Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUGAS OTOMASI INDUSTRI

PENGEPAKAN APEL MENGGUNAKAN KONTROL PLC DAN WONDERWARE INTOUCH SEBAGAI HMI

Disusun oleh : Rindi Kusumawardani Daphna Ruth Apulia M. Betaria Sinta Hartari Rizka Bimarta Dani Wulansari Nida Ul Hasanah 09/283170/PA/12394 09/283419/PA/12551 09/ 283577/PA/12614 09/286904/PA/12882 09/289182/PA12926 09/289301 /PA/12938

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

PENGEPAKAN APEL MENGGUNAKAN KONTROL PLC DAN WONDERWARE INTOUCH SEBAGAI HMI

A. PENDAHULUAN Dalam era industri modern, system control proses industry biasanya merujuk pada otomatisasi system control yang dgunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia masih amat dominan (misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh system control tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan) telah banyak digantikan oleh system control otomatis. Salah satu sistem control yang amat luas pemakaiannya adalah Programable Logic Controller (PLC). Berikut ini adalah salah satu aplikasi penggunaan PLC yaitu PLC Omron CPM2A dalam proses pengekapan apel secara otomatis. Selain menggunakan PLC Omron CPM2A, dalam proses pengepakan apel ini menggunakan pemograman ladder menggunakan CX One serta untuk Human Machine Interfacenya menggunakan Wonderware In-Touch.

B. TUJUAN Adapun perancancangan proses pengepakan apel secara otomatis ini adalah membuat simulasi alat yang dapat otomatis mengkounter buah apel pada proses pengekapan dengan menggunakan PLC Omron CPM2A. Hal ini ditunjukkan supaya proses pengekapan buah apel dapat berjalan cepat dan otomatis dengan tingkat ketelitian cukup tinggi.

C. DIAGRAM BLOK
Tombol Start Motor 1 menjalankan konveyor box Sensor box mendeteksi keberadaan box

Sensor apel menghitung sebanyak 8 buah

Motor 2 menjalankan konveyor apel

Konveyor box berhenti

Konveyor apel stop dan konveyor box berjalan, dan seterusnya sampai ditekan tombol stop

D. GAMBAR

Gambar 1.1 Sensor Apel menghitung 8 buah apel.

Gambar 1.2 Konveyor apel berhenti dan konveyor box berjalan.

E. PEMBAHASAN

Pada proses pengepakan apel disini, kami menggunakan sistem PLC untuk merancang sebuah pengepakan buah apel pada suatu pabrik apel. Dengan menggunakan Software CX-One dibuat ladder untuk menggerakkan conveyor dan sensor yang terdapat pada sistem ini. Sistem memiliki 2 buah tombol, yaitu tombol start dan stop. Tombol start digunakan untuk mengaktifkan alat tersebut. Tombol stop digunakan untuk mematikan sistem tersebut. Untuk sensor, pada alat ini digunakan dua buah sensor. Yaitu sensor yang digunakan untuk menghitung jumlah apel yang masuk ke box dan sensor yang satunya digunakan untuk mendeteksi adanya box di conveyor yang sedang berjalan tersebut. Untuk output, ada dua yaitu conveyor apel dan conveyor box. Sistem kerja yang diinginkan adalah sebagai berikut. Pada saat tombol start ditekan, maka conveyor box akan berjalan. Conveyor box akan berjalan dengan terdapat box di atas conveyor tersebut. Ketika sensor box mendeteksi keberadaan box di atas conveyor box, maka conveyor box akan dihentikan dan conveyor apel akan diaktifkan. Sensor apel akan menghitung apel yang masuk ke box hingga sebanyak 8

buah, untuk kemudian menghentikan conveyor apel. Lalu proses kembali dari awal dan seterusnya sampai ditekan tombol stop. Bila sistem kerja tadi diubah dalam bentuk ladder PLC, maka akan tampak seperti diagram ladder di atas. Dengan cara kerja sebagai berikut. Tombol start sebagai input atau saklar on/off yang beralamatkan di 0.00 sekarang kita aktifkan atau kita beri logika 1. Setelah itu arus akan mengalir ke keadaan selanjutnya yaitu tombol stop yang beralamatkan di 0.01. Karena menggunakan saklar normally closed, dan belum diaktifkan maka input dapat mengalir untuk mulai menjalankan conveyor box. Untuk membuat agar bersifat kontinyu, maka kita dapat membuat keluarannya sebagai input kendali. Dengan begitu, apapun yang terjadi pada saklar start tidak akan berpengaruh terhadap outputnya. Selanjutnya pada saat Stat_jalan bernilai 1, kita dapat mengetahui bahwa arus akan mengalir. Tapi kita lihat keadaan selanjutnya. Terdapat saklar normally closed pada keadaan selanjutnya. Saklar ini digunakan untuk mengatur gerak conveyor box yang sudah dipengaruhi oleh sensor box. Sensor box menggunakan saklar normally closed berarti saat ada box maka akan mematikan conveyor box yang beralamatkan di 10.01. Setelah conveyor box kita temukan hasilnya, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa conveyor apel akan aktif. Pada saat aktif inilah, apel akan mulai berjalan untuk mengisi box yang berada di conveyor box yang berhenti tadi. Setelah itu, apel akan mulai turun ke dalam box. Setiap apel yang turun ini akan melewati sensor apel. Sensor apel akan mengaktifkan counternya, counter dissini berfungsi untuk melakukan perhitungan terhadap jumlah apel yang akan masuk ke box. Sistem kerja yang alat pengepakan ini adalah sebagai berikut. Pada saat tombol start ditekan, maka conveyor box akan berjalan. Conveyor box akan berjalan dengan terdapat box di atas conveyor tersebut. Ketika sensor box mendeteksi keberadaan box di atas conveyor box, maka conveyor box akan dihentikan dan conveyor apel akan diaktifkan. Sensor apel akan menghitung apel yang masuk ke box hingga sebanyak 10 buah, untuk kemudian menghentikan conveyor apel. Lalu proses kembali dari awal dan seterusnya sampai ditekan tombol stop. Kemudian sistem dari ladder tersebut disambungkan dengan Wonderware In Touch sebagai Interface nya dengan menggunakan software DASOMHL sebagai I/O Server sehingga kita hanya menyamakan item dari ladder plc dengan tagname pada Wonderware. Sehingga program pengepakan apel ini akan otomatis berjalan dengan PLC Omron sebagai pengendali dan Wonderware InTouch sebagai Interface nya.

F. KESIMPULAN Sistem pengepakan apel disini menggunakan PLC sebagai pengendali dan software Wonderware InTouch sebagai Human Machine Interface

Anda mungkin juga menyukai