Modul SCL Kimia 2A - Minggu 3
Modul SCL Kimia 2A - Minggu 3
Hukum laju
diferensial
Grafik
konsentrasi vs
waktu
waktu paruh
(t1/2)
Contoh Soal
Reaksi A →B memiliki konstanta laju reaksi 1 x 10-5 s-1. Diketahui konsentrasi awal A
adalah 0,5 M. Hitunglah konsentrasi A setelah reaksi berjalan selama 1 jam!
Pembahasan Soal
https://youtu.be/GxpAeel5DnE
● Suatu reaksi dimungkinkan untuk terjadi jika tumbukan efektif antar partikel
terjadi.
● Tumbukan efektif antar partikel terjadi ketika energi aktivasi terlampaui dan
partikel bertumbukan dengan orientasi yang tepat.
● Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus “dilampaui” partikel agar
partikel tersebut dapat bereaksi.
Student Center for Learning Kimia
Contoh Soal
Buatlah sebuah diagram energi untuk sebuah reaksi eksotermik yang memiliki
energi aktivasi sebesar 255 kJ/mol! Berikan juga label “reaktan”, “produk”, dan “ΔH”
pada diagram energi tersebut!
Pembahasan
https://youtu.be/LSblSLYpIQU
Persamaan Arrhenius
𝐸𝑎
− 𝑅𝑇
𝑘 = 𝐴𝑒
dengan keterangan:
k = Konstanta laju reaksi
A = Faktor pra-eksponensial
Ea = Energi aktivasi
R = Tetapan gas ideal (biasa digunakan 8,314 J/K.mol)
T = Temperatur dalam Kelvin.
Contoh Soal
Suatu reaksi memiliki energi aktivasi sebesar 300 kJ/mol. Pada suhu 30℃, reaksi
tersebut memiliki nilai konstanta laju sebesar 0,01 s-1. Hitunglah nilai konstanta laju
reaksi tersebut pada suhu 100℃ (Diketahui R= 8,314 J/K.mol)
Student Center for Learning Kimia
Latihan Soal
- Kerjakan pada selembar kertas dengan sebaik-baiknya
- Jawaban wajib dikumpulkan pada asisten di akhir kelas sebagai bukti sudah
mengikuti SCL (bagi mahasiswa wajib SCL)
1. Sebuah reaksi kimia mengikuti hukum laju reaksi terintegrasi orde kedua. Jika
konsentrasi awal suatu reaktan adalah 0,1 M dan setelah 20 detik
konsentrasinya menjadi 0,05 M, tentukan konstanta laju reaksi.
2. Suatu reaksi kimia, memiliki konstanta laju sebesar 0,02 s-1. Jika konsentrasi
awal reaktan adalah 0,5 M, berapa konsentrasi reaktan setelah 100 detik?
A → 2B
Diketahui bahwa reaksi tersebut mengikuti hukum laju orde nol dengan laju
reaksi sebesar 0,015 M/s. Jika konsentrasi awal reaktan adalah 0,6 M, berapa
[B] yang terbentuk setelah 20 s?
Untuk menentukan [B] yang terbentuk, terlebih dahulu harus dihitung [A] yang
bereaksi selama 20 s. Pada reaksi orde 0, berlaku persamaan r = k[A]0,
sehingga nilai r = k = 0,015 M/s.
A → 2B
mula-mula 0,6 M -
t (menit) 4 8 12 16 20
Tentukan hukum laju reaksi hidrolisis ester tersebut beserta konstanta laju
reaksinya dengan satuan yang sesuai.
Berdasarkan dua data di atas, dapat dilihat waktu paruh berbanding terbalik
dengan [A]0 sehingga dapat disimpulkan reaksi hidrolisis ester mengikuti
persamaan orde 2, dengan hukum laju r = k[ester]2.
1
Nilai k dapat diperoleh dengan memplotkan waktu terhadap [𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟]
, sehingga
diperoleh grafik berikut
6. Pada suhu kamar 30oC, gas SO2Cl2 dapat terdisosiasi menjadi gas SO2 dan
Cl2. Untuk mengamati laju reaksinya, ke dalam wadah dimasukkan gas SO2Cl2.
Diperoleh data sebagai berikut:
Berdasarkan dua data di atas, dapat dilihat waktu paruh tidak dipengaruhi
oleh P0 sehingga dapat disimpulkan reaksi disosiasi SO2Cl2 mengikuti
persamaan orde 1, dengan hukum laju r = k P(SO2Cl2).
Terdapat cara yang lebih mudah daripada membuat plot seperti di atas yaitu
dengan menggunakan persamaan berikut.
1
𝑙𝑛[𝐴]𝑡 𝑣𝑠 𝑡 atau [𝐴]𝑡
𝑣𝑠 𝑡
Student Center for Learning Kimia
1
Karena nilai R2 yang paling mendekati 1 berada pada grafik [𝐴]𝑡
𝑣𝑠 𝑡,
Nilai konstanta laju reaksi dapat dilihat dari gradien persamaan garis
lurus yang didapatkan.
𝑦 = 0, 1263𝑥 + 2, 1505
−1 −1 −3 −1 −1
𝑘 = 0, 1263 𝑚𝑀 𝑠 = 0, 1263 𝑥 10 𝑀 𝑠
−3 −1 −1 2
v = 0, 1263 𝑥 10 𝑀 𝑠 [𝐴]
Student Center for Learning Kimia
Pada suhu 10 oC, reaksi berlangsung 10 kali lebih lambat dibandingkan pada
𝑟(10℃) 1
suhu 25 oC sehingga dapat dikatakan 𝑟(25℃)
= 10
. Laju reaksi sebanding
𝑘(10℃) 1
dengan nilai k, maka dapat dituliskan 𝑘(25℃)
= 10
. Selanjutnya besarnya
energi aktivasi dapat dihitung menggunakan persamaan Arrhenius.