Anda di halaman 1dari 1

5 2 0 0 9 1 1 2 0 6 – G I N A Y U W A N A L I F I A R E K A Y A S A P E M U K I M A N – C

K o t a b a r u ,
G o n d o k u s u m a n ,
K o t a Y o g y a k a r t a ,
D a e r a h I s t i m e w a Y o g y a k a r t a ,

KOTABARU
I n d o n e s i a .

Kawasan Kotabaru terletak di Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan ini terkenal sebagai salah satu kawasan cagar budaya (KCB) di
Yogyakarta yang merupakan peninggalan kolonial Belanda. Dalam sejarahnya, area Kridosono – salah satu area di Kotabaru — dirancang untuk difungsikan sebagai area terbuka untuk publik.

IDENTIFIKASI & ANALISIS


LAND USE BUILDING FORM & MASSING
SETTING FISIK AKTIVITAS
SETTING FISIK AKTIVITAS
• Kawasan Kotabaru sudah memiliki blok Aktivitas yang terbentuk
dengan pembagian fungsi yang berbeda dari setting fisik yang • Kotabaru merupakan salah satu Kawasan Kotabaru sebagai cagar budaya yang memiliki
sejak dahulu. Contoh: blok hunian, pendidikan, ada, yaitu : kawasan cagar budaya yang identik banyak bangunan peninggalan Belanda memiliki fungsi
dengan bangunan berlanggam dan aktivitas yang berbeda-beda, seperti aktivitas
komersial, Kesehatan, dan lain-lain. • Interaksi sosial
• Terdapat modul bentuk bangunan yakni
• Aktivitas ekonomi
arsitektur kolonial Belanda, sesuai
dengan Peraturan Provinsi DIY No. 6
pendidikan dan edukasi, tempat ibadah, museum,
persegi panjang dan L. perkantoran, kesehatan, dan fasilitas serta interaksi
• Pola tata ruang kawasan merupakan pola • Wisata
Tahun 2012 tentang Pelestarian
Warisan Budaya dan Cagar Budaya,
publik.
radial konsentris dengan Stadion Kridosono • Aktivitas kuliner pasal 64 menetapkan bahwa “Kawasan
MAKNA

sebagai pusatnya.
Terdapat beberapa landmark, seperti SMAN
• Olahraga Cagar Budaya Kotabaru memakai
gaya arsitektur Indis dan Kolonial”.
3 Yogya, SMPN 5 Yogya, Stadion Kridosono, • Peribadatan • Kotabaru ditetapkan oleh Dewan Pertimbangan Pelestarian
Gereja Antonius, dan Museum Sandi. • Aktivitas pendidikan, • Ciri gaya kolonial indis, di antaranya Warisan Budaya (DP2WB) DIY sebagai Kawasan Cagar
berupa bentuk atap model Belanda & Budaya (KCB) yang harus dijaga nilai historis
perkantoran kawasannya agar tidak pudar atau hilang. Selain itu,
tradisional Indonesia (limasan, joglo,
MAKNA pencu, rumah kampung, dll) serta kawasan ini juga ditetapkan sebagai kawasan heritage dan
peletakkan bukaan dan ornamen Kawasan penopang keistimewaan DIY yang tercantum
• Area Kridosono sebagai hierarki dari pola radial konsentris kawasan yang simetris. dalam Perdais (Peraturan Daerah Istimewa DIY).
dan jalur sirkulasi yang cenderung linier membentuk lengan radial. • Karena mempertahankan langgam arsitekturnya, makna
• Ruang jalan yang rimbun oleh deretan pepohonan membentuk rasa • KLB Kawasan Kotabaru memiliki batas yang terbentuk di kawasan ini sangat kuat, yakni sebagai
keterlingkupan. maksimal 3 lantai. kawasan yang bersejarah.

CIRCULATION & PARKING OPEN SPACE


SETTING FISIK AKTIVITAS SETTING FISIK AKTIVITAS
• Kotabaru dirancang dengan konsep Garden Aktivitas yang terbentuk,
UMUM Aktivitas yang terbentuk dari • Berjalan
City yang memiliki ciri ruas jalan relatif yaitu : setting fisik tersebut, yaitu : • Bersantai
besar dan pola jalan memusat (ke area • Aktivitas berlalu lalang A Stadion Kridosono • Olahraga • Duduk-duduk
Kridosono). Karena yang cukup padat di C B Tennis DKT & Got
menjadi titik pusat, area Jl. Suroto – Jl. Yos A Game Basketball
kepadatan C
Jl. Suroto Sudarso – Jl. Abu Bakar C B Court MAKNA
kendaraan dan B
Ali karena merupakan
ketersediaan lahan akses utama pusat kota.
A C Trotoar Pedestrian Ruang terbuka di Kawasan Kotabaru
Jl. Faridan Muridan parkir di sekitar
area Kridosono • Aktivitas parkir banyak dapat dirasakan di beberapa tempat
Jl. Yos Sudarso perlu menjadi terbentuk di timur PRIVAT tersebut. Ruang terbuka yang cukup luas
perhatian. Kridosono
Jl. Abu Bakar Ali • Akivitas sirkulasi
A Lapangan SMAN dikelilingi pepohonan rindang dapat
3 YK
Jl. Tukangan menggunakan sistem menambah nilai RTH dan meningkatkan
radial 1 arah dan linier 2 B Lapangan basket
Jl. Atmosukarto MAKNA arah. SMPN 5 YK kenyamanan pengunjung Kawasan.
Kawasan Kotabaru, pada masa lampau, dirancang mengikuti pola kota-kota di Belanda pada
umumnya, yaitu radial yang kemudian membedakan Kotabaru dengan kawasan cagar budaya
lainnya.

PEDESTRIAN WAYS ACTIVITY SUPPORT


SETTING FISIK AKTIVITAS MAKNA SETTING FISIK AKTIVITAS
Jalur pejalan kaki di Kawasan Kotabaru • Untuk membantu mempermudah Aktivitas yang terbentuk, • Berbelanja
sudah cukup baik, tetapi di beberapa area akses semua pejalan kaki. yaitu : • Berjalan
terdapat ukuran trotoar yang kecil dan • •
sedikit rusak akibat dari akar pohon yang
Bentuk trotoar linier mengikuti
jalan di tengah boulevard sebagai
Interaksi sosial • Menyebrang
besar. Disamping itu terdapat beberapa peneduh pengendara kendaraan • Wisata kuliner • Parkir
trotoar (di area Jl. Suroto) yang sudah dan pejalan kaki
diperindah untuk mendukung estetika
MAKNA
kawasan dan dilengkapi dengan fasilitas
tempat sampah, bangku, zebra cross, hingga
Makna dari adanya beberapa objek activity
guding block untuk tuna netra.
Aktivitas yang terbentuk, support adalah untuk mendukung, melestarikan,
yaitu :
• Berjalan Setting fisik untuk mendukung aktivitas di kawasan Kotabaru, yakni terdapat dan memperlancar pergerakan manusia di
• Beristirahat
beberapa PKL, warung makan, minimarket, café, instansi pendidikan, hingga
fasilitas kesehatan dan trotoar untuk akses dan peneduh pengguna jalan. kawasan Kotabaru.
• Menyebrang

SIGNAGE PRESERVASI
SETTING FISIK AKTIVITAS SETTING FISIK AKTIVITAS
Aktivitas yang terbentuk, yakni sebagai Kawsan Kotabaru yang
merupakan kawasan Aktivitas yang terbentuk dari setting fisik yang ada, yakni
media promosi, peringatan dan peninggalan kolonial aktivitas sehari-hari (sebagai hunian), berkunjung ke
petunjuk arah pengguna jalan, hingga Belanda, tentunya museum, olahraga, aktivitas pendidikan; ekonomi;
memiliki bangunan- kesehatan, hingga peribadatan
spot berfoto. bangunan kolonial
yang ditinggalkan
yang kemudian
MAKNA MAKNA
ditetapkan sebagai
cagar budaya, seperti
Rambu lalu lintas • Signage yang menarik dan tertata rumah sakit, Museum Makna dari preservasi ini adalah untuk melestarikan dan
dapat menjadi daya tarik tersendiri Sandi, SMAN 3 YK, menjaga bangunan-bangunan cagar budaya ini agar
bagi suatu kawasan. SMPN 5 YK, Gereja
• Sebagai media promosi (produk Antonius, SMA Bopkri 1, tetap indah, kokoh, dan bertahan lama serta mewujudkan
maupun jasa) hunian-hunian, serta
Kotabaru sebagai Garden City sehingga dapat menjadi
• Rambu lalu lintas berfungsi sebagai
objek-objek lainnya yang
sekarang telah berubah
penanda, peringatan, petunjuk daya tarik tersendiri.
fungsi.
arah, hingga perintah untuk semua
Signage komersial Billboard, Baliho, dan Spanduk Videotron pengguna lalu lintas.

KONSEP, ARAHAN, REKOMENDASI


Berdasarkan identifikasi dan analisis di
Dalam sejarahnya pula, pemerintah merencanakan area Kridosono
atas, didapatkan bahwa kawasan Kotabaru ini
LOKASI dijadikan sebagai ruang terbuka hijau yang bersifat publik dan menjadi
YANG pusat interaksi sosial sesuai dengan konsep garden city. Namun, hal itu tak kunjung
memiliki konsep Garden City dengan pola
MEMUNGKINKAN diwujudkan hingga saat ini. Melihat RTH Yogyakarta yang juga semakin berkurang akibat
sirkulasi radial konsentris yang mana area
alih fungsi lahan dan banyaknya polusi dari padatnya kendaraan, pengadaan ruang
Kridosono menjadi pusat dari Kawasan Kotabaru ini.
terbuka hijau publik di Kotabaru merupakan hal yang perlu diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai