Pendahuluan
Cardiorespiratory arrest (cardiac arrest/
Angka kematian cardiac arrest lebih tinggi daripada gabungan angka-angka kematian kanker payudara, kanker paru-paru, dan HIV/AIDS.
Cardiorespiratory Arrest
Hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba
dan mendadak, bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan sangat cepat begitu gejala dan tanda tampak
Henti Napas
Pada awal henti napas, jantung masih berdenyut, masih teraba nadi, pemberian Oksigen ke otak dan organ vital lainnya masih cukup sampai beberapa menit. Kalau henti napas mendapat pertolongan segera maka pasien akan teselamatkan hidupnya dan sebaliknya kalau terlambat akan berakibat henti jantung.
Henti Jantung
ketidak sanggupan curah jantung untuk memberi kebutuhan oksigen ke otak dan organ vital lainnya secara mendadak dan dapat balik normal
Sebagian besar henti jantung disebabkan oleh fibrilasi ventrikel atau takikardi tanpa denyut (80-90%), kemudian disusul oleh ventrikel asistol (+10%) dan terakhir oleh disosiasi elektro-mekanik (+5%).
Faktor Resiko
Orang dengan faktor risiko untuk penyakit jantung, seperti hipertensi, hiperkholesterolemia dan riwayat merokok.
Laki-laki memiliki kemungkinan untuk terkena cardiac arrest lebih besar daripada wanita yaitu 1:8, sedangkan pada wanita adalah 1:24
predisposisi
Adanya jejas di jantung karena serangan jantung terdahulu /oleh sebab lain Penebalan otot jantung (cardiomyopathy) karena berbagai sebab Seseorang sedang menggunakan obat-obatan untuk jantung; Kelistrikan yang tidak normal Penyalahgunaan obat Pembuluh darah yang tidak normal
Periksa kesadaran
Panggil bantuan / telpon ambulan Buka jalan nafas & nilai pernafasan Beri nafas buatan pertama 2x Kompresi jantung + nafas buatan (30 : 2) Evaluasi setiap 2 menit Jangan hentikan
Life Support)
Disability
Prognosis
Kematian otak dan kematian permanen dapat terjadi hanya dalam jangka waktu 8 sampai 10 menit dari seseorang tersebut mengalami henti jantung. Kondisi tersebut dapat dicegah dengan pemberian resusitasi jantung paru dan defibrilasi segera
Terima Kasih