Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TUGAS MANDIRI

SEJARAH PEDANG BARA DARI SHANGHAI


SULAWESI UTARA

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang diampu oleh Didi Pramono S.pd.,M.Pd

Disusun Oleh:
Evy Nur Octaviani
5301422009

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2024
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 4
D. Manfaat ...................................................................................................................................... 4
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................. 5
A.Landasan Teori ............................................................................................................................. 5
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ........................................................................................ 6
C. Metode Penulisan Makalah ...................................................................................................... 6
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................ 7
A. Sejarah Dan Perkembangan Pedang Bara Di Daerah Shanghai, Sulawesi Utara dan
Faktor yang Mempengaruhi ............................................................................................................ 7
B. Fungsi dan Simbolisme Pedang Bara Dalam Masyarakat Sulawesi .................................... 8
C. Hubungan Sejarah Pedang Daerah Shanghai Sulawesi Dengan Wawasan Nusantara ..... 9
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................. 11
A. Simpulan .................................................................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................................................ 11
BAB V DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sulawesi Utara, dengan kepulauan Sangihe, Talaud, dan Sitaro sebagai bagian
integral dari wilayahnya, memiliki sejarah yang kaya dan keanekaragaman budaya yang
luas. Wilayah ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena
warisan budayanya yang kaya, di antaranya adalah pedang bara, sebuah senjata
tradisional yang memiliki nilai historis dan simbolis penting dalam masyarakat.
Pedang bara, lebih dari sekadar alat bertarung, merupakan lambang keberanian,
kekuatan, dan kehormatan. Penggunaan dan penguasaan pedang bara dalam masyarakat
Sulawesi Utara terkait erat dengan tradisi, ritus sosial, dan identitas etnik. Pedang ini,
dengan ciri khas gagang yang memiliki dua cabang dan ujung yang tajam serta gerigi
yang menyerupai paruh burung, tidak hanya mengungkapkan keahlian kerajinan lokal
tetapi juga filosofi dan nilai-nilai masyarakat.
Dalam sejarahnya, pedang bara Sangihe dikaitkan dengan sosok Hengkeng U Nang,
seorang pahlawan lokal yang hidup pada awal abad ke-17. Kehadirannya dalam
pertempuran melawan penjajah, serta perannya dalam proyek pembangunan armada
angkatan laut, menandai pedang ini sebagai simbol perlawanan dan kemandirian. Evolusi
Kabupaten-Kabupaten di Sulawesi Utara, dari masa kolonial hingga pembentukan
Kabupaten baru pada awal abad ke-21, mencerminkan dinamika sejarah yang juga
mempengaruhi penggunaan dan simbolisme pedang bara.
Pentingnya pedang bara dalam sejarah dan budaya Sulawesi Utara memotivasi
penelitian ini untuk menggali lebih dalam tentang asal-usul, perkembangan, dan arti
penting pedang dalam masyarakat. Dengan mengkaji sejarah pedang bara dari Shanghai
Sulawesi Utara, makalah ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman kita tentang
warisan budaya Indonesia dan menghargai peranannya dalam membentuk identitas
nasional dalam kerangka wawasan nusantara.

3
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan pedang bara di daerah Shanghai, Sulawesi


Utara, serta apa saja faktor yang mempengaruhinya?
2. Apa fungsi dan simbolisme pedang dalam masyarakat Sulawesi?
3. Bagaimana hubungan sejarah pedang daerah Shanghai Sulawesi dengan wawasan
nusantara?

C. Tujuan
1. Mengungkap sejarah dan perkembangan pedang bara di Shanghai, Sulawesi Utara
2. Menganalisis fungsi dan simbolisme pedang bara dalam kehidupan masyarakat
Sulawesi Utara
3. Menjelaskan hubungan antara sejarah pedang bara dengan wawasan nusantara,
serta implikasinya terhadap pembentukan identitas nasional.

D. Manfaat
1. Memahami sejarah dan budaya lokal, khususnya sejarah pedang bara di Sulawesi
Utara. Pengetahuan ini memperkaya wawasan tentang keanekaragaman budaya
Indonesia dan pentingnya melestarikan warisan budaya.
2. Memperkuat rasa kebanggaan dan identitas nasional. Ini mendorong partisipasi
dalam pelestarian dan promosi warisan budaya Indonesia.
3. Menginspirasi penciptaan karya seni, desain, atau inisiatif kebudayaan yang
inovatif terinspirasi dari warisan budaya ini, memperkaya kreativitas dan inovasi
dalam berbagai bidang.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pengertian wawasan nusantara
Pemahaman Indonesia sebagai kesatuan geografis, sosial, budaya, dan politik
dalam kerangka negara kepulauan dimungkinkan oleh gagasan mendasar yang
dikenal dengan Wawasan Nusantara. Dalam rangka membangun persatuan dan
kesatuan bangsa, gagasan ini menyoroti betapa pentingnya menyadari dan
menghormati keberagaman, budaya, sumber daya alam, dan potensi daerah yang
dimiliki Indonesia.
2. Budaya Material
Materi kebudayaan didasarkan pada benda-benda fisik yang dihasilkan,
dimanfaatkan, dan diberi kehidupan oleh manusia dalam konteks kehidupan
sehari-hari. Benda-benda tersebut merupakan representasi peralatan kerja, pakaian
kerja, tempat bersantai, dan artefak lainnya yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dasar dan ekspresi budaya masyarakat umum. Materi budaya sering
kali mendistorsi norma-norma sosial, ekonomi, dan kepercayaan dalam suatu
komunitas.
3. Simbolisme dalam Artefak Budaya
Artefak budaya mengacu pada benda-benda yang ditafsirkan manusia dan
mengandung makna simbolis, baik dalam konteks keagamaan, estetika, atau
sosial. Artefak tersebut dapat berupa karya seni, benda upacara, atau ekspresi
budaya lainnya. Simbolisme yang terkandung dalam seni religi berfungsi sebagai
media komunikasi nonverbal yang menyampaikan dan memperkuat nilai-nilai,
kepercayaan, dan adat istiadat yang dianut oleh masyarakat penciptanya. Melalui
pemahaman simbolisme ini, dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam
mengenai nilai, sistem nilai, dan dinamika sosial masyarakat.

5
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Pedang Bara Sangihe bukan hanya sebuah senjata tradisional, tetapi juga memiliki
makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Sangihe. Kehadirannya bukan hanya
terbatas pada pertempuran, tetapi juga mewarnai berbagai aspek kehidupan
masyarakat Sangihe, termasuk dalam upacara adat dan ritual keagamaan.
Berikut beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan makna dan peran Pedang
Bara Sangihe:
• "Pedang Bara Sangihe: Simbol Kekuatan dan Kehormatan dalam Masyarakat
Sangihe" oleh J.A. Lasut (2015): Penelitian ini membahas makna simbolis
Pedang Bara Sangihe sebagai representasi kekuatan, kehormatan, dan nilai-
nilai luhur masyarakat Sangihe.
• "Peran Pedang Bara Sangihe dalam Upacara Adat Sangihe" oleh R.T. Wenas
(2017): Penelitian ini fokus pada peran Pedang Bara Sangihe dalam berbagai
upacara adat di Sangihe, seperti pernikahan, penobatan raja, dan ritual panen.
• "Pedang Bara Sangihe: Simbol Keberanian dan Keadilan dalam Masyarakat
Sangihe" oleh M.L. Sumolang (2018): Penelitian ini membahas bagaimana
Pedang Bara Sangihe diinterpretasikan sebagai simbol keberanian, keadilan,
dan semangat juang masyarakat Sangihe dalam melawan penjajah.
C. Metode Penulisan Makalah
Untuk menyusun makalah yang berkualitas, penelitian pustaka menjadi
langkah awal yang penting, melibatkan pengumpulan data dan informasi yang
komprehensif dari berbagai sumber seperti jurnal, artikel ilmiah, dan platform online
yang memiliki kredibilitas tinggi.

6
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Dan Perkembangan Pedang Bara Di Daerah Shanghai, Sulawesi Utara


dan Faktor yang Mempengaruhi
Senjata tradisional merupakan salah satu aspek warisan budaya yang, meski
mungkin tidak sepopuler wastra atau kuliner, tetap kaya akan nilai luhur, terutama
sejarahnya. Salah satu contoh yang menonjol adalah Pedang Bara Sangihe, senjata
tradisional dari wilayah Sangihe, sebuah kepulauan di Timur Indonesia, khususnya di
Sulawesi Utara. Pedang ini, tidak hanya memiliki sejarah yang panjang, namun juga
dianggap sebagai warisan budaya yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Pedang Bara Sangihe, merupakan simbol dari keberanian, ketangguhan, dan
semangat juang yang tak tergoyahkan. Figur sentral dalam narasi ini adalah
Hengkeng U Nang, pemimpin tangguh dan peka terhadap keadilan, yang
menggunakan pedang ini dalam berbagai pertempuran melawan penjajah. Kisah
perjuangan Hengkeng U Nang, beserta Pedang Bara Sangihe, menjadi bagian tak
terpisahkan dari sejarah Sulawesi Utara, mengingatkan kita pada pentingnya
melindungi dan melestarikan warisan ini sebagai penghormatan terhadap pahlawan
masa lalu. Lebih dari sekadar alat perang, Pedang Bara Sangihe juga dianggap
sebagai karya seni. Pembuatannya yang manual dan unik, menandakan keahlian
khusus yang tidak bisa ditiru. Pedang ini terkenal akan bentuknya yang khas, dengan
gagang yang memiliki dua cabang dan bilah yang tajam, serupa paruh burung. Ini
menambahkan dimensi artistik pada nilai utilitasnya. Di sisi lain, pedang ini juga
memegang peranan penting dalam berbagai upacara adat, simbolisasi kekuatan dan
kehormatan. Proses pembuatannya, yang melibatkan pemilihan bahan berkualitas
tinggi dan teknik pengerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi, menunjukkan
dedikasi yang mendalam terhadap pelestarian kebudayaan. Namun, tantangan
modernisasi dan perubahan budaya telah menyebabkan penurunan permintaan dan
minat terhadap Pedang Bara Sangihe, membuatnya semakin langka. Meskipun
demikian, beberapa pengrajin lokal tetap berupaya mempertahankan tradisi ini
dengan melibatkan generasi muda dalam proses pembuatannya, guna memastikan
keahlian dan pengetahuan ini terlestarikan. Pedang Bara Sangihe bukan hanya senjata
tradisional, melainkan juga simbol kekuatan budaya dan identitas bagi masyarakat

7
Sangihe. Di era modern, pelestarian dan penghormatan terhadap Pedang Bara
Sangihe menjadi sangat penting untuk menjaga dan menghargai kekayaan budaya
yang merupakan bagian dari warisan bangsa Indonesia.

B. Fungsi dan Simbolisme Pedang Bara Dalam Masyarakat Sulawesi


Pedang Bara, sebagai salah satu senjata tradisional dari Sulawesi Utara, tidak hanya
berperan sebagai alat pertahanan dan peperangan, tetapi juga memiliki makna dan
fungsi yang lebih dalam dalam masyarakat. Simbolisme yang melekat pada Pedang
Bara menunjukkan kekayaan budaya dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat Sulawesi Utara, khususnya di daerah Sangihe. Berikut adalah beberapa
aspek fungsi dan simbolisme dari Pedang Bara:
1. Simbol Keberanian dan Kekuatan
Dalam sejarah dan kebudayaan Sulawesi Utara, Pedang Bara dikenal sebagai
simbol keberanian dan kekuatan. Ini terlihat dari cerita-cerita heroik tentang para
pejuang yang menggunakan pedang ini dalam pertempuran. Kisah Hengkeng U
Nang, sebagai contoh, menegaskan bagaimana Pedang Bara menjadi lambang
perlawanan dan keberanian dalam melawan penjajahan.
2. Alat Upacara dan Ritual Adat
Pedang Bara tidak hanya digunakan dalam pertempuran, tetapi juga berperan
penting dalam berbagai upacara adat dan ritual. Dalam pernikahan, penobatan
raja, dan upacara keagamaan, pedang ini seringkali dihadirkan sebagai simbol
kehormatan dan kekuasaan. Hal ini menunjukkan bahwa Pedang Bara memiliki
kedudukan yang sangat penting dan sakral dalam tradisi masyarakat Sulawesi
Utara.
3. Identitas dan Kebanggaan Budaya
Bagi masyarakat Sangihe, Pedang Bara bukan sekedar senjata, tetapi juga
merupakan bagian dari identitas dan kebanggaan budaya. Keunikan desain dan
teknik pembuatannya mencerminkan keahlian dan kreativitas lokal yang
diturunkan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, Pedang Bara menjadi
simbol kebanggaan dan warisan budaya yang harus dilestarikan.

4. Penghubung dengan Leluhur

8
Melalui penggunaan dalam upacara adat dan ritual, Pedang Bara juga berfungsi
sebagai penghubung antara generasi saat ini dengan leluhur. Ini menegaskan
nilai-nilai warisan, keturunan, dan keterkaitan masyarakat dengan sejarah dan
tradisi mereka.
5. Media Pendidikan
Cerita dan legenda yang berkaitan dengan Pedang Bara menjadi media
pendidikan bagi generasi muda. Melalui kisah-kisah ini, nilai-nilai seperti
keberanian, keadilan, dan semangat juang ditransfer kepada generasi berikutnya,
menanamkan rasa hormat dan penghargaan terhadap budaya serta sejarah lokal.
6. Karya Seni dan Kerajinan
Aspek estetika dari Pedang Bara, dengan desain dan detailnya yang unik,
menjadikannya karya seni dan kerajinan tangan yang bernilai tinggi. Ini
mencerminkan kekayaan dan keragaman budaya Sulawesi Utara, serta
menawarkan potensi ekonomi melalui kerajinan tradisional.

C. Hubungan Sejarah Pedang Daerah Shanghai Sulawesi Dengan Wawasan


Nusantara
Sejarah Pedang Bara Sangihe dari Sulawesi Utara memang menggambarkan
kekayaan dan keragaman budaya Indonesia, sekaligus menegaskan pentingnya
Wawasan Nusantara dalam mempersatukan berbagai elemen bangsa. Pedang ini, lebih
dari sekadar senjata, adalah simbol yang menggambarkan berbagai aspek budaya,
sejarah, dan sosial masyarakat Sangihe serta Indonesia secara luas.

Keberadaan Pedang Bara Sangihe dan cerita di baliknya mencerminkan


bagaimana keberagaman budaya di Indonesia diakui dan dihargai. Cerita, simbolisme,
dan sejarah yang terkandung dalam pedang ini membuka jendela untuk memahami
keunikan budaya lokal yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kekayaan
nasional. Ini menunjukkan bagaimana keberagaman budaya menjadi fondasi dalam
membangun persatuan dan kesatuan bangsa, selaras dengan prinsip Wawasan
Nusantara yang menekankan pada pentingnya menghormati dan merayakan
keragaman. Dalam historis, Pedang Bara Sangihe bukan hanya alat dalam peperangan
tetapi juga lambang perlawanan dan keberanian masyarakat lokal dalam menghadapi
penjajah. Penggunaan pedang ini dalam berbagai peristiwa sejarah menunjukkan
bagaimana masyarakat lokal turut serta dalam perjuangan bersama melawan penjajah,

9
merefleksikan salah satu aspek penting dari Wawasan Nusantara yaitu persatuan
dalam keberagaman untuk mencapai tujuan bersama.

Pedang Bara Sangihe berperan sebagai perekat sosial yang menghubungkan


masyarakat Sulawesi Utara dengan bagian lain dari Indonesia. Pelestarian dan
penghormatan terhadap warisan budaya ini memperkuat kesadaran kolektif akan
pentingnya menjaga identitas nasional, yang merupakan hal penting dalam
menghadapi tantangan globalisasi. Ini sejalan dengan prinsip Wawasan Nusantara
yang menekankan pada pentingnya mempertahankan keunikan dan kedaulatan budaya
Indonesia.

Pendidikan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme juga dapat diperkuat melalui


cerita dan legenda seputar Pedang Bara Sangihe. Ini menjadi contoh bagaimana
sejarah lokal dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan,
mendukung upaya dalam memperkuat rasa kebangsaan dan kesadaran berbangsa dan
bernegara sesuai dengan Wawasan Nusantara. Pelestarian Pedang Bara Sangihe dan
promosinya tidak hanya memerlukan kerjasama antar daerah di Sulawesi Utara tetapi
juga kerjasama lintas sektoral di seluruh Indonesia. Ini mencerminkan praktik
Wawasan Nusantara dalam membangun kolaborasi dan sinergi antar wilayah, yang
penting untuk menyebarkan pengetahuan dan apresiasi terhadap kebudayaan lokal,
serta memperkuat kesatuan dan persatuan nasional.

10
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Makalah ini telah membahas secara mendalam tentang Pedang Bara dari daerah
Shanghai, Sulawesi Utara, menggali sejarahnya, nilai simbolisnya dalam masyarakat,
dan hubungannya dengan wawasan nusantara. Dari pembahasan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Pedang Bara tidak sekadar merupakan senjata tradisional tetapi
juga lambang keberanian, kekuatan, dan kehormatan yang mendalam dalam
masyarakat Sulawesi Utara. Keberadaannya mengungkapkan kekayaan budaya dan
tradisi lokal yang telah berlangsung lama, menjadi bagian dari identitas etnik dan
kebanggaan budaya. Selain itu, Pedang Bara memiliki fungsi yang meluas dari
penggunaan dalam pertarungan hingga menjadi elemen penting dalam upacara adat,
menunjukkan integrasi senjata tradisional dalam aspek sosial dan budaya masyarakat.
Hubungannya dengan wawasan nusantara menggarisbawahi pentingnya menghargai
dan memelihara keberagaman budaya sebagai kekayaan nasional, simbol dari
kesatuan dalam keberagaman, dan kekuatan identitas nasional yang tumbuh dari akar
budaya lokal.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran yang dapat diajukan meliputi upaya
pelestarian dan promosi Pedang Bara sebagai warisan budaya melalui pendidikan,
kegiatan budaya, dan inisiatif pelestarian yang melibatkan komunitas lokal dan
lembaga budaya. Institusi pendidikan diharapkan mendorong penelitian dan studi
lebih lanjut tentang Pedang Bara dan warisan budaya lainnya untuk memperkaya
pengetahuan budaya dan sejarah. Sejarah dan nilai budaya Pedang Bara juga
sebaiknya diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan sebagai bagian dari
pembelajaran sejarah dan kebudayaan Indonesia, membantu generasi muda
memahami dan menghargai kekayaan budaya nasional. Pemerintah dan pengusaha
lokal bisa bekerjasama dalam mengembangkan produk budaya yang terinspirasi dari
Pedang Bara, menciptakan peluang ekonomi baru sekaligus melestarikan budaya.
Selain itu, kolaborasi internasional dalam promosi dan studi tentang Pedang Bara

11
dapat membuka peluang lebih luas dalam pertukaran budaya dan pengakuan
internasional terhadap kekayaan budaya Indonesia. Melalui saran-saran ini,
diharapkan Pedang Bara dan warisan budaya berharga lainnya tidak hanya
dilestarikan tetapi juga dihargai sebagai bagian penting dari identitas dan kekayaan
budaya Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

IndonesiaKaya. (n.d.). Pedang Bara Sangihe: Senjata Tradisional Sulawesi Utara. Tersedia
di: https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/pedang-bara-sangihe-senjata-tradisional-
sulawesi-utara/

SilampariTV. (2-23, Februari 20). Mengenal Kisah Pedang Bara Sangihe Khas Sulawesi
Utara. Tersedia di: https://silamparitv.disway.id/read/4357/mengenal-kisah-pedang-bara-
sangihe-khas-sulawesi-utara

BAKTI News. (n.d.). Mengagumi 4 Senjata Tradisional Sulawesi Utara, Konon Sudah Ada
5000 Tahun Silam. Tersedia di: https://baktinews.bakti.or.id/artikel/mengagumi-4-senjata-
tradisional-sulawesi-utara-konon-sudah-ada-5000-tahun-silam

Fakultas Hukum UMSU. (2023, November 21). Wawasan Nusantara. Tersedia di:
https://fahum.umsu.ac.id/wawasan-nusantara/

Tribun Manado Wiki. (2020). Mengenal Pedang Bara Sagihe, Pedang Bergerigi dari
Minahasa. Tersedia di: https://tribunmanadowiki.tribunnews.com/2020/09/03/mengenal-
pedang-bara-sagihe-pedang-bergerigi-dari-minahasa

13

Anda mungkin juga menyukai