Anda di halaman 1dari 50

DISIPLIN POSITIF

HUKUMAN VS KONSEKUENSI

Erlina Anriani Siahaan, S.Pd., CPS


BERGEMA Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Kemendikbudristek
Ketua Kombel PMM Belajar Era Digital
Influencer & Narasumber Platform Merdeka Mengajar (PMM) Kemendikbudristek
Erlina
Siahaan
Ketua KGBN Pematangsiantar
Ketua MGMP IPA Pematangsiantar
Admin Pengelolaan Kinerja Dinas Pendidikan Kota
Pematangsiantar
Penulis dan Pengajar Modul Litnum untuk pelatihan guru BBGP
Sumatera Utara
Pengembang Instruction of Practice (IoP) Model Kompetensi
Guru BBGP Sumatera Utara
Penulis naskah skenario Praktik Model Kompetensi
Guru BBGP Sumatera Utara
GP & PP Pendidikan Guru Penggerak
Dosen Praktisi Kampus Merdeka
Penulis Surat Kabar Guru Belajar
Fasilitator Pelatihan Mandiri BBGP Sumatera Utara
Penulis Modul Bahasa dan Sastra Simalungun Dinas Erlina Anriani Siahaan, S.Pd., CPS
Pendidikan Kota Pematangsiantar
Tujuan Belajar

Memahami peran disiplin positif dan


Memahami prinsip konsekuensi terhadap pencegahan &
Kurikulum Merdeka penanganan perundungan

Memahami perbedaan Memahami disiplin positif


hukuman vs konsekuensi
Apa yang anda pikirkan ketika
mendengar kata disiplin?
Setuju
& Tidak Setuju
01 Guru harus dapat mengendalikan penuh murid di kelasnya.
Setuju
& Tidak Setuju
01 Guru harus dapat mengendalikan penuh murid di kelasnya.

Dengan mengkritik dan membuat murid merasa bersalah dapat


02 menguatkan karakter murid.
Setuju
& Tidak Setuju
01 Guru harus dapat mengendalikan penuh murid di kelasnya.

Dengan mengkritik dan membuat murid merasa bersalah dapat


02 menguatkan karakter murid.

03 Orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.


Setuju
& Tidak Setuju
01 Guru harus dapat mengendalikan penuh murid di kelasnya.

Dengan mengkritik dan membuat murid merasa bersalah dapat


02 menguatkan karakter murid.

03 Orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.

Peraturan harus dipatuhi, apabila dilanggar konsekuensinya adalah


04 hukuman
Setuju
& Tidak Setuju
01 Guru harus dapat mengendalikan penuh murid di kelasnya.

Dengan mengkritik dan membuat murid merasa bersalah dapat


02 menguatkan karakter murid.

03 Orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.

Peraturan harus dipatuhi, apabila dilanggar konsekuensinya adalah


04 hukuman

Motivasi terbaik untuk murid adalahd engan mengiming-imingi hadiah.


05
ILUSI
01 Guru harus dapat mengendalikan penuh murid di kelasnya.

Dengan mengkritik dan membuat murid merasa bersalah dapat


02 menguatkan karakter murid.

03 Orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.

Peraturan harus dipatuhi, apabila dilanggar konsekuensinya adalah


04 hukuman

Motivasi terbaik untuk murid adalahd engan mengiming-imingi hadiah.


05
Kesepakatan Kelas
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus
kesepakatan/keyakinan kelas?
Kesepakatan Kelas
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus
kesepakatan/keyakinan kelas?

Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila


mengendarai kendaraan roda dua?
Kesepakatan Kelas
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus
kesepakatan/keyakinan kelas?

Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila


mengendarai kendaraan roda dua?

Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada


saat mengikuti kelas belajar?
Peraturan Apa yang diyakini

Selalu kembalikan buku ke tempatnya

Dilarang mengganggu orang lain

Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran


dimulai

Dilarang melakukan kekerasan

Dilarang menggunakan narkotika

Bergantian atau menunggu giliran

Gunakan masker

Jangan berlari di kelas atau di koridor


Peraturan Apa yang diyakini

Selalu kembalikan buku ke tempatnya Tanggung jawab

Dilarang mengganggu orang lain Menghormati orang lain

Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran


Menghormati orang lain, berkomitmen
dimulai

Dilarang melakukan kekerasan Keselamatan, menghormati orang lain

Dilarang menggunakan narkotika Kesehatan

Bergantian atau menunggu giliran Menghormati orang lain, bersabar

Gunakan masker Kesehatan, keselamatan

Jangan berlari di kelas atau di koridor Keselamatan, keamanan


HORMAT
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk menghormati semua orang dan barang milik
orang lain.

BEKERJA
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk mengerjakan segala pekerjaan atau mengikuti
kegiatan yang telah ditugaskan.

DITERIMA & DIMILIKI


Kami meyakini bahwa sangat penting untuk merasa diterima pada suatu kelompok dan
saling peduli satu dengan yang lain.
QUOTE

Ada perbedaan antara mencoba


mengendalikan siswa dan menetapkan
kendali atas kelas anda . Aturan adalah
tentang kepatuhan. Prosedur adalah tentang
keterkaitan dari banyak hal yang bertahap.

David Ginsburg
DISIPLIN POSITIF
Sebuah pendekatan mengajar yang bertujuan untuk membantu murid

Memiliki Mendukung Melindungi dari Aktif dalam


Sukses
pengetahuan perkembangan bahaya pembelajaran

(JE Durrant, Ph.D)


HUKUMAN
ATAU

KONSEKUENSI
HUKUMAN
ATAU

KONSEKUENSI

1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah
HUKUMAN
ATAU

KONSEKUENSI

1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah
2. Lari mengelilingi lapangan basket 3 kali karena terlambat hadir di sekolah.
HUKUMAN
ATAU

KONSEKUENSI

1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah
2. Lari mengelilingi lapangan basket 3 kali karena terlambat hadir di sekolah.
3. Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
4. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
HUKUMAN
ATAU

KONSEKUENSI

1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah
2. Lari mengelilingi lapangan basket 3 kali karena terlambat hadir di sekolah.
3. Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
4. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
5. Murid disuruh tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah karena tidak megenakan sepatu hitam.
6. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran PJOK.
HUKUMAN
ATAU

KONSEKUENSI

1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah
2. Lari mengelilingi lapangan basket 3 kali karena terlambat hadir di sekolah.
3. Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
4. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
5. Murid disuruh tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah karena tidak megenakan sepatu hitam.
6. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran PJOK.
7. Murid disuruh membaca surat al Qur’an karena lupa membawa buku yang harus dibawa.
HUKUMAN
ATAU

KONSEKUENSI

1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah.
HUKUMAN
2. Lari mengelilingi lapangan basket 3 kali karena terlambat hadir di sekolah. HUKUMAN
3. Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret. KONSEKUENSI
4. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar. KONSEKUENSI
5. Murid disuruh tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah karena tidak megenakan sepatu hitam.
HUKUMAN
6. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran PJOK.
KONSEKUENSI
7. Murid disuruh membaca surat al Qur’an karena lupa membawa buku yang harus dibawa. HUKUMAN
How about this?

Iming-iming hadiah?
How about this?

Iming-iming hadiah?

Apa akibat sering diiming-


imingi hadiah?
Budayakan interaksi dan komunikasi
positif.
Gunakan kata saya, bukan kamu.
Tidak hanya kasih contoh, tapi jadi contoh.
Sebarkan ilmu disiplin positif kepada guru lain melalui
media sosial.
Disiplin adalah membantu murid untuk menyelesaikan
masalah.

Hukuman adalah membuat murid sengsara ketika mereka


mempunyai masalah.

Mengasuh anak untuk menjadi pemecah masalah dengan


fokus pada solusi, kbukan untuk membuat jera.
Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023
Peraturan terbaru ini mengatur tentang
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di
Lingkungan Satuan Pendidikan
(Permendikbudristek PPKSP).
Peraturan ini bertujuan dalam
penanganan dan pencegahan kasus

01 Kekerasan seksual 02 Perundungan

03 Diskriminasi 04 Intoleransi

di lingkungan sekolah.
Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan
menjadi fokus pencegahan dan penanganan kekerasan

Adanya definisi yang jelas dan bentuk-bentuk rinci


kekerasan yang mungkin terjadi

Pembentukan tim penanganan kekerasan di satuan


pendidikan dan pemerintah daerah diatur lebih rinci

Mekanisme pencegahan yang terstruktur dan peran


masing-masing aktor terdefinisikan dengan jelas

Pembagian alur koordinasi penanganan lebih rinci antara satuan


pendidikan, pemerintah daerah, dan Kemendikbudristek
Permendikbud baru ini juga mengamanatkan pemerintah daerah
provinsi dan kabupaten/kota untuk membentuk Satuan Tugas
(Satgas).

Jika ada laporan kekerasan, dua kelompok kerja ini harus


melakukan penanganan kekerasan dan memastikan pemulihan
bagi korban, sedangkan sanksi administratif diberikan kepada
pelaku peserta didik dengan mempertimbangkan sanksi yang
edukatif dan tetap memperhatikan hak pendidikan peserta didik,"
terang Nadiem.
Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK)
Siap menjadi guru yang menerapkan
konsekuensi dan budaya positif?
Terima kasih ....

Posting refleksi yang anda dapatkan


hari ini di sosial media, yuk!
erlina__siahaan

Belajar Era Digital

Anda mungkin juga menyukai