Anda di halaman 1dari 3

STRESSOR HOSPITALISASI DAN REAKSINYA PADA FASE INFANT Penyakit dan hospitalisasi seringkali menjadi krisis pertama yang

harus dihadapi anak. Anak-anak terutama pada tahun-tahun awal, sangat rentan terhadap krisis penyakit dan hospitalisasi karena: 1. Stress akibat perubahan dari keadaan sehat biasa dan rutinitas lingkungan 2. Anak memiliki jumlah mekanisme koping yang terbatas untuk menyelesaikan stresor. A. Reaksi terhadap penyakit 1. Tidak ada temuan berkenaan dengan respon praverbal anak terhadap penyakit atau rasa takut terhadap cedera tubuh 2. Bayi yang lebih muda berespons terhadap nyeri dengan respon tubuh yang umum termasuk menangis keras dan beberapa mimik wajah 3. Bayi yang lebih besar berespon dengan respon tubuh umum dan menarik dengan sengaja dari areastimulus, menangis keras, mimik wajah dan marah dan tahanan fisik. B. Reaksi terhadap hospitalisasi 1. Bayi usia dibawah 3 bulan menoleransi hospitalisasi jangka pendek dengan baik apabila didampingi oleh seorang pengasuh yang memenuhi kebutuhan fisik mereka secara konsisten 2. Bayi usia antara 4 dan 6 bulan, mulai mengenali ibu dan ayahnya jika dijauhkan dari dirinya (dikenal sebagai ansietas terhadap orang asing ), sehingga bayi pada usia ini mungkin juga mengalami ansietas perpisahan ketika dirawat.

IMUNISASI
Pengertian Pada fase infant ( 0-12 bulan ) biasa diberikan yang mengandung arti adalah usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntukan seperti vaksin BCG, DPT, Campak dan melalui mulut seperti vaksin polio. Tujuan Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditasdan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. Beberapa imunisasi yang dianjurkan diberikan pada usia infant 1. Imunisasi BCG ( Bacillus Calmette Guerin ) Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC. Imunisasi BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian pada umur 0-11 bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2-3 bulan.

2.

3.

4.

5.

Imunisasi DPT ( Dipteri, Pertusis dan Tetanus ) Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri. Imunisasi DPT merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat anti ( toksoid ). Frekuensi pemberian 3 kali. Waktu pemberian imunisasi DPT antara umur 2-11 bulan dengan interval waktu pemberian 4 minggu. Imunisasi Polio Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah 4 kali. Waktu pemberian imunisasi polio adalah pada umur 0-11 bulan dengan interval waktu pemberian 4 minggu. Imunisasi campak Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit campak. Pada anak penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi campakadalah satu kali. Waktu pemberian imunisasi campak pada umur 911 bulan. Imunisasi Hepatitis B Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis adalah 3 kali. Waktu pemberian imunisasi hepatitis B pada umur 0-11 bulan.

MASALAH- MASALAH KESEHATAN YANG BIASA DIALAMI PADA USIA INFANT 1. Gangguan Nutrisi a. Gangguan vitamin Defisiensi vitamin A berhubungan dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas anak penderita campak. Komplikasiakibat diare dan infeksi sering meningkat pada bayi dananak penderita defisiensi vitamin A. American Academy of pediatrics (2000) merekomendasikan bahwa suplementasi vit A harus dipertimbangkan untuk deberikan pada anak yang dirawat di rumah sakit karena menderita campak dan komplikasi yang menyertainya ( diare, batuk, pnemonia ) terutama anak beruasia 6 bulan-2 tahun. b. Gangguan mineral Defisiensi mineral diantaranya zat besi, seng dan kalsium. Akibat defisiensi mineral dapat mengakibatkan anemia, keterlambatan pertumbuhan otak. c. Mal nutrisi protein dan energi ( MPE ) Mal nutrisi disebabkan karena penegetahuan yang tidak memadai mengenai praktek asuhan anak yang baik, orang tua yang buta huruf, faktor sosial ekonomi dan politik ( David dan Lobo, 1995 ). Bentuk malnutrisi paling ekstrim adalah Kwashiorkor dan marasmus. Kesulitan pemberian makan a. Regurgitasi dan memuntahkan Yaitu kembalinya sejumlah kecil makanan setelah pemberian makan merupakan kejadian biasa selama masa bayi. Keadaan jika berlanjut harus dievaluasi medis untuk menyingkirkan kemungkinan refluks gastroesofagial. b. Nyeri abdomen paroksismal (kolik) Kolik umumnya digambarkan sebagai nyeri atau kram abdomen proksismal yang dimanifestasikan dengan menangis keras, menarik tungkai keatas abdomen. Disebabkan karena pemberian makan yang terlalu cepat, banyak, menelan terlalu banyak udara, tekhnik pemberian makan yang tidak benar ( terutama dalam memberikan posisi dan sendawa) dan stress emosional atau tekanan antara orang tua dan anak.

2.

3.

c. Gagal tumbuh Gagal tumbuh merupakan tanda pertumbuhan yang tidak adekuat akibat ketidakmampuan memperoleh dan atau memanfaatkan kalori yang diperlukan tubuh untuk tumbuh. Ada 3 yaitu gagal tumbuh organik( penyebab fisik: PJB), gagal tumbuh nonorganik ( penyebab karena psikososial) dan gagal tumbuh idiopatik ( penyebab budaya, termasuk pola asuh orang tua) Gangguan dengan etiologi tidak diketahui a. Sindrom kematian bayi mendadak ( Sudden infant Death Syndrom) SIDS belum diketahui penyebab utamanya. b. Apnea pada masa bayi Apnea pada masa bayi bisa merupakan gejala dari berbagai kelainan termasuk sepsis, kejang,abnormalitas jalan nafas atas, refluks gastro intestinal, hipoglikemia atau masalah metabolisme lainnya. c. Autisme Biasa teerjadi pada usia usia 18 sampai 30 bulan

Anda mungkin juga menyukai