Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

TETRAPARESE
Oleh:
Aszharil Ramadhan 09700357

Definisi
Parese
adalah
kelemahan/kelumpuhan
parsial yang ringan/tidak lengkap atau
suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya
sebagian gerakan atau gerakan terganggu.

Definisi
Parese pada anggota gerak dibagi menjadi 4 macam,
yaitu :
O Monoparese adalah kelemahan pada satu ekstremitas
atas atau ekstremitas bawah.
O Paraparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas
bawah.
O Hemiparese adalah kelemahan pada satu sisi tubuh
yaitu satu ekstremitas atas dan satu ekstremitas bawah
pada sisi yang sama.
O Tetraparese adalah kelemahan pada keempat
ekstremitas

fisiologi
Sistem neuromuskular terdiri atas
upper motor neuron (UMN) dan lower
motor neuron (LMN). Upper motor
neuron (UMN) merupakan kumpulan
saraf-saraf motorikyang menyalurkan
impuls dan area motorik di korteks
motorik sampai inti-inti motorik di
saraf kranial di batang otak atau kornu
anterior medula spinalis.

epidemiologi
Tetraparese salah satunya disebabkan karena
adanya cedera pada medulla spinalis. Angka
insidensiparalisis komplet akibat kecelakaan
diperkirakan 20 per 100.000 penduduk,
dengan angka tetraparese 200.000 per
tahunnya

Etiologi
Penyebab umum dari tetraparese :
O Myelitis tranversa
O Guillain-Barre Syndrome (post infective
polyneuropathy)
O Spinal cord compression
O Polineuropati
O Miastenia gravis
O Amyotrophic lateral sclerosis

Patofisiologi
Tetraparese dapat disebabkan karena
kerusakan Upper Motor Neuron (UMN)
atau kerusakanLower Motor Neuron
(LMN). Kelumpuhan / kelemahan yang
terjadi pada kerusakan Upper Motor
Neuron (UMN) disebabkan karena
adanya lesi di medula spinalis.

klasifikasi
Pembagian tetraparese berdasarkan kerusakan
topisnya:
O Tetraparese spastik
Tetraparese spastik terjadi karena kerusakan
yang mengenai upper motorneuron (UMN)
O Tetraparese flaksid
Tetraparese flaksid terjadi karena kerusakan
yang mengenai lower motorneuron (LMN)

Manifestasi klinis
Pasien dengan tetraplegia memiliki presentasi klinis
yang berbeda, tergantung pada tingkat cedera. Secara
umum semua pasien mempunyai defisit motor dan
sensorik di lengan, badan dan kaki.

penatalaksanaan
Terapi pada cidera medula spinalis
terutama
ditujukan
untuk
meningkatkan dan memperhatikan
dan mempertahankan fungsi sensoris
dan motoris
Metilpredinsolon merupakan terapi
yang paling umum digunakan untuk
cedera medula spinalis traumatika dan
direkomendasikan
oleh
national
institute of health di amerika Serikat.

komplikasi
Komplikasi yang paling umum adalah:
O Masalah pernapasan seperti atelektasis, hipersekresi,
brochospasme, edema paru dan pneumonia.
O Tromboemboli paru dan emboli lain (pembekuan
darah).
O Infeksi saluran kencing dan paru
O Dekubitus
O Hilangnya kontrol kandung kemih dan peristaltik usus
O Nyeri

prognosis
angka ketahanan hidup 5 tahun pada pasien dengan
trauma quadriplegia mencapai 90 %. Perbaikan dikaitkan
dengan
pemakaian
antibiotik
untuk
mengobati
pneumonia dan infeksi traktus urinarius
Pasien dengan trauma tulang belakang komplit
berpeluang sembuh kurang dari 5 %. Jika terjadi paralisis
komplit dalam waktu 72 jam setelah trauma, peluang
perbaikan adalah nol.

Data pasien
O Data Pasien
O Nama
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O

: Tn. R
No Medrec
: 00-22-22-34
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Pasuruan / 07 April 1976
Umur
: 38 Tahun
Status
: Single
Agama
: Islam
Alamat
: Wangon Mas 003/003 Bandungan
Kraton - Pasuruan
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Pendidikan
: SD
Tanggal Masuk
: 23 April 2014
Tanggal Pemeriksaan : 3 Mei 2014

anamnesa
O Keluhan utama :

Sesak nafas sejak 1 minggu sebelum masuk


rumah sakit, ke empat anggota gerak lemah.
O Sesak

nafas sejak 1 minggu sebelum masuk


rumah sakit, ngongsrong +, nyeri dan kaku pada
daerah perut, dirasakan nyeri saat buang air kecil,
pusing -, batuk -, mual -, muntah -, nyeri pada
perut atas sebelah kiri, 1 minggu belum BAB,
gelisah mengeluh susah tidur, keempat angota
gerak lemah

Anamnesa
O Riwayat penyakit dahulu:

Riwayat terjatuh lebih kurang 14 tahun yang lalu, saat jalan tiba-tiba
tersandung dan terjatuh dengan posisi tengkurap (sujud) kemudian
didapati kelemahan pada ke empat ekstrimitas yang perlahan-lahan
semakin memburuk, HT -, DMO Riwayat penyakit keluarga:
Keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama seperti ini
sebelumnya, riwayat HT disangkal, DM disangkal.
O Riwayat pengobatan:
Pernah berobat di RS Saiful Anwar karena trauma pada cervical.

pemeriksaan
O Keadaan Umum
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O

: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan Darah
: 100/80 mmHg
Nadi
: 98x/menit
Laju Pernafasan : 38x/menit
Temperatur
: 36,7 C
Kepala/Leher
: a/i/c/d -/+/-/- ,
Thorax
: S1, S2 tunggal, mur-mur -, gallop -,
Pulmo
: ves/ves, rhonki -/-, wheezing -/Abdomen
: defands, nyeri perut kanan dan kiri atas
Ekstrimitas
: Akral hangat, kering, merah , edema
(-)
)

Pemeriksaan neurologi

Pemeriksaan neurologi

Pemeriksaan neurologi

Daftar Pustaka

diagnosa
Diagnosa klinis :
O Tetraparese tipe UMN
O
Hipestesia setinggi segmen medulla
spinalis C4 - C6
Diagnosa Topis:
O Dermatom setinggi segmen medulla spinalis
C4 - C6
Diagnosa Etiologi :
O Trauma cervical

pembahasan

penatalaksanaan
O O2 nasal 3 lpm
O Infus NS 2 fl/hari
O Alinamin F
O
O
O
O
O
O

2x1
Amitriptilin
-0-1
Vitamin B1, B6, B12 1 x 1
Valisanbe
1-0-1
Dulcolax
3x1
Konsul bagian Rehabilitasi Medik
Konsul bagian Penyakit Dalam

prognosis
Dubia at malam. Pada kasus
tetraparese cenderung memburuk.

Anda mungkin juga menyukai