Buku Deru Dua Arus Rev 0920
Buku Deru Dua Arus Rev 0920
Penulis :
Asy’ari Khatib
Masmuni Mahatma
Syarah Puitika;
Acep Zamzam Noor
Antologi
Deru Dua Arus
Copyright© 2021
Hak Cipta dilindungi undang-undang
All rights reserved
Diterbitkan Oleh :
Pustaka Aura Semestta
Aggota IKAPI, Bandung, Februari 2021
ISBN : 978-623-7231-38-7
Syarah Puitika
DUA ARUS MADURA
Oleh Acep Zamzam Noor
v
Antologi DERU DUA ARUS
vi
Antologi DERU DUA ARUS
vii
Antologi DERU DUA ARUS
viii
Antologi DERU DUA ARUS
ix
Antologi DERU DUA ARUS
Bagian kedua dari antologi Deru Dua Arus ini berisi sekitar
30-an puisi Masmuni Mahatma. Saya lumayan mengenal puisi-
puisi Masmuni, paling tidak dari antologi Aku Butuh Darahmu
(2009) yang sempat saya baca dulu. Pada puisi-puisi yang
awal, dalam kadar tertentu atmosfir dari puisi-puisi D. Zawawi
x
Antologi DERU DUA ARUS
xi
Antologi DERU DUA ARUS
xii
Antologi DERU DUA ARUS
Alfatihah
xiii
xiv
TETES PUITIKA DUA ARUS
Sekadar Catatan Editor
xv
Antologi DERU DUA ARUS
empatik berkehidupan.
xvi
Antologi DERU DUA ARUS
xvii
Antologi DERU DUA ARUS
xviii
Antologi DERU DUA ARUS
Manisi, 140821
**
xix
Antologi DERU DUA ARUS
xx
Daftar Isi
Syarah Puitika;
DUA ARUS MADURA;
Oleh Acep Zamzam Noor —v
TETES PUITIKA DUA ARUS; Sekadar Catatan Editor
Oleh Masmuni Mahatma —xv
Daftar Isi —xxi
Arus I
PUISI-PUISI ASY’ARI KHATIB
xxi
Antologi DERU DUA ARUS
Arus II
PUISI-PUISI MASMUNI MAHATMA —31
xxii
Antologi DERU DUA ARUS
xxiii
Antologi DERU DUA ARUS
xxiv
Antologi DERU DUA ARUS
Arus I
3
Antologi DERU DUA ARUS
Amin...
4
Antologi DERU DUA ARUS
5
Antologi DERU DUA ARUS
Di tepi catatan
mata berkarat ini makin tajam
dan terus nyalang di lekuk kelam
menunggu sekulum senyum
dari bibir yang tak tertahan
6
Antologi DERU DUA ARUS
7
Antologi DERU DUA ARUS
Guru,
Sebelum berjabat dengan tangan berlumur berkah itu
aku sudah mengembara ke negeri-negeri berpenghuni batu
yang menyambutku dengan tepuk tangan dan khidmat lesung
berpalu
nama-nama kusebut dan kuurai sejarah mereka satu persatu
namun langit menolak, bumi berontak, dan semesta mulut
membisu
Guru,
Bersimpuh di depanmu bulan meluruh
segenap bintang melepas gemerlap ke jantung gelap
sedang matahari menjelma bola salju
yang lalu menggelinding ke tebing-tebing dadamu
aku menggigil sebelum mencair ke hilir
Guru,
masih mungkinkah aku ke hulu
merayap di bulu-bulu sayapmu
biar dapat kucium dan kukecup segenggam tangan
walau hanya sesiut angan?
8
Antologi DERU DUA ARUS
NARASI KUNANG-KUNANG
BERSAYAP KELOPAK MELATI
Amin!
9
Antologi DERU DUA ARUS
Jaddung, 02/02/20
10
Antologi DERU DUA ARUS
Jaddung, 03/02/20
11
Antologi DERU DUA ARUS
GERIMIS API
Bagitu terbangun
Kulihat kau terbakar
Dalam puncak zikir
Jaddung, 04/02/20
12
Antologi DERU DUA ARUS
RIWAYAT
Jaddung, 04/02/20
13
Antologi DERU DUA ARUS
Jaddung, 05/02/20
14
Antologi DERU DUA ARUS
Jaddung, 12/02/20
15
Antologi DERU DUA ARUS
Jaddung, 13/02/20
16
Antologi DERU DUA ARUS
Jaddung, 15/02/20
17
Antologi DERU DUA ARUS
SHALAWATAN
Jaddung, 16/02/2020
18
Antologi DERU DUA ARUS
NEGERI SUNYI
Jaddung, 16/02/2020
19
Antologi DERU DUA ARUS
KUCINTAI LAGUMU
Jaddung, 17/02/2020
20
Antologi DERU DUA ARUS
Kau pun akan tahu kalau langit adalah dadamu yang siap
mengucurkan ribuan alamat menuju sebuah negeri abadi
tempatmu dan anak cucumu berbaris
dalam sebuah paragraf buku
Jaddung, 19/02/2020
21
Antologi DERU DUA ARUS
Jaddung, 20/02/2020
22
Antologi DERU DUA ARUS
23
Antologi DERU DUA ARUS
METAMORFOSIS (1)
24
Antologi DERU DUA ARUS
METAMORFOSIS (2)
25
Antologi DERU DUA ARUS
Amin!
26
Antologi DERU DUA ARUS
SELAUT EMPEDU
27
Antologi DERU DUA ARUS
Di pematang ini
Sudah puluhan tahun tubuh bermandi gerimis
Namun kulit tak jua sekilau bulu-bulu sayap belibis
Di sawah ini
Sudah ratusan batang ayat kutanam
Di bawah lengkung langit yang selalu meneteskan firman
Namun tangan ini tak kunjung-kunjung menuai
Di jantung ini
Sudah ribuan detak menempuh jarak
Mengarungi lautan darah hingga tak lagi merah
Menyusuri lorong gelap tulang belulang
Namun rahasiamu begitu rapat di lekuk rahang
28
Antologi DERU DUA ARUS
Percayalah padaku:
hatimu adalah surga
tempat bidadari itu berasal mula!
29
Antologi DERU DUA ARUS
KAMPUNG HALAMAN
Batang-batang jambu
Yang dulu kupanjati lewat lengan ibu
Masih utuh menyimpan riwayat masa lalu
Pagar bambu
yang dirakit dengan irisan pelepah siwalan
masih kokoh mengikat cahaya bulan
Jalan setapak
Yang kupijak dengan kaki beralas bakiak
Masih likat merangkum jejak
Di kampung halaman
Tak ada yang tumbang
selain kenangan!
30
Arus II
2019
33
Antologi DERU DUA ARUS
2019
34
Antologi DERU DUA ARUS
2019
35
Antologi DERU DUA ARUS
Astagfirullah, letih
2019
36
Antologi DERU DUA ARUS
2019
37
Antologi DERU DUA ARUS
BAGAIMANA KABARMU
Ini aku. Tinggal angan dan ruh. Tubuh tak lagi utuh. Di pipi,
ada luka tersiram cuka. Di lidah, ada kata tergerus air mata.
Di ujung jari, duri-duri mekar berapi-api. Di bola mata, retak
matahari yang kau panggul sendiri.
2018
38
Antologi DERU DUA ARUS
BERDAYUNG GELOMBANG
2019
39
Antologi DERU DUA ARUS
BERMALAM DULU
2018-2019
40
Antologi DERU DUA ARUS
Ini pesan malam yang lusuh; belai ruh dengan puisi, nadiku
tetap terkunci mati. Segera tutup jejak-jejak hati, meski
tabur jampi-jampi merapi, aku tetap di sini, di kelokan takdir
sendiri.
2019
41
Antologi DERU DUA ARUS
2019
42
Antologi DERU DUA ARUS
2019
43
Antologi DERU DUA ARUS
2018-2019
44
Antologi DERU DUA ARUS
SOAL KEMATIAN
45
Antologi DERU DUA ARUS
Yuni, aku masih di sini. Di tikar bambu kita dulu. Tempat kau
ajari aku berhitung jejak tapa di urat nadi sendiri. Kau lempar
ruhku ke tebing masa lalu, dimana ibu tiup dan balutkan
terik matahari pagi di keningku. Kau sepuh tali pusarku
dalam lantunan ayat-ayat suci. Lagi-lagi kau berucap lirih,
“Demonstrasi, kreasi anak-anak negeri. Poles ia dengan api.
Tapi ingat, ia bukan takdir jatuhkan Jokowi.”
25/9/2019
46
Antologi DERU DUA ARUS
24/9/2019
47
Antologi DERU DUA ARUS
2019
48
Antologi DERU DUA ARUS
2019
49
Antologi DERU DUA ARUS
2019
50
Antologi DERU DUA ARUS
JULEHA
Kelidang, 210118
51
Antologi DERU DUA ARUS
Rasakan kopiku,
Jangan kopi rasaku
Aku tak punya buku.
Lupakan waktu,
Jangan abaikan aku
Nadimu belum milikku.
52
Antologi DERU DUA ARUS
Amin
TSK, 2019
53
Antologi DERU DUA ARUS
TSK, 2019
54
Antologi DERU DUA ARUS
Alfatihah
TSK-BDG, 2019
55
Antologi DERU DUA ARUS
Drama apa lagi Tuan beri ragi. Melihat Riau dari lubuk hati,
aku mulai mengerti Tuan bukan lelaki berkaki besi. Semirip
patung berdasi, suka kentalkan api.
2019
56
Antologi DERU DUA ARUS
Puisi
Soal kata dan makna
Kawin sedalam tangis hati
Sehangat asmara jiwa
Pelipur, 200118
57
Antologi DERU DUA ARUS
ADA ES DI KENINGMU
Lihat, Madruki
Merpati yang kau rawat jutaan hari
Berkerudung api hanya sekali
Di atas perahu terus bernyanyi
Tentang keris-keris belum bertaji
Lihat, Madruki
Ada es di keningmu
Apa mungkin kau belum tahu
Dalam goa-goa batu tak lagi beku
Getahnya basahi puluhan surau
Dimana tombak kau asah sampai parau
2019
58
Antologi DERU DUA ARUS
ANNUQAYAH II
Dalam ruhmu
Kapal rindu bersandar. Angin Timur bilasi doa dan zikir
bebatuan. Perih luka daun tembakau, terkunyah di rongga
kemarau. Ruhmu lingkari sapa-sapa lugu. Lentik jemarimu
putihkan kalbu.
Annuqayah
Ruhmu gagah
Pelipur, 220118
59
Antologi DERU DUA ARUS
2018
60
Antologi DERU DUA ARUS
CORCHID FOREST
: untuk yang terkenang
2018
61
Antologi DERU DUA ARUS
DANDANI REMBULAN
2019
62
Antologi DERU DUA ARUS
KEMBALI KE MADURA
Jakarta, 2018
63
Antologi DERU DUA ARUS
MADURA DI MATAKU
2019
64
Antologi DERU DUA ARUS
2019
65
Antologi DERU DUA ARUS
2019
66
Antologi DERU DUA ARUS
MENCANGKUL AYAT
2019
67
Antologi DERU DUA ARUS
2019
68
Antologi DERU DUA ARUS
2019
69
Antologi DERU DUA ARUS
2019
70
Antologi DERU DUA ARUS
PUISI MATI
Puisi mati
Cemeti asyik lari-lari.
Pangkalpinang, 100218
71
Antologi DERU DUA ARUS
RUKUKLAH DI DADAKU
2019
72
Antologi DERU DUA ARUS
73
Antologi DERU DUA ARUS
Bandung-Bangka semenjarak
Udara diusap biar melunak
Hidup berkarir tiada akhir
Hidup bersyair bisalah cair
74
Antologi DERU DUA ARUS
Madura-Bangka
Tuhan terus saja menggoda
75
Antologi DERU DUA ARUS
PERTUKARAN
Meski tak paham alur cerita, kini kau lihai jual kata. Kau tiru
lautan mengadu. Kau lupa Tuhan senang membisu.
76
Antologi DERU DUA ARUS
Rindam-rindam
Jalam-jalam
Rindam-rindam
Jalam-jalam
Rindam-rindam
Jalam-jalam
2019
77
Antologi DERU DUA ARUS
TERKEPUNG MENDUNG
200218
78
Antologi DERU DUA ARUS
Ruhmu jadi puisi di lubuk hati. Kayu ukir yang kau hadiahkan,
kupancang di atas gelombang. Ayat-ayat yang kau titip, kuasah
pada lidah karang-karang. Biar mirip tongkat Musa, belah
lekukan terjal tiap dada.
