IDENTITAS
Nama Pasien Umur Alamat Pekerjaan Nama suami Umur Pekerjaan Masuk rumah sakit Pukul
: Ny.L : 38 tahun : Blakang Padang : Ibu Rumah Tangga : Tn.A : 40 tahun : wiraswasta : 12-3-2012 : 10.30 WIB
HPHT : 15-6-2011 Taksiran Persalinan : 22-3-2012 Riwayat periksa kehamilan sebelumnya : dr.M SpOG Di Bidan: puskesmas
: Keluar jalan
Os mengaku merasakan mules sejak tadi pagi. Mules dirasakan os tidak terlalu sering dan hilang timbul. os juga mengaku masih merasakan gerakan janin. Os menyangkal adanya demam dan menyangkal cairan yang keluar dari vagina os berbau dan berwarna hijau. Os juga menyangkal adanya rasa pusing dan penglihatan kabur selama masa kehamilan. Os juga mengatakan selama kehamilan ini sering kontrol kebidan didekat rumah os.
jantung
DM
RIWAYAT HAID
Menarche
Lama
RIWAYAT OBSTETRIK
Jenis kelamin perempuan Berat badan lahir 3400 gram Umur Cara melahirkan pervaginam Tempat Keadaan anak Sehat
3th
Bidan
RIWAYAT OPERASI
: Os tidak pernah KB
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT : Keadaan umum: Tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis Vital sign : Tekanan darah : 110/80 Nadi : 78x Suhu : 36,8 C Respirasi : 20x Berat badan : 65 kg Tinggi badan : 153cm Gizi : Baik
: Turgor dan elastisitas ada kelainan kulit : Normochepali : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik : deviasi tidak ditemukan, mukosa tidak hiperemis, Polip tidak
: bibir tidak pucat, gigi geligi : aurikuler simetris, tragus nyeri (-), kedua membran tympani intak : tidak ada benjolan, JVP
ada.
Mulut lengkap Telinga Leher 5+2cmH2O
Thorak
tidak mamae
: diameter latero lateral > antero posterior, tidak ada masa, tampak kelainan : simetris, aerola mamae hiperpigmentasi
: tidak tampak iktus kordis pada ICS V midclavicula sinistra : iktus kordis tidak teraba : Batas Jantung Kanan: ICS IV Linea parasternalis dextra
Jantung I P P
Jantung Kiri : ICS V Linea Midclavicila sinistra Batas Jantung Atas : ICS II Linea sternal sinistra Pinggang Jantung : ICS III Linea parasternal sinistra A : BJ 1 & 2 murni, gallop dan murmur tidak ada
Batas
Paru I
: pergerakan hemithorax kiri dan kanan simetris, simetris kiri dan kanan P : vocal fremitus dalam batas normal P : sonor semua lapang paru A :Vesikuler paru kanan dan kiri, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada Abdomen I : ditemukan striae gravidarum, tidak ditemukan skiatrik A : bunyi bising usus normal P : turgor kulit baik, pemeriksaan hepar dan lien tidak dilakukan P : tidak dilakukan.
Genetalia : ditemukan cairan keluar dari jalan lahir dengan warna jernih, tidak berbau, berlendir, dan disertai sedikit darah Ekstremitas : edema tungkai atas dan bawah tidak ditemukan
STATUS OBSTETRI
PEMERIKSAAN LUAR Inspeksi : Tampak striae gravidarum, linea alba, luka bekas SC (-) Palpasi : Tinggi fundus uteri : 33cm Denyut Jantung janin : 134x Letak Janin : bagian fundus teraba bagian bulat, lunak (bokong) letak memanjang, punggung teraba dibagian kiri ibu, eksremitas dibagian kanan ibu bagian terbawah perut teraba bagian bulat, keras (kepala) dan belum masuk PAP
PEMERIKSAAN DALAM VT : pembukaan 2cm, portio lunak, kepala hodge 1, ketuban (+) merembes
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 11,6 g/dl Eritrosit : 3,9 juta/l Leukosit : 11810 l Trombosit : 321 ribu/ l Ht : 35 % BT : 7,0 menit CT : 4,0 menit Gol.darah/Rh : B
Urin rutin Warna : kuning Protein Kejernihan : keruh :BJ : 1,005 PH Leukosit : +3 Eritrosit Sedimen : leukosit: 5-10 LPB Eritrosit: 15-20 LPB Epitel : 3-5 LPK
:glukosa :7 :+4
DIAGNOSA : G2 P1 A0 aterm, inpartu kala 1 fase laten + KPD TERAPI : NON FARMAKOLOGIS
Tirah baring Observasi HIS, pembukaan, denyut jantun janin, tanda-tanda vital
FARMAKOLOGIS
Infuse D5% 20 ttes Amoxicillin 3x1
LAPORAN PERSALINAN
IDENTITAS Nama Pasien Umur Alamat Pekerjaan Nama suami Umur Pekerjaan Tanggal
: Ny.L : 38 tahun : Blakang Padang : Ibu Rumah Tangga : Tn.A : 40 tahun : wiraswasta : 12-3-2012
17.20 1. Bayi lahir spontan dan segera menangis dengan: JK : perempuan PB : 50cm CM LD : 32 cm LK : 32 cm 2. Ibu diinjeksikan pitogin 3. Placenta lahir spontan lengkap dengan selaputnya. TD ibu: 110/70, ibu diinjeksikan metergin 1 amp/IM 4. Perdarahan: kurang lebih 350cc, kontraksi uterus (+)
TERAPI
Amoxicilin
Asam
:
3x1 3x1
3x1
S : os mengaku tidak ada keluhan, demam (), pusing (-) O : - Kesadaran : komposmentis
- Keadaan Umum : tampak sakit sedang
- Pemeriksaan Fisik : Abdomen I : tampak striae gravidarum P : nyeri tekan (-) P : tympani di keempat regio A : bising usus normal A : P2 A0 H2 + KPD P : setelah visite dokter Sp.OG , Os diperbolehkan pulang - up infus - obat oral dilanjutkan
PEMBAHASAN
Permasalahan yang ada Premature rupture of membrane gravid 38-39 minggu tanpa ada tanda-tanda inpartu Waspada terhadap komplikasi yang mungkin teradi pada pasien ini
Pada kasus ini ketuban pecah diketahui dari keterangan ibu yang mengatakan keluarnya cairan secara spontan dari jalan lahir, cairannya berwarna jernih, tidak berbau, berlendir dan disertai sedikit darah. gerakan janin masih dirasakan. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda-tanda persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang waktu.
Tanda-tanda akan melahirkan : Bernapas terasa lebih mudah Pecah ketuban Tanda bercak darah dan penipisan serviks Kontraksi yang konsisten Penurunan kepala
Cara membedakan air ketuban dengan air seni : Warna : air ketuban umumnya tidak berwarna atau transparan, bila bercampur dengan lendir akan menjadi pink tipis. Air seni umumnya berwarna agak kekuningan. Bau : air seni berbau amoniak, tapi air ketuban berbau seperti cairan sperma Bisa tidaknya dihentiikan : bila bisa menahan daerah sekitar anus dan berhenti, maka itu adalah air seni. Bila tidak berhenti maka merupakan air ketuban. Bila keluar saat bergerak itu pun adalah air ketuban
Pecahnya selaput ketuban merupakan suatu yang harus diwaspadai karena tiga hal: jika bagian presentasi belum terfiksasi dipanggul kemungkinan prolaps dan terjepitnya tali pusat sangat meningkat kemungkinan besar terjadi persalinan jika kehamilan sudah atterm atau menjelang atterm jika kelahiran tertunda cukup lama setelah ketuban pecah, kemungkinan timbulnya infeksi intrauterine yang serius meningkat
Pada pasien ini belum terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu lebih dari 38oc, air ketuban yang keruh dan berbau, leukosit > 15.000/mm3, DJJ lebih dari 160x/menit atau nadi ibu >100x/mnt, nyeri abdomen atau nyeri tekan uterus. Salah satu komplikasi pada janin yang mungkin terjadi pada pasien ini ialah hipoksia dan infeksi. Hal ini disebabkan karena dengan pecahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang bisa menyebabkan janin mengalami tekanan dinding rahim hingga terjadi penekanan tali pusat hingga terjadi hipoksia. itu dengan pecahnya ketuban juga resiko infeksi intrauterin meningkat.
Sedangkan komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu ini ialah atonia uteri dan infeksi nifas. Bila pada saat ketuban pecah servik belum matang atau belum membuka sehingga akan memperlama proses persalinan dan menyebabkan kelelahan pada ibu yang berakibat pada lemahnya kontraksi uterus Penatalaksanaan aktif dilakukan pada ketuban pecah dini dengan kehamilan lebih dari 37 minggu. Kehamilan >37 minggu tanpa ada tanda-tanda infeksi jika persalinan tidak maju dapat dicoba bantu dengan diinduksi. Bila gagal dapat dilakukan sectio sesarea.
Pada pasien ini sudah dilakukan induksi, dengan pertimbangan bishop scornya sudah > 5. Adapun tabel skor pelvik menurut2 Bishop 3 : SKOR 0 1
Pembukaan (cm)
serviks 0
1-2
3-4
5-6
Pendataran serviks
0-30%
40-50 % -2
60-70 % -1/0
80 % +1/+2
Penurunan kepala di -3 ukur dari bidang HODGE III Konsistensi serviks Keras
Sedang
Lunak
Posisi serviks
Kebelakang
Searah
lahir
sumbu
jalan Kearah
depan
Keterangan : Bila skor pelvik <5 lakukan pematangan servik, kemudian induksi. Jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan seksio sesarea Bila skor pelvik >5 induksi persalinan
Jika dilhat dari tabel diatas pada pasien ini Didapatkan: Pembukaan 1-2 artinya skornya 1 Penurunan kepala masih di hodge1 artinya skornya 3 Konsistensi servik lunak artinya skornya 2
Dari data diatas didapatkan jumlahnya adalah 6, itu artinya pada pasien ini bias dilakukan induksi. Induksi ialah suatu usaha mempercepat persalinan dengan tindakan rangsangan kontraksi uterus, dengan kata lain salah satu upaya stimulasi mulainya proses kelahiran (dari tidak ada tanda-tanda persalinan, kemudian distimulasi menjadi ada)
Syarat-syarat induksi Kehamilan aterm Ukuran panggul normal Tidak ada CPD Janin dalam presentasi kepala Serviks telah matang
KESIMPULAN
Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetri. Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada kehamilan ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan. Pada ketuban pecah dini, harus dibatasi dilakukannya pemriksaan dalam karena dapat meningkatkan resiko infeksi. Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital ibu dan kesejahteraan janin harus rutin dilakukan. Penatalaksanaan pada kasus ini ialah dilakukannya percobaan induksi dengan pertimbangan: kehamilan yang sudah aterem, syarat bishop scor terpenuhi.