jika dibiarkan, diskriminasi ini dapat berakibat pada
berkurangnya populasi sebuah kelompok, bahkan tidak diakuinya sebuah
kelompok atau etnis dalam sebuah negara. Misalnya, etnis Rohingya yang sempat
menghebohkan Indonesia beberapa tahun yang lalu. Berawal dari diskriminasi,
berujung kepada kehilangan pengakuan dari negara sendiri. Keberadaan mereka
dianggap ilegal oleh Myanmar hingga berakhir pada pembakaran, pembunuhan,
dan penyiksaan. Mereka yang hidup memutuskan untuk kabur dari Myanmar
dengan perahu hingga akhirnya terdampar di Aceh dan beberapa negara tetangga
lainnya.

C. SUMBER
1. https://kumparan.com/berita-terkini/hakikat-pendidikan-nilai-dalam-
pendidikan-umum-dan-contohnya-22fA7mb3PT6/full
2. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-etnosentrisme/
3. https://www.gramedia.com/literasi/prejudice/
4. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diskriminasi/

Anda mungkin juga menyukai