260118
79
Antologi DERU DUA ARUS
DALAM PESAWAT
PKP, 171117
80
Antologi DERU DUA ARUS
DI ATAS DAUN-DAUN
Di atas daun-daun
Tuhan belum rebahkan hujan
Garis-garis bertabrakan di tiap dahan
Sajak-sajak berguguran
Bilah katanya kian karatan
Pelipur, 141216
81
Antologi DERU DUA ARUS
MASNAMA, DUDUKLAH
2019
82
Antologi DERU DUA ARUS
WUKUF DI MATAMU
2019
83
Antologi DERU DUA ARUS
KUTEPUK BAHUMU
2019
84
Indeks “Sastra”
A Berkaki arti 71
Berkaki besi 56
Akar rindu 36
Berkarat perih 6
Alis langit 48
Berkerudung api 58
Alis mendung 78
Berlapis tasbih 53
Angin beku xi, 34
Berliris doa 84
Angin tak berderu 69
Bermata bulan 26
Aroma keringat 4
Bersila di atas kepala 67
Aroma semesta 5
Bersukma surga 54
Asmara jiwa 57
Bertapa dalam biji cemara 64,
Awan bekukan napas 59
Bertaruh di atas perahu 64
B Berurat makna 71
Bibir pantai bertadarus 20
Badan cerita 33 Bibir surya 16
Bakul asmara 66 Buahi rindu 40
Barisan mendung 48 Buliran debu 83
Batang-batang abjad 26 Bulu rindu 42
Beli darah 75 Bumi bekukan ribuan rahasia 82
Berbiak badai 6
Bergulat dalam sukma 63 C
Berkabut cuka 51
Cahaya berbeledu 7
85
Antologi DERU DUA ARUS
Cakap-cakap bebatuan 84 E
Cawan rohani 18
Embun menampung cahaya 10
Cekung pipi xi, 34, 64
Ceraikan matahari 56 G
D Garis-garis lirikan 60
Garis-garis matamu 73
Dada cuaca 15
Geliat bulan 72
Dada lembah 17
Gelombang lirikan 46
Dahan mimpi 16
Gelora laut x, 3
Dandan di perah rasa 66
Getah kuning di balik timah 43,
Dansa di atas mimbar 68
Getah musim kemarau xii, 34
Darah batu-batu 70
Getar nadi xi, 34
Dasar hati 40
Getir buih 25
Dayung gelombang xxiii, 39
Gula tuhan 45
Debu-debu bersekutu 65
Gumam-gumam cemara 51
Debu-debu tertawa 66
Gurun imajinasi 13
Debur doa 72
Debur ombak 43, 50 H
Degup sunyi 51
Dekap gelombang 44 Hati yang berliang ix
Derau darah 9 J
Deru doa 44
Deru gelombang 48 Jampi-jampi merapi 41
Desahan malam pertama 66 Jantung cakrawala 14
Desah gelombang 40 Jantung gelap 8
Desahmu sederas doa 82 Jejak-jejak hati 41
Desau angin 79 Jemari angin 16
Desir jantung 42 K
Diam bertaring doa 67
Diam tanpa getar 68 Kaki subuh 10
Dinding kata-kata 41 Kasur air mata 19
Dinding kericuhan 47 Kata berpaku-paku 69
Doa kedap suara 66 Kata dan doa melepuh 51
Kata-kata berpeluh 52
Kata-kata papa 37
86
Antologi DERU DUA ARUS
87
Antologi DERU DUA ARUS
Periuk sunyi 6 T
Perut lombang 60
Tabung duri 41
Pipi bumi 24
Takdir beraroma 33
Pisau sejarah 6
Tanggul alis 66
Pori-pori semesta 49
Tangis dedaunan 60
Punggung kelam 27
Tapa di batok-batok kelapa 63,
R Tarian bertepuk dada 66
Tebing masa lalu 46
Rahang sunyi 13
Tebing-tebing dada 8
Rambut jagung 78
Tersepuh air mata 54
Rebahkan hujan 81
Tiang aksara tua 56
Rekah bibir x, 3
Tikar doa-doa 40
Rendam angin 60
Tikar rindu 41
Rimbun aksara 18
Tubuh malam bergetar 77
Rindu berhias mawar 70
Tulang langit 41
Rindu mendidih 68
Tunakata 56
Rongga karang 41
Tungku mimpi 13
Rongga kemarau 59
Ruhmu harumkan kertas 59 U
Rumah pasir 60
Urat berkawat 26
Runcing fana 7
Urat dzikir 65
Runcing huruf 20
Urat takdir 82
Rusuk ufuk 17
Urat-urat bumi 47
S Urat-urat cemara xii, 34
Sadap doa-doa 48 W
Sayap doa 36
Warna hujan 44
Sebaris jalan xiii, 55
Warna udara 15
Segiling napas 80
Wukuf di matamu 83
Semesta bara 14
Serbuk bisa lampu 19
Setubuhi matahari 41
Sujud kurang darah 77
88