Anda di halaman 1dari 2

Nama: Marcheel Yudit Pratama

Nim: 049914864

1. Keputusan untuk resign dari pekerjaan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
kebutuhan hierarki motivasi. Dalam konteks ini, kebutuhan hierarki motivasi yang mungkin
ingin dipenuhi oleh Siti sebelum memutuskan untuk resign adalah kebutuhan pada tingkat
yang lebih tinggi, seperti kebutuhan akan pengakuan dan pencapaian. Dalam konteks ini Siti,
mengambil keputusannya untuk resign mungkin terkait dengan kebutuhan akan pengakuan
dan harga diri. Mungkin Siti merasa bahwa dia tidak mendapatkan pengakuan yang cukup
atas kontribusinya di tempat kerja, atau dia merasa terhambat dalam mencapai tujuan
karirnya meskipun telah bekerja keras. Kurangnya pengakuan dan kepuasan diri ini dapat
menjadi faktor pendorong yang signifikan dalam keputusannya untuk mencari peluang baru
di tempat lain yang lebih memenuhi kebutuhan ini.

Tentu saja, keputusan untuk resign bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain juga, seperti
kebutuhan akan stabilitas, lingkungan kerja yang tidak sehat, atau perubahan dalam tujuan
dan nilai-nilai pribadi. Setiap individu memiliki kebutuhan yang unik dan beragam, sehingga
alasan untuk resign dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain.

2. Hierarki kebutuhan motivasi adalah konsep yang diperkenalkan oleh psikolog Abraham
Maslow dalam teori kebutuhan manusia. Menurut Maslow, kebutuhan manusia tersusun
dalam hierarki yang berjenjang, di mana setiap tingkat kebutuhan harus dipenuhi secara
bertahap, dimulai dari tingkat yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Hierarki
kebutuhan motivasi Maslow terdiri dari lima tingkat sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis: Tingkat paling rendah dalam hierarki ini mencakup kebutuhan
dasar untuk kelangsungan hidup fisik, seperti makanan, minuman, udara, tempat
tinggal, dan istirahat. Kebutuhan ini harus dipenuhi sebelum individu bisa
memperhatikan kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi.
2. Kebutuhan akan Keamanan: Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, individu
mencari keamanan dan stabilitas dalam kehidupan mereka. Ini mencakup keamanan
finansial, perlindungan dari bahaya fisik dan emosional, stabilitas pekerjaan, dan
keamanan lingkungan.
3. Kebutuhan Sosial: Setelah kebutuhan akan keamanan terpenuhi, individu mencari
hubungan sosial yang bermakna dan rasa keterikatan dengan orang lain. Ini mencakup
kebutuhan akan cinta, kasih sayang, persahabatan, dan afiliasi dengan kelompok atau
komunitas.
4. Kebutuhan akan Pengakuan dan Harga Diri: Di tingkat ini, individu mencari
pengakuan atas kontribusi mereka, prestasi, dan harga diri yang positif. Mereka ingin
merasa dihargai, diakui, dan dihormati oleh orang lain dalam lingkungan mereka.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri: Ini adalah tingkat tertinggi dalam hierarki, di mana
individu mencari untuk mencapai potensi mereka penuh dan menjadi versi terbaik
dari diri mereka sendiri. Kebutuhan ini mencakup pemenuhan potensi pribadi,
pencapaian tujuan, kreativitas, dan pengembangan diri.
Kaitan teori ini dengan pertanyaan sebelumnya adalah bahwa Siti mungkin merasa tidak puas
dengan kebutuhan di tingkat pengakuan dan harga diri. Kurangnya pengakuan atau apresiasi
atas kontribusinya di tempat kerja dapat membuatnya merasa tidak dihargai dan mungkin
mengganggu rasa harga dirinya. Oleh karena itu, kebutuhan akan pengakuan dan harga diri
yang tidak terpenuhi ini dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keputusannya untuk resign
dari pekerjaannya.

3. Untuk mencapai kebutuhan akan pengakuan dan harga diri, Siti perlu memenuhi beberapa
persyaratan dan mencapai beberapa tujuan tertentu. Berikut adalah beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi oleh Siti:

1. Kontribusi dan Kinerja yang Berkualitas: Siti perlu memberikan kontribusi yang
bernilai dan kinerja yang berkualitas dalam pekerjaannya. Ini mencakup
menyelesaikan tugas-tugas dengan baik, mencapai target yang ditetapkan, dan
memberikan hasil yang memuaskan.
2. Kerja Keras dan Dedikasi: Siti perlu menunjukkan kerja keras, dedikasi, dan
komitmen terhadap pekerjaannya. Ini termasuk bekerja dengan tekun, mengatasi
hambatan, dan tetap fokus pada tujuan karirnya.
3. Keterampilan dan Kompetensi: Siti perlu mengembangkan keterampilan dan
kompetensi yang relevan dengan pekerjaannya. Ini dapat mencakup mengikuti
pelatihan dan pengembangan, belajar dari pengalaman, dan terus meningkatkan diri.
4. Komunikasi dan Kerjasama: Siti perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik
dan mampu bekerja sama dalam tim. Ini mencakup berkomunikasi dengan jelas,
mendengarkan dengan baik, dan berkontribusi secara positif dalam kolaborasi tim.
5. Pengakuan dan Apresiasi dari Atasan dan Rekan Kerja: Siti perlu mendapatkan
pengakuan dan apresiasi atas kontribusinya dari atasan dan rekan kerja. Ini bisa
berupa umpan balik positif, penghargaan, atau promosi yang sesuai dengan
kinerjanya.

Kaitan dengan teori kebutuhan motivasi Maslow adalah bahwa kebutuhan akan pengakuan
dan harga diri merupakan salah satu kebutuhan pada tingkat keempat dalam hierarki
kebutuhan Maslow. Untuk mencapai tingkat ini, individu perlu memenuhi kebutuhan pada
tingkat yang lebih rendah terlebih dahulu, seperti kebutuhan fisologis, keamanan, dan sosial.
Setelah kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi, individu dapat fokus pada upaya untuk
mendapatkan pengakuan, prestasi, dan harga diri yang positif dalam lingkungan kerja
mereka. Oleh karena itu, Siti perlu memastikan bahwa dia telah memenuhi kebutuhan pada
tingkat yang lebih rendah dalam hierarki sebelumnya sebelum dapat secara efektif mencapai
kebutuhan akan pengakuan dan harga diri.

4. Berdasarkan Teori Motivasi Alderfer, Siti mungkin ingin memenuhi kebutuhan di tingkat
Relatedness (keterkaitan) atau Growth (pertumbuhan). Dia mungkin merasa kurang
terhubung dengan rekan kerja atau kurang diakui atas kontribusinya , atau mungkin merasa
terhambat dalam pengembangan dan pertumbuhan pribadinya di tempat kerjanya saat ini.
Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, Siti mungkin merasa kurang termotivasi dan
mempertimbangkan untuk mencari peluang yang lebih memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